Anda di halaman 1dari 2

STROKE NON HAEMORAGIC 1.

Definisi Stroke adalah sindrom klinis yang awal, timbulnya mendadak progresif cepat berupa deficit neurologist local atau global yang berlangsung 24 jam atau lebih, dapat langsung menimbulkan kematian yang semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatic. 2. Etiologi Penyebab utama terjadinya stroke adalah : 1) Trombosis Merupakan penyebab tersering dan trombosis, ditemukan pada 40 % dari semua kasus stroke, biasanya ada kaitan dengan kerusakan local dinding pembuluh darah akibat aterosklerosis. 2) Embolisme Merupakan urutan kedua dari berbagai penyebab utama stroke. Kebanyakan emboli serebri berasal dari suatu thrombus dalam jantung. 3) Perdarahan serebri Termasuk dalam urutan ketiga dari semua penyebab utama stroke,. Perdarahan intakranial biasanya disebabkan oleh rupture arteri serebri. 3. Manifetasi klinik Gejala utama adalah deficit neurologik mendadak/subakut, yang didahului gejala prodromal, biasanya terjadi waktu istirahat atau bangun pagi. Gejala neurologist yang timbul bergantung pada berat ringannya gangguan pembuluh darah dan lokasinya. Manifetasi klinis stroke akut dapat berupa : 1) Kumpulan wajah atau anggota badan (biasanya hiperemesis) yang timbul mendadak. 2) Gangguan stabilitas pada satu atau lebih anggota badan (gangguan hemisensorik) 3) Perubahan mendadak status mental (konfusi, delirium, letargi, stupor atau koma) 4) Afasia (bicara tidak lancar, kurangnya ucapan, atau kesulitan memahami ucapan) 5) Disartria (bicara pelo atau cadel) 6) Gangguan penglihatan (hemianopic atau monokuler) atau diplopia 7) Ataksia (trunkal atau anggota badan) 8) Vertigo, mual dan muntah atau nyeri kepala. 4. Penatalaksanaan Stabilitasi dengan tindakan ABC, pertimbangan intubasi bila kesadaran stupor atau koma/gagal nafas. Pasang infuse intravena dengan larutan salin normal 0,9 % dengan kecepatan 20 ml/jam. Berikan oksigen 2-4 liter/menit melalui kanul hidung. Hindari pemberian makanan/minuman lewat mulut, periksa EKG dan foto thorax, ambil sampel untuk pemeriksaan darah, tegakkan diagnosis berdasarkan

anamnesa dan pemeriksaan fisik, CT scan atau resonansi magnetic bila alat tersedia. 5. Pencegahan 1) Memasyarakatkan gaya hidup sehat bebas stroke 2) Modifikasi gaya hidup beresiko stroke dan factor resiko 3) Melibatkan peran serta keluarga seoptimal mungkin 4) Penggunaan obat-obatan sesuai dosis dan anjuran 5) Tindakan-tindakan infasif 6. Pemeriksaan Diagnostic 1) Angiografi serebral : Membantu menemukan penyebab stroke 2) CT scan : Menemukan adanya edema, hematoma iskemia kepala dan infark 3) Fungsi lumbal : Menunjukkan adanya tekanan normal dan biasanya ada trombosis, emboli serebral dan tekanan intracranial 4) MRI : Menunjukkan daerah otak yang mengalami gangguan. 5) MEG : Mengidentifikasi masalah dan mungkin memperlihatkan adanya lesi spesifik.

Anda mungkin juga menyukai