Panca Sila
Panca Sila
Pasal 28 B
!) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah. **)
Setiap warga negara Indonesia memiliki hak yang sama untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah
Perkawinan yang sah adalah perkawinan dimata hukum, yaitu tercatat dalam KUA
2)Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dan kekerasan dan diskriminasi. **)
Setiap anak sejak lahir, memiliki hak untuk hidup,tumbuh, berkembang dan berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
- Maka, sejak lahir anak tersebut harus di asuh dan diperlakukan selayaknya manusia. Tidak boleh ada yang melakukan kekerasan atau pun diskriminasi, walaupun hal tersebut dilakukan oleh keluarganya sendiri.
- Jika terjadi kekerasan atau diskriminasi atas anak tersebut oleh keluarga sendiri, apalagi orang lain, maka orang yang melakukan kekerasaan atas anak tersebut harus menerima hukuman sesuai hukum yang berlaku di negara Indonesia.
5.Pelanggaran Pasal 28 B
1. Pernikahan yang dilakukan oleh Kyai Pujiono Cahyo Widianto atau dikenal dengan Syekh Puji dengan Lutfiana Ulfa (12 tahun). Di dalam pernikahan itu seharusnya melanggar Undang-Undang perkawinan dan Undang-Undang perlindungan anak. perkawinan antara Syekh Puji dengan Lutfiana Ulfa melanggar tiga Undang Undang sekaligus. Pelanggaran pertama adalah terhadap Undang Undang No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan. Di dalam Undang Undang tersebut disebutkan bahwa perkawinan dengan anak-anak dilarang. Pelanggaran kedua, dilakukan terhadap Undang Undang No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak yang melarang persetubuhan dengan anak.
Kasus perdagangan bayi kembali terungkap setelah sang pelaku, Mery ditangkap di sebuah mal di kawasan Margonda Depok, pertengahan Februari 2012. Ia ditangkap tangan saat hendak menjual bayi kembar seharga Rp40 juta kepada seorang polisi yang menyamar sebagai pembeli. atas perbuatannya tersangka dapat dijerat Pasal 83 Undang-Undang 23/2001 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman kurungan badan maksimal 15 tahun.