Anda di halaman 1dari 6

4.

Pasal 28 B
!) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah. **)

Setiap warga negara Indonesia memiliki hak yang sama untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah
Perkawinan yang sah adalah perkawinan dimata hukum, yaitu tercatat dalam KUA

2)Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dan kekerasan dan diskriminasi. **)
Setiap anak sejak lahir, memiliki hak untuk hidup,tumbuh, berkembang dan berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

- Maka, sejak lahir anak tersebut harus di asuh dan diperlakukan selayaknya manusia. Tidak boleh ada yang melakukan kekerasan atau pun diskriminasi, walaupun hal tersebut dilakukan oleh keluarganya sendiri.

- Jika terjadi kekerasan atau diskriminasi atas anak tersebut oleh keluarga sendiri, apalagi orang lain, maka orang yang melakukan kekerasaan atas anak tersebut harus menerima hukuman sesuai hukum yang berlaku di negara Indonesia.

5.Pelanggaran Pasal 28 B
1. Pernikahan yang dilakukan oleh Kyai Pujiono Cahyo Widianto atau dikenal dengan Syekh Puji dengan Lutfiana Ulfa (12 tahun). Di dalam pernikahan itu seharusnya melanggar Undang-Undang perkawinan dan Undang-Undang perlindungan anak. perkawinan antara Syekh Puji dengan Lutfiana Ulfa melanggar tiga Undang Undang sekaligus. Pelanggaran pertama adalah terhadap Undang Undang No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan. Di dalam Undang Undang tersebut disebutkan bahwa perkawinan dengan anak-anak dilarang. Pelanggaran kedua, dilakukan terhadap Undang Undang No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak yang melarang persetubuhan dengan anak.

2. Kasus Perdagangan Anak Selama 2007-20011 Capai 100 Jiwa


Pemerintah mencatat kasus perdagangan anak yang terjadi selama periode 2007 hingga 2011 mencapai 1000 jiwa. anak-anak yang menjadi korban `trafficking` ini bukan hanya anak perempuan, tapi juga laki-laki. Menkes menyebutkan, anak laki-laki yang menjadi korban "trafficking" selama enam tahun terakhir sebanyak 151 anak dan perempuan mencapai 772 anak Menurut Menkes, ada 10 daerah yang rawan terhadap kasus "trafficking", baik sebagai kota pengirim, transit maupun tujuan, yakni Sumatera Utara, Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, NTB, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Utara.

3. Kasus Perdagangan Bayi Kembali Terungkap

Kasus perdagangan bayi kembali terungkap setelah sang pelaku, Mery ditangkap di sebuah mal di kawasan Margonda Depok, pertengahan Februari 2012. Ia ditangkap tangan saat hendak menjual bayi kembar seharga Rp40 juta kepada seorang polisi yang menyamar sebagai pembeli. atas perbuatannya tersangka dapat dijerat Pasal 83 Undang-Undang 23/2001 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman kurungan badan maksimal 15 tahun.

4. Banyak Kasus Kekerasan Anak di Bekasi


Kasus penculikan bayi di RSIA Siti Zachroh, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat beberapa waktu lalu belum juga terungkap. Ternyata, di Kota Bekasi, hal yang serupa juga sering terjadi kasus kekerasan dan penculikan pada anak . Sejak tahun 2012, jumlah kasus kekerasan dan penculikan terhadap anak sudah mencapai 70 kasus. Hal ini berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kota Bekasi. Daerah Bekasi Barat, Bekasi Selatan, Medan Satria dan Pondok Gede merupakan daerah yang rawan kekerasan dan penculikan terhadap anak. Alasan para pelaku melakukan penculikan bayi atau anak itu, untuk kepentingan yang bisa menghasilkan uang. Dan kebanyakan para balita ini ada yang disewakan untuk melakukan pekerjaan, seperti meminta-minta dan mengamen di jalanan.

Anda mungkin juga menyukai