Mirnayani 3112203003 Anita Intan N.D 3112203008 M.Ferdaus Noor Aulady 3112203010
PIHAK PEMERINTAH
PIHAK SWASTA
KERJASAMA
PROSES TERJADINYA KONTRAK KONTRAK
Putro (1999) menjelaskan dalam penelitiannya bahwa istilah kerjasama pemerintah swasta atau yang sering dikenal sebagai Public Private Partnership (PPP) pertama kali di Indonesia disampaikan oleh Departemen Pekerjaan Umum Pemerintah Indonesia dan Belanda dalam Workshop Pekerjaan Umum pada tanggal 19-21 Oktober 1988 di Jawa Barat.
Perjanjian Kerjasama adalah kesepakatan tertulis untuk penyediaan infrastruktur antara Menteri/ Kepala Lembaga/ Kepala Daerah dengan Badan Usaha yang ditetapkan melalui pelelangan umum, dengan tahapan kegiatan meliputi :
Perencanaan Pengadaan
Pelaksanaan Pengadaan
Penandatangan Perjanjian
Kepastian akan iklim investasi & kemudahankemudahan lain yang dapat meminimalkan resiko yg akan dialami Badan Usaha
Berpengaruh terhadap keuangan negara yaitu terhadap Anggaran dan Asset negara
1. 2. 3. 4. 5.
Kontrak service (Service Contract) Kontrak Management (Management Contract) Kontrak sewa (Lease Contract) Build Operate and Transfer (BOT) Kontrak konsesi (Concession)
Operation and Maintanance Design Build Turnkey Operation Warp Arround Addition Sewa-Beli Privatisasi Temporer Lease Development Operate Buy Development Operate Build Operate and Transfer Build Own Operate and Transfer Build Own Operate
1. Menurut Thomsen (2005), bentuk KPS dibagi berdasarkan alokasi resiko dan pembagian tanggung jawab, yaitu : 2. 3.
Service contract (Management Support & OM) Delegated Management Contract (Lease Contract and Concession) Construction Support (Build Design Operate, Build Operate and Transfer, Build Own Operate)
Typical Procurement Process for functional Sumber : Alfen (2009) vertical PPPs
SUPPLIER
Laibin B is the second phase project for Laibin Power Plant which is use BOT contract. It involves the investment, financing, design, construction, procurement, operation and maintenance and transfer of a 2x360 MW coal-fired power plant with an estimated cost of US$600 million to be located at Laibin Country in the Guangxi Zhuang Autonomous Region, a Chinese backwater southern province Location of Laibin B Power Plant Project
DEVELOPMENT PROCESS
Initial Planning Prequalification Tendering Tendering Evaluation Evaluation Criteria Critical Success Factor
1.
2.
1.on On May December 7th, 1996, 8th, a 1995, total of Bridge six tenderers of Trust had 1. In August 1995, Bridge of Trust February to March 1995, after preparing criteria were used by the 1. From May to July 1996, evaluation the Evaluation completed submittedthe their tender proposals. documents They were: completed the prequalification 1.Committee From Julyclarified 8th, 1996 to early November 1996, the preliminary feasibility study for evaluation committee and analyzed the tender and They formally were: released to the prequalified 1. them The Consortium documents for Laibin B in China Bridge of Trust held negotiations on the three proposals from legal, financial, and technical Laibin B. Executive proposal and 1. Electricity tariff (60% weight in applicants 1. China Energy Investment Co. Ltd. - Siemens 2. New World Infrastructure Limited (UK) AEP main contracts with the Consortium. angles. financial feasibility study report for evaluation). consortium Resources International ABB Energy Government Ventures 2. On November 11, 1996, the Guangxi 2. September 30,B 1995, a total of 31Generating constructing Laibin on 2. 2. From aInternational BOT December basis. 1995 to January (HK) 1996, Co. Ltd. Bridge 2. of Financing proposal, technical proposal consortium and the Consortium signed the concession 2. By June 18th, 1996, the Evaluation Committee applicants had submitted their Trust 3. Tomen organized Corporation on-site - Singapore Power 3. inspections International Generating (HK)operation, Co. Ltd. maintenance, and agreement in Beijing. and had ranked the tenderers and selected the three of the International Laibin B site (Pte) for each Ltd. potential Union Energy tenderer Co. Ltd. applications for prequalification On May 10th, 1995, the SPC officially transferal (OMT) proposal (40% weight most competitive tenderers in accordance with Toshiba Corporation consortium approved Laibin B in evaluation). the evaluation criteria in the tender documents 3. 4. On The January Consortium, 28th, 1996, comprising Bridge of the Trust Electricite conducted de 3. On October 28, 1995, Bridge of Trust the pre-tender France and meeting GEC Alstom for issued the invitation to tender on Laibin 5. National B Power PLC (UK) - Mitsui & Co., Ltd. behalf of Guangxi Government. Consortium 4. 6. On New February World 12, Infrastructure 1996, Bridge Limited of Trust (UK) issued - AEP the Memorandum Resourcesfor International PreABB Energy Ventures Tender consortium Meeting for Guangxi Laibin B.
Risk ALlocation
Risk ALlocation
Proyek KPS PLTU Jawa Tengah ini merupakan proyek Showcase KPS skala besar pertama dengan nilai investasi lebih dari Rp 30 Triliun, sekaligus proyek KPS pertama yang dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden No. 67/2005 tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur)
Pihak Pemerintah
PEMERINTAH PT. PLN (Persero)
Pihak Swasta
J.Power, Ithocu, dan Adaro (PT.Bhimasena Power)
PENGERTIAN BOOT
merupakan bentuk kemitraan yang dalam hal ini pihak swasta mendapatkan waralaba ekslusif untuk pembiayaan, pembangunan, operasi, perawatan, pengaturan dan pengumpulan bayaran dalam periode yang tetap sebagai kompensasi investasinya. Tahapan Dalam BOOT
1.
2.
3.
4.
Ada pemilik tanah atau pihak yang menguasai tanah, ingin membangun suatu bangunan komersial di atas tanahnya tetapi tidak mempunyai biaya Ada investor yang ingin membangun suatu bangunan komersial tetapi tidak mempunyai tanah yang tepat untuk berdirinya bangunan komersial tersebut, dan ada pemilik tanah yang bersedia menyerahkan tanahnya untuk tempat berdirinya bangunan tersebut. Investor membangun suatu bangunan komersial di atas tanah milik pihak lain, dan setelah pembangunan selesai investor berhak mengoperasionalkannya untuk jangka waktu tertentu. Selama jangka waktu operasional, pihak pemilik tanah berhak atas fee tertentu. Setelah jangka waktu operasional berakhir, investor wajib mengembalikan tanah kepada pemiliknya beserta bangunan komersial di atasnya.
Adapun Manfaat yang diperoleh dari penerapan kerjasama ini antara lain : 1. Layanan infrastruktur yang lebih bagus, lebih handal, dan lebih efisien 2. Dengan adanya kerjasama antara PT.PLN dengan Pihak swasta, proyek tsb mendapatkan Penjaminan pemerintah dengan menggunakan skema penjaminan bersama antara Pemerintah dan PT.Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) 3. Adanya transfer teknologi dari pihak swasta yaitu PT.Bhimasena Power berupa penggunaan teknologi Ultra-Supercritical yang memilik tingkat efisiensi dan emisi karbon lebih baik dari Pembangkit batu bara, sehingga merupakan PLTU ramah lingkungan 4. Dengan adanya kerjasama mampu menurunkan biaya pokok produksi (BPP) dan menurunkan subsidi pemerintah kepada PLN 5. Dapat membuka lapangan kerja kepada setidaknya 5000 penduduk setempat dan memberi peluang partisipasi komponen lokal dalam proses produksinya
Madagascar is a low income country : GDP Per capita $467 (World Bank ,2011), 80% of Population on Less than $1,25 per day
Terjadi GAP Membutuhkan Kerjasama Pihak swasta
The first PPP in the rural water supply sector launched in 2005 between Sandandrano and the Commune of Ambohijanaka
Main advantage of Public Private Partnership : 1. Management culture involvement 2. Concentrating on service and commercial performance 3. Easy access to new financing and invesment 4. Insuring policy clarity and sustainability
African Countries, Banin, Burkina Faso, Mali, Mauritania, Niger, Rwanda, and Senegal is a low income country
Terjadi GAP Membutuhkan Kerjasama Pihak swasta
Dimana pihak swasta menyewa infrastruktur tersebut kepada pihak pemerintah. Pihak swasta mengambil alih semua resiko komersial dan manfaat selama operasi. Pihak swasta bertanggung jawab untuk penagihan pembayaran dari masyarakat. Pihak swasta juga membayar biaya sewa kepada pihak pemerintah untuk menutupi terjadinya penyusutan dan biaya penggantian dan biaya lainnya seperti pajak. Pendapatan pihak swasta diperoleh dengan mengurangkan pengeluaran operasional dan pembayaran pajak dengan pendapatan yang diperoleh selama masa operasi.
LITERATURE REVIEW
Thomsen, S. (2005). Encouraging Public Private Partnership in The Utilities Sector : The Role of Development Assisstance. Uganda. Putro, N. N. (1999). Analisis Pemilihan Strategi Kemitraan Swasta dalam Pengelolaan Penyediaan Air Bersih Kota Bandar Lampung. Semarang: Universitas Diponegoro. PPP Indonesia. (2013). Public Private Synergy for Development. Mahmudi. (2007). Kemitraan Pemerintah Daerah dan Efektifitas Pelayanan Publik. Sinergi , 15. Bimantoro. (2010). Pemilihan Modalitas Kerjasama Pemerintah dengan Swasta Dalam Pengembangan Air Curah Jakarta. Universitas Indonesia . Water and Sanitation Program . (2010). Public Private Partnership for Small Piped Water Schemes . 24. Annis, Jonathan. (2012). Public Private Partnership in Madagascar : a promising approach to increase sustainability of piped water supply systems in rural towns. Sustaining Partnership. (2011).Media Informasi Kerjasama Pemerintah dan Swasta. Alfen. (2009). Public-Private Partnership in Infrastructure Development Case Studies from Asia and Europe