Anda di halaman 1dari 12

KELAINAN JANTUNG KONGENITAL

TANPA SIANOSIS
NAMA PENYAKIT DEFINISI Defek Septum Atrium (DSA) terdapat lubang (defek) pada sekat (septum) interatrium yang terjadi oleh karena kegagalan fusi septum interatrium semasa janin. Koartasio Aorta koartasio aorta adalah penyempitan pada aorta, yang biasanya terjadi pada titik dimana duktus arteriosus tersambung dengan aorta dan aorta membelok ke bawah. Duktus Arteriosus Paten (PDA) tidak terdapat penutupan (patensi) duktus arteriosus yang menghubungkan aorta dan pembuluh darah besar pulmonal setelah 2 bulan pasca kelahiran bayi.

KLASIFIKAS I

1. Ostium Primum (ASD I), letak lubang di bagian bawah septum, mungkin disertai kelainan katup mitral. 2. Ostium Secundum (ASD II), letak lubang di tengah septum. 3. Sinus Venosus Defek, lubang berada diantara Vena Cava Superior dan Atrium Kanan.

ETIOLOGI

1. Faktor Prenatal a. Ibu menderita infeksi Rubella b. Ibu alkoholisme c. Umur ibu lebih dari 40 tahun d. Ibu meminum obat-obatan penenang atau jamu 2. Faktor genetik a. Anak yang lahir sebelumnya menderita PJB b. Ayah atau ibu menderita PJB c. Kelainan kromosom misalnya Sindroma Down d. Lahir dengan kelainan bawaan lain 1. Bising sistolik tipe ejeksi di daerah sela iga dua/tiga pinggir sternum kiri. 2. Dyspnea 3. Aritmia

1. Faktor prenatal a) Ibu menderita penyakit infeksi : Rubela b) Ibu alkoholisme c) Umur ibu > 40 d) Ibu menderita Dm yg memerlukan insulin e) Ibu mengkonsumsi obat2an penenang / jamu 2. Faktor genetik a) Anak yg lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan b) Ayah / Ibu menderita penyakit jantung bawaan c) Kelainan kromosom : down syndrome d) Lahir dengan kelainan bawaan yang lain 1. Tidak menimbulkan gejala bila PDA kecil 2. Murmur kontinyu (machinery) 3. Pulsasi nadi perifer yang lemah dan lebar 4. Infeksi paru

MANIFESTA SI KLINIS

1. Kelemahan & / nyeri kaki sesudah latihan fisik.

2. Tanda klasik koartasio aorta :

perbedaan nadi & tek. Drh lengan & kaki, nadi femoral, popliteal, tibialis posterior & dorsalis pedis lemah

berulang seringkali terjadi pada PDA besar

3. sebalika nadi melambung pd lengan & pemb. Drh karotis KOMPLIKAS I 1. Gagal Jantung 2. Penyakit pembuluh darah paru 3. EndokarditiS 4. Aritmia 1. Endokarditis infeksius 2. Emboli pulmonal / sistemik 3. Dilatasi aneurisma arteria pulmonalis / duktus 4. Kalsifikasi duktus 5. Trombosis noninfeksius duktus dgn embolisasi 6. Emboli paradoks PROGNOSI S penderita dgn PDA kecil dpt hdp normal dgn tdk / sdkt gejala jantung Pembedahan / Kateterisasi Pd neonatus dgn koartasio aorta Medikamentosa

PENATALAK SANAAN

Tidak diperlukan

brt, penutupan duktus sering menimbulkn hipoperfusi, asidosis & deteriorasi cpt dimulai dgn infus prostaglandin E spy mbuka kembali duktus & mbina kembali aliran drh ekstremitas bwh

pembatasan aktivitas tanpa adanya hipertensi pulmonal. Indometasin tidak efektif untuk menutup PDA pada bayi aterm. Dipertimbangkan pemberian profilaksis SBE pada PDA besar.

Invasif

Penutupan PDA melalui kateterisasi dapat dipertimbangkan. Penggunaan stainless coil untuk menutup PDA diindikasikan untuk diameter < 2,5 mm dengan residual shunt rate 5 - 10%. Komplikasi tindakan ini adalah leakage, emboli coil ke perifer, hemolisis, stenosis LPA, oklusi femoralis

Bedah

Tindakan bedah adalah ligasi atau divisi PDA melalui torakotomi kiri.

TANPA SIANOSIS
NAMA PENYAKIT DEFINISI Stenosis Aorta penyempitan pada lubang katup aorta, yang menyebabkan meningkatnya tahanan terhadap aliran darah dari ventrikel kiri ke aorta. Defek Sekat Ventrikel 1. Defek pd setiap ventrikel. Tp, paling sering adlh tipe membranosa 2. Defek pd bag. Tengah / daerah apeks sekat ventrikel adlh tipe muskuler & dpt tunggal /

multipel (sekat Swiss cheese) ETIOLOGI MANIFESTASI KLINIS 1. Kelemahan 2. Sesak nafas ketika melakukan aktivitas 3. Curah jantung rendah 4. Ada klik ejeksi sistolik (tdengar di apeks & linea parasternalis kiri) 1. Tdk bgejala 2. Bising holosistolitik parasternalis kiri, keras, kasar / meniup disertai dgn getaran (thrill) 3. Pd bayi prematur, bising dpt tdengar awal krn tahanan vaskuler pulmonal menurun lbh cepat 1. aneurisma sekat ventrikel yg mbatasi bsra shunt 2. Risiko jangka lama adalah endokarditis infektif PROGNOSIS Prognosis jangka lama sesudah pbedahan sgt baik
perbaikan katup melalui pembedahan dan valvuloplasti balon.

KOMPLIKASI

PENATALAKSAN AAN

1. Diberikan profilaksis antibiotik 2. Tonsilektomi (cat : krn biasaa pnykt ini mnybbkn infeksi sal. Pnafasan shg diindikasikn u/ mlakukn tonsilektomi) 3. Adenoidektomi 4. Prosedur pbedahan orofaring u/ instrumentasi sal. Genitourinaria & intestinal bwh

DENGAN SIANOSIS
NAMA PENYAKIT DEFINISI Tetralogi Fallot kelainan jantung dg gang sianosis yg ditandai dg kombinasi 4 hal yg abnormal meliputi defek septum ventrikel, stenosis pulmonal, overriding aorta, & hipertrofi ventrikel kanan. Faktor endogen Berbagai jenis penyakit genetik : kelainan kromosom Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan Adanya penyakit tertentu dalam keluarga seperti: diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung atau kelainan bawaan Faktor eksogen Riwayat kehamilan ibu : sebelumnya ikut program KB oral atau suntik,minum obatobatan tanpa resep dokter, (thalidmide, dextroamphetamine, aminopterin, amethopterin, jamu) Ibu menderita penyakit infeksi : rubella Pajanan terhadap sinar X 1. Sesak nafas 2. Berjongkok 3. Spell 4. bayi mengalami D- Transposisi Arteri2 Besar Sblm lahir, oksigenisasi janin hampir normal, tp ssdh lahir, bila duktus mulai menutup, pencampuran drh sistemik & pulmonal minimal mll foramen ovale paten adlh tdk ckp & tjd hipoksemia brt.

ETIOLOGI

MANIFESTASI KLINIS

1. Sianosis 2. Takipnea (paling sering dikenali pd jam2 / hari2

5. 6. 7. 8. 1. 2.

KOMPLIKASI

kesulitan ketika menyusu keringat yang berlebihan berat badan tidak bertambah. Kesadaran << (sinkop) Clubbing finger abses otak & cerebrovascular accident. anemia defisiensi besi & koagulopati sbg komplikasi sianosis lama

pertama) 3. Hipoksemia berat

Trombosis pulmonal 1. CVA trombosis 2. Abses otak 3. Anemia 4. Perdarahan relative Komplikasi Post operatif: 1. Gagal jantung kongestif (kiri atau kanan, obstruksi outflow residual, VSD &/ pulmonik regurgitasi) 2. Infective bacterial endocarditis PROGNOSIS 1. Jk obstruksi outflow traktus ventrikular kanan sangat parah, maka rata2 mortalitas mningkat tnp pbedahan korektif & paliatif (prognosis buruk tanpa operasi). 2. Pasien TF derajat sedang dpt btahan smpai umur 15th & hny sebag kecil yg hdp sampai dekade ke-3.

PENATALAKSANAAN

1. Morphine sulfat 0,1-0,2 mg/kg SC, IM atau Iv untuk menekan pusat pernafasan dan mengatasi takipneu. 2. Bikarbonas natrikus 1 Meq/kg BB IV untuk mengatasi asidosis 3. Terapi propanolol oral 0,5-1,5 mg/kg tiap 6 jam untuk prevensi spell. 4. Pemberian suportif antibiotika, preparat Fe Pembedahan 1. Lubang yg kcl tdk perlu dilakukan penutupan, krn lubang ini seringkali mnutup dg sendiria pd masa kanak2/ remaja. 2. Lubang bsr, meskipun gejala minimal, dilakukan penutupan lubang u/ mcegah tjda kelainan yg lbh brt. Lubang ditutup dg sebuah tambalan, pd bbrp kasus hny dilakukan pjahitan tnp hrs menambal lubang.

1. Segera ada kcurigaan diagnosis transposisi infus prostaglandin E1 (PGE1), dimulai u/ mpertahankan tbukaa duktus arteriosus u/ mperbaiki oksigenisasi (dosis 0,05 0,20 g/kg/mnt) 2. Operasi d TGV prosedur pertukaran atrium (operasi mustard / senning), pd bayi yg lbh tua prosedur ini mhslkn ketahanan hdp awal yg sgt baik (sktr 85 90 %)

GAMBAR JANTUNG KONGENITAL


Atrial Septal Defect

Koartasio Aorta

Duktus Arteriosus Paten (PDA)

Stenosis Aorta

Defek Sekat Ventrikel

Tetralogi Fallot

Anda mungkin juga menyukai