Disusun oleh : Maytia Pratiwisitha Hapsari Nur Primastuti Pembimbing : dr. Aminan, Sp. J
ANAMNESIS
IDENTITAS PASIEN
Nama Umur Jenis Kelamin Alamat Agama Suku Status Perkawinan Pekerjaan No. Rekam Medis Tanggal Masuk Tanggal meninggal Diagnosis Masuk Diagnosis Akhir Keluhan Utama
: Ny.R : 65 tahun : Perempuan : Bener RT 16 Ngrampal Sragen : Islam : Jawa : Menikah : Ibu Rumah Tangga : 244138 : 10 Juni 2013 : 13 Juni 2013 : Penyakit Jantung Koroner dan Oedem Paru : Penyakit Jantung Koroner dan Oedem Paru : Sesak Nafas
: (+) sejak 10 tahun yang lalu : (+) sejak 5 tahun yang lalu : (+) kambuh-kambuhan
: disangkal. : disangkal. : disangkal. : disangkal : disangkal
sejak 2 tahun Riwayat sakit ginjal Riwayat alergi Riwayat stroke Riwayat sakit maag Riwayat mondok
Riwayat Kebiasaan
Riwayat merokok: disangkal
Riwayat olahraga : pasien jarang berolah raga.
memiliki 1 orang suami dan 2 orang anak. Pasien makan sehari tiga kali, porsi sedang. Menurut keluarga pasien masih sering berinteraksi dengan lingkngan sekitar. Suami pasien seorang perokok dan sering merokok di rumah. Karena alasan umur keluarga mengatakan pasien jarang berolahraga
Anamnesis Sistem
Keluhan utama
Sistem respirasi Sistem kardiovaskular
: sesak nafas : sesak nafas (+), batuk (+) : nyeri dada (+), ampeg (+) sesak
Tenggorokan / Sistem Gastrointestinal / Sistem muskuloskeletal / Sistem Genitourinaria / Sistem Neuropsikiatri / Sistem Integumentum : tidak ada keluhan
Jantung Inspeksi : iktus kordis tidak tampak. Palpasi : iktus kordis teraba di SIC V 2 cm sebelah lateral LMCS, iktus kordis tidak kuat angkat. Perkusi :
Batas jantung kanan atas: SIC II linea parasternalis dekstra. Batas jantung kanan bawah: SIC IV linea parasternalis dekstra. Batas jantung kiri atas: SIC II linea parasternalis sinistra. Batas jantung kiri bawah: SIC VI 2 cm sebelah lateral LMCS. batas jantung kesan melebar ke caudo lateral.
Auskultasi
Pulmo Auskultasi
Kanan : suara dasar vesikuler (+), wheezing (+), ronki basah kasar (+) ronki basah halus (-) basal paru. Kiri : suara dasar vesikuler (+), wheezing (+), ronki basah kasar (+) ronki basah halus (-) basal paru.
Pemeriksaan Penunjang
Lab Patologi Klinik (10 Juni 2013)
: 104 x/menit : sinus takikardi : Normoaxis : LBBB komplet OMI Inferior Iskemi Anterior
Resume
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas memberat sejak 2 hari
SMRS.
Sesak hilang timbul dan kambuh-kambuhan sejak 2 tahun. Sesak berkurang bila duduk. Sesak dirasakan terus menerus, tidak dipengaruhi oleh makanan,
cuaca, dan debu. Pasien tidur dengan posisi kepala menggunakan 2 bantal atau lebih untuk mengurangi sesaknya. Pasien sering terbangun di malam hari karena sesak. Pasien mengeluhkan bengkak pada kedua kaki sejak 2 hari yang lalu.
kaudolateral,
Pada pemeriksaan EKG didapatkan kesan OMI inferior, iskemi anterior,
dan LBBB komplet. pada pemeriksaan laboratorium darah didapatkan hasil GDS=.263 mg/dl.
Diagnosis
Diagnosis etiologi
: PJK Diagnosis anatomi : stenosis LMA Diagnosis fungsional : Decompensatio Cordis NYHA IV, Unstable Angina
Terapi
Non-medikamentosa Bed rest tidak total setengah duduk. O2 3 liter per menit. Diet rendah rendah lemak, rendah garam, tinggi serat, tinggi kalium. Medikamentosa Infus RL 20 tetes mikro per menit. Injeksi Ceftriaxone 1 gram per 24 jam. Injeksi Ranitidin 25 mg per 12 jam Injeksi Naclex 20 mg per 8 jam Letonal tablet 1 x 100 mg KSR tablet 1 x 600 mg Opineuron tablet 3 x 1 tablet
Prognosis
Ad Vitam
Rr: 20x/menit
HR: 79x/menit
Cor:
T : 36,5oC
A: Stenosis Left Main Artery E: Penyakit Jantung Koroner F: Decomp Cordis NYHA IV, Unstable Angina
I: ictus cordis tak tampak Terapi P: ictus cordis tak kuat angkat O2 3 lpm P: Batas jantung kesan melebar ke arah IVFD RL 20 tpm mikro caudolateral Inj Ceftriaxone 2 gr/24jam A: Bunyi jantung I-II int N, regular, bising (-) Inj Naclex 20 mg/8 jam Inj Ranitidin 25 mg/12 jam Letonal 1x100 mg Pulmo: KSR 1x600 mg Suara dasar vesicular (+/+) opineuron 3x1 tablet Ronkhi basah kasar (+/+) Wheezing (+/+)
Rr: 24x/menit
HR: 102x/menit
Cor:
T : 36,5oC
A: Stenosis Left Main Artery E: Penyakit Jantung Koroner F: Decomp Cordis NYHA IV, Unstable Angina
I: ictus cordis tak tampak P: ictus cordis tak kuat angkat P: Batas jantung kesan melebar ke arah caudolateral A: Bunyi jantung I-II int N, regular, bising (-)
Terapi
O2 3 lpm IVFD RL 20 tpm mikro Inj Ceftriaxone 2 gr/24jam Inj Naclex 20 mg/8 jam Inj Ranitidin 25 mg/12 jam
Letonal 1x100 mg
Pulmo:
Suara dasar vesicular (+/+) Ronkhi basah kasar (+/+) Wheezing (+/+)
(+) batuk (+) gelisah O : compos mentis, lemah VS, TD: 95/72mmHg Rr: 32x/menit
HR: 124x/menit
Cor:
T :
36,8oC
A: Stenosis Left Main Artery E: Penyakit Jantung Koroner F: Decomp Cordis NYHA IV, Unstable Angina
I: ictus cordis tak tampak P: ictus cordis tak kuat angkat P: Batas jantung kesan melebar ke arah caudolateral A: Bunyi jantung I-II int N, regular, bising (-)
Terapi
O2 3 lpm IVFD RL 20 tpm mikro Inj Ceftriaxone 2 gr/24jam Inj Naclex 20 mg/8 jam Inj Ranitidin 25 mg/12 jam Letonal 1x100 mg
Pulmo:
KSR 1x600 mg
opineuron 3x1 tablet
Suara dasar vesicular (+/+) Ronkhi basah kasar (+/+) Wheezing (+/+)
Pkl. 08.00
Nafas satu-satu
Epinefrin 0,01-1,00 mg/Kg BB
EKG flat, arteri carotis tak teraba, pupil midriasis maksimal Pasien dinyatakan meninggal di depan keluarga
GDS = 210