Anda di halaman 1dari 9

DIKTAT ANALISA PRODUKTIVITAS-MODUL VI

MODUL VI PENGAWASAN WAKTU KERJA

Untuk dapat melakukan pengawasan produksi dengan baik, dibutuhkan suatu tolak ukur atau acauan yang jelas mengenai Waktu Kerja maupun Waktu Proses Standar. Dengan demikian pengawasan produksi dan tingkat produktivitas kerja dalam pelaksanaan produksi dapat diketahui dengan benar. Dengan adanya ketentuan waktu kerja atau waktu proses standar, maka diharapkan usaha-usaha nyata yang dilakukan dalam perbaikan tingkat produktivitas kerja menjadi lebih terukur dan bernilai tambah.Agar ketentuan ini dapat berjalan dengan baik maka manajemen harus menetapkan ketentuan tersebut secara resmi diberlakukan dan dilaksanakan secara seragam pada setiap departemen produksi. Ketentuan pengawasan waktu kerja merupakan dasar untuk melakukan penilaian atau pengukuran pemanfaatan waktu kerja dalam menghasilkan produk. Penilaian atau pengukuran pemanfaatan waktu kerja ini melakukan penilaian berdasarkan satuan waktu. Arah dan tujuannya adalah : 1. 2. 3. 4. Keseragaman pemahaman pentingnya pelaksanaan pemanfaatan waktu untuk bekerja yang akan mempermudah melakukan pengawasan produksi Keseragaman pemahaman penggunaan rumusan-rumusan yang digunakan dalam menghitung waktu kerja untuk mempermudah penilaian waktu kerja Keseragaman pemahaman istilah-istilah yang digunakan berkenaan dengan pengawasan produksi Peningkatan tingkat pengawasan produksi dan menjadi dasar dalam peningkatan produktivitas. Butir-butir pokok yang menjadi landasan dalam pengawasan produksi terdiri dari beberapa unsur yang saling terkait, diantaranya : 1. Struktur waktu kerja 2. Status karyawan (langsung dan tidak langsung)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Mutmainah

ANALISIS PRODUKSI

DIKTAT ANALISA PRODUKTIVITAS-MODUL VI

3. Rumusan perhitungan tentang : a. Efisiensi kerja b. Rasio kerja c. Produktivitas kerja d. Kebutuhan karyawan langsung 4. Nilai kelonggaran pengawasan 5. Penetapan dan pengawasan waktu standar 6. Pengawasan waktu kerja (time control) 7. Arti/definisi istilah yang digunakan Waktu kerja sebenarnya terdiri dari waktu orang dan waktu mesin. Waktu kerja orang terdiri dari 2 bagian yaitu waktu yang dilakukan oleh karyawan langsung dan karyawan tak langsung. Di bawah ini dikemukakan pengelompokan waktu yang berkaitan dengan waktu kerja karyawan langsung

WAKTU DINAS IDEAL WAKTU DINAS WAKTU KERJA WAKTU STANDAR WAKTU NORMAL WAKTU RATA-RATA WKT UTAMA WKT PENDUKU NG Gambar 1. Struktur Kerja
PENYESU AIAN KELONGG DASAR KELONGG PENGWSN WKT TDK KERJA ABSENSI

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Mutmainah

ANALISIS PRODUKSI

DIKTAT ANALISA PRODUKTIVITAS-MODUL VI

Sedangkan mengenai status karyawan khususnya yang menyangkut karyawan di bagian produksi, langsung ataupun tidak langsung terdiri dari posisi (golongan/jabatan) dan bidang pekerjaan. Karyawan langsung adalah karyawan yang berhubungan langsung dengan proses operasi pembantu produksi. Karyawan langsung ini merupakan karyawan tanpa jabatan termasuk assisten kepala kelompok. Bidang pekerjaan yang ditangani oleh karyawan ini meliputi : a. Preparation b. Assemblig (main/final) c. Inspection/Testing d. Packing Karyawan tidak langsung adalah karyawan yang tidak berhubungan secara langsung dengan proses operasi pembuatan produk. Karyawan tidak langsung ini menduduki posisi baik sebagai kepala kelompok maupun kepala sub seksi Bidang pekerjaan yang ditangani terdiri dari : Pendukung Pengendalian Engineering

Rumusan yang digunakan didalam pengawasan waktu ini terdiri dari : 1. Efisiensi kerja : Jumlah Produksi x Waktu Proses Standar ---------------------------------------------------------------- x 100% = Jumlah karyawan yg hadir x Waktu kerja bersih 2. Efektivitas Kerja :

Jumlah karyawan yg hadir x Waktu kerja bersih ------------------------------------------------------------------- x 100% = Jumlah karyawan terdaftar x Waktu Dinas

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Mutmainah

ANALISIS PRODUKSI

DIKTAT ANALISA PRODUKTIVITAS-MODUL VI

3. Produktivitas kerja : Jumlah Produksi x Waktu Proses Standar --------------------------------------------------------- = Waktu Dinas x Jumlah karyawan terdaftar 4.Rasio Kerja : Waktu untuk Dinas Waktu tidak kerja ------------------------------------------------------Waktu Dinas 5. Kebutuhan Karyawan Langsung Jumlah Produksi x (wkt Proses standar + Kelonggaran Pengawasan) Jumlah Jam Kerja x Jumlah hari kerja x Rasio kerja x % kehadiran

Nilai kelonggaran pengawasan dalam pengawasan produksi hanya untuk mengantisipasi masalah yang sulit dilakukan dan sifatnya sementara yang masih mungkin diperbaiki, seperti : Line Balancing Material handling Loss Kerja

Hal lain yang menjadi landasan pengawasan produksi adalah penetapan dan pengawasan waktu proses standar. Waktu proses standar adalah sejumlah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan termasuk waktu kelonggaran dasar, oleh pekerja berpengalaman biasa dalam kondisi standar dengan konsentrasi yang baik, metoda kerja tertentu pada spesifikasi mutu yang telah ditetapkan. Penerapan waktu proses standar disini adalah dengan cara langsung menggunakan jam henti (stopwatch), bedasarkan rumusan di bawah ini : Ws = Wn x ( 1 + A ) Wn = Wr x p Dimana : Ws = waktu standar Wn = waktu normal P A = faktor penyesuaian = faktor kelonggaran Wr = Waktu rata-rata

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Mutmainah

ANALISIS PRODUKSI

DIKTAT ANALISA PRODUKTIVITAS-MODUL VI

Besarnya nilai faktor penyesuaian dapat dietapkan berdasarkan kriteria kecepatan pekerja dalam melakukan operasi, kemudian ditetapkan nilainya dalam bentuk persentase sebagai berikut : Dimana untuk pekerja yang bekerja dengan cara mempercepat pekerjaan bekerja normal P>1 P=1

memperlambat pekerjaan P < 1

Waktu rata-rata diperoleh dari hasil pengukuran dengan stopwatch yang merupakan hasil pembagian antara total waktu pengukuran dengan banyaknya pengukuran yang dilakukan dalam suatu proses atau stasiun kerja. Kelonggaran dasar diperoleh dari hasil pengamatan berupa prosentase kelonggaran yang diberikan kepada masing-masing pekerja dalam melakukan pekerjaannya karena adanya kebutuhan pribadi, beban kerja dan lingkungan kerja sesuai dengan kondisinya. Tindak lanjut dari penetapan waktu proses standar diperlukan pengawasan waktu proses standar dalam bentuk pedoman dan tata cara pengawasan. Waktu proses standar yang ditetapkan ini harus ditentukan masa berlakunya sebab kondisi kerja akan selalu berubah mengikuti perubahan waktu. Selain waktu proses standar juga perlu pendataan atau perhitungan yang terus menerus terhadap kenyataan waktu proses sebagai pembanding waktu proses standar Kemudian ditetapkan pula target waktu proses dalam bentuk persentase sebagai sasaran yang akan dicapai dalam melakukan perbaikan yang dijabarkan dalam satu periode. Faktor lain yang tidak kalah penting harus diawasi adalah item pekerjaan yang dilakukan oleh sub kontraktor dan adanya perbaikan-perbaikan part. Perbandingan antara SPT dan TPT akan mencerminkan tingkat pencapaian kemampuan yang dapat dicapai oleh setiap bagain Aspek lain yang lebih penting dalam pengawasan produksi adalah pengawasan waktu kerja. Struktur waktu kerja yang telah dijelaskan dimuka dalam pelaksanaannya harus diawasi/dikendalikan dengan melakukan pendataan pada setiap saat. Pendataan ini diberlakukan dengan menggunakan suatu format pengawasan waktu kerja pada setiap kelompok kerja yang ada dalam bagian produksi.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Mutmainah

ANALISIS PRODUKSI

DIKTAT ANALISA PRODUKTIVITAS-MODUL VI

Pengawasan waktu kerja meliputi beberapa hal yaitu : 1. Indeks pengawasan : merupakan dasar untuk menilai tingkat efisiensi, produktivitas dan loss time yang terjadi dalam suatu kelompok kerja . terdiri dari : - produktivitas kerja - efisiensi kerja, - rasio kerja - penurunan waktu proses - pencapaian produksi - jumlah produksi/orang 2. 3. 4. 5. kehadiran Waktu dinas yang merupakan waktu yang disediakan oleh perusahaan Waktu tidak kerja (loss time) waktu yang terbuang selama bekerja Waktu kerja merupakan waktu yang benar-benar dimanfaatkan untuk bekerja Total waktu proses yang merupakan waktu total yang digunakan dalam menghasilkan output terhadap standar waktu proses Arti dan definisi dari istilah yang digunakan dalam pengawasan produksi ini perlu distandarkan untuk menghilangkan kesimpangsiuran pemahaman istilah-istilah tersebut yang meliputi : 1. Standar Waktu Kerja Dalam struktur waktu kerja akan didapati istilah-istilah mengenai : Waktu Dinas Waktu kerja Waktu proses standar Kelonggaran pengawasan Waktu normal Kelonggaran dasar Waktu tidak kerja Waktu tidak kerja tetap Waktu tidak kerja tidak tetap

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Mutmainah

ANALISIS PRODUKSI

DIKTAT ANALISA PRODUKTIVITAS-MODUL VI

2. Waktu proses, disini akan ditemukan istilah-istilah mengenai : - Waktu rata-rata - Faktor penyesuaian - Actual process time - Target process time 3. Pengawasan waktu kerja Dalam pengawasan waktu kerja ini terdapat istilah-istilah mengenai : Apel pagi Apel besar Istirahat pagi dan sore Kebersihan GAWSE Persiapan kerja Ganti model Check stock/check opname Reparasi Desain/teknik Keterlambatan material Mutu material Free talking Pendidikan Diluar rencana Lain-lain

Hasil pelaksanaan pengawasan waktu kerja dan waktu proses standar ini merupakan dasar pengambilan keputusan untuk pelaksanaan aktivitas produksi berikutnya, sehingga hal ini harus dijadikan salah satu data dalam laporan produksi harian atau bulanan dari setiap departemen produksi.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Mutmainah

ANALISIS PRODUKSI

DIKTAT ANALISA PRODUKTIVITAS-MODUL VI

ALTERNATIF PEMILIHAN MESIN

Old Machine New Machine ______________________________________________________________________ ________________ Production rate 100 parts/man hour 120 parts/man hour Labor wage rate Labor Productivity Labor Productivity Index Machine rate (costs) Machine Productivity Machine productivity Index Combined Productivity of Labor and machine Combined Productivity Index $5/man hour 100/5 = 20 parts/$ 1,00 $ 40/man hour 100/40 = 2,5 parts/$ 1,00 100/(5+40) =2,22 parts/$ $ 5/man hour 120/5 = 24 parts/$ 24/20 = 1,20 $ 60/man hour 120/60 = 2,0 parts/$ 2,0/2,5 = 0,80 120/(5+60) = 1,85 parts/$ 1,85/2,22 = 0,83

1,00

Dapat dilihat dari data di atas, apabila manajemen perusahaan hanya melihat dari produktivitas orang, maka akan terlihat kenaikan 20% pada mesin baru, padahal kenyataannya terdapat loss pada penggunaan keuangan perusahaan yang terindikasi dari indeks total kombinasi produktivitas. Dan apabila manajemen hanya melihat dari produktivitas mesin, terdapat penurunan sebesar 20%. Apabila perusahaan akan menggunakan mesin baru, maka harus memproduksi sebesar 143 unit/man hour ( 2,22 x 65 ), untuk menjaga nilai total kombinasi sebesar 2,22 parts/$ Contoh : 2 buah alternatif pemilihan mesin, kapasistas mesin lama 1000 unit/jam, mesin baru 1200 unit/jam, biaya operator Rp 3000/jam. Biaya mesin lama = Rp 50.000/jam, mesin baru Rp 70.000/jam Tingkat kerusakan mesin lama = 2%, mesin baru = 0%.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Mutmainah

ANALISIS PRODUKSI

DIKTAT ANALISA PRODUKTIVITAS-MODUL VI

Harga produk/unit = Rp 5000, Alternatif mana yang akan kita pilih ? Produktivitas orang Produktivitas mesin Produktivitas kombinasi Lama Operator 1000unit/ jam ----------------- = 0,33 unit/Rp Rp3000/jam Indeks P. Org Mesin Indeks Kombinasi 1 1000/50.000=0,02 unit/Rp 1 1000/(3000+50.000) 0,019 unit/Rp Indeks 1 0,4/0,33 = 1,21 1200/70.000=0,017 0,017/0,02 =0,85 1200/(3000+70.000) 0,016 unit/Rp 0,016/0,019 = 0,84 Baru 1200/3000 = 0,4 unit/Rp

Mesin baru = 0,019 x Rp ( 70.000 + 3000) = 1387 unit/jam

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Mutmainah

ANALISIS PRODUKSI

Anda mungkin juga menyukai