Anda di halaman 1dari 5

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit febril akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi-silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi. Demam berdarah disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes aegypti. Wabah pertama terjadi pada tahun 1780-an secara bersamaan di Asia, Afrika, dan Amerika Utara. Penyakit ini kemudian dikenali dan dinamai pada 1779. Wabah besar global dimulai di Asia Tenggara pada 1950-an dan hingga 1975 demam berdarah ini telah menjadi penyebab kematian utama di antaranya yang terjadi pada anak-anak di daerah tersebut. Penyakit ini banyak ditemukan didaerah tropis seperti Asia Tenggara, India, Brazil, Amerika termasuk di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut. Dokter dan tenaga kesehatan lainnya seperti Bidan dan Pak Mantri ;-) seringkali salah dalam penegakkan diagnosa, karena kecenderungan gejala awal yang menyerupai penyakit lain seperti Flu dan Tipes (Typhoid). Tanda dan gejala Penyakit ini ditunjukkan melalui munculnya demam secara tiba-tiba, disertai sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot (myalgia dan arthralgia) dan ruam; ruam demam berdarah mempunyai ciri-ciri merah terang, petekial dan biasanya mucul dulu pada bagian bawah badan - pada beberapa pasien, ia menyebar hingga menyelimuti hampir seluruh tubuh. Selain itu, radang perut bisa juga muncul dengan kombinasi sakit di perut, rasa mual, muntah-muntah atau diare, pilek ringan disertai batuk-batuk. Kondisi waspada ini perlu disikapi dengan pengetahuan yang luas oleh penderita maupun keluarga yang harus segera konsultasi ke Dokter apabila pasien/penderita mengalami demam tinggi 3 hari berturut-turut. Banyak penderita atau keluarga penderita mengalami kondisi fatal karena menganggap ringan gejala-gejala tersebut. Demam berdarah umumnya lamanya sekitar enam atau tujuh hari dengan puncak demam yang lebih kecil terjadi pada akhir masa demam. Secara klinis, jumlah platelet akan jatuh hingga pasien dianggap afebril. Sesudah masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari orang yang tertular dapat mengalami / menderita penyakit ini dalam salah satu dari 4 bentuk berikut ini: Bentuk abortif, penderita tidak merasakan suatu gejala apapun. Dengue klasik, penderita mengalami demam tinggi selama 4 - 7 hari, nyerinyeri pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau bercak-bercak perdarahan di bawah kulit.

Dengue Haemorrhagic Fever (Demam berdarah dengue/DBD) gejalanya sama dengan dengue klasik ditambah dengan perdarahan dari hidung (epistaksis/mimisan), mulut, dubur dsb. Dengue Syok Sindrom, gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan syok / presyok. Bentuk ini sering berujung pada kematian.

Karena seringnya terjadi perdarahan dan syok maka pada penyakit ini angka kematiannya cukup tinggi, oleh karena itu setiap Penderita yang diduga menderita Penyakit Demam Berdarah dalam tingkat yang manapun harus segera dibawa ke dokter atau Rumah Sakit, mengingat sewaktu-waktu dapat mengalami syok / kematian.Penyebab demam berdarah menunjukkan demam yang lebih tinggi, pendarahan, trombositopenia dan hemokonsentrasi. Sejumlah kasus kecil bisa menyebabkan sindrom shock dengue yang mempunyai tingkat kematian tinggi. Diagnosis Diagnosis demam berdarah biasa dilakukan secara klinis. Biasanya yang terjadi adalah demam tanpa adanya sumber infeksi, ruam petekial dengan trombositopenia dan leukopenia relatif. Serologi dan reaksi berantai polimerase tersedia untuk memastikan diagnosa demam berdarah jika terindikasi secara klinis. Mendiagnosis demam berdarah secara dini dapat mengurangi risiko kematian daripada menunggu akut. Pengobatan Fokus pengobatan pada penderita penyakit DBD adalah mengatasi perdarahan, mencegah atau mengatasi keadaan syok/presyok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu). Penambahan cairan tubuh melalui infus (intravena) mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis. Selanjutnya adalah pemberian obat-obatan terhadap keluhan yang timbul, misalnya: Paracetamol membantu menurunkan demam Garam elektrolit (oralit) jika disertai diare Antibiotik berguna untuk mencegah infeksi sekunder

Lakukan kompress dingin, tidak perlu dengan es karena bisa berdampak syok. Bahkan beberapa tim medis menyarankan kompres dapat dilakukan dengan alkohol. Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji bangkok, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik, akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena. Meskipun demikian kombinasi antara manajemen yang dilakukan secara medik dan alternatif harus tetap dipertimbangkan.

Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD)

Setiap hari kita baca di koran mengenai wabah demam berdarah. Pemerintah juga sudah sejak lama mempromosikan gerakan 3M (menguras, membersihkan dan mengubur) tapi tetap saja kesadaran masyarakat rendah sekali. Kalau sudah tetangga atau orang serumah sudah kena demam berdarah baru panik. Padalah semua bisa dicegah dengan langkah-langkah yang mudah asal teratur dilakukan oleh semua orang. Kita harus bisa mendisiplinkan diri untuk membasmi sarang-sarang nyamuk dan tempat bertelurnya. Menurut Al-Gore di film dokumenternya "The Inconvenient Truth", disebutkan juga bahwa pemanasan global telah menyebabkan nyamuk berekspansi ke tempat-tempat yang lebih tinggi dimana sebelumnya tidak cukup hangat untuk mereka hidup.Yang jelas kita harus bisa terus mengurangi populasi nyamuk dengan cara apapun dan membasmi tempat bertelur mereka. Lalu kita juga harus menjaga agar orang yang sudah terjangkit kita terkena nyamuk yang dapat menularkan kembali kepada orang lain. Sisihkan waktu anda untuk membantu memerangi wabah demam berdarah. Dengan ikut membersihkan tempat tinggal anda untuk memerangi nyamuk, kita juga ikut membantu membersihkan lingkungan sekitar kita. Lingkungan yang bersih adalah lingkungan yang tidak disukai nyamuk

Lakukan hal-hal berikut ini: Setiap hari Telungkupkan semua ember Bersihkan dan keringkan semua genangan yang terlihat Gemburkan tanah di kebun dan juga tanah di Pot tanaman anda karena tanah yang keras bisa membuat genangan air Bersihkan sampah yang menumpuk karena bila tumpukan itu terkena hujan akan menjadi sarang nyamuk untuk bertelur Semprot seisi rumah pada sore hari bila perlu (menyemprot secara berlebihan tidak baik untuk kesehatan) Pasang mosquito trap untuk mengurangi populasi Siapkan raket nyamuk

Tutup pintu yang keluar agar nyamuk tidak masuk, bila perlu pasang pintu dengan kawat nyamuk Pasangkan juta kawat nyamuk untuk semua jendela anda sehingga rumah bisa tetap adem tanpa nyamuk

Setiap 2 hari sekali Bila Pot anda ada piring wadah air dibawahnya, buang airnya, bersihkan dan gosok untuk menghilangkan telur nyamuk Ganti air di vas bunga atau pot Bersikan tempat penadah air di dispenser Bersikan dan cek apabila di luar rumah anda ada genangan air di teras, kebun atau jalanan

Setiap minggu Bersihkan dan gek got serta saluran air agar tidak ada yang menghalangi air dan bersihkan dari kotoran dan daun-daun yang menumpuk Bersihkan talang air agar tidak terhalang daun dan sampah lainnya Bersihkan tempat sampah luar rumah dari genangan air

Setiap 2 minggu atau setiap bulan Lakukan fogging di daerah rumah tempat tinggal anda Lakukan pencegahan berkeliling bersama warga untuk mencari dan membasmi sarang nyamuk Tutup semua saluran air Tutup semua kloset Cek semua check-list harian dan mingguan yang perlu dilakukan

Download dan pasang lembar informasi ini di rumah anda.

Panduan perawatan rumah untuk melawan demam berdarah. Diambil dari www.dengue.gov.sg sebuat lembaga informasi anti demam berdarah di Singapura.

Anda mungkin juga menyukai