Anda di halaman 1dari 62

Session 9

Generator, Motor, and Transformator

1.Generator 2.Motor 3.Transformator

1. Generator
Konsep Dasar Klasifikasi Generator

Dinamo sepeda menghasilkan arus kecil yang dapat menyalakan lampu.


Induksi elektromagnetik!!

Power Generator menghasilkan tenaga listrik (arus besar) untuk didistribusikan ke rumah, industri, dll
(Photo credit: CLP Power Co. Ltd)

Konsep Dasar
GENERATOR Gerak Listrik

Prinsip induksi elektromagnet GGL akan timbul jika terdapat gerakan relatif antar magnet (stator) dan kumparan (rotor) yang menyebabkan terpotongnya garis gaya magnet oleh kumparan.

d GGL B.ds dt s

Gaya gerak listrik yang diimbaskan dalam suatu rangkaian sama dengan negatif dari laju perubahan fluks magnetik yang menembusnya.

ind

d dt

atau

ind N

d (untuk N lili tan) dt

Requirement for Voltage Generation

Medan Magnet Kumparan Gerak Relatif

Induksi Elektromagnet

COIL (INDUCTOR) INDUCED CURRENT

RELATIVE MOTION VOLTMETER

N
INDUCED CURRENT

MAGNET

Induksi Electromagnetic Force (emf)


MOTION OF CONDUCTOR B N S

INDUCED (electron flow) CURRENT

LEFT HAND GENERATOR RULE

Magnet
Magnet permanen umumnya terlalu lemah nilai medannya untuk aplikasi seperti generator dan motor listrik dengan kapasitas besar

IRON CORE

B B (N x I)

DC BATTERY

ELECTROMAGNET

AC Machines

AC Machines
The losses in AC machines are as follows: Rotor and stator copper (I2R) losses Core losses Mechanical losses Stray losses

Power Flow Diagram

Generator components
Prime mover: Komponen yang memutar rotor generator, akibat putaran steam turbine, gas turbine, diesel engine... Armature windings: Kumparan yang menghasilkan tegangan output akibat induksi elektromagnet Field windings: Kumparan yang digunakan untuk menghasilkan medan magnet (membutuhkan arus DC) Stator: Bagian generator yang tidak berputar, Rotor: Bagian generator yang berputar, disebabkan steam turbine, gas turbine, internal combustion engine, etc Sliding contacts (slip-rings and brushes): Area yang digunakan sebagai konduktor dari dan menuju rotor

Generator components

GENERATOR

STATOR

ROTOR

Ketika kumparan berputar,


B

Aturan tangan kanan Fleming


C

motion I
A

B-field

AB gerak ke atas, CD gerak ke bawah

Timbul beda potensial AB -CD

galvanometer

motion B-field

Setelah putaran
A C

Bidang kumparan sejajar dengan medan magnet tidak timbul beda potensial

motion I B-field
D

I 180
o

Setelah 1/2 putaran,

AB gerak ke bawah, CD gerak ke atas

Timbul beda potensial berlawanan tanda

Generator Classification
Berdasarkan arah poros:
Poros datar (horizontal) Generator-turbin steam/gas Poros tegak (vertikal) Generator-turbin air

Generator Classification
Berdasarkan sistem pendinginan
Saluran terbuka udara dihisap langsung dari suatu bangunan ke dalam tudung generator, kemudian dibuang ke luar bangunan itu melalui saluran udara tersebut Saluran tertutup udara dihisap ke dalam dan dikeluarkan lagi dari suatu bangunan melalui saluran-saluran tersendiri. generator dengan daya besar yang menggunakan sistem ini.

Generator Classification
Berdasarkan fase listrik yang dibangkitkan
Generator 1 fase Generator 3 fase

Generator 1 fase dan 3 fase

Generator Classification
Berdasarkan frekuensi listrik yang dibangkitkan
Generator AC Generator DC

Generator AC
end of coils are fixed to 2 slip rings carbon brushes press against the slip rings connect slip rings to outside circuit

When coil is rotated induce alternating voltage a.c. flows through outside circuit

Generator AC

Arus yang dihasilkan generator AC:


I
Putaran 1/2 1

Arah Kumparan

Generator AC

Arus yang dihasilkan generator AC:


I

1/2

putaran

I=0 (kumparan tidak memotong garis medan magnet)

Generator AC

Arus yang dihasilkan generator AC:


I
max. forward I 1 1/2 2

Putaran

max. backward I

Kumparan memotong garis medan magnet 900

Generator AC

Generators AC
Magnet Stator (Revolving Armature)
Kumparan pada rotor adalah bagian yang berputar didalam medan electromagnetic pada stator yang diam Umumnya output power yang dihasilkan harus dialirkan melalui slip-rings dan brushes

Magnet Rotor (Revolving field)


Arus dc dialirkan pada rotor yang menghasilkan medan elektromagnetic yang berputar didalam stator

Revolving Armature

Revolving Field

Generator DC
similar to a.c. generator

different from a.c. generator Komutator Every time the coil passes through the vertical, it reverses coil's connections with outside circuit. I in the outside circuit always flows in 1 direction.

Generator DC
Arus yang dihasilkan generator DC:
I
Putaran 1/2 1

commutator reverses I

Arah kumparan

Basic unit
Frekuensi : banyaknya putaran per detik
Frekuensi standar : 50 60 Hz

Voltage : nilai yang dihasilkan generator


Tegangan standar generator 3,3 KV untuk beban 3 MVA 6,6 KV untuk beban 5-10 MVA 11 KV untuk beban 10-50 MVA 13,2 KV untuk beban 50-100 MVA 15,4 KV atau 16,5 KV untuk beban diatas 100 MVA

Basic unit
RPM : n = kecepatan rotor (RPM)
p = Jumlah kutub generator f = frekuensi generator
Jumlah Kutub 6 8 10 12 14 16 18 20 24 28 50 Hz 1.000 750 600 500 429 375 333 300 250 214 60 Hz 1.200 900 720 600 514 450 400 360 300 257 Jumlah Kutub 32 36 40 48 56 64 72 80 88

120 f n p
50 Hz 188 167 150 125 107 94 83 75 68 60 Hz 225 200 180 150 129 113 100 90 82

Tabel kecepatan putar sinkron dari generator

Syarat Paralel 2 Generator


Untuk meyakinkan To ensure this match, these four paralleling conditions must be met:
1. memiliki tegangan RMS yang sama. 2. Urutan Fase harus sama untuk kedua generator. 3. Frekuensi generator yang akan masuk harus lebih besar dari generator yang sedang running. 4. 2 Fase harus memiliki sudut fase yang sama

2. Motor
Basic Concepts Classification

Basic Concepts
MOTOR Listrik Gerak

Adanya medan magnet yang memotong suatu kumparan berarus akan menghasilkan gaya gerak.

Motor Classification
Berdasarkan arus yang mengalir di dalam kumparan
Motor DC Motor AC (synchronous and induction)

Berdasarkan fase listrik yang mengalir di dalam kumparan


Motor 1 fase Motor 3 fase

Motor components
Prime mover: Komponen yang memutar rotor generator, Armature windings: Kumparan yang menghasilkan medan magnet Field windings: Kumparan yang digunakan untuk menghasilkan medan magnet (membutuhkan arus DC) Stator: Bagian motor yang tidak bergerak dan dialiri arus listrik Rotor: Bagian motor yang bergerak akibat gaya lorentz Sliding contacts (slip-rings and brushes): Area yang digunakan sebagai konduktor dari dan menuju rotor

Motor components

Motor AC

Motor DC

Motor 3 fase
Tersidiri dari tiga pasang kutub Stator memiliki beberapa kumparan membentuk 3 pasang kutub Rotor bagian yang berputar

Motor 3 fase

3. Transformer
Konsep Dasar Klasifikasi Transformator Konstruksi Transformator

Konsep Dasar
Transformator merupakan komponen listrik yang mengubah besaran listrik untuk diperbesar maupun diperkecil nilainya dengan menggunakan hukum Faraday.

Efisiensi Transformator

Vs .I s x100% V p .I p

Klasifikasi Transformator
Transformator Step-Up
Transformator yang digunakan untuk menaikkan tegangan primer
Ns > Np sehingga Vs > Vp

Transformator Step-Down
Transformator yang digunakan untuk menurunkan tegangan primer
Ns < Np sehingga Vs < Vp
Np = jumlah lilitan pada kumparan primer Ns = jumlah lilitan pada kumparan sekunder Vp = tegangan pada kumparan primer (volt) Vs = tegangan pada kumparan sekunder (volt) Ip = arus pada kumparan primer (ampere) Is = arus pada kumparan sekunder (ampere)

Klasifikasi Transformator
Berdasarkan fase listrik
Transformator 1 fase Transformator 3 fase

PRIMARY WINDING CORE

SECONDARY WINDING

Klasifikasi Transformator
Berdasarkan Sistem Pendingin
Transformator Kering

Pendingin :
Udara dihembuskan - Blower Udara lingkungan tidak dihembuskan Konveksi Limit Daya : 1 MVA, 20 MVA (Teknologi Modern) Transformator Basah

Pendingin :
Oli konveksi 20 MVA Oli didinginkan dengan udara hembus 20 MVA Oli Air lebih dari 100 MVA

Skema Instalasi Trafo di Pusat Listrik


a. Transformator Penaik Tegangan Generator b. Transformator Unit Pembangkit c. Transformator Pemakaian Sendiri d. Transformator Antar-Rel

Konstruksi Transformator

Konstruksi Transformator
Core: Terdiri dari tumpukan besi tipis yang diisolasi. Meberikan rute untuk flux magnet dan tempat lilitan konduktor Lilitan Primer dan Sekunder Tank : Tempat Oli, lilitan dan core. Harus kuat terhadap tekanan gas dan gaya elektromagnetik Oli : berfungsi sebagai isolasi antara lilitan, core dan transformer tank serta dapat membuang panas yang terbentuk

Konstruksi Transformator
Bushing : Penutup kawat konduktor berfungsi sebagai isolasi Sistem Nitrogen : Berfungsi untuk mengatur tekanan pada transformator selama pemanasan oli, juga berfungsi sebagai buffer antara oli dan udara agar tidak terjadi sentuhan antara oli dan udara luar Radiator : Berfungsi untuk mendinginkan oli dengan menggukan sikulasi udara

Konstruksi Transformator
Tap Changer
Mengatur agar tegangan yang keluar sesuai yang diinginkan.

Konstruksi Transformator

Bushing

Kerusakan Transformator
Kerusalakan Isolasi. Short Circuit. Sistem Pentanahan yang Kurang Baik. Sistem Proteksi Lainnya yang tidak berfungsi semestinya.

Isolasi antar kumparan


Isolasi komparan transformator berupa kertas Kraft Penurunan kerja isolasi
Panas Lembab, kotor, terdapat oksigen Electrical Stress Mechanical Stress dan Strain

Oli Pendingin

Anda mungkin juga menyukai