AGUS AFIFUDIN DIAN OKTAFIANI NOVITASARI SISKA PRISTIANA TITUS AGUSTINUS TRI KUSDIANTORO
SEJARAH PABRIK
Pada tahun 1948 Bapak Ali Salim (almarhum) mendirikan pabrik pembuatan sarung secara tradisional bernama ASA di jalan Mohamad Yamin Slawi dengan hasil produksinya adalah sarung goyor dengan menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM). Kapasitas mesin saat itu hanya 45 unit. Lama kelamaan dirasakan adanya kemajuan, lokasi pabrik dipindahkan ke kota Tegal, tepatnya di jalan Gajah Mada No.29 dengan pertimbangan lebih strategis. Pekembangan berjaqlan terus dan pada tahun 1989 lokasi pabrik berpindah lagi ke jalan Gajah Mada No.80 Tegal. Perpindahan ini terjadi karena Bapak Ali Salim meninggal dunia pada tahun 1985 dan urusan perusahaan di serahkan kepada putranya Bapak Jamaludin Ali Alkatiri.
4. PENGKETENGAN
pada proses ini benang yang sudah dikelos di buat menjadi keteng gulung
5. PENCUCUKAN Yaitu memesukan benang bentuk gulungan satu persatu ke dalam alat yang dinamakan sisir.
3. PENGELOSAN 4. PENGKETENGAN ATAU KETENG BAKI yaitu setelah pengelosan lalu dibuat keteng baki dan biasanya satu keteng baki dapat dibuat utuk 2 sarung
5. PENGGAMBARAN
6. PENGIKATAN
7. PEMBERIAN WARNA DASAR PAKAN 8. PENCOLETAN dicolet sbagai kembang, tetapi sebelumnya ikatan kembang ada yang di lepas 9. PEMBONGKARAN pelepasan tali pada benang pakan secara keseluruhan.
10. PALET
benang yang sudah di bongkar kemudian dikeringkan untuk digulung dalam bentuk palet.
PROSES PENTENUNAN
Yaitu proses untuk menghasilkan sarung tenun. Benang pakan yang ada dipalet agar membujur secara horizontal dan benang dasar membujur secara vertikal.
PROSES FINISHING
1. SORTIR yaitu proses menyeleksi sarung setelah di potong 2. JAHIT sarung yang sudah di seleksi selanjutnya masuk proses penjahitan 3. CUCI pencucian terakhir dengan air kanji agar sarung mudah untuk di strika
KEGIATAN PEMASARAN
1. WILAYAH PULAU JAWA Cirebon, Tegal, Bandung, Jakarta dan Surabaya 2. LUAR JAWA Bali, Lombok, Banjarmasin, dan Ujung Pandang 3. LUAR NEGERI Timur Tengah dan Afrika