Subsurface mapping secara umum dapat diaplikasikan untuk mining, groundwater, petroleum industry. Subsurface petroleum geology maps : Bertujuan untuk menemukan & mengembangkan cadangan migas Sebagai alat untuk eksplorasi undiscovered HC dan mengembangakan proved HC reserve Data2 yg umum dipakai : Seismik Well log Production data Data lain yg mendukung
Subsurface geologist harus memahami : Structure style daerah yang sedang dikerjakan Stratigrafi, proses sedimentasi Geologi regional Karena terbatasnya data yang dipakai, maka geologist harus : Menggunakan imagination Memahami local structures Konsep 3-dimensi dalam subsurface
10 filosofi subsurface mapping : 1. Mempunyai pemahaman yang baik basic principles : geologi struktur, stratigrafi, GMB dan disiplin lain yang berhubungan 2. Teknik pemetaan betul, peta yang akurat 3. Korelasi yg akurat (data log & seismik), interpertasi geologi dapat dipercaya 4. Integrasi fault & structure map hrs akurat 5. Balanced cross section perlu dibuat untuk correct restoration 6. Multiple horison mapping perlu dibuat untuk mensuport interpretasi struktur 7. Metode interpretative contouring baik digunakan untuk subsurface structure map 8. Semua data subsurface harus digunakan untuk mendukung interpretasi 9. Pendokumentasian semua pekerjaan pembuatan peta 10.Diperlukan waktu untuk detail mapping study
Sifat peta bawah permukaan : 3D Kuantitatif/kualitatif, kuantitatif diwujudkan dalam garis kontur Dinamis Peta bawah permukaan tidak pernah bersifat final dan statis, tetapi selalu bersifat dinamis dalam jalan pikiran yang memetakan
2.
3. 4. 5.
6. 7.
Prosedur pengkonturan
Tentukan lapisan/batas formasi yang akan dikontur serta pilih lokasi dimana terdapat pengukuran kemiringan Tentukan interval kontur yg akan dipergunakan & buatlah diagram yg memperlihatkan jarak kontur (spacing) dgn kemiringan lapisan Pilih salah satu lokasi dimana batas formasi atau lapisan datum terdapat pada ketinggian yang sesuai dgn interval kontur dan mulai digambar garis kontur yang diusahakan sejajar dgn jurus.
Pilihlah kontur berikutnya, ke atas atau ke bawah dari kontur pertama. Mulailah pd lokasi dekat adanya kemiringan terukur dan sesuaikan jarak antara kontur Ulangi hal yang sama dengan konturkontur berikutnya, lebih tinggi atau lebih rendah dari datum
Delineates the position of the upthrown and downthrown traces of the faulth Defines the vertical separation of the fault Defines the limits of fault bounded reservoirs
Pemilihan horizon
Peta struktur memperlihatkan posisi dari suatu bidang perlapisan terhadap suatu datum, yang merupakan bidang horisontal. Bidang perlapisan ini harus dapat dikenal dengan tegas pada log sumur. Korelasi dari satu sama ke sumur lain harus menyakinkan (correlatability) Horizon harus dipilih yang paling dekat dengan lapisan reservoir yang menjadi objek penelitian Prakteknya horizon yang dipilih adalah top dari suatu lapisan reservoir
Secara regional, jaga mengunakan top sebagai horizon tetapi gunakan lapisan penunjuk, paleo-marker, marker bed.
Datum
Pengkonturan selalu dilakukan pada nilai kedalaman horizon terhadap suatu datum yang datar Bidang datar : permukaan air laut
3.
4.
5. Kurangi angka kedalaman horizon (terhadap permukaan tanah) dgn angka ketinggian KB atau RT atau permukaan tanah terhadap permukaan laut atau datum yg akan dipakai 6. Nilia hasil pengurangan ini adalah nilai yg dipakai untuk dikontur dan diplot pada peta.
Pengkonturan struktur dilakukan dengan pemikiran bahwa bidang perlapisan dilipat menjadi struktur antiklin dengan arah-arah sumbu tertentu. Yang dicari adalah closure atau tutupan
Patahan harus dinyatakan pada peta struktur berkontur. Macam patahan : normal fault, thrust fault, strike-slip fault. Normal fault biasanya terdapat suatu fault gap atau datum gap yaitu daerah dimana horizon yg dikontur tidak ada. Terdapat dua perpotongan nilai kedalaman sama antara kontur struktur dengan kontur sesar yaitu struktur yang naik dg struktur yang turun, titik perpotongan ini dapat disambung dan akan merupakan 2 garis melengkung membatasi jalur datum gap
Thrust fault, memperlihatkan adanya 2 horizon yg dikontur dlm suatu jalur yg melengkung cembung ke arah naiknya patahan. Strike-slip fault, umumnya bersifat tegak lurus, merupakan garis lurus dan tidak ada fault gap atau contour overlap. Sesar memperlihatkan pergeseran nilai kontur yg konsekwen sebelah menyebelah garis patahan dan sumbu lipatan ikut tergeserkan secara konsekwen