OLEH :
TRIASNIDA HANDAYANI RAHMAN B PEMBIMBING : 1102090014 1102090137
PENDAHULUAN
Tiga tahun pertama kehidupan anak, merupakan masa yang sangat penting karena terjadi pertumbuhan fisik dan perkembangan. Di awal hidupnya, bayi membutuhkan nutrisi yang adekuat untuk pertumbuhannya, sehingga dapat mengoptimalkan seluruh proses tumbuh kembangnya. ASI merupakan cairan biologis kompleks yang mengandung semua nutrien yang diperlukan tubuh anak.
Needlman RD. Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke-17. Philadelphia: WB Saunders; 2004. h. 23-66 Tanuwidjaya S. Tumbuh kembang anak dan remaja. Edisi ke-1. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2002. h.13-21
Bagaimana hubungan pemberian air susu ibu (ASI) terhadap pertumbuhan bayi usia 6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Tamalanrea Makassar?
hal.5
Umum
Untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap pertumbuhan bayi 6 bulan.
Khusus
Mengetahui jumlah bayi yang mendapatkan ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalanrea Kecematan Tamalanrea Kota Makassar Mengetahui jumlah bayi yang berstatus gizi baik di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalanrea Kecematan Tamalanrea Kota Makassar Menganalisis hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan berat badan Menganalisis hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan status gizi
Kegunaan teoritis
kegunaan aplikatif
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian
ASI eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walupun hanya air putih, sampai bayi berumur 6 bulan yang harus diberikan sebanyak dan sesering yang diinginkan oleh bayi, siang maupun malam, setidaknya 8 kali.
Sri purwanti, H., Konsep Penerapan Asi Eksklusif: Buku Saku Untuk Bidan, dalam: Monica Ester, 2004,Jakarta: EGC, hal 2-6
Komposisi
Zat gizi Energi (K Cal) Protein (g) - Kasein/whey - Kasein (mg) - Laktamil bumil (mg) - Laktoferin (mg) - Ig A (mg) Laktosa (g) Lemak (g) Kmposisi ASI 70 0,9 1 : 1,5 187 161 167 142 7,3 4,2 Zat gizi Vitamin - Vit A (mg) - Vit D (mg) -Vit K (mg) Kalsium (mg) Kmposisi ASI 75 0,04 1,5 35
Sumber : Food and Nutrition Board, National Research Council Washington DC, 1980.
MANFAAT ASI
Bagi bayi
ASI sebagai nutrisi ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi ASI eksklusif meningkatkan kecerdasan ASI meningkatkan jalinan kasih sayang
Bagi ibu
Mencegah perdarahan pasca persalinan Mempercepat pengecilan kandungan Mengurangi anemia Dapat digunakan sebagai metode KB sementara Mengurangi resiko kanker indung dan kanker payudara
Roesli, U. Mengenal ASI Eksklusif. 2005, Jakarta: Trusbus Agriwidya hal 2-3
Bagi Keluarga
Mudah pemberiannya Menghemat biaya Mencapai keluarga kecil bahagia dan sejahtera
Bagi Negara
Menurunkan angka kesakitan dan kematian anak Mengurangi subsidi kesehatan Menghemat kualitas sumber daya manusia
Roesli, U. Mengenal ASI Eksklusif. 2005, Jakarta: Trusbus Agriwidya hal 2-3
Pertumbuhan berarti bertambah besar dalam aspek fisis akibat multiplikasi sel dan betambahnya jumlah zat intraseluler.
Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak Ilmu Kesehatan Anak, dalam Gde Ranuh, IG.N., edisi 1, 2005, Jakarta: Infomedik, hal 14,387
Eksternal Lingkungan
Ras/ etnis Keluarga Umur Jenis kelamin
Internal
Chamidah, A.N., Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak, http://journal.uny.ac.id/index.php/jpk/article/view/789/613 diakses tgl 26 april 2012. Terbit 2009
ASUH
ASAH
ASIH
Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak, dalam Gde Ranuh, IG.N., Tumbuh Kembang Anak, edisi 1, 2005, Jakarta: Infomedik, hal 14.
Depkes RI. 2010. PMK No.155 tentang Pengguanaan Kartu Menuju Sehat (KMS) Bagi Balita. Jakarta.
Gambar 1. Contoh KMS untuk Usia 0-24 Bulan
Kerangka Teori
faktor internal
Pertumbuhan anak
Faktor eksternal
ASIH
ASAH
Kebutuha n fisik
Kasih sayang
Stimulasi
ASI Ekslusif
nutrisi
ASI Ekslusif
Pertumbuhan anak
Tinggi badan
Keterangan :
Berat badan
Lingkar kepala
= Variabel Independen = Variabel Dependen = Variabel Yang Diteliti = Variabel Yang Tidak Diteliti
Definisi Operasional
ASI EKSKLUSIF
STATUS GIZI
Definisi :ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa makanan/minuman lain pada bayi sejak lahir sampai berusia 6 bulan.
Alat ukur : wawancara Cara Ukur : peneliti memberikan beberapa pertanyaan tentang riwayat ASI Ekslusif dan berat badan bayi pada subjek Kriteria Objektif : 0 = Tidak ASI eksklusif 1 = ASI eksklusif
Definisi :Selisih antara berat badan saat diteliti yang dilihat dari hasil penimbangan saat penelitian dilakukan dengan berat badan satu bulan sebelum penelitian yang dilihat pada KMS Alat ukur :Timbangan bayi/Dacin dan KMS
1. Bayi dibaringkan pada timbangan dan diukur berat badannya 2. Pada KMS bayi, dilihat berat badan bayi satu bulan sebelum penelitian dilakukan dan dilihat berat badan pada saat penelitian dilakukan. Dinilai apakah sesuai dengan grafik kenaikan berat badan dan sesuai dengan KBM pada KMS 3. Dilihat selisih berat badan satu bulan sebelum penelitian dan berat badan saat penelitian dilakukan, lalu dinilai apakah naik ( N ) atau tidak naik ( T ) sesuai dengan grafik pada KMS
Definisi : Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh. Alat ukur : Timbangan dan Tabel Z-Score
Cara Ukur : Bayi di ukur berat badannya kemudian diplot pada tabel Z-score dan ditentukan status gizinya berdasarkan standar deviasi. Bayi dikatakan status gizi baik jika berat badan berada diantara -2 SD sampai dengan 2 SD. Jika berada <-2 SD dan >2 SD maka dikatakan gizi tidak baik.
Kriteria Objektif : 0 = status gizi baik 1 = status gizi tidak baik
Hipotesis Null H0
Tidak ada hubungan pemberian air susu ibu (ASI) terhadap pertumbuhan bayi usia 6 bulan di Puskesmas Tamalanrea Makassar
Hipotesis Aternatif H1
ada hubungan pemberian air susu ibu (ASI) terhadap pertumbuhan bayi usia 6 bulan di Puskesmas Tamalanrea Makassar
Metodologi penelitian
55 bayi
Tehnik sampling
Accidental Sampling
Kriteria inklusi : Bayi dengan umur 6 bulan Bayi yang memperoleh ASI Ekslusif Bayi yang memiliki KMS Bayi yang dalam datang mengukur berat badan dua kali berturut turut sebelum penelitian dilakukan Bayi yang tidak pernah sakit 1 bulan terakhir.
akan memberikan penjelasan secara lisan. Setiap subjek akan dijamin kerahasiaan akan informasi yang diberikan. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu meminta izin kepada instansi dan pihak yang terkait.
Pemberian Frekuensi (n) ASI ASI Eksklusif 35 ASI Non Eksklusif Jumlah 20 55
Berat Badan
Naik Tidak Naik
Frekuensi (n)
37 28
Persentase (%)
67,3 32,7
Jumlah
55
100,0
Frekuensi (n) 48 7 55
Total N % 35 100,0
30
14
70
20
100,0
37
67,3
18
32,7
55
100,0
Status Gizi Pemberian ASI Gizi Baik N ASI Eksklusif 34 % 97,2 Gizi Kurang N 1 % 2,8 N 35 Total % 100,0
14
70
30
20
100,0
47
85,5
14,5
55
100,0
analisis bivariat (bersifat kategorik) dengan menggunakan uji statistik Chi-Square. Penilaian berat badan berdasarkan umur menurut WHO 2005 Menurut RISKESDA 2010 perubahan berat badan merupakan indikator yang sangat sensitif untuk memantau pertumbuhan anak. Jika kenaikan berat badan tidak sesuai dengan yang seharusnya maka dapat dikatakan bahwa pertumbuhannya terganggu dan kemungkinan terjadi kekurangan gizi pada anak tersebut.
Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur Hasil penelitian Baltimore-Washington DC , ASI eksklusif mendukung pertumbuhan bayi selama 6 bulan pertama atau lebih. Penelitian yang dilakukan oleh Dyah (2008), ASI dapat mencegah terjadinya Growth Faltering (Goncangan Pertumbuhan) 80.6 % bayi yang diberi ASI tidak eksklusif akan mengalami goncangan pertumbuhan, atau pertumbuhan yang tidak sehat.
Bayi usia 6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalanrea Jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 bayi dan perempuan sebanyak 29 bayi. Yang memperoleh ASI eksklusif sebanyak 35 bayi sedangkan bayi yang tidak memperoleh ASI secara eksklusif sebanyak 20 bayi. Berat badan naik sebanyak 37 bayi sedangkan berat badan tidak naik sebanyak 28 bayi. Status gizi baik sebanyak 48 bayi sedangkan status gizi kurang sebanyak 7 bayi. Ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan kenaikan berat badan bayi usia 6 bulan Ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan status gizi bayi usia 6 bulan
Bagi ibu yang memberikan ASI secara eksklusif untuk mempertahankan pemberian ASI dan menghindari pemberian ASI non eksklusif. Bagi tenaga kesehatan khususnya yang bergerak dalam kesehatan ibu dan anak untuk meningkatkan informasi tentang pentingnya ASI eksklusif dan mempersiapkan mental dan ilmu bagi ibu hamil mengenai ASI dan menyusui. Bagi instalasi terkait untuk menerapkan peraturan Menteri Kesehatan (PERMENKES) No.450/Menkes/SK/IV/2004, bahwa bayi harus diberi ASI saja hingga usia enam bulan, bukan empat bulan. Bagi penelitian lebih lanjut untuk meneliti indikator pertumbuhan dan indeks antropometri yang lebih lengkap.