Anda di halaman 1dari 8

MODUL KULIAH ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER I

TANGGALREVISI TANGGAL BERLAKU KODE DOKUMEN

: ---: 09 Maret 2004 :

ORGANISASI KOMPUTER XII

FLIP-FLOP DAN DEKODER


I. FLIP-FLOP Gerbang AND, OR, dan NOT adalah unsur pembuat keputusan. Dengan bahan dasar ini, para insinyur dan teknisi membuat rangkaian yang dapat mengenal kata, mengkonversi dari desimal ke biner, melakukan operasi aritmatika, dan melaksanakan operasi logika. Namun itu pun belum mencukupi. Komputer memerlukan unsur memori yakni alat yang mampu menyimpan digit biner. Contoh sederhana adalah teras ferit. Dimagnetkan ke satu arah, ia menyimpan biner 0; kearah lainnya biner 1. II.JENIS-JENIS FLIP-FLOP 1. FLIP-FLOP RS Flip-flop adalah unsur memori yang menyimpan digit memori dalam bentuk voltasae rendah atau tinggi. Flip-flop RS adalah salah satu di antara flip-flop yang paling sederhana. a. RS (Riset, Set) R 0 0 1 1 b. S Q Q 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 Lambang Flip-Flop RS modus Tetap Set Reset Dilarang

Masukkan S tinggi men-set Q ke 1,masukan R tinggi me-riset Q ke 0. keluaran Q akan terus menerus tetap pada keadaan itu sampai ia disulut ke keadaan sebaliknya.

Gambar : lambang untuk flip-flop RS Komputer menggunakan ribuan flip-flop. Untuk mengkoordinasikan kegiatan kseluruhan, sinyal umum yang bernama kunci-waktu (clock) dikirimkan ke setiap flip-flop. Sinyal ini mencegah flip-flop berubah keadaan sebelum waktunya. Gambar diatas merupakan contoh yang menunjukan kunci waktu positif. Ia membuat flip=flop menunggu masukannya sampai pada saat kunci-waktu berubah dari rendak ke tinggi.

2.FLIP-FLOP D

Edisi: 01 Rev: 0 Edited By Al-Bahra. L.B, S. Kom, M. Kom

Pertemuan ke-12/ 1 - 8

MODUL KULIAH ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER I

TANGGALREVISI TANGGAL BERLAKU KODE DOKUMEN

: ---: 09 Maret 2004 :

Flip-flop RS mempunyai dua masukan data : S dan R. untuk menyimpan bit tinggi, kita memerlukan S tinggi, untuk menyimpan bit rendah, kita memerlukan R tinggi. a. Flip-Flop D Tidak Berkunci Waktu Gambar di bawah ini menunjukan bagaimana kita membuat flip-flop D. bit data D menggerakan masukan S serta pelengkap D menggerakan masukan R. karena itu, D tinggi men-set atau me-riset flip-=flop serta D rendah me-risetnya. Flip-flop D pada gambar tidak berkunci waktu ia akan men-set atau meriset, sebegitu D menjadi tinggi atau rendah. Flip-flop tidak berkunci-waktu seperti ini hampir tidak pernah di gunakan orang.

Gambar: flip-flop D b. Flip-Flop D Berkunci Waktu CLK rendah membuat gerbang AND disable sehingga ia mencegah flip-flop untuk berubah keadaan. Dengan kata lain, selama CLK rendah, flip-flop tergrendel terakhirnya. Ketika CLK tinggi, nilai D menjadi penting. Dalam hali ini, D tinggi men-set flip-flop sedangkan D rendah merisetnya. Table di bawah ini meringkaskan operasi itu. Tabel Flip-Flop D CLK 0 1 1 D X 0 1 Q Status terakhir 0 1 pada keadaan

X menyatakan 0 atau 1 sehingga, selama CLK rendah, nilai D adalah tidak penting karena flipflop tetap tergrrendel. (sementara itu, X dinamakan takacuh karena ia tidak mempunyai efek ).ketika CLK tinggi, maka : Q=D Gambar di bawah ini menunjukkan lambang dari flip-flop D berkunci waktu. Manakala kita melihat lambing ini, ingatlah artinya. Selama CLK rendah, flip-flop tergrendel pada keadaan terakhirnya, ketika CLK tinggi, flip-flop men-set atau me-riset, bergantug pada nilai D.

Gambar : lambang untuk flip-flop D berkunci-waktu

c.Flip-Flop D Bersulut Tepi 1. Sulut Tepi

Edisi: 01 Rev: 0 Edited By Al-Bahra. L.B, S. Kom, M. Kom

Pertemuan ke-12/ 2 - 8

MODUL KULIAH ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER I

TANGGALREVISI TANGGAL BERLAKU KODE DOKUMEN

: ---: 09 Maret 2004 :

Melalui rancangan, konstamta waktu RC di buat jauh lebih kecil dari lebar pulsa kunci waktu. Karena itu, kapasitor dapat diiisi penuh ketika CLK tinggi, pengisian eksponensial ini menghasilkan suatu hambatan, suatu taji voltase positif yang sempit. Taji positif sempit itu menyebabkan gerbang AND enable selama sesaat, taji negative sempit tidak berbuat apa-apa. Akibatnya adalah penggiatan gerbang AND selam taji positif yakni setara dengan menjejaki niali D selama sesaat. Pada titik unik ini dalam skala waktu, D dan pelengkapnya mencapai masukan flip-flop serta memaksa Q untuk set atau riset ( keculai kalu memang Q sudah sam dengan D ). Operasi macam ini disebut atau dikenal sebagai sulutan tepi karena flip-flop hanya memberi tanggapan ( respon ) ketika kunci waktu berada pada peralihan di antara kedua keadaan voltasenya. Penyulutan pada gambar diatas terjadi pad tepi depan posoitif dari kunci-waktu itu sebabnya, ia dikenal sebagai sulutan tepi-positif. 2. Preset dan Clear Ketika pertama di beri daya, flip-flop tersususn dalam keadaan acak. Untuk memulai kerja pada sejumlah komputer, operator harus menekan tombol riset induk. Tekanan tombol ini mengirim sinyal clear atau riset ke semua flip-flop. Demikian pula, sejumlah computer memerlukan preset (sinonim dengan set ) pada flip-flop tertentu. Sulutan tepi adalah sama seperti yang dikemukakan sebelum ini. Lebih dari itu,jika kita mengkehendakinya, gerbang OR memungkinkan kita untuk menyisipkan PRESET ( PR ) tinggi atau CLEAR ( CLR ) tinggi. PR tinggi memaksa Q menjadi 1 CLR tinggi meriset Q ke 0. 3. lambang Rangkaian pada flip-flop D tidak menggunakan rangkaina RC untuk memperoleh taji sempit karena kapasitor sulit di padu ke atas cip. Sebagai gantinya, diperlukan beraneka jenis rancangan gandeng langsung. Gambar di bawah ini menunjukkan lambing flip-flop D bersulut tepi positif. Masukan CLK mempunyai segitiga kecil yang digunakan sebagai pengingat akan penyulutan tepi. Masukan D dijejak dan disimpan pada tepi awal kunci waktu.

Gambar : lambang untuk flip-flop D bersulut tepi positif 4. Waktu Tangguh Rambatan Dioda dan transistor tidak dapat segera mensakelar status.Waktu sakelar adalah sebab utama dari waktu tangguh rambatan yang dinyatakan sebagai tp. Mereka menyatakan banyaknya waktu yang diperlukan oleh keluaran gerbang atau flip-flop untuk berubah status setelah masukan berubah status. Misalnya, jika lebar data flip-

flopD menunjukan tp, sebesar 10 nanodetik, maka Q memerlukan waktu kira-kira 10 nanodetik untuk berubah status setelah D dijejak oleh tepi kunci-waktu. Waktu tangguh rambatan adalah kecil sehingga, dalam banyak penggunaan, dapat diabaikan .

Edisi: 01 Rev: 0 Edited By Al-Bahra. L.B, S. Kom, M. Kom

Pertemuan ke-12/ 3 - 8

MODUL KULIAH ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER I

TANGGALREVISI TANGGAL BERLAKU KODE DOKUMEN

: ---: 09 Maret 2004 :

5. Waktu Siap Kapasistansi tercecer pada masukan D (di tambah faktor lain ) menyebabkan penting bagi bit data D untuk sudah berada di masukan sebelum tepi CLK tiba. Waktu siap t siap adalah waktu minimum yang diperlukan oleh bit data untuk siap sebelum tepi CLK tiba. Misalnya, jika lembar data flip-flop D menunjukan bahwa t siap adalah 15 nanodetik, maka bit data yang akan disimpan itu sudah harus berada di masukan D, paling sedikit, 15 nanodetik sebelum tepi CLK kalau tidak, pabrik tidak menjamin terjadinya penjejakan dan penyimpanan bit yang benar. 6. Waktu Tahan Lebih lanjut, bit data D harus ditahan cukup untuk menunggu agar transistor sempat berubah status. Hanya setelah ubahan itu pasti terlaksana, barulah kita membolehkan bit data berubah lagi. Waktu tahan ttahan adalah waktu minimum yang diperlukan oleh bit data untuk terus berada setelah tepi CLK tiba. Misalnya, jika tsiap adalah 15 nanodetik dan ttahan adalah 5 nanodetik, maka bit data harus berada di masukan D, palinh sedikit 15 nanodetik sebelum tepi CLK tiba serta bertahan, paling sedikit selama 5 nanodetik setelah tepi CLK itu. 7. Grendel D dan Flip-Flop D Flip-flop D hampir selalu berkunci waktu. Diantara dua macam flip-flop D yang telah disebutkan di atas, macam bersulut tepi adalah jenis yang paling umum digunakan pada komputer. Sesungguhnya, lembar data biasanya menuliskan flip-flop D bersulut tepi hanya sebagai flip-flop D saja.

3. FLIP-FLOP JK Kali ini kita akan berbicara tentang bagaimana kita membuat pencacah yakni odometer biner tara elektronika. Ketika kita sampai pada rangkaian yang dapat mencacah, maka flip-flop JK adalah unsur memori yang ideal untuk digunakan. Gambar di bawah ini menunjukkan satu cara untuk membuat flip-flop JK. J dan K disebut masukan kendali mereka menentukan apa yang dilakukan flip-flop ketika tepi kunci waktu positif tiba. Seperti sebelumnya, rangkaian RC dengan konstanta waktu pendek mengkonversi pulsa persegi ke taji sempit. Dan karena gerbang AND, rangkaian itu bersulut tepi-positif.

Gambar : flip-flop JK ketika J dan K rendah, maka kedua gerbang AND menjadi disable. Karena itu, pulsa kunciwaktu tidak mengakibatkan apa-apa. Kemungkinan pertama ini adalah entri pertama pada table di bawah ini.seperti tampak di situ, ketika J dan K kedua-duanya 0, maka Q mempertahankan nilai akhirnya . flip-flop tetap tergrendel. TABEL FLIP-FLOP JK J 0 0 1 1 K 0 1 0 1 Q Status terakhir 0 1 Status terakhir Kegiatan Tergrendel Riset Set Togel

Edisi: 01 Rev: 0 Edited By Al-Bahra. L.B, S. Kom, M. Kom

Pertemuan ke-12/ 4 - 8

MODUL KULIAH ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER I

TANGGALREVISI TANGGAL BERLAKU KODE DOKUMEN

: ---: 09 Maret 2004 :

Ketika J rendah dan K tinggi, maka gerbang diatas menjadi disabel, sehingga tiada jalan untuk men-set flip-flop. Satu-satunya kemungkinan adalah me-riset. Ketika Q tinggi, maka sebegitu tepi kunci-waktu possitif berikutnya tiba, gerbang bawah menerusakan sulutan riset. Ini memeksa Q untuk menjadi rendah ( entri kedua pada table diatas ). Karena itu , J = 0 dan K = 1 menunjukkan bahwa tepi kuncu waktu postif brikutnya me-riset flip-flop (kecuali kalau Q memang sudah rendah ). Ketika J dan K rendah, maka gerbang bawah menjadi disabel, sehingga tidaklah mungkin untuk me-riset flip-flop. Namun, kita dapat men-set flip-flop sebagai berikut. Ketika Q rendah, maka Q tinggi karena itu , pada tepi kunci-waktu positif berikutnya, gerbang atas meneruskan seperangkat sulut. Ini menggerakan Qke status tinggi ( entri ketiga pada tabel diatas ). Seperti tampak di situ, J = 1 dan K = 0 menyebabkan tepi kunci-waktu positif berikutnya menset flip-flop ( kecuali kalau memang Q sudah tinggi 0. Ketika J dan k adalah tinggi, maka flip-flop dapat di-set atau di-riset. Jika Q tinggi, maka pada tepi kunci waktu berikutnya, gerbang bawah menerusakn sulutan riset. Sebaliknya, ketika Q rendah maka pada tepi kunci waktu positif berikutnya, gerbang atas meneruskan sulutan. Pada keadaan yang mana saja, Q berubah ke pelengkap dari status terakhirnya. Karena itu, J = 1 dan K = 1 menyebabkan flip-flop togel pada tepi kunci waktu poisitif berikutnya. ( Togelberarti mensakelar ke status lawannya ). a. Pacuan Waktu tangguh rambatan mencegah flip-flop JK untuk berpacu ( mentogel lebih dari sekali selama tepi kunci positif ). Mengapa demikian ? pada waktu itu, sinyal baru Q dan Q sudah terlambat untuk bertumpah tindih dengan taji positif yang menggerakan gerbang AND. b. Lambang Gambar di bawah ini adalah lambang dari flip-flop JK dari rancangan apapun. J tinggi menyebabkan set pada kunci-waktu positif berikutnys , K tinggi menghasilkan riset. J dan K tinggi menimbulkan stu togel untuk setiap tepi kunci-waktu positif.

Gambar : flip-flop JK Kita dapat memasang gerbang OR untuk memasang masukan PRESET dan CLEAR seperti pasa flip-flop D. gambar diatas adalah lambang baku bagi flip-flop JK dengan fungsi tambahan ini. Perhatikan bahwa ia bersulut tepi positif serta memerlukan PR tinggi untuk preset dan CLR tinggi untuk di clear. III. JENIS-JENIS DEKODER

Edisi: 01 Rev: 0 Edited By Al-Bahra. L.B, S. Kom, M. Kom

Pertemuan ke-12/ 5 - 8

MODUL KULIAH ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER I

TANGGALREVISI TANGGAL BERLAKU KODE DOKUMEN

: ---: 09 Maret 2004 :

1. DEKODER INTRUKSI Gambar di bawah ini menunjukan delapan register instruksi letak tertinggi pergi ke decoder instruksi. Setelah IR dimuat pada fasa jemput T 1, keluaran tunggal tinggi bersandi menunjukan instruksi yang akan dikerjakan. Misalnya,jika LDA 2F telah dijemput, maka IR mengandung : IR = 0000 0010 1111 (lihat table di bawah ini untuk sandi mesin SAP-2 ). Dalam hal ini, dekoder instruksi menghasilkan keluaran LDA tinggi. Sebagai contoh lainnya, jika BRB yang dijemput, maka register intruksi mengandung : IR = 1111 1100 XXXX

Gambar : Dekoder Instruksi; 28 Keluaran Bersandi Tabel : Perangkat Instruksi SAP-2 Sandi OP /pilih 0000 0001 0010 0011 0100 0101 0110 0111 1000 1001 1010 1011 1100 1101 1110 1111 2. DEKODER RUAS Dekoder ruas mempunyai masukan berikut : mikroinstruksi 16-bit, ruas I 11,I4, semuabit syarat minus dan nol. (Ingat Aminus dan Azero. Setiap register indeks menghasilkan bit syarat serupa ). Decoder ruas menerjemahkan masukan ini kata CON 86-bit mengerjakan SAP-3. Dekoder ruas ( sering dinamakan decoder instruksi ROM ) menerjemahkan mikroinstruksi tersandi ke kata 86-bit yang mengerjakan Sap-3. setiap MRI dan Lompat LDA ADD SUB STA LDB LDX JMP JAM JAZ JIM JIZ JMS Tak dipakai Tak dipakai Tak dipakai OPR Operat NOP CLA XCH DEX INX CMA CMB IOR AND NOR NAN XOR BRB INP OUT HLT

Edisi: 01 Rev: 0 Edited By Al-Bahra. L.B, S. Kom, M. Kom

Pertemuan ke-12/ 6 - 8

MODUL KULIAH ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER I

TANGGALREVISI TANGGAL BERLAKU KODE DOKUMEN

: ---: 09 Maret 2004 :

a. Dekoder 1 dari 16 Setelah miroinstruksi tersandi dimuat ke rigester mikrointruksi, maka dekoder1 dari 16 menghasilkan kkeluaran tinggi seperti pada daftar di table di bawah ini. Misalnya, jika ruas yang menjadi enable adalah 0001, maka EA tinggi keluar dari decoder enable. Dengan jalan sama, 0011 menghasilkan ED tinggi, 0100 menghasilkan E1 tinggi ,.,dan 1111 menghasilkan EX tinggi. Decoder kedua bekerja pada ruas muat. Masukan 0001 memberikan LA tinggi, 0010 memberikan LB tinggi, 0011 memberikan LD tinggi,, dan 1111 memberikan LX tinggi. Decoder ketiga menangani ruas operasi. Masukan 0001 menghasilkan SHL tinggi, 0010 menghasilkan SHR tinggi, 0011 menghasilkan RAL tinggi,, dan 1111 menghasilkan HLT tinggi. Ruas ALU langsung ke ALU. 0010 menghasilkan AAD, 0010 menghasilkan SUB, 0011 menghasilkan CMA,, dan 1010 menghasilkan XNOR, seperti ditunjukkan pada table dibawah. TABEL : MIKROSANDI SAP-3 MIKROSANDI 0000 0001 0010 0011 0100 0101 0110 0111 1000 1001 1010 1011 1100 1101 1110 1111 ENABEL nop EA ED EI EN EO ME EK EU EPORT EX MUAT nop LA LB LD LI LM LN LO WE LKUN LKAM LKAZ LKIM LKIZ LPORT LX OPERASI nop SHL SHR RAL RAR IPL PD PU CKUN DX IX CKIZ HLT ALU nop ADD ( S0) SUB ( S1 ) CMA ( S1,S0 ) CMB ( S2 ) IOR ( S2,S0 ) AND ( S2,S1 ) NOR ( S2,S1,S0 ) NAND ( S3 ) XOR ( S3,S0 ) XNOR ( S3,S1 ) -

3.DEKODER MAKROINSTRUKSI Dekoder makrointruksi memeta bit sandi-op/pilih ke alamat awal dari mikrorutin yang diperlukan. Gambar di bawah ini menunjukan bagian dalam dari dekoder makroinstruksi. Bila bit sandi-op adalah dari 0000 sampai 1101 ( LDA sampai ISZ , maka KANAN adalah rendah.

Gambar :Dekoder Makroinstruksi(atau pemeta alamat ROM) Semua alamat awal mikrorutin kerja tersimpan di dalam ROM 64 x 8 itu. Tabel di bawah ini menunjukan isi ROM yang cukup memberikan gagasannya kepada kita. Seperti tampak di situ, setiap MRI atau lompat memeta ke alamat awal : LDA menghasilkan

Edisi: 01 Rev: 0 Edited By Al-Bahra. L.B, S. Kom, M. Kom

Pertemuan ke-12/ 7 - 8

MODUL KULIAH ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER I

TANGGALREVISI TANGGAL BERLAKU KODE DOKUMEN

: ---: 09 Maret 2004 :

hexadesimal 3, AAD heksadesimal 6, SUB heksadesimal 9,,DSZ heksadesimal 27,dan ISZ heksadesimal 2A. Karena terdapat 46 mikrorutin kerja, maka ROM alamat menyimpan 46 alamat awal. Ini berarti bahwa ada 18 tempat pada ROM yang tidak digunakan. Alasan mengapa gambar Dekoder makroinstruksi, menunjukan ROM 64 x 8 karena inilah ROM ukuran baku terkecil yang dapat diperoleh. TABEL : ROM ALAMAT MASUK 00 0000 ( LDA ) 00 0001 ( ADD ) 00 0010 ( SUB ) 00 1100 ( DSZ ) 00 1101 ( ISZ ) 01 0000 ( SHL ) 01 0001 ( SHR) 01 0010 ( RAL ) 01 1110 ( STN ) 01 1111 ( JSN ) 10 0000 ( NOP ) 10 0010 ( XCH ) 10 1110 ( OUT ) 10 1111 ( HLT ) KELUARAN 0000 0011 ( 3 ) 0000 0110 ( 6 ) 0000 1001 ( 9 ) 0010 0111 ( 27 ) 0010 1010 ( 2A ) 0010 1101 ( 2D ) 0011 0000 ( 30 ) 0011 0011 ( 33 ) 0101 0111 ( 57 ) 0101 1101 ( 5D ) 0110 0000 ( 60 ) 0110 0011 ( 63 ) 1000 0111 ( 87 ) 1000 1010 ( 8A )

Seperti ditunjukan pada tabel diatas,setiap OPR memeta ke alamat awal dari mikrorutin yang dikehendaki, NOP menghasilkan heksadesimal 5D, CLA heksadesimal 60,, OUT heksadesimal 87, dan HLT heksadesimal 8A.

Edisi: 01 Rev: 0 Edited By Al-Bahra. L.B, S. Kom, M. Kom

Pertemuan ke-12/ 8 - 8

Anda mungkin juga menyukai