1. Generator
Konsep Dasar Klasifikasi Generator
Power Generator menghasilkan tenaga listrik (arus besar) untuk didistribusikan ke rumah, industri, dll
(Photo credit: CLP Power Co. Ltd)
Konsep Dasar
GENERATOR Gerak Listrik
Prinsip induksi elektromagnet GGL akan timbul jika terdapat gerakan relatif antar magnet (stator) dan kumparan (rotor) yang menyebabkan terpotongnya garis gaya magnet oleh kumparan.
d GGL B.ds dt s
Gaya gerak listrik yang diimbaskan dalam suatu rangkaian sama dengan negatif dari laju perubahan fluks magnetik yang menembusnya.
ind
d dt
atau
ind N
Induksi Elektromagnet
N
INDUCED CURRENT
MAGNET
Magnet
Magnet permanen umumnya terlalu lemah nilai medannya untuk aplikasi seperti generator dan motor listrik dengan kapasitas besar
IRON CORE
B B (N x I)
DC BATTERY
ELECTROMAGNET
AC Machines
AC Machines
The losses in AC machines are as follows: Rotor and stator copper (I2R) losses Core losses Mechanical losses Stray losses
Generator components
Prime mover: Komponen yang memutar rotor generator, akibat putaran steam turbine, gas turbine, diesel engine... Armature windings: Kumparan yang menghasilkan tegangan output akibat induksi elektromagnet Field windings: Kumparan yang digunakan untuk menghasilkan medan magnet (membutuhkan arus DC) Stator: Bagian generator yang tidak berputar, Rotor: Bagian generator yang berputar, disebabkan steam turbine, gas turbine, internal combustion engine, etc Sliding contacts (slip-rings and brushes): Area yang digunakan sebagai konduktor dari dan menuju rotor
Generator components
GENERATOR
STATOR
ROTOR
motion I
A
B-field
galvanometer
motion B-field
Setelah putaran
A C
Bidang kumparan sejajar dengan medan magnet tidak timbul beda potensial
motion I B-field
D
I 180
o
Generator Classification
Berdasarkan arah poros:
Poros datar (horizontal) Generator-turbin steam/gas Poros tegak (vertikal) Generator-turbin air
Generator Classification
Berdasarkan sistem pendinginan
Saluran terbuka udara dihisap langsung dari suatu bangunan ke dalam tudung generator, kemudian dibuang ke luar bangunan itu melalui saluran udara tersebut Saluran tertutup udara dihisap ke dalam dan dikeluarkan lagi dari suatu bangunan melalui saluran-saluran tersendiri. generator dengan daya besar yang menggunakan sistem ini.
Generator Classification
Berdasarkan fase listrik yang dibangkitkan
Generator 1 fase Generator 3 fase
Generator Classification
Berdasarkan frekuensi listrik yang dibangkitkan
Generator AC Generator DC
Generator AC
end of coils are fixed to 2 slip rings carbon brushes press against the slip rings connect slip rings to outside circuit
When coil is rotated induce alternating voltage a.c. flows through outside circuit
Generator AC
Arah Kumparan
Generator AC
1/2
putaran
Generator AC
Putaran
max. backward I
Generator AC
Generators AC
Magnet Stator (Revolving Armature)
Kumparan pada rotor adalah bagian yang berputar didalam medan electromagnetic pada stator yang diam Umumnya output power yang dihasilkan harus dialirkan melalui slip-rings dan brushes
Revolving Armature
Revolving Field
Generator DC
similar to a.c. generator
different from a.c. generator Komutator Every time the coil passes through the vertical, it reverses coil's connections with outside circuit. I in the outside circuit always flows in 1 direction.
Generator DC
Arus yang dihasilkan generator DC:
I
Putaran 1/2 1
commutator reverses I
Arah kumparan
Basic unit
Frekuensi : banyaknya putaran per detik
Frekuensi standar : 50 60 Hz
Basic unit
RPM : n = kecepatan rotor (RPM)
p = Jumlah kutub generator f = frekuensi generator
Jumlah Kutub 6 8 10 12 14 16 18 20 24 28 50 Hz 1.000 750 600 500 429 375 333 300 250 214 60 Hz 1.200 900 720 600 514 450 400 360 300 257 Jumlah Kutub 32 36 40 48 56 64 72 80 88
120 f n p
50 Hz 188 167 150 125 107 94 83 75 68 60 Hz 225 200 180 150 129 113 100 90 82
2. Motor
Basic Concepts Classification
Basic Concepts
MOTOR Listrik Gerak
Adanya medan magnet yang memotong suatu kumparan berarus akan menghasilkan gaya gerak.
Motor Classification
Berdasarkan arus yang mengalir di dalam kumparan
Motor DC Motor AC (synchronous and induction)
Motor components
Prime mover: Komponen yang memutar rotor generator, Armature windings: Kumparan yang menghasilkan medan magnet Field windings: Kumparan yang digunakan untuk menghasilkan medan magnet (membutuhkan arus DC) Stator: Bagian motor yang tidak bergerak dan dialiri arus listrik Rotor: Bagian motor yang bergerak akibat gaya lorentz Sliding contacts (slip-rings and brushes): Area yang digunakan sebagai konduktor dari dan menuju rotor
Motor components
Motor AC
Motor DC
Motor 3 fase
Tersidiri dari tiga pasang kutub Stator memiliki beberapa kumparan membentuk 3 pasang kutub Rotor bagian yang berputar
Motor 3 fase
3. Transformer
Konsep Dasar Klasifikasi Transformator Konstruksi Transformator
Konsep Dasar
Transformator merupakan komponen listrik yang mengubah besaran listrik untuk diperbesar maupun diperkecil nilainya dengan menggunakan hukum Faraday.
Efisiensi Transformator
Vs .I s x100% V p .I p
Klasifikasi Transformator
Transformator Step-Up
Transformator yang digunakan untuk menaikkan tegangan primer
Ns > Np sehingga Vs > Vp
Transformator Step-Down
Transformator yang digunakan untuk menurunkan tegangan primer
Ns < Np sehingga Vs < Vp
Np = jumlah lilitan pada kumparan primer Ns = jumlah lilitan pada kumparan sekunder Vp = tegangan pada kumparan primer (volt) Vs = tegangan pada kumparan sekunder (volt) Ip = arus pada kumparan primer (ampere) Is = arus pada kumparan sekunder (ampere)
Klasifikasi Transformator
Berdasarkan fase listrik
Transformator 1 fase Transformator 3 fase
SECONDARY WINDING
Klasifikasi Transformator
Berdasarkan Sistem Pendingin
Transformator Kering
Pendingin :
Udara dihembuskan - Blower Udara lingkungan tidak dihembuskan Konveksi Limit Daya : 1 MVA, 20 MVA (Teknologi Modern) Transformator Basah
Pendingin :
Oli konveksi 20 MVA Oli didinginkan dengan udara hembus 20 MVA Oli Air lebih dari 100 MVA
Konstruksi Transformator
Konstruksi Transformator
Core: Terdiri dari tumpukan besi tipis yang diisolasi. Meberikan rute untuk flux magnet dan tempat lilitan konduktor Lilitan Primer dan Sekunder Tank : Tempat Oli, lilitan dan core. Harus kuat terhadap tekanan gas dan gaya elektromagnetik Oli : berfungsi sebagai isolasi antara lilitan, core dan transformer tank serta dapat membuang panas yang terbentuk
Konstruksi Transformator
Bushing : Penutup kawat konduktor berfungsi sebagai isolasi Sistem Nitrogen : Berfungsi untuk mengatur tekanan pada transformator selama pemanasan oli, juga berfungsi sebagai buffer antara oli dan udara agar tidak terjadi sentuhan antara oli dan udara luar Radiator : Berfungsi untuk mendinginkan oli dengan menggukan sikulasi udara
Konstruksi Transformator
Tap Changer
Mengatur agar tegangan yang keluar sesuai yang diinginkan.
Konstruksi Transformator
Bushing
Kerusakan Transformator
Kerusalakan Isolasi. Short Circuit. Sistem Pentanahan yang Kurang Baik. Sistem Proteksi Lainnya yang tidak berfungsi semestinya.
Oli Pendingin