Anda di halaman 1dari 16

REMEDIAL AKTIVA TETAP

NAMA;NURUL MAWADDAH KELAS;11 AKUNTANSI 2

SMK WALISONGO

Pengertian Aktiva Tetap Aktiva adalah sumber daya ekonomi yang diperoleh dan dikuasai oleh suatu perusahaan sebagai hasil dari transaksi masa lalu, salah satunya adalah aktiva tetap yang digunakan perusahaan dalam kegiatan operasional perusahaan dalam menghasilkan produk. Untuk menghasilkan produk ini maka peranan aktiva tetap sangat besar, seperti lahan sebagai tempat berproduksi, bangunan sebagai tempat pabrik dan kantor, mesin dan peralatan sebagai alat untuk berproduksi dan lain-lain. Aktiva tetap juga merupakan bagian utama dalam penyajian posisi keuangan perusahaan. Untuk memahami tentang aktiva tetap, terdapat beberapa pendapat yang akan dikemukakan antara lain sebagai berikut: Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 16 paragraf 5 menyebutkan bahwa: Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. (Ikatan Akuntan Indonesia. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat, Jakarta, 2004, No 16
Paragraf 5)

Dari pengertian aktiva tetap di atas, yan g dimaksud dengan aktiva tetap adalah: 1. 2. 3. 4. Merupakan aktiva berwujud Memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun Digunakan dalam kegiatan operasi perusahaan Tidak dimaksudkan untuk dijual kembali

Menurut pendapat Sofyan Safri H menyatakan bahwa pengertian aktiva tetap adalah sebagai berikut: Aktiva tetap adalah aktiva yang menjadi hak milik perusahaan dan dipergunakan secara terus-menerus dalam kegiatan menghasilkan barang dan jasa perusahaan. (Sofyan Safri H.
Akuntansi Aktiva Tetap. PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, Hal 20)

2. Pengakuan aktiva tetap Perusahaan harus segera mengakui setiap aktiva yang dimiliki dan mengelompokkannya sebagai aktiva tetap, apabila aktiva yang dimaksud memenuhi pengertian dan memiliki sifatsifat sebagai aktiva tetap. Mengenai pengakuan aktiva tetap ini, Ikatan Akuntan Indonesia memberikan pernyataan dalam PSAK Nomor 16 paragraf 06, yaitu: (Ikatan Akuntan Indonesia, op.cit., No 16 paragraf 6) Suatu benda berwujud harus diakui sebagai suatu aktiva dan dikelompokkan sebagai aktiva tetap apabila:

Besar kemungkinan bahwa manfaat keekonomisan di masa yang akan datang yang berkaitan dengan aktiva tersebut akan mengalir dalam perusahaan; untuk dapat menilai apakah manfaat keekonomisan di masa yang akan datang tersebut akan mengalir ke dalam perusahaan maka harus di nilai tingkat kepastian terjadinya aliran manfaat keekonomisan tersebut, yang juga memerlukan suatu kepastian bahwa perusahaan akan menerima imbalan dan menerima resiko terkait. Biaya perolehan aktiva dapat di ukur secara handal; sedangkan kriteria kedua mengarah kepada bukti-bukti yang diperlukan untuk mendukungnya.

Dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan ditekankan pula masalah pengendalian manfaat yang diharapkan dari suatu aktiva. Agar aktiva yang digunakan dapat memberikan manfaat yang optimal terhadap kegiatan operasi perusahaan. Dengan demikian satu hal yang penting yang berkaitan pula dengan pengakuan suatu aktiva adalah perusahaan memiliki kendali atas manfaat yang diharapkan dari aktiva tersebut. 3. Penggolongan aktiva tetap Aktiva tetap dikelompokkan karena memiliki sifat yang berbeda dengan aktiva lainnya. Kriteria aktiva tetap terdiri dari berbagai jenis barang maka dilakukan penggelompokkan lebih lanjut atas aktiva-aktiva tersebut. Pengelompokkan itu tergantung pada kebijaksanaan akuntansi perusahaan masing-masing karena umumnya semakin banyak aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan maka semakin banyak pula kelompoknya. Aktiva tetap yang dimiliki perusahaan terdiri dari berbagai jenis dan bentuk, tergantung pada sifat dan bidang usaha yang diterjuni perusahaan tersebut. Aktiva tetap sering merupakan suatu bagian utama dari aktiva perusahaan, karenanya signifikan dalam penyajian posisi keuangan. Nilai yang relatif besar serta jenis dan bentuk yang beragam dari aktiva tetap menyebabkan peusahaan harus hati-hati dalam menggolongkannya.

Dari macam-macam aktiva tetap, untuk tujuan akuntansi dilakukan penggolongan sebagai berikut:

Aktiva tetap yang umumnya tidak terbatas seperti tanah untuk letak perusahaan, pertanian dan peternakan. Aktiva tetap yang umumnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya dapat diganti dengan aktiva yang sejenis, misalnya bangunan, mesin, alat-alat, mebel dan lain-lain. Aktiva tetap yang umumnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya tidak dapat diganti dengan aktiva yang sejenis, misalnya sumber-sumber alam seperti hasil tambang dan lain-lain.

Menurut Sofyan Safri H aktiva tetap dapat dikelompokkan dalam berbagai sudut antara lain:
(Sofyan safri H, op.cit., Hal 22)

a. Sudut substansi, aktiva tetap dapat dibagi: 1. Tangible Assets atau aktiva berwujud seperti lahan, mesin, gedung, dan peralatan. 2. Intangible Assets atau aktiva yang tidak berwujud seperti Goodwill, Patent, Copyright, Hak Cipta, Franchise dan lain-lain.

b. Sudut disusutkan atau tidak: 1. Depreciated Plant Assets yaitu aktiva tetap yang disusutkan seperti Building (Bangunan), Equipment (Peralatan), Machinary (Mesin), Inventaris, Jalan dan lainlain. 2. Undepreciated Plant Assets yaitu aktiva yang tidak dapat disusutkan, seperti land (Tanah).

c. Berdasarkan Aktiva tetap berdasarkan jenis dapat dibagi sebagai berikut:

Jenis

1. Lahan - Lahan adalah bidang tanah terhampar baik yang merupakan tempat bangunan maupun yang masih kosong. Dalam akuntansi apabila ada lahan yang didirikan bangunan diatasnya harus dipisahkan pencatatan dari lahan itu sendiri. 2. Bangunan gedung - Gedung adalah bangunan yang berdiri di atas bumi ini baik di atas lahan/air. Pencatatannya harus terpisah dari lahan yang menjadi lokasi gedung. 3. Mesin - Mesin termasuk peralatan-peralatan yang menjadi bagian dari mesin yang bersangkutan. 4. Kendaraan - Semua jenis kendaraan seperti alat pengangkut, truk, grader, traktor, forklift, mobil, kendaraan bermotor dan lain-lain. 5. Perabot - Dalam jenis ini termasuk perabotan kantor, perabot laboratorium, perabot pabrik yang merupakan isi dari suatu bangunan 6. Inventaris - Peralatan yang dianggap merupakan alat-alat besar yang digunakan dalam perusahaan seperti inventaris kantor, inventaris pabrik, inventaris laboratorium, inventaris gudang dan lain-lain.

7. Prasarana - Prasarana merupakan kebiasaan bahwa perusahaan membuat klasifikasi khusus prasarana seperti: jalan, jembatan, roil, pagar dan lain-lain.

Penyusutan 1. Pengertian penyusutan Di samping pengeluaran dalam masa penggunaannya, masalah penyusutan merupakan masalah yang penting selama masa penggunaan aktiva tetap. Yang dimaksud dengan penyusutan menurut Akuntansi Perpajakan terapan adalah sebagai berikut : Proses alokasi sebagian harga perolehan aktiva menjadi biaya (costallocation), sehingga biaya tersebut mengurangi laba usaha (Prabowo, Yusdianto, Op.cit, Hal 22) Pengertian penyusutan ini tidak sama seperti pengertian dalam ekonomi perusahaan yang menekankan bahwa penyusutan itu merupakan cadangan untuk pembelian aktiva tetap baru setelah aktiva tetap yang lama tidak dipakai lagi. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 17 paragraf 2 tentang Akuntansi Penyusutan menyatakan bahwa: Penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi, penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan kependapatan baik secara langsung maupun tidak langsung. (Ikatan Akuntan Indonesia, Op.cit, No 17 Paragraf 2) Akuntansi penyusutan merupakan suatu sistem akuntansi yang bertujuan untuk mendistribusikan harga perolehan atau nilai dasar lain, setelah dikurangi nilai sisa (jika ada) dari harga aktiva berwujud, terhadap masa pemakaian yang ditaksir untuk harga tetap yang bersangkutan. Penyusutan merupakan proses alokasi dan penilaian (valuation). Penyusutan untuk tahun berjalan merupakan bagian dari biaya total yang dialokasikan pada tahun tersebut menurut sistem yang berlaku. Meskipun alokasi secara wajar dapat mempertimbangkan kejadian yang timbul selama tahun berjalan, tetapi penyusutan bukanlah dimaksudkan untuk mengukur pengaruh dari kejadian itu. Tujuan dari penyusutan adalah untuk menyajikan informasi tentang penyusutan yang dilaporkan sebagai alokasi biaya yang diharapkan dapat berguna bagi para pemakai laporan keuangan. Informasi tentang penyusutan merupakan hal yangcukup penting bagi pemakai laporan keuangan, terutama dalam kaitannya earning power, yaitu mengenai:

Proses perbandingan beban terhadap pendapatan untuk menghitung laba periodik. Tingkat keefektifan manajemen dalam menggunakan sumber daya.

Kebijakan pajak untuk penyusutan harus mempertimbangkan 3 (tiga) hal, yaitu: (Erly Suandy,
Perencanaan Pajak, Edisi 3, Salemba empat, Jakarta, 2006, Hal 30)

Keadilan pajak, dengan adanya penyusutan, maka perusahaan manufaktur dan jenis usaha yang padat modal (capital intensive) akan sangat diuntungkan dibandingkan perusahaan jasa ataupun jenis usaha padat karya (labor intensive).

Kebijakan ekonomi, dengan adanya penyusutan membawa akibat pada peningkatan investasi (capital growth) sehingga EAT/ROI/CF menjadi meningkat. Administrasi, pemilihan jenis penyusutan harus disesuaikan dengan beberapa hal, yaitu besarnya biaya administrasi, sumber daya manusia, dan kepatuhan wajib pajak.

2.

Faktor-faktor

yang

menyebabkan

diadakannya

penyusutan

Menurut Zaki Baridwan faktor-faktor yang menyebabkan penyusutan bisa dikelompokkan menjadi dua yakni: ( Zaki Baridwan, Intermediate Acounting, Edisi 8, BPFE Yogyakarta, 2004, Hal 306) 1. Faktor-faktor fisik 2. Faktor-faktor fungsional

Hal-hal yang menyebabkan terbatasnya masa penggunaan aktiva tetap tersebut antara lain karena adanya faktor-faktor fisik yang mengurangi atau bahkan tidak dipergunakan lagi, yang disebabkan karena: 1. Aus karena dipakai - Oleh karena pemakaian aktiva tetap dalam proses produksi tidak hanya sekali saja, tetapi berlangsung terus menerus secara kontiyu mengakibatkan kapasitas dan produktivitas yang dimiliki aktiva itu akan semakin berkurang nilainya sehingga kualitas dan kuantitas yang dihasilkan dalam proses produksi semakin berkurang pula hasilnya. 2. Aus karena umur - Setiap aktiva dapat aus seiring dengan perjalanan waktu. Sekalipun aktiva tetap ini belum pernah dipakai, namun dengan adanya faktor kimia yang diakibatkan oleh pengaruh alam seperti hujan, panas dan udara terhadap aktiva tersebut akan menyebabkan kerusakan dan mungkin tidak efisien untuk dipergunakan lagi. 3. Kerusakan-kerusakan - Kerusakan suatu aktiva dapat disebabkan oleh kurang hati-hati atau kurang tepat dalam cara pengguanaan aktiva tetap, juga yang disebabkan oleh bencana seperti; gempa bumi, banjir atau kebakaran yang tidak sepenuhnya dapat dipergunakan kembali atau bahkan aktiva tetap itu tidak dapat dipergunakan sama sekali.

Adapun faktor lain, selain faktor fisik yang menyebabkan perlunya diadakan penyusutan adalah faktor fungsional yang juga dapat mengurangi atau mengakibatkan suatu aktiva tetap tidak dapat dipergunakan lagi, yaitu: 1. Ketidaklayakan - Dengan meningkatkan daya beli konsumen yang melampui kemampuan alat produksi yang tersedia akan mengakibatkan alat-alat produksi yang tersedia secara teknis masih dapat dipergunakan, tetapi secara ekonomis telah menunjukkan kemunduran, karena tidak lagi memenuhi syarat-syarat yang menunjang skala ekonomis. Oleh karena itu, untuk memenuhi permintaan konsumen perlu adanya penggantian alat-alat produksi baru yang mempunyai kapasitas produksi lebih besar dibanding alat-alat lama.

2. Keusangan - Kemajuan dan pembaharuan teknis yang terus menerus membawa akibat alat-alat produksi yang lama secara ekonomis dianggap sudah kuno. Perbaikan dan pembaharuan teknis yang datang terus menerus dengan cepat dapat mengakibatkan daya guna ekonomis alat-alat produksi lama akan semakin berkurang atau secara ekonomis tidak dapat dipergunakan lagi dan perlu di ganti dengan peralatan yang baru. 3. Penghentian permintaan - Suatu alat produksi tidak akan mempunyai nilai karena hasil produksinya tidak dapat dipertahankan lagi di pasaran. Ini disebabkan karena perubahan selera atau kebutuhan konsumen yang semakin beragam. Barang-barang hasil produksi tersebut dianggap kuno oleh konsumen, sehingga tidak dapat diandalkan lagi untuk merebutkan pangsa pasar.

3.

Karakteristik

aktiva

tetap

yang

dapat

disusutkan

a. Digunakan dalam kegiatan usaha. b. Nilainya menurun secara bertahap. Beberapa aktiva yang tidak dapat disusutkan karena nilainya tidak menurun adalah tanah, aktiva pendanaan, barang dagangan, dan persediaan. c. Disusutkan jika masa manfaat lebih dari satu tahun. Untuk aktiva tetap tak berwujud, penyusutannya disebut amortisasi. d. Pihak yang berhak melakukan penyusutan adalah:

Pihak yang menggunakan aktiva tetap tersebut dalam kegiatan usaha. Pemilik, dapat dibagi menjadi legal owner dan beneficial owner.

e. Saat dilakukan penyusutan pada saat pertama kali digunakan. f. Dasar penyusutan dalah harga perolehan atau harga revaluasi. Harga penggantian tidak boleh menjadi dasar penyusutan. 4. Kriteria aktiva yang disusutkan

Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode akuntansi. Memiliki suatu masa manfaat yang terbatas. Ditahan oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi atau memasok barang atau jasa, untuk disewakan, atau tujuan administrasi.

Pada artikel kali ini yaitu Pengertian aktiva tetap dan pengertian penyusutan serta karakteristik dan faktor penyusutan menggunakan footnote, semoga dengan adanya tulisan ini sahabat semua mendapatkan manfaatnya.

Pengertian Aktiva Tetap Berwujud


Dalam melaksanakan operasi perusahaan, aktiva tetap merupakan salah satu elemen utama yang harus diperhatikan agar kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan dan tujuan yang diinginkan perusahaan. Aktiva tetap terdiri dari aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud. Aktiva tetap bersifat permanen yakni dapat dipergunakan lebih dari satu tahun atau dari satu siklus akuntansi. Definisi aktiva tetap tersebut menurut Standar Akuntansi Keuangan adalah: Aktiva Tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. (2007:16.2) Menurut Fees-Warren dalam bukunya Pengantar Akuntansi yang

diterjemahkan oleh Aria farahmita, SE,Ak , mendefinisikan aktiva tetap sebagai berikut: Aktiva Tetap adalah aktiva yang berumur panjang yang sifatnya relatif tetap atau permanen yang dimiliki oleh perusahaan yang dibeli bukan untuk dijual kembali dan digunakan dalam operasi perusahaan. ( 2005:492) Pengertian aktiva tetap menurut Soemarso S.R dalam bukunya Akuntansi Suatu Pengantar, menyatakan bahwa: Aktiva Tetap Berwujud (Tangible Fixed Assets) Adalah aktiva berwujud yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun,digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki

tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan, serta nilainya cukup besar. (2005: 20)

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa suatu aktiva tetap disebut sebagai aktiva tetap apabila memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut: 1. Merupakan aktiva yang mempunyai wujud. 2. Tidak dimaksud untuk dijual kembali. 3. Digunakan dalam operasi perusahaan. 4. Bersifat relatif permanen dengan masa manfaat lebih dari satu tahun.

Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan kekayaan perusahaan yang menyangkut dana yang cukup besar, perusahaan sangat membutuhkan aktiva tetap sebagai tempat berproduksi. Sebelum membahas lebih dalam mengenai aktiva tetap berikut ini disebutkan beberapa definisi aktiva tetap oleh beberapa ahli, antara lain : Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2002:16-2) : Aktiva tetap adalah asset berwujud yang : 1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan 2. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. Menurut Warren, Reeve, dan Fess (2005:504) : Aktiva tetap (fixed assets) merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relative permanen. Menurut Mulyadi (2002:45) : Aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud mempunyai masa manfaat ekonomis lebih dari satu tahun dan diperoleh perusahaan untuk melakukan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali. Menurut Harahap (2002 : 20) : Aktiva tetap adalah aktiva yang menjadi hak milik perusahaan dan dipergunakan secara terus-menerus dalam kegiatan menghasilkan barang dan jasa perusahaan. Menurut Harnanto (2002:314) :

Aktiva tetap berwujud adalah setiap barang yang dimiliki atau dikuasai oleh perusahaan, yang dipakai atau digunakan secara aktif dalam operasi normal, dan mempunyai umur atau masa kegunaan yang relatif permanen. Dari definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dan dimiliki oleh perusahaan, yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan serta memberikan manfaat dimasa yang akan datang.

Perlakuan akuntansi terhadap pengeluaran pengeluaran yang berhubungan dengan perolehan dan penggunaan aktiva tetap dapat dibagi menjadi dua, yaitu : a. Pengeluran modal adalah pengeluran pengeluran untuk memperoleh suatu manfaat yang akan dirasakan lebih dari satu periode akutansi pengeluaran pengeluaran. b. Pengeluran pendapatan adalah pengeluran pengeluran untuk memperoleh suatu manfaat yang hanya dirasakan dalam periode akuntansi yang bersangkutan. Oleh karena itu pengeluaran pengeluran seperti ini dicatat dalam rekening biaya Perinsip Penilaian Aktiva Tetap Berwujud Adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aktiva pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan aktiva tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk digunakan. Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud Untuk menentukan besarnya harga perolehan suatu aktiva, berlaku prinsip yang menyatakan bahwa semua pengeluaran yang terjadi sejak pembelian sampai aktiva itu siap dipakai harus dikapitalisasi. Karena jenis aktiva itu macam macam maka masing masing jenis mempunyai masalah masalah khusus yang akan dibicarakan berikut ini : Tanah

Tanah yang dimiliki dan digunakan sebagai tempat berdirinya perusahaan dicatat dalam rekening tanah. Apabila tanah itu tidak digunakan dalam usaha perusahaan maka dicatat dalam rekening investasi jangka jangka panjang. Harga perolehan tanah terdiri dari berbagai elemen seperti : a. b. c. d. e. f. g. h. Harga beli Komisi pembelian Bea balik nama Biaya penelitian tanah Iuran iuran (pajak pajak) selama tanah belum dipakai Biaya merobohkan bangunan lama Biaya perataan tanah pembersihan dan pembagian Pajak Pajak yang jadi beban pembelian pada waktu pembelian tanah

Bangunan Gedung yang diperoleh dari pembelian, harga perolehannya harus dialokasikan pada tanah dan gedung. Biaya yang dikapitalisasi sebagai harga perolehan gedung adalah : a. b. c. d. e. Harga beli Biaya Perbaikan sebelum gedung itu dipakai Komisi pembelian Bea balik nama Pajak Pajak yang menjadi tanggungan pembeli pada waktu pembelian

Mesin dan alat alat Yang merupakan harga perolehan meisn dan alat alat adalah a. b. c. d. e. f. Harga beli Pajak pajak yang menjadi beban pembeli Biaya angkut Asuransi selama dalam perjalanan Biaya pemasangan Biaya biaya yang dikeluarkan selama masa percobaan mesin

Alat Alat Kerja Alat alat kerja yang dimiliki bias berupa alat alat untuk mesin atau alat alat tangan Pattern dan dies atau Cetakan Cetakan

Cetakan cetakan yang dipakai untuk peroduksi dalam beberapa periode dicatat dalam rekening aktiva tetap dan didepresiasi selam umur ekonomisnya Perabotan dan Alat Alat Kantor Pembelian atau pembuatan alat alat harus dipisahkan pisahkan untuk fungsi fungsi produksi, penjulaan dan administrasi, sehingga depresiasinya dapat dibebankan pada maisng masing fungsi tersebut. Kendaraan Seperti halnya perabot, maka kendaraan yang dimiliki juga harus dipisahkan untuk setiap fungsi yang berbeda Tempat Barang yang Dapat Dikembalikan Adalah barang barang yang dipakai sebagai tempat dari produk yang dijual Cara Cara Perolehan Aktiva Tetap Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana masing masing cara perolehan akan mempengaruhi penentuan harga perolehan berikut ini akan dibahas tetang harga perolehan : Pembelian Tunai Aktiva tetap berwujud yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam buku buku dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan Pembelian secara gabungan Harga perolehan dari setiap aktiva yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar setiap aktiva yang bersangkutan Perolehan Melalui Pertukaran Ditukar dengan Surat surat Berharga

Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau Obligasi perusahaan, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saha atau obligasi yang digunakan sebagai penukar Ditukar dengan aktiva tetap yang lain Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara tukar menukar atau sering disebut tukar tambah. Dimana aktiva lama digunakan untuk membayar harga aktiva baru ada dua jenis pertukaran yaitu : a. Pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis b. Pertukaran aktiva tetap yang sejenis Pembelian angsuran Apabila aktiva tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan aktiva tetap tidak boleh termasuk bunga. Diperoleh dari Hadiah atau Donasi Aktiva tetap yang diperoleh dari hadiah atau donasi, pencatatannya bias dilakukan menyimpang dari prinsip harga perolehan Aktiva yang Dibuat sendiri Perusahaan mungkin membuat sendiri aktiva tetap yang diperlukan seperti gedung, alat alat dan perabotan. Pembuatan aktiva ini biasanya dengan tujuan untuk mengisi kapasitas atau pegawai yang masih diam Biaya Biaya Selama Masa Penggunaan Aktiva Aktiva tetap yang dimiliki dan digunakan dalam usaha perusahaan akan memerlukan pengeluaran pengeluaran yang tujuannya adalah agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Pengeluaran pengeluaran tersebut dapat dikelompokan menjadi : Reparasi dan Pemeliharaan Biaya reparasi dapat merupakan biaya yang jumlahnya kecil jika reparasinya bisa dan jumlahnya cukup besar jika reparasinya besar. Reparasi besar biasanya terjadi selah beberapa

than, sehingga dapat dikatakan bahwa manfaat reparasi seperti ini akan dirasakan dalam beberapa periode. Oleh karena itu biaya reparasi besar dikapitalisasi dan pembebanannya sebagai biaya dilakukan dalam periode periode yang menerima manfaat Penggantian Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengganti aktiva atau suatu bagian aktiva dengan unit yang baru yang tipenya sama. Perbaikan Adalah penggantian suatu aktiva dengan aktiva baru untuk memperoleh kegunaan yang lebih besar Penambahan Adalah memperbesar atau memperluas fasilitas suatu aktiva seperti penambahan ruang dalam bangunan ruang parker dan lain lain Penyusunan Kembali aktiva tetap Biaya biaya yang dikeluarkan dalam penyusunan kebali aktiva atau perubahan route produksi atau untuk mengurangi biaya produksi, jika jumlahnya cukup berarti dan manfaat penyusunan kembali itu akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi maka harus di kapitalisasi Memberhentian Aktiva Aktiva tetap bisa dihentikan pemakaiannya dengan cara dijual, ditukarkan, maupun karena rusak. Pada waktu aktiva tetap dihentikan dari pemakian maka semua rekening yang berhubungan dengan aktiva tersebut dihapuskan. Asuransi Kebakaran Perusaahan biasanya mengasuransikan harta benda terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena kebakaran. Perjanjian asuransi ini dinyatakan dalam polis. Perusahan

asuransi akan mengganti kerugian dalam hal adanya kebakaran, maksimum sebesar jumlah pertanggungan yang dinyatakan dalam polis Asuransi Bersama Syarat asuransi bersama adalah syarat menyatakan bahwa apabila harta benda diasuransikan (dipertanggung jawabkan) dengan jumlah yanglebih rendah dari pada suatu persentase tertentu dari pasar benda tersebut pada saat terjadinya kebakaran, maka perusahan yang mempertanggungkan akan memikul kerugian karena kebakaran sebanding dengan selisih jumlah pertanggungan dengan persentase tertentu dari harga pasar harta tersebut Jumlah kerugian yang akan diganti oleh perusahaan asuransi adalah yang paling rendah dari jumlah berikut : a. jumlah yang dibebankan kepada perusahaan asuransi yang dihitung dengan cara asuransi bersama b. jumlah pertanggungan dalam polis c. jumlah kerugian yang sebenarnya Polis Gabungan Apabila perusahaan mengasuransikan beberapa aktiva dalam satu polis, maka polis itu akan menunjukkan syarat alokasi yang dasarnya adalah harga pasar aktiva aktiva tersebut pada saat terjadinya kebakaran Pencatatan Asuransi Kebakaran Apabila terjadi kebakaran atas harta yang diasuransikan maka langkah langkah yang dilakukan untuk mengadakan pencatatan akuntansinya adalah sebagai berikut : a. Menyusun kembali catatan catatan yang terbakar b. Menyesuaikan buku buku agar dapat menunjukkan keadaan yang sebenarnya pada saat kejadiannya kebakaran c. Menentukan nilai buku aktiva yang terbakar d. Membebankan nilai buku aktiva yang terbakar dan biaya biaya yant timbul pada saat kebakaran, ke rekening kerugian kebakaran e. Menetukan jumlah yang diterima dari perusahaan asuransi f. Rekening kerugian kebakaran dikredit dengan jumlah ini dan jumlah yang diterima dari penjualan aktiva yang terbakar g. Menutup saldo rekening kerugian ke rekening laba rugi. Saldo ini menunjukkan rugi atau laba dari kebakaran

Anda mungkin juga menyukai