Anda di halaman 1dari 13

Fistula Colovesical

Ria Agustriana 07711223

Nama / Inisial Umur Jenis kelamin Pekerjaan Agama Diagnosis/kasus

: Ny. P : 45 tahun : Perempuan : Ibu Rumah Tangga : Islam : Fistula Colovesical

Ny. P, 45 tahun, mengeluh BAB berdarah sejak 1 minggu, mulai terjadinya keluhan sejak 1 tahun terakhir.
Awalnya OS merasa sakit saat BAB dan lama kelamaan keluar darah. Sudah diperiksakan ke Solo dan dokter mengatakan untuk dilakukan operasi akan tetapi OS tidak ingin melakukannya karena takut, dan mengajukan APS. 1 bulan stlh dr Solo, Os merasa sakitnya bertambah sering dan semakin memberat.

Saat masuk ke RSUD pasien merasa lemah, karena saat BAB selalu mengeluarkan darah. Dokter melakukan pemeriksaan USG abdomen dan hasil yang didapat bahwa tampak lesi hiperechoic di proyeksi recto sigmoid yang dicurigai suatu massa di rectum, sehingga dokter Radiologi mengusulkan untuk dilakukan Colon In Loop. Dokter yang menangani Ny. P mengikuti saran yang diberikan untuk melakukan pemeriksaan Colon In Loop.

Single-contrast enema: menunjukkan diverticulitis dengan fistula colovesical (perhatikan bahan kontras dalam VU)

Sesuai dengan kaidah dasar bioetika yang diajarkan dalam medikolegal. 4 macam prinsip yaitu : 1. Autonomy 2. Justice 3. Beneficence 4. Non Maleficence

Autonomy setiap pasien berhak menentukan tindakan atau keputusan yg dipilihnya. Justice selalu berperilaku membedakannya.

adil

terhadap

pasien

tanpa

Beneficence Bertanggung jwb utk melakukan kebaikan yg menguntungkan pasien dan menghindari perbuatan yg merugikan atau membahayakan pasien.
Non Malaficence Tidak berbuat hal-hal yg memperburuk pasien terutama pd kasus gawat darurat.

Dalam perspektif Islam, setiap penyakit merupakan cobaan yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya untuk menguji keimanannya. Sabda Rasulullah SAW Dan sesungguhnya bila Allah SWT mencintai suatu kaum, dicobanya dengan berbagai cobaan. Siapa yang ridha menerimanya, maka dia akan memperoleh keridhoan Allah. Dan barang siapa yang murka (tidak ridha) dia akan memperoleh kemurkaan Allah SWT (H.R. Ibnu Majah dan At Turmudzi)

Sebagai umat-Nya, kita harus selalu berbaik sangka kepada Allah SWT karena Allah SWT tidak akan menurunkan suatu penyakit apabila tidak menurunkan juga obatnya, seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari di dalam shahihnya, dari sahabat Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah Saw bersabda: Allah SWT tidak menurunkan sakit, kecuali juga menurunkan obatnya (HR Bukhari).

QS. Al-Syu`ara [26/47]: 80 Apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku

Kesembuhan yg telah diberikan adalah atas ijin dari Allah SWT. Sebagaimana diisyaratkan dalam hadist Nabi Saw dari riwayat Imam Muslin dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah Saw bersabda:


Setiap penyakit pasti ada obatnya, apabila obatnya itu digunakan untuk mengobatinya, maka dapat memperoleh kesembuhan atas ijin Allah SWT (HR. Muslim).

Dalam hadist lain Rasulullah SAW bersabda : Tidaklah seorang muslim ditimpa musibah, kesusahan, kesedihan, penyakit, gangguan menumpuk pada dirinya kecuali Allah SWT hapuskan akan dosa-dosanya (H.R. Bukhari dan Muslim).

Allah SWT selalu memberikan yg terbaik utk umat-Nya dan kita pun sebagai umat-Nya harus selalu bersyukur dan menjaga yang telah diberikan Allah SWT, terutama kesehatan yang sering diabaikan banyak orang.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai