Anda di halaman 1dari 9

PERPAJAKAN II Akuntansi Pajak

Oleh: Mentari.A.Inan NIM : 0110440073

Definisi Akuntansi Pajak :


Akuntansi Pajak berasal dari 2 kata yaitu : Akuntansi Pajak Akuntansi adalah suatu proses pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran suatu proses transaksi keuangan dan diakhiri dengan suatu pembuatan laporan keuangan Pajak adalah iuran atau pungutan wajib yang dipungut oleh pemerintah dari masyarakat (wajib pajak) untuk menutupi pengeluaran rutin negara dan biaya pembangunan tanpa balas jasa yang dapat ditunjuk secara langsung Jadi Akuntansi Pajak adalah suatu proses pencatatan , penggolongan, dan pengikhtisaran suaru transaksi keuangan kaitannya dengan kewajiban perpajakan dan diakhiri dengan pembuatan laporan keuangan fiskal sesuai dengan peraturan perpajakan yang terkait sebagai dasar pembuatan surat pemberitahuan tahunan.

Tujuan Akuntansi Pajak


Dasar menghitung PKP Menghitung harga perolehan Menghitung penyerahan barang kena pajak Menghitung besarnya pajak yang terhutang Memberi peluang menggunakan beberapa Keputusan Pemerintah.(untuk pembukuan) Dasar pertahanan WP dalam pemeriksaan dan penyidikan pajak

DASAR HUKUM PAJAK

1. Undan-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali perubahan

2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan

3. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No 46 Tentang Akuntansi Pajak Tangguhan

Pembukuan VS Pencatatan
Berdasarkan Undang-undang No 16 Tahun 2009 Pasal 28 ayat (1) disebutkan bahwa Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dan Wajib Pajak badan di indonesia wajib menyelenggarakan pembukuan. Lalu pada pasal 28 ayat (2) disebutkan bahwa wajib pajak yang dikecualikan dari kewajiban menyelenggarakan pembukuan akan tetapi wajib melakukan pencatatan

Sanksi Bagi Wajib Pajak Yang Tidak Menyelenggarakan Pembukuan


- 50 % dari PPh yang tidak atau kurang dibayar dalam satu Tahun Pajak; -100 % dari PPh yang tidak atau kurang dipotong -100 % dari PPN dan PPnBM yang tidak atau kurang dibayar

Transaksi

Jurnal

Posting

Neraca lajur

Laporan keuangan komersial

Rekon siliasi fiskal

Laporan keuangan fiskal

Siklus Akuntansi Perpajakan

Contoh soal
WP andi adalah pengusaha toko kelontong di daerah A, jika selama setahun diperkirakan penghasilan netto pada tahun 2009 sebesar Rp 100.000.000. jika diasumsikan prosentase NPPN di daerah A adalah 30% maka besarnya pajak terutang bagi WP adalah sbb:

Dasar pengenaan pajak = 30% X Rp 100,000,000 = 30,000,000


PPh Terutang = 5% X Rp 30,000,000 = 1,500,000

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai