Subkhan Fathoni, SE
Subkhan Fathoni, SE
Sari kedelai mengandung senyawa lesitin yang sudah dijadikan obat sejak 50 tahun yang lalu. Fungsi lesitin yaitu sebagai penghancur lemak sehingga membuat seseorang menjadi lebih awet muda. Lesitin (lecithin) merupakan senyawa phosphatidyl choline yang terdapat di dalam sari kedelai. Nama lain dari lesitin antara lain yaitu phosphatidyl, phosphatidylinositol, PC-55, ethanolamine, serine, choline, kelecin, lecithol, soy lecithin, vegilecithin, atau vitrellin. Senyawa phosphatidyl choline umumnya ditemukan pada selaput sel tumbuhan dan hewan, serta dalam jaringan urat saraf atau otak kita. Choline (sebagai bagian terbesar dari phosphatidyl choline) dapat ditemukan di dalam hati, oatmeal, kubis, dan kembang kol. Lesitin terdapat juga pada bunga matahari, lobak, dan kedelai. Kandungan lesitin dalam kedelai cukup tinggi, yaitu 20 - 22%. Lesitin bersifat lipotropik yaitu mendorong pengangkutan asam lemak dari hati ke jaringan tubuh atau meningkatkan pembakaran lemak di hati. Selain itu, lesitin dapat mencegah tertimbunnya lemak secara berlebihan. Di dalam tubuh, senyawa lesitin akan bekerja mengikis timbunan lemak pada dinding pembuluh nadi, yang kemudian larut dalam darah. Lesitin juga menurunkan kadar kolesterol. Lesitin dapat memasok choline pada tubuh dan meningkatkan pembentukan acethylcholine, zat untuk kepentingan neurotransmiter pada otak. Karena itu, lesitin diduga juga dapat membantu meningkatkan kemampuan belajar anak. Kemampuan lesitin untuk mengurangi lemak disebabkan karena adanya kandungan asam lemak tak jenuh seperti asam linoleat atau omega 6 (sekitar 55%), asam oleat (9,8%), dan asam arakhidonat (5,5%). Molekul asam lemak tak jenuh tersebut berikatan rangkap dan akan mengikat molekul lemak lainnya. Sesudah berikatan dengan lemak lainnya, kemudian akan dibakar di tempat-tempat yang memerlukannya di dalam tubuh sebagai energi. Lesitin diduga dapat juga mencegah terjadinya penyakit jantung koroner, stroke, dan demensia (penurunan daya ingat karena terhambatnya pasokan oksigen ke otak akibat pembuluh darah yang tersumbat) pada penderita hipertensi dan diabetes. Bagi penderita pasca stroke, pasca bypass, dan perlemakan hati, lesitin dapat membantu menjaga kondisinya agar pembuluh darah tidak lagi tersumbat. Namun, mengapa lesitin sering disebut sebagai obat awet muda? Pada mereka yang hatinya banyak mengandung lemak, biasanya pertukaran zat di dalam tubuhnya tidak normal. Itu disebabkan karena hati (yang seharusnya memecah lemak dan menetralkan racun) tidak bertugas dengan baik. Tubuh menjadi payah dan wajah akan tampak tua. Dengan adanya lesitin, kelebihan lemak pada hati akan dikurangi. Kerjanya akan normal kembali sehingga tubuh akan kembali segar atau terasa lebih awet muda. Hal itu memang sesuai dengan salah satu fungsi lesitin, yaitu mendorong regenerasi sel agar tubuh menjadi bugar. Selain itu, percobaan pada hewan terbukti dapat meningkatkan umur harapan hidupnya sampai 36%.
Subkhan Fathoni, SE
Manfaat Kacang Kedelai Peranan isoflavon dalam membantu menurunkan osteoporosis juga telah diteliti. Konsumsi protein kedelai dengan isoflavon telah terbukti dapat mencegah kerapuhan tulang pada tikus yang digunakan sebagai model untuk penelitian osteoporosis. Studi yang lain menunjukkan hasil yang sama pada saat menggunakan genistein saja. Ipriflavone, obat yang dimetabolisme menjadi daidzein telah terbukti dapat menghambat kehilangan kalsium melalui urine pada wanita post monopouse. Produk kedelai yang mengandung isoflavon dapat membantu pengobatan simptom monopouse. Pada wanita yang memproduksi sedikit estrogen, isoflavon (phitoestrogen) dapat menghasilkan cukup aktivitas estrogen untuk mengatasi simptom akibat monopouse, misalnya hot flashes. Suatu penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengkonsumsi 48 gram tepung kedelai per hari mengalami gejala hot flashes 40 % lebih rendah. Dari segi epidemologi, wanita Jepang yang konsumsi isoflavonnya tinggi jarang dijumpai simptom post monopousal. Makanan yang terbuat dari kedelai mempunyai jumlah isoflavon yang bervariasi, tergantung bagaimana mereka diproses. Makanan dari kedelai seperti tahu, susu kedelai, tepung kedelai dan kedelai utuh mempunyai kandungan isoflavon berkisar antara 130 380 mg/100 gram. Kecap dan minyak kedelai tidak mengandung isoflavon. Produk kedelai yang digunakan sebagai bahan tambahan pangan, seperti isalat dan konsentrat protein kedelai mempunyai kandungan isoflavon yang bervariasi, tergantung bagaimana proses pengolahannya. Misalnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan alkohol dalam proses ekstraksi menghasilkan kadar isoflavon yang rendah. Kedelai telah menjadi makanan sehari-hari penduduk Asia. Pada sebagian besar negara Asia, konsumsi isoflavon diperkirakan antara 25 45 mg/hari. Jepang merupakan negara yang mengkonsumsi isoflavon
Subkhan Fathoni, SE
Subkhan Fathoni, SE
Subkhan Fathoni, SE
Subkhan Fathoni, SE
Subkhan Fathoni, SE
Subkhan Fathoni, SE
1. Bersihkan kedelai dari segala kotoran, kemudian cuci; 2. Rebus kedelai yang telah bersih selama kira-kira 15 menit, lalu rendam dalam air bersih selama kira-kira 12 jam; 3. Cuci sampai kulit arinya terkelupas. Hancurkan dengan penggiling dari batu; 4. Campur kedelai yang sudah halus dengan air panas. Aduk-aduk campuran sampai rata; 5. Saring campuran dengan kain saring, sehingga diperoleh larutan susu kedelai; 6. Tambakan gula pasir, panili, coklat, dan garam ke dalam larutan susu, lalu aduk sampai rata dan panaskan hingga mendidih. Catatan: Tabel 3. Perbandingan Komposisi Susu Kedelai Susu Sapi dan ASI: SUSU KEDELAI SUSU SAPI KOMPOSISI (%) (%) Air 88,60 88,60 Kalori 52,99 58,00 Protein 4,40 2,90 Karbohidrat 3,80 4,50 Lemak 2,50 0,30 Vit. B1 0,04 0,04 Vit. B2 0,02 0,15 Vit. A 0,02 0,20 dengan ASI (%) 88,60 62,00 1,40 7,20 3,10 0,02 0,03 0,20
Subkhan Fathoni, SE
Subkhan Fathoni, SE
Subkhan Fathoni, SE