Anda di halaman 1dari 8

HEPATITIS

PROSES PERADANGAN HATI TERHADAP KONSUMSI ALKOHOL

DISUSUN OLEH :
Belanita Patriana Dwi Puguh Elok Eny Rosidah Maryam Ribut Rully Sugito Tri Untung Dwi L Veny

Wahyudi Slamet R

FAKULTAS S1 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 2008

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang HNP adalah keadaan dimana nukleus pulposus keluar menonjol untuk kemudian menekan ke arah kanalis spinalis melalui anulus fibrosis yang robek. Yang disebabkan karena proses degeneratif diskus intervetebralis. Diskus intervertebralis terdiri dari tiga bagian anulus tibrosus, nukleus pulposus dan lempeng kartilego, anuleus fibrosus merupakan cincin yang liat dan tersusun tas 10 sampai 12 lap jaringan ikat yang konsintrik dan tebrobartilago, dibagian anterior diperkuat oleh irgomentum longitudinalis anterior di posterior oleh ligomenium longitudinalis posteior. Nukleus purposus terletak pada posisi eksentrik pada arah posterior, 10 merupakan sisa notokhord yang tersusun oleh suatu bentuk kartilago yang lebih lunak. Pada anak kosistensinya semi lifurd agak cair dan bertambah padat, tiap diskus intervertebra lumbal menempel pada borpusvertebra atas da bawah di atas dan bawah di dibatasi oleh suatu lempeng kartilogo nialin yang tipis (lempeng ini tidak berosifikasi dengan segmen korpus vertebra) strutur yang melingkari kanalis spinalis posteior di bentuk oleh dua pedikel, dua lamina dan prosesus spirosus arkus lamina antar tulang belakang diubungkan oleh suatu ligomen kuning yang palstik yang dinamakan sebagai ligomentum flavum. Bagian kaudal dari sumsum tulang belakang konus medularis, terlihat mulai dari level vertibra L 1 ke bawah dan berakhis sebagai peta tipis yang dinamakan sebagai filum terminal, kanalis spinalis daerah lumbal juga mengandung akar akar sarat motorik dn sensorik kumbal maupun sakral yang tampil yang di dalam kantung durameter arakhnoid yang berbentuk silindris dan berisi liquor. Pada sisi kiri dan kanan tiap level spinal ada akar sarat yang mengandung komponen sensorik dan motorik, yang keluar dari kantong durameter sarat serabut berjalan pada bagian lateral kantong dura sepanjang kira kira 2,5 cm (1 inci) , sebagai ilustrasi adalah akar sarat L 5 akan keluar dari spinalis melalui faramin intervetebralis Ls S1 (lipat di bagian kaudal pedikel Ls)

Angka kesakitan terjadi paling banyak pad usia pertengahan. Pada umumnya HNP didahului oleh aktivitas yang berlebihan, misalnya mengangkat beban berat (terutama mendadak), mendorong barang berat, laki-laki lebih banyak dari pada wanita 1.2 Permasalahan Bagaimana rehabilitasi pada pasien lumbal HNP ?

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Definisi HNP (Hernia Nukleus Pulposus) adalah terdorongnya nukleus pulposus. Suatau zat yang berada di ruas ruas tulang belakang, ka arah belakang baik lurus mauoun kearah kanan atau kiri akan menenakn sumsum tulang belakang atau serabut serabut sarafnya dan mengakibatkan terjadinya rasa sakit yang hebat Lumbal HNP adalah penonjolan nukleus pulposus melalui anulus fibrosus diskus intervertebralis region lumbal yang dapat mengalibatkan penekanan pada syaraf 2.2 Epidemiologi Insiden tertinggi HNP pada usia 30-50 tahun atau pada orang tua terutama mereka yang terlibat dalam pekerjaan atau aktivitas fisik yang berat 2.3 Etiologi Trauma Degeneratif 2.4 Patofisologi

Prosesnya dimulai dari mengeringnya nukleus pulposus, sehingga berkerut, ligamen mengendor, sedangkan annulus fibrosus menebal, sehingga harus menopang beban yang lebih berat dan mengalami degenerasi. Diskus yang mengalami dehidrasi ini lama-kelamaan akan menipis dan menjadi rapuh. Trauma yang dapat terjadi berupa trauma tunggal yang berat maupun akumulasi dari trauma ringan yang berulangulang misalnya membungkuknya tubuh atau mengangkat benda berat berulang-ulang. Menurut gradasinya, herniasi dari nukleus pulposus dapat terjadi dari nukleus yang hanya terlihat menonjol ke satu arah tanpa kerusakan annulus fibrosus, nukleus berpindah tempat tetapi masih didalam lingkaran annulus fibrosus, nukleus keluar dari anulus fibrosus sampai nukleus yang keluar dan menembus ligament 2.5 Gejala Klinis a) Nyeri menjalar dari pinggang menuju tumit mengikuti alur saraf. Gejala ini disebut sciatica b) Kelemahan / kelumpuhan c) An / hipoestesia 2.6 Pemeriksaan a) Anamnesa b) Pemeriksaan fisik Pemeriksaan tulang belakang = lumbal lordosis dan suatic scoliosis Semua gerakan punggung menjadi terbatas Pemeriksaan neurologis = kelemahan otot, penurunan reflek serta gangguan sensoris sesuai lokasi saraf yang terkena c) Pemeriksaan tambahan 1) X ray 2) Myelografi 3) MRI 4) CT Scan 5) Discography Terlihat robekan kecil pada diskus menggunakan kontras yang diinjeksikan kedalam nukleus pulposus sehingga menghasilkan stimulus pada serabut saraf pada diskus Proses degenerative

Kehilangan protein polisakarida

Kandungan air menurun

Trauma

stresokupasi

HNP

Nukleus pulposus Terdorong

Ujung saraf spinal tertekan

Perubahan sensasi

nyeri

penururnanan kerja reflek

Gangguan mobilitas fisik 2.7 Rehabilitasi pasien lumbal HNP 2.7.1 Definisi Rehabilitasi adalah mengupayakan penderita segera bekerja seperti semula agar tidak menggantungkan living) Rehabilitasi sesuai WHO adalah semua upaya yang bertujuan mengurangi dampak dari keadaan yang ditimbulkan oleh disabilitas (gangguan fungsi) dan atau handicap (hilangnya fungsi) serta memungkinkan penyandang cacat untuk berpartisipasi aktif dalam lingkungan keluarga dan atau masyarakat 2.7.2 Tujuan Rehabilitasi Lumbal HNP 1) Agar penderita dapat mencapai tingkat kemandirian secara maksimal 2) Meminimalkan pengaruh akibat kelumpuhan 3) Mengoptimalkan kualitas hidup penderita 4) Mencegah komplikasi medis 2.7.3 Rehabilitasi Pasien Lumbal HNP berupa a. Terapi fisik - Diatermi, elektroterapi, traksi lumbal, terapi manipulasi, exercise. dll b. Terapi Okupasi - Mengajarkan proper body mechanic, dsb c. Ortotik prostetik - Pemberian korset lumbal, alat bantu jalan, dsb diri pada orang lain dalam melakukan kegiatan sehari-hari (the activity of daily

d. Advis - Hindari banyak membungkukkan badan - Hindari sering mengangkat barang-barang berat - Segera istirahat jika telah merasakan nyeri saat berdiri atau berjalan - Saat duduk lama diusahakan kaki disila bergantian kanan dan kiri atau bergantian kursi kecil untuk menumpu ke-2 kaki - Saat menyapu / mengepel lantai pergunakan bagian-bagian sapu atau pel yang panjang, sehingga saat menyapu atau mengepel punggung tidak membungkuk - Jika hendak mengambil barang di lantai, usahakan punggung tetap lurus, tapi tekuk kedua lutut untuk menggapai barang tersebut - Lakukan back exercise secara rutin untuk memperkuat otot-otot punggung sehingga mampu menyanggah tulang belakang secara baik dan benar

BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN


3.1 Kesimpulan Hernia Nukleus Pulposus ke kanalis vertebralis berarti bahwa nukleus pulposus menekan pada radiks yang bersama-sama dengan arteri radikularis berada dalam bungkusan dura. Hal ini terjadi kalau tempat herniasi di

sisi lateral. Bilamana tempat herniasi di tengah-tengah tidak ada radiks yang terkena. Lagipula oleh karena takut L2 dan terus kebawah sudah tidak dapat medulla spinalis lagi maka herniasi di garis tengah tidak akan menimbulkan kompresi pada kolumba anterior. Setelah terjadi hernia nukleus pulposus sisa duktus intervertrebralis mengalami lisis-lisis sehingga 2 korpora vertrebrata bertumpang tindih tanpa ganjalan 3.2 Saran Untuk mengetahui dan mencegah penyakit HNP dengan dini, maka periksakanlah adanya penyebabpenyebab yang serius seperti nyeri punggung bawah, daerah bokong nyeri, rasa kaku / tarik pada punggung bawah, nyeri yang menjalar / seperti kesetrum, rasa nyeri sering ditimbulkan setelah melakukan aktivitas yang berlebihan. Ke dokter dan jangan membiarkan makin lama akan mengakibatkan kelemahanpada badan bawah / tungkai bawah yang disertai dengan mengecilnya otot-otot tungkai bawah, selain itu lakukanlah rehabilitasi yang baik agar tidak semakin memperparah kondisi

DAFTAR PUSTAKA

http :// rusari.com http :// G1s.org/hidup sehat/rehab-medik/ http :// www. Medicastore.com http :// diktat kuliah penyakit bedah.2007

Anda mungkin juga menyukai