Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESUME BIAYA SANDAR

KELOMPOK 1

Disusun Oleh :

Kamal Dwi Rasyid Ulfa Romadhani Ervilah Fajriyani Listya

(105020301111003) (105020301111020) (105020301111032) (105020300111069)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012

Salah satu fungsi APBD adalah sebagai alat perencanaan bagi eksekutif untuk mengendalikan belanja. Pengendalian belanja ini salah satu instrumennya adalah melalui penetapan standar biaya, yang mencakup biaya standar per unit dan biaya standar per kegiatan. Biaya standar per input disebut Standar Satuan Harga (SSH) dan biaya standar per kegiatan disebut Analisis Standar Belanja (ASB).

Biaya Standar
Biaya standar adalah pengukuran dari elemen-elemen biaya yang seharusnya terjadi untuk melakukan suatu kegiatan atau membuat satu unit produk. Penyusunan biaya standar tidak boleh terlalu ketat atau terlalu longgar.

Manfaat Biaya Standar


1. Biaya Standar sebagai Alat Perencanaan Anggaran Dalam perencanaan anggaran, biaya standar berfungsi sebagai pedoman bagi setiap satuan kerja untuk mengisi Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD). Selain itu, digunakan juga oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk mengevaluasi RKA-SKPD yang diajukan oleh masing-masing SKPD. 2. Biaya Standar Sebagai Alat Pengawasan Pelaksanaan Anggaran Biaya standar juga dapat digunakan sebagai alat pengawasan pelaksanaan anggaran, yaitu untuk memastikan bahwa pelaksanaan anggaran telah sesuai dengan rencana yang ditetapkan. 3. Biaya Standar Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Sebagai alat pengukuran kinerja, biaya standar digunakan untuk pembanding antara biaya standar yang dianggarkan dengan realisasinya atau biasanya disebut dengan analisis varians.

Jenis Biaya Standar


a. Standar Satuan Harga (SSH), yaitu standar per unit input. Digunakan untuk menetapkan biaya standar pada : Belanja sewa peralatan, kendaraan, dan gedung

Belanja bahan habis pakai Belanja gaji, honorarium, upah, uang lembur, dan tunjangan Belanja bahan/material Belanja cetak dan penggandaan Belanja makan dan minum Belanja perjalanan dinas Belanja pakaian seragam kerja Belanja beasiswa pendidikan PNS

b. Analisis Standar Belanja (ASB), yaitu biaya standar untuk setiap jenis kegiatan, misalnya biaya standar penyelenggaraan workshop. Tujuan ASB adalah untuk menentukan kewajaran belanja suatu kegiatan. ASB dihitung dengan cara mengalikan standar volume per rincian objek belanja suatu kegiatan dengan standar Standar Satuan Harga yang ditetapkan. Untuk menyusun ASB suatu kegiatan, beberapa hal harus diidentifikasi yaitu: 1) apa saja kebutuhan belanja kegiatan, 2) tahap pelaksanaan kegiatan, dan 3) target kinerja kegiatan. c. Biaya/Tarif Standar Nasional, yaitu biaya standar yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat melalui peraturan perundanganyang harus diikuti daerah, misalnya standar gaji dan tunjangan PNS. d. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau Owners Estimate (OE), yaitu perkiraan biaya atau harga yang wajar dan dapat dipertanggungjawabkan atas kegiatan pengadaan barang/jasa pada instansi pemerintahan. Manfaat HPS bagi pemerintah daerah, yaitu: Sebagai dasar untuk menilai kewajaran harga penawaran yang disampaikan oleh pihak penyedia; Sebagai dasar bagi penetapan nilai nominal jaminan penawaran; Sebagai patokan dalam hal seluruh penawaran di atas pagu anggaran; Sebagai alt untuk menghindari korupsi dalam pengadaan barang dan jasa; Sebagai bahan perhitungan penyesuaian harga; Sebagai acuan dalam negosiasi harga pada proses penunjukan langsung atas pengadaan jasa konsultasi;

Cara membuat HPS : 1. Menentukan secara jelas jenis pekerjaan yang akan dibuat OE/HPS 2. Menetapkan asumsi-asumsi 3. Mengumpulkan data dan informasi

Selisih (Varians)
Perbedaan antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya disebut selisih (varian). Terdapat dua jenis varian, yaitu selisih menguntungkan dan selisih merugikan. Ada beberapa selisih yang terjadi pada unsure belanja dan sebab-sebab terjadinya. a. Selisih pada belanja tidak langsung, meliputi: selisih belanja pegawai selisih belanja bunga selisih belanja subsidi selisih belanja bantuan sosial selisih belanja bantuan keuangan selisih belanja tidak terduga

b. Selisih pada belanja langsung, meliputi: Selisih belanja pegawai Selisih belanja barang Selisih belanja modal

Penyesuaian Biaya Standar


Penyesuaian dapat dilakukan ketika akan dilakukan penyusunan anggaran perubahan

Anda mungkin juga menyukai