Anda di halaman 1dari 5

BAB V PENGENDALIAN TERHADAP LINGKUNGAN

Pengendalian terhadap lingkungan ini dimaksudkan untuk mengurangi resiko terhentinya kegiatan usaha akibat kejadian alam seperti misalnya kebakaran, kebocoran, kelembaban udara, kerusakan listrik, gempa bumi, banjir, ledakan gunung berapi, badai dan lain sebagainya. Jenis-jenis pengendalian yang termasuk dalam klasifikasi pengendalian atas akses fisik ini adalah sebagai berikut :

Penempatan Ruang Komputer Secara Strategis


Untuk mengurangi resiko terkena banjir, maka ruangan komputer sebaiknya tidak ditempatkan di lantai dasar (baseman).

Penempatan Ruang Komputer Secara Srtategis


Untuk mengurangi resiko terkena banjir, maka ruangan komputer sebaiknya tidak ditempatkan dilantai dasar (basement). Apabila ruangan komputer tersebut terletak diperkantoran umum yang terdiri dari beberapa tingkat, penelitian menunjukan bahwa lokasi ruangan komputer yang paling kecil resiko kerusakannya akibat kebakaran, asap, dan kebanjiran adalah yang terletak dilantai tiga hingga enam. Karena itu apabila manajemen menetapkan untuk menyawa ruangan (leasing) atau memiliki gedung berlantai banyak, maka sebaiknya ruangan yang dipakai sendiri untuk ruangan komputer adalah salah satu dari keempat lantai tersebut (lantai tiga hingga lantai enam).

Dinding, Lantai, dan Langit-langit Anti Api


Seluruh dinding yang mengelilingi ruangan komputer hendaknya dapat memblokir api agar tidak menjalar. Untuk itu dinding ruangan komputer hendaknya tidak terbuat dari bahan kayu tetapi sedapat mungkin dari tembok atau bahan lain yang dapat menahan api cukup lama.

Larangan Makan, Minum, dan Merokok di Ruangan Komputer


Rokok dapat menimbulkan kebakaran, sedangkan makan dan minuman dapat mengotori ruangan atau bahkan menimbulkan kerusakan, khususnya bila dalam bentuk cairan. Oleh sebabitu, sebaiknya dilarang untuk makan, minum, dan merokok Diruangan komputer. Larangan tersebut sebaiknya dicantumkan didindng-dinding sebagai peringatan.

34

Barang-barang Kantor Anti Api


Keranjang sampah, meja, tirai, almari serta barang-barang kantor umum lainnya yang berada diruangan PDE sebaiknya juga yang anti api, sedangkan alat-alat pembersih meja, layar monitor, serta mebel lainnya juga tidak boleh yang mudah terbakar.

Detektor Air
Detektor air, yang bekerja sebagaimana detektor asap, digunakan untuk mendeteksi adanya air diruangan PDE, dan seharusnya ditempatkan sedikit diatas lantai. Alat ini bukan hanya berfungsi menunjukan adanya air, tetapi juga dapat melindungi pegawai dari sengatan (setruman) listrik. Tempat lain yang juga perlu diberi detektor ait adalah ruangan peralatan komputer yang tidak dijaga.

Detektor Asap
Detektor asap, digunakan untuk mendeteksi adanya asap, harus ditemparkan dilangitlangit seluruh ruangan perlengkapan dan sedikit diatas lantai ruangan komputer. Alat ini seharusnya menjadi suplemen sistem pemadam api (pemadam kebakaran) dan tidak boleh menggantikannya.

Alarm Kebakaran Sistem Manual


Disamping detektor asap dan detektor air, alarm kebakaran yang ditarik secara manual ini perlu pula disiapkan di tempat-tempat yang strategis diseluruh bangunan.

Sistem Pemadam Api (Pemadam kebakaran)


Apabila detektor asap mendeteksi adanya api, maka api tersebut harus segera dipadamkan sehngga tidak menimbulkan bahaya yang lebih besar terhadap aktiva perusahaan dan jiwa manusia. Setidak-tidaknya terdapat tiga metode yang dapat digunakan oleh manajemen untuk memadamkan api. Ketiga metode tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pemadam kebakaran sistem manual. Alat ini digunakan dengan menyemprotkan ke api yang ingin dipadamkan. Sama seperti alarm kebakaran sistem manual, pemadam kebakaran sistem manual ini juga harus ditempatkan ditempat-tempat yang strategis di seluruh bangunan. Alat-alat ini perlu di periksa secara periodik, dan setiap kali inspeksi perlu di beri tanda, misalnya dicatat dalam kertas yang ditempelkan pada alat tersebut. 2. Air. Alat pemadam kebakaran yang menggunakan air biasanya disalurkan melalui prinkler. Meskipun alat ini umum digunakan dan efektif, air bisa menimbulkan kerusakan pada komputer dan peralatan lainnya. Karena itu gas Halon 1301 sering digunakan sebagai ganti

35

dari sistem air. Akan tetapi dari segi pengaruhnya terhadap para personil, air merupakan alat pemadam kebakaran yang paling tidak berbahaya. Sistem pemadam kebakaran dari air dapat diatur secara drypipe, yaitu air yang akan digunakan untuk memadamkan api disimpan di suatu tangki dan hanya disalurkan ke pipapipa yang ada bila dioperasikan, atau airnya selalu di p[ipa-pipa yang menghubungkan ke speakeler. Cara yang kedua lebih baik, hanya saja pipa-pipa tersebut sering rusak dan bocor sehingga dapat membahayakan. Karena itu perlu diperiksa secara periodik. 3. Gas. Alat pemadam kebakaran dapat juga dengan menggunakan gas, seperti gas karbon dioksida (CO2) dan halon 1301. Akan tetapi gas CO2 berbahaya untuk manusia, sedangkan halon 1301 tidaklah terlalu membahayakan, hanya saja karena merupakan gas maka tekanannya bisa cukup keras apabila terjadi penyumbatan pipanya. Gas Halon 1301 berfungsi memindahkan oksigen dari api sehingga mempercepat matinya api tersebut. Alat ini lebih baik dibandingkan dengan air karena tidak merusak peralatan sebagaimana air. Sistem pemadam kebakaran tersebut seharusnya diperiksa oleh Bagian Pemadam

Kebakaran setidak-tidaknya setahun sekali. Bagian ini juga perlu diberitahu mengenai lokasi ruangan komputer sehingga bila terjadi kebakaran mereka telah siap dengan peralatan yang memadai.

Penggunaan alat bantu Listrik


Tanpa adanya listrik, komputer hanyalah benda mati yang tidak dapat dioperasikan.
teganganstabil Keandalansetiapsaat Frekuensitepat

Dambaan orang

prakteknya tidak dapat dilaksanakan

Karena : Banyak penyebab kegagalan dan gangguan-gangguan penyediaan daya yangdiluar pengendalian oleh perusahaan pensuplay daya (PLH). Misalnya : - tabrakan pada tiang listrik (ditabrak mobil) - gangguan oleh binatang - perbuatan cerobah pekerja bangunan - badai, pohon tumbang, sambaran petir

36

- dll Macam type kegagalan penyedia daya : 1). 2). 3). 4). 5). 6). 7). 8). Terputus lama Terputus agak lama Sebentar Sekejap Tegangan lebih / kurang Frekuensi lebih / kurang Kejutan dalam sumber daya utama Kejutan yang disebabkan oleh peralatan pemakai. (beberapa jam) (beberapa menit) (beberapa detik) (beberapa milidetik)

Untuk mengatasi kegagalan dan gangguan diadakan sistem penyedia daya disamping penyedia daya oleh perusahaan (PLN) : 1). Sistem Daya Siaga (Standbay Power System) Sumber tenaga listrik cadangan yang bebas (berdiri sendiri dan tak bergantung) dengan adanya kegagalan atau ketiadaan daya pada sumber daya normal. 2). Sistem Daya Daninat (Emergenci Power Sistem) Sumber tenaga listrik cadangan yang bebas, dengan adanya kegagalan atau ketiadaan daya pada sumber daya normal secara otomatis memberikan daya listrik selama waktu tertentu kepada piranti-piranti krisis. 3). Satu daya tak terputus (UPS) Sistem yang dirancang untuk memberikan daya tanpa penundaan selama waktu tertentu bila sumber daya normal mengalami kegagalan. UPS ada 2 macam : a. UPS terputus (Rotating UPS) Pembangkit daya AC nya dari motor generator (mis:Diesel) dan penyimpan tenaga listrik adalah batere dan penyearah. b. UPS Statis Pembangkit daya AC-nya secara elektronis yaitu sistem atau rangkaian elektronika. UPS statis dapat dioperasikan dalam 2 bentuk:

UPS - Tunggal UPS Rangkap

37

UPS-Rangkap terdiri dari beberapa UPS (sebaiknya identik) dan disambung paralel. Maksud sistem UPS-Rangkap : Memungkinkan kelangsungan penyediaan daya kepada beban kritis,walaupun ada salah satu atau dua UPS mengalami kegagalan UPS yang mengalai kegagalan aka secara otomatis di lepas hitungannya dari beban kritis. Memungkinkan salah satu UPS untuk perawatan/perbaikkan tanpa mengganggu penyediaan daya kepada beban kritis. Meningkatkan kapasitas daya sistem UPS, ini misalnya mengatasi beban puncak. Memungkinkan saling tukar dalam penggunaan batere jika salah satu batere mengalami kegagalan atau perawatan.

38

Anda mungkin juga menyukai