ENERGY HARVESTING BERASAL DARI ENERGI KINETIK LANGKAH KAKI MENGGUNAKAN PIEZOELEKTRIK DIAPLIKASIKAN PADA TRANSJAKARTA
Diusulkan oleh:
Ketua
0103508015
2010
A. JUDUL Energy Harvesting berasal dari energi kinetik langkah kaki menggunakan Piezoelektrik diaplikasikan pada Transjakarta B. LATAR BELAKANG MASALAH Energi merupakan hal yang sangat fundamental bagi manusia, terutama energi listrik. Listrik yang selama ini masyarakat nikmati dihasilkan dari beberapa sumber daya alam seperti batu bara, panas bumi, diesel, dan sebagainya yang merupakan sumber daya alam tak terbarukan. Semakin lama cadangan sumber daya alam tersebut akan menipis seiring konsumsi listrik yang terus bertambah. Disisi lain, penggunaan Energi juga harus memperhatikan aspek kenyamanan habitat lingkungan tempat tinggal dari manusia itu sendiri. Kenyamanan lingkungan harus didukung dengan pelestarian lingkungan sehingga jika kita tarik suatu kesimpulan maka Energi yang sebenarnya diinginkan oleh manusia adalah Energi yang terbaharukan dan ramah lingkungan. Berikut merupakan gambar pemetaan sumber daya alam yang ada di Indonesia.[1]
Gambar 1. Perbandingan ketersediaan dan keramahan lingkungan Energi Terbarukan dan tidak Terbarukan (majalahenergi.com) Energi listrik yang di dapat sekarang ini, hampir semuanya memakai konsep perubahan dari mekanik menjadi listrik yang umumnya menggunakan turbin. Selain turbin, terdapat alat lain yang mampu mengubah energi mekanik
menjadi listrik, yaitu sebuah bahan Piezoelektrik yang pada umumnya terbuat dari kristal dan keramik. Selama ini, Piezoelektrik digunakan sebagai transducer, yang
memanfaatkan getaran mekanik yang diterimanya untuk menghasilkan potensial listrik. Seperti yang pernah didemonstrasikan oleh Hagood dan Von Flotow (1991), sebah penangkap efek getaran bisa dibuat dengan menggunakan transducer piezoelektrik yang terhubung dengan rangkaian yang mengandung unsur resistansi dan induktansi[2]. Berdasarkan prinsip kerja ini, penulis bergagasan untuk mengaplikasikan Piezoelektrik sebagai penghasil listrik yang diaplikasikan pada Transjakarta, karena transjakarta merupakan tempat yang ssering dilalui oleh orang sehingga akan banyak juga terjadi injakan pada prototype ini. C. PERUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah yang diangkat pada penelitian ini adalah: 1. Mengkaji potensial listrik yang dihasilkan piezoelektrik, 2. Menentukan sistem mekanik injakan yang efektif tehadap respon getaran dari piezoelektrik 3. Menentukan rangkaian-rangkaian penyusun yang tepat guna
memaksimalkan luaran dari pembangkit listrik energi alternatif ini. 4. Mengaplikasikannya pada Transjakarta D. TUJUAN 1. Mengkaji konversi getaran mekanik menjadi listrik. 2. Mencari sistem mekanik yang efektif terhadap injakan. 3. Menghasilkan energi alternatif yang dihasilkan dari injakan langkah kaki. E. LUARAN YANG DIHARAPKAN Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah terciptanya sebuah rancangan baru atau prototype energi alternatif yaitu energi listrik yang berasal dari injakan langkah kaki berbahan piezoelektrik dan prototype ini dapat diaplikasikan di segala tempat yang bayak terjadi aktivitas lalu lalang orang lewat. Dan Transjakarta merupakan tempat yang sangat strategis melihat dari sasarannya.
F. KEGUNAAN Adapun kegunaan program yang dimaksud adalah: a. Memperkenalkan kepada masyarakat agar lebih menjalani hidup sehat yaitu dengan berjalan kaki dapat menghasilkan energi listrik. b. Dapat berkontribusi dalam pemasokan energi listrik skala kecil, minimal untuk lampu penerangan di halte transjakarta atau bus transjakarta. G. TINJAUAN PUSTAKA Efek Piezoelektrik ditemukan oleh Curie bersaudara pada tahun 1880. Mereka menemukan bahwa, ketika sebuah tekanan mekanik diberikan pada kristal, seperti tourmaline, topaz, quartz dan Rochelle salt, akan menghasilkan muatan listrik yang berbanding lurus dengan besarnya tekanan yang diberikan. Piezoelektrik pertama kali diaplikasikan sebagai sensor ultrasonik. Piezoelektrisitas adalah kemampuan dari suatu benda yang pada umumnya kristal dan keramik untuk menghasilkan potensial listrik sebagai respon terhadap tekanan mekanik yang diberikan. Efek Piezoelektrik adalah suatu efek yang reversible, dimana terdapat efek Piezoelektrik langsung (direct piezoelectric effect) dan efek Piezoelektrik balikan (converse piezoelectric effect). Efek Piezoelektrik langsung adalah produksi potensial listrik akibat adanya tekanan mekanik. Sedangkan efek Piezoelektrik balikan adalah perubahan volume material akibat pemberian tegangan listrik[3]. Selama ini Piezoelektrik digunakan sebagai transducer yang digunakan untuk mengukur tekanan, kecepatan, dan sebagainya. Pada sebuah kristal Piezoelektrik, muatan listrik positif dan muatan listrik negatif adalah terpisah, namun tersebar secara simetris. Sehingga secara keseluruhan kristal bersifat netral.
Gambar 2. Susunan Atom Piezoelektrik (http://www.creationscience.com) Masing-masing sisi membentuk kutub listrik. Dan ketika suatu tekanan mekanik diterima oleh kristal Piezoelektrik bentuk simetris dari tiap-tiap
muatan listrik tersebut berubah menjadi tidak simetris sehingga akan menghasilkan potensial listrik. Efek Piezoelektrik menggambarkan hubungan antara tekanan mekanik dengan tegangan listrik dalam sebuah benda padat. Sebuah tekanan mekanik yang diberikan pada Piezoelektrik akan membuatnya menghasilkan tegangan listrik, begitu juga sebaliknya, tegangan yang diberikan pada Piezoelektrik akan membuatnya mengalami sedikit perubahan volume, sekitar 4% dari volumenya akan berubah.[4] Piezoelektrik
Gambar 3. Efek Piezoelektrik. (http://www.piezomaterials.com) Sebuah piezoelectric berbahan tembaga berdiameter 35 mm (piezo buzzer) mampu menghasilkan tegangan sekitar 1-1.2 V hanya dengan sebuah ketukan jari seperti menekan keyboard. Hal ini menunjukan bahwa Piezoelektrik bisa dimanfatkan sebagai penghasil listrik. Untuk menghasilkan tegangan yang cukup stabil, rangkaian Piezoelektrik memerlukan getaran tekanan mekanik yang terus menerus, karena Piezoelektrik hanya menghasilkan listrik saat diberi tekanan. Penulis memanfaatkan prinsip pegas sebagai tekanan yang terus menerus di prototype ini. Pengaplikasiannya harus diletakan di tempat yang banyak terjadi aktifitas yang menghasilkan getaran tekanan mekanik, misalkan diletakkan pada
jembatan halte transjakarta yang sering dilewati orang atau tempat terjadi getaran tekanan mekanik lainnya. H. METODOLOGI RISET Penulis telah melakukan riset dengan menggunakan Piezoelektrik Buzzer. Hal ini didasari karena piezoelektrik jenis ini mudah didapatkan dan harganya relatif murah. Dari hasil percobaan, penulis mendapatkan data pengamatan sebagai berikut:
1. Karakteristik Piezoelektrik Buzzer berdasarkan tegangan. Piezoelektrik 1 keping piezoelektrik 2 keping piezoelektrik dihubung seri 2 keping piezoelektrik dihubung paralel Tegangan (Vrms) 1 1,6 1,2 1,2 V 2V 1,6 V
Gambar 4. Respon Piezo terhadap ketukan (youtube.com) 2. Pembuatan Design Prototype Dari beberapa percobaan penelitian, penulis telah melakukan beberapa design prototype yang sesuai untuk diinjak.
Gambar 5. Prototype I, Prototype II, Prototype III,Prototype IV, prototype V 3. Menyusun Rangkaian Elektronik
Piezoelektrik yang diinjak akan menghasilkan listrik, tegangan yang dikeluarkan yaitu tegangan spike mencapai 60V. Potensial listrik yang dihasilkan dari piezoelektrik disusun rangkaian penyearah kemudian disusun rangkaian peningkat tegangan. 4. Pengujian Prototype
Gambar 7. Prototype Piezoelektrik dan proses pengujian Potensial listrik yang dihasilkan dari piezoelektrik adalah tegangan spike dan perlu disearahkan. Penulis menguji tegangan piezoelektrik dengan rangkaian penyearah tanpa disimpan di kapasitor dan menguji tegangan piezoelektrik jika disimpan di kapasitor. Hasil dari pengujian tegangan piezoelektrik yaitu : Rangkaian Tanpa disimpan di kapasitor Disimpan di kapasitor Tegangan (Vrms) 50 70 V Keterangan Tegangan spike Pertambahan 1 mV perkali injakan/tekanan Tabel 2. Hasil pengujian rectifier dan harvesting piezoelektrik I. Penelitian Lanjutan Hasil penelitian penulis kali ini belum maksimal dan agar dapat diaplikasikan pada Transjakarta maka ada komponen dan jenis prototype yang berubah. Merubah bahan dasar penghasil listrik yaitu Piezoelektrik Piezoelektrik yang dipakai penulis sekarang kurang begitu cocok sebagai penghasil listrik karena rentan retak maka harus diganti dengan piezoelektrik keramik atau kristal. Merubah kerangka prototype penyusun Prototype yang digagas penulis tersusun dari pegas berdiameter 5 cm dengan panjang 7 cm diletakkan di masing-masing sudut yang berbentuk kotak, kemudian piezoelektrik diletakkan di tengahnya dan dialaskan
1 mV
Gambar 8. Rancangan Prototype piezoelektrik J. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian dan percobaan penulis menunjukkan bahwa
piezoelektrik dapat menghasilkan potensial listrik. Tegangan spike yang dihasilkan 50-70 VDC dan penambahan tegangan 1 mV jika dipasang kapasitor. Hasil ini belum bisa maksimal digunakan sebagai penghasil listrik. Hal ini dikarenakan piezoelektrik buzzer yang digunakan penulis tidak potensial sebagai penghasil listrik karena materialnya rentan retak dan arus yang kecil. Maka diperlukan penelitian lanjutan mengenai piezoelektrik yang tahan injakan seperti piezoelektri keramik atau kristal dan juga diperlukan perubahan rancangan prototype yang berbeda dari penelitian awal penulis. K. DAFTAR PUSTAKA [1] ____________.2010.Geothermal, Clean Energy fot the better future. (http://www.majalahenergi.com ). Diakses Maret 2012 [2] Wang, Kon-Well dan Tang, Jiong. 2008. Adaptive Structural Systems with Piezoelectric Transducer Circuitry. USA : Springer Science. [3] Piezoelektrik sensor (http://elreg-04.blogspot.com/2009/12/tugas-ringkasan12-reyhan-aulia-ega_29.html). 2009. [4] Piezoelectric materials. (http://www.piezomaterials.com ). 2007