Anda di halaman 1dari 4

RESUME CASE STUDY 1 BLOK AESTHETIC DENTISTRY 2 Elly Ardina Putri (G1G009017)

SKENARIO KASUS Riana, 25 tahun adalah seorang penyanyi cafe yang sehari-hari juga berprofesi sebagai public relation sebuah perusahaan ternama di kota ini, datang ke RSGMP UNSOED karena adanya gigi depan yang patah. Gigi tersebut telah patah 6 bulan yang lalu karena terantuk pinggir kolam renang. Riana sudah pernah menambalkan gigi tersebut dengan tambalan yang sewarna gigi, akan tetapi sudah 2 kali lepas. Terakhir, 1 minggu yang lalu tambalan tersebut lepas ketika digunakan untuk makan. Riana ingin sekali ditambal dengan tambalan yang tidak lepas-lepas karena selain mengganggu penampilan, Riana menjadi sering merasa ngilu jika minum minuman dingin. Hasil pemeriksaan objektif menunjukkan bahwa gigi 22 (grup A)/ 12 (grup B) tinggal separuh, tidak terlihat adanya pulpa yang terbuka. Tes vitalitas gigi menunjukkan hasil sondasi (+), perkusi (-), palpasi (-), CE (+), mobilitas (-). Analisalah kasus berikut ini dengan baik sehingga bisa diperoleh rencana perawatan bagi pasien tersebut. ANALISIS KASUS 1. PEMERIKSAAN SUBJEKTIF a. Chief Complaint (CC) Ingin menambal gigi 12/22 dengan tambalan yang tidak mudah lepas. b. Present Illness (PI) Gigi 12/22 patah sejak 6 bulan yang lalu karena terantuk c. d.

e. f.

pinggiran kolam dan merasa linu jika minum minuman dingin. Past Medical History (PDH) Tidak diketahui Past Dental History (PMH) Pernah menambalkan giginya sebanyak 2 kali namun selalu lepas dan seminggu yang lalu di tambal lagi, lalu tambalan tersebut lepas lagi ketika digunakan untuk makan. Family History (FH) Tidak diketahui Social History (SH) Seorang penyanyi cafe dan berprofesi sebagai public relation.

2. PEMERIKSAAN OBJEKTIF a. Pemeriksaan ekstra oral Meliputi penampakan secara umum dari pasien, pembengkakan di muka dan leher, pola skeletal, kompetensi bibir, temporomandibular joint, serta melakukan palpasi limfonodi, TMJ, dan otot-otot mastikasi.1 b. Pemeriksaan intra oral Hasil pemeriksaan intraoral menunjukkan bahwa gigi 12/22 tinggal separuh, tidak terlihat adanya pulpa yang terbuka. Tes vitalitas gigi menunjukkan hasil sondasi (+), perkusi (-), palpasi (-), CE (+), mobilitas (-). 3. PEMERIKSAAN PENUNJANG

PENUGASAN BLOK AESTHETIC DENTISTRY 2 TA. 2012/2013

Page 1

a. Radiologi Pada kasus ini tidak diperlukan pemeriksaan radiografi untuk melihat keadaan gigi pasien b. Tes laboratorium Pada kasus ini tidak diperlukan pemeriksaan laboratorium (seperti cek darah) untuk melihat kondisi kesehatan pasien secara umum a. DIAGNOSIS Pulpitis reversibel pada gigi 12/22 b. RENCANA PERAWATAN Rencana perawatan pada kasus ini adalah mahkota jaket pada gigi 12. PROSEDUR PERAWATAN 1. Seleksi warna mahkota jaket Warna yang digunakan haruslah sesuai dengan gigi asli sebelum di preparasi atau dengan gigi tetangganya. Shade guide yang digunakan adalah vita-lumin dengan huruf A, B, C dan D sebagai hue dan angka 1, 2, 3 dan 4 sebagai value. Urutan dari warna shade guide yaitu: A1-4 : kecoklatan B1-4 : kuning C1-4 : keabu-abuan D2-4 : kemerahan-keabu-abuan Jika diurut akan memudahkan operator untuk menentukan warna, urutannya adalah B1, A1, B2, D2, A2, C1, C2, D4, A3, D3, B3, A3.5, B4, C3, A4, C4.4 2. Persiapan mahkota sementara Mahkota sementara digunakan untuk mencegah penetrasi bakteri pada dentin yang baru di preparasi, yang bisa membahayakan pulpa. 3. Preparasi

a. Pengasahan bidang proksimal 1) Membuat garis pedoman pada permukaan labial 1-1,5 mm dari titik kontak 2) Bidang proksimal dibuat konvergen kearah insisal dengan sudut kemiringan 6o b. Pengasahan bidang insisal 1) Buat pedoman pada tepi insisal atau dengan menggunakan groove sedalam 1-1,5 mm dari tepi insisal 2) Pengasahan miring 45o kearah palatal c. Pengasahan bidang labial 1) Membuat pedoman groove 3 buah pada 2/3 insisal sedalam 1-1,5 mm dan 2 groove pada 1/3 servikal sedalam 0,5 mm 2) 2/3 insisal diasah dengan bur round end tapered 3) 1/3 servikal diasah sejajar sumbu gigi d. Pengasahan bidang palatal dengan flame bur e. Pengasahan bidang servikal Dengan mengggunakan bur sejajar sumbu gigi mengelilingi gigi membentuk finishing line f. Penghalusan dan pembulatan sudut-sudut yang tajam 4. Penurunan jaringan gingiva a. Dengan rubber dam atau mahkota sementara b. Kombinasi mekanis dan kemis c. Tissue Retraction Utilizing Cord 5. Mencetak Menggunakan teknik mencetak double impression technic dan dilakukan pengecoran dengan gips 6. Catatan Gigit

PENUGASAN BLOK AESTHETIC DENTISTRY 2 TA. 2012/2013

Page 2

Sebagai pedoman menentukan oklusi pada model kerja 7. Membuat model malam Malam diteteskan pada model kerja dibentuk sesuai anatomi gigi semula. Daerah servikal harus tertutup semua dan permukaan harus halus. Model malam harus bisa dilepas dari model kerja. 8. Penanaman dalam kuvet Model ditanam ditengah-tengah kuvet dengan membentuk sudut 30o dan mod malam bagian atas bagian labial menghadap keatas. Gips dihaluskan dan dibuat kontranya. 9. Buang malam Setelah gips mengeras kuvet bawah dan atas dibuka dan tuangkan air mendidih mengalir ke masingmasing kuvet sampai malam bersih. 10. Pengisian Akrilik a. Setelah kuvet dingin mould diolesi dengan CMS b. Pengisian akrilik dilakukan dengan cara pengisian powder sedikit-sedikit dan ditetesi dengan monomer sampai bubuk terserap. Selama pengisian dilakukan vibrasi c. Bagian atas dari akrilik ditutup dengan celophan dipasang lalu dipress. d. Kuvet lawan dibuka, kelebihan akrilik dipotong dan bagian labial dari akrilik diiris miring atau landai e. Kuvet direbus dengan suhu 100o selama 30 menit f. Api dimatikan dan biarkan sampai kuvet dingin 11. Finishing dan Polishing

Kelebihan akrilik dipotong, dihaluskan dan dibentuk. Seluruh permukaan dipulas dengan rubber cups dan bahan pulas pumice KESIMPULAN Diagnosis pada kasus ini adalah pulpitis reversible pada gigi 12/22. Penegakan diagnosis dapat dilakukan dengan pemeriksaan subjektif dan objektif. Salahsatu pemeriksaan objektif adalah tes vitalitas yang terdiri atas sondasi, perkusi, palpasi, dan mobilitas. Rencana perawatan pada kasus ini adalah mahkota jaket pada gigi 12/22. Tahapan pembuatan jaket crown antara lain mencocokan warna gigi, preparasi gigi penyangga, persiapan mahkota sementara, retraksi gugi, pencetakan, membuat catatan gigit, instruksi laborat teknik gigi dan insersi. DAFTAR PUSTAKA 1. Bakar, A., 2012, Kedokteran Gigi Klinis, Yogjakarta:Quantum sinergis media 2. Barclay, C. W & Wlamsley, A. D., 1998, Fixed and Removable Prosthodontics, Brimingham: Chucil Livingstone 3. Kumar, K. S., 2011, Dental Pulse Vol. II Clinical Sinces 6th Edition, Kachihuda, Hyderabad. 4. Prajitno, H. R., 1994, Ilmu Geligi Tiruan Jembatan: Pengetahuan dasar dan Rancangan Pembuatan, Jakarta: EGC. 5. Ramadhan, A. G., 2010, Serba Serbi Kesehatan Gigi dan Mulut, Jakarta: Bukune. 6. Shillingburg Jr HT, Hobo S, Whitsett LD, Jacobi R, Brackett SE. Fundamentals of fixed prosthodontics. 3rd Ed. Illinois: Quintessence Publishing Co. Inc.; 1997. P.139-41

PENUGASAN BLOK AESTHETIC DENTISTRY 2 TA. 2012/2013

Page 3

PENUGASAN BLOK AESTHETIC DENTISTRY 2 TA. 2012/2013

Page 4

Anda mungkin juga menyukai