PD
SMF PENYAKIT DALAM RSUD MATARAM
Definisi
Harrison : Diare adalah bagian dari abnormal cairan atau buang air tak berbentuk pada frekuensi yang meningkat. WHO : Diare adalah buang air besar / cair lebih dari 3 x sehari Black and Lanata : Diare adalah simtom yang ditandai dengan buang air yang konsistensinya menurun dan jumlahnya meningkat
Patofisiologi
Cairan di saluran cerna (9-10 liter)
Resorpsi di usus halus (75%-85%)
1500 ml
Klasifikasi
a. Berdasarkan waktu
1. Diare Akut : < 2 minggu 2. Diare Persisten : 2 4 minggu 3. Diare Kronis : > 2 minggu
b. Berdasarkan komposisi
1. Watery Diare/Serous Diare 2. Fatty Diare 3. Bloody Diare
Diare akut
90% karena agen infeksius Sisanya oleh obat-obatan, bahan toksik, iskemia dan kondisi lain
Etiologi
1. Bakteri : e. coli, s. typhi dan paratyphi A/B/C, shigella, vibrio, clostridium perfringens, campilobacter jejuni, staphylococcus dan streptokok sp. 2. Parasit : Protozoa : E. hystolitica, G. lamblia, Trichomonas dan Isospora Cacing : A. Lumbricoides, A. Duodenale, N. americanus, T. trichiura, dsb 3. Virus : Rotavirus, Adenovirus, Norwalk
Patogenesis
a. Faktor Penjamu : Keasaman lambung, motilitas usus, imunitas dan lingkungan mikroflora usus b. Faktor Kausal : Daya penetrasi, produksi toksin dan daya lekat kuman Bisa enterogenik dan ekterogenik
Gejala
Muntah-muntah(muntaber)
Demam Tenesmus Hematoschezia Nyeri perut atau kejang perut
Pemeriksaan penunjang
Utama :
- Analisa mikrobiologi feses :
Kultur bakteri Inspeksi langsung telur dan parasit Imunoassay
Penatalaksanaan
1. Rehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan 2. Melaksanakan tata kerja terarah untuk identifikasi penyebab diare akut karena infeksi 3. Melakukan terapi simtomatik 4. Terapi definitif
Terapi definitif
Terapi kausal dapat diberikan pada infekst Kolera elthor : Tetrasiklin 4x500 mg/hari selama 3 hari, atau Kotrimoksazol dosis awal : 2x3 tablet kemudian 2x2 tablet selama 6 hari, atau Kloramfenikol 4x500 im/hari selama 7 hari. S. aureus : Kloramfenikol 4x500 mg/hari Salmonellosis : Ampisilin 4x1 g/hari selama 10-14 hari, atau Kotrimoksazol 2\2 tablet selama 10-14 hari, atau gol. Quinolone seperti Siprofloksasin 2x500 mg selama 3-5 hari. Shigellosis : Ampisilin4xl g/hari selama 5 hari, atau Kloramfenikol 4x500 mgr/hari selama 5 hari.
Terapi definitif
Infeksi Helicobacter jejuni : Eritronmisin 3x500 mg atau 4x500 mg selama 7 hari. Amebiasis - Metronidazol 4x500 mg/hari selama 3 hari, atau Tinidazol dosis tunggal 2 g/hari selama 3 hari, atau Secnidazole dosis tunggal 2 g/hari selama 3 hari, atau tetrasiklin 4x500 mg/hari selama 10 hari. Giardiasis : Quinacrine 3x100 mg/hari selama I minggTi, atau Chloroquin 3x100 mg/hari selama 5 hari, atau Metronidazole 3x250 mg/hari selama 7 hari. Balantidiasis : Tetrasiklin 3x500 mg/haro selama 10 hari. Candidiasis : Mycostatin 3x500.000 unit selama 10 hari.
Pencegahan
Higiene perorangan melalui edukasi Memperbaiki defisiensi vitamin A dan seng Memperbaiki sanitasi, suplay air Pemberian ASI (untuk menurunkan insiden pada bayi)
Diare Kronis
Sebagian besar non-infeksi > 2 minggu Jenis diare: berdarah Berlemak Cairan
Pembagian
1. RYLE(1924) berdasarkan kelainan lokasi anatomi :
Kelainan di lambung Usus Halus Usus Besar dan Rektum Kelainan di saluran cerna, misalnya pankreas, kandung empedu, endokrin
Pembagian
2. Harrison : Berdasarkan patofisiologi
Tipe Sekretori Tipe Osmotik Tipe Steatorrhea Tipe Inflamatori Tipe Motilitas
Patogenesis
Penatalaksanaan
Tergantung penyebab spesifiknya berupa kuratif, supresif, empirik. Perhatikan : - ada tidaknya tanda-tanda dehidrasi - pengaturan diet - pengobatan medikamentosa - pengobatan pembedahan
Dehidrasi
SUMBER
1. Gastroenterologi, Prof Dr.dr.Sujono,2002 2. Infections of The Gastrointestinal Tract Second Edition, Martin J.Blaser 3. Harrison's 1 5 `h Edition Principles of Internal Medicine Vol.1 4. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi III