Anda di halaman 1dari 46

GEA

Oleh : Siti Adibah

Pembimbing: dr. Yulia Hernawati, Sp. A

Identitas
Nama Lengkap Usia Jenis Kelamin Alamat Tgl masuk RS Ruangan No. RM : An. N : 12 bulan : Perempuan : Jl. Hijau Daun, kelapa gading : 21/02/2011 : Melati : 00-69-17-19

Alloanamnesa 21-2-2011 (Melati)

RPS
Os mencret sejak 1 hari SMRS, mencret disertai ampas 4x/hari berwarna kuning, tanpa lendir dan darah. Os juga muntah sejak 1 hari SMRS, 8x/hari, muntah berisi makanan, tidak ada darah. Tidak ada batuk, pilek dan demam. Os sulit makan tapi minum ASI mau dan sering. BAK terakhir ibu os tidak tahu karena memakai pempers. Di IGD didiagnosa diare dengan dehidrasi berat, dilakukan loading 600 cc dan Inj. Cendantron 0,6 cc.

Riwayat kehamilan Ibu


ANC rutin ke Bidan Tidak pernah sakit selama hamil

Riwayat Kelahiran
SC a/i pinggul sempit BL : 1700 gram PL : 48 cm Langsung menangis

Riwayat makanan
ASI sampai usia 2 bulan Usia diatas 2 bulan diberi susu formula karena ibu bekerja MP-ASI sejak usia 6 bulan (bubur nestle)

Riwayat imunisasi Hep B, BCG, DPT-Polio I,II,III, Campak Kesan : imunisasi lengkap Riwayat tumbuh kembang Tengkurap usia 5 bulan Merangkak usia 8 bulan Mulai berjalan merembet usia 11 bulan Kesan : riwayat tumbuh kembang sesuai usia

Riwayat alergi
Tidak ada alergi obat Tidak ada alergi makanan dan yang lain

Riwayat psikososial
-

Pemeriksaan Fisik
Kesadaran Keadaan Umum Tanda Vital Suhu HR RR : : Compomentis Sakit sedang

: : :

380 C 120 x / menit 30 x / menit, teratur.

Antropometri
BB PB LK : 6,2 kg : 70 cm : 48 cm (normocephal)

Status gizi BB/U : 6,2/9,2 x 100% = 65 (gizi kurang) TB/U : 70/73 x 100% = 95 (tinggi normal) BB/TB : 6,2/8,6 = 72,09 (gizi kurang) KESAN : Gizi kurang

STATUS GENERALIS
Kepala Bentuk : normochepal

Ubun-ubun : belum menutup, datar Mata : Konjungtiva anemis -, Sklera ikterus -

edema palpebra -, cekung Hidung : pernapasan cuping hidung (-), deviasi septum (-), sekret (-) Telinga : normotia, sekret (-/-)

Mulut : bibir kering (-), lidah kering (-), lidah kotor (-),
perdarahan gusi (-), faring hiperemis (-), T1/T1

Leher : Pembesaran Kelenjar Tiroid (-), Pembesaran KGB (-)


Thorak : Inspeksi Dada : simetris kanan kiri Retraksi : -/Palpasi Dada tertinggal : - / Perkusi paru : tidak dilakukan Auskultasi Vesikuler :+/+ Wheezing : -/Ronki : -/Jantung : BJ I dan II normal, murmur (-), gallops (-)

Abdomen : Inspeksi Auskultasi Palpasi

: datar : bising usus (+) normal : Hepar & lien tidak teraba membesar, tidak ada nyeri tekan Turgor kembali cepat Perkusi : timpani

Ekstremitas
Sianosis Akral Udem petekie RCT atas : -/: hangat : -/: -/: < 2 detik bawah -/hangat -/-/< 2 detik

Inguinal : tidak ada pembesaran KGB

Anus dan rektum : rash/lecet

LABORATORIUM
HHTL

Tanggal
Jam 20-2-2011 (08.00) 21-2-2011 (18.00)

Hb (gr/dl)

Hematokrit
(%)

Trombosit
(ribu/mm3) 415

Leukosit
(ribu/mm3) 10,39

11,8

33

10,9

37

350

7,43

Analisa Tinja
A. Makroskopi warna : kuning konsistensi : lembek Darah (-) negatif Lendir (-) negatif Pus (-) negatif Busa (-) negatif B. Mikroskopik Leukosit 2-4/LPB Eritrosit 1-2/LPB Bakteri + (positif) Epitel (-) Lemak (-) Amilum (-) Serat otot (-) Serat tumbuhan (-) Jamur (-) Telur cacing (-) Parasit (-)

Analisa Tinja
C. Pemeriksaan Terinci 1. Kimia pH 5,5 Glukosa (-) Lemak (-) 2. Pewarnaan Gram Batang negatif Spora (-) Jamur (-) WD/ Infeksi gram negatif batang

RESUME
An. N, usia 12 bulan MRS dengan keluhan mencret 4x/hari sejak 1 hari SMRS. BAB mencret ada ampas, tanpa lendir dan darah. OS juga muntah sejak 1 hari SMRS, 8x/hari berisi makanan tanpa darah. Sulit makan tapi minum ASI mau dan sering. BAK terakhir ibu os tidak tahu karena memakai pempers. Di IGD

didiagnosa diare dengan dehidrasi berat, dilakukan


loading 600 cc dan Inj. Cendantron 0,6 cc. Pada PF semua ditemukan dalam batas normal

RESUME..
Hasil Lab Hb, Ht, trombosit, leukosit dalam batas normal Pada analisa tinja ditemukan infeksi batang gram negatif

Asessment:
Diare akut dengan dehidrasi berat teratasi Gizi kurang

Rencana penatalaksanaan:
Infus KA-EN 3B 6 tts/menit

Inj. Vomceran 0,6 cc


Dialac 2 x 1 sac untuk 10 hari

Zinc tab 1 x 1 untuk 10 hari


Sanmol syrup 3 x 0,6 cc

FOLLOW UP
Tgl/jam
22-2-2011

S
- Muntah (-) - Mencret 4x

O
Suhu : 360 C RR : 30 x/menit

(sudah ada ampas, lendir HR : 80 x/menit -, darah -) -Makan susah -Minum mau dan sering BU : + (N) Tanda dehidrasi Turgor kulit kembali

P diare Infus KA-EN 3B 6 tpm mikro Dialac 2x1 Dehid- Zinc tablet 1x1
rasi

cepat
23-2-2011 - BAB 1x (konsistensi normal) - Muntah (-) Suhu : 360 C RR : 28 x/menit HR : 86 x/menit BU : + (N) Tanda dehidrasi Turgor kulit kembali cepat pulang

Tinjauan Pustaka DIARE

Definisi
Diare akut adalah buang air besar dengan frekuensi yang meningkat lebih dari 3x/hari dengan konsistensi tinja cair, bersifat mendadak, dan berlangsung dalam waktu kurang dari satu minggu (Mansjoer dkk, 1999).

Definisi
Diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali perhari, disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dari satu minggu Bayi yang minum ASI, BAB 3-4 x/hari fisiologis BAB < 3 x/hari, konsistensi cair diare (Buku ajar UKK-GEH-IDAI, 2011)

Klasifikasi Diare
Akut

< 7 hari
> 14 hari Etiologi non infeksi

Kronik

Persisten

> 14 hari Etiologi infeksi


(Buku ajar GEH UKK-GEH-IDAI, 2011)

EPIDEMIOLOGI
DepKes (2000) : Angka kesakitan 301 / 1000 penduduk Penyebab utama kematian bayi dan balita Surkesnas (2001): kematian bayi 9,4 % (peringkat ke-3), balita 13,2 % (peringkat ke-2) Biro pusat statistik (2003) Prevalensi tertinggi terjadi pada usia 6-11 bulan (19,4%), 12-23 bulan (14,8%) dan 24-35 bulan (12%)

Patomekanisme

Osmotik

Sekretorik

Gangguan motilitas usus

Diare Osmotik
Bahan diabsrobsi di usus tekanan onkotik lumen usus

Menarik cairan ke lumen usus


Diare

Diare Sekretorik
Toksin bakteri, bahan kimia

Konsentrasi intrasel cAMP, cGMP, Ca2+


Pengaktifan protein kinase

sekresi air
Diare

Gangguan motilitas usus

Sumber : adaptasi dari Duggan C, Santosham M, glasso RI, MMWR 1992 dan WHO 1995
Simptom Minimal/tanpa dehidrasi Dehidrasi Kehilangan BB < 3% sedang Kehilangan BB 3-9% Kesadaran Baik Normal, irritable Denyut jantung Normal Normal-meningkat Takikardi, kasus berat Kualitas nadi Pernapasan Normal Normal Normal-melemah Normal-cepat Lemah, kecil, tidak teraba Dalam bradikardi pada lelah,gelisah, Apatis, letargis, tidak sadar Ringan- Dehidrasi Berat Kehilangan BB > 9%

Mata
Air mata

Normal
Ada

Sedikit cekung
Berkurang Kering Kembali < 2 detik

Sangat cekung
Tidak ada Sangat kering Kembali > 2 detik

Mulut dan lidah Basah Cubitan kulit Segera kembali

Capillary refill
Extremitas Kencing

Normal
Hangat Normal

Memanjang
Dingin Berkurang

Memanjang, minimal
Dingin, mottled, sianotik Minimal

Gejala & Tanda

Keadaan Umum

Mata

Mulut/ Lidah

% Rasa Haus Kulit Penurunan

Estimasi def. cairan

BB Minum Dicubit
kembali cepat <5

Tanpa Dehidrasi

Baik, Sadar

Normal

Basah

Normal, Tidak Haus

50 cc

Dehidrasi Ringan Sedang

Gelisah Rewel

Cekung

Kering

Tampak Kehausan

Kembali lambat

5 10

50100

Dehidrasi Berat

Letargik,

Sangat

Kesadaran cekung dan Menurun kering

Sangat kering

Sulit, tidak bisa minum

Kembali sangat lambat >10 100 cc

Sumber : Sandhu 2001

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan tinja Makroskopik : watery, lendir, darah, bau busuk Mikroskopik : leukosit Pemeriksaan darah AGD Elektrolit Kultur dan tes kepekaan terhadap antibiotik Biopsi duodenum bila diare kronik

Rencana Terapi A
Oralit yang harus diberikan sebagai tambahan bagi kebutuhan cairannya sehari-hari :
< 2 tahun : 50-100 ml tiapkali BAB >2 tahun : 100-200ml tiap BAB

Beri tablet Zink Pada anak berumur 2 bulan ke atas, beri tablet zink selama 10 hari dengan dosis Umur < 6 bulan : tablet (10 mg) per hari Umur > 6 bulan : 1 tablet (20 mg) per hari

Rencana Terapi B
Meskipun belum terjadi dehidrasi berat tetapi bila anak sama sekali tidak bisa minum oralit mislanya karena anak muntah profus, dapat diberikan infus dengan intravena secepatnya. Berikan 70 ml/kg BB cairan RL / Ringer Asetat (atau jika tak tersedia, gunakan larutan NaCl) yang dibagi sebagai berikut : Bayi (dibawah 12 bulan) : 70 ml/kgBB/5 jam Anak (12 bulan sampai 5 tahun) : 70 ml/kgBB/2,5 jam (Pelayanan kesehatan anak di rumah sakit, WHO, 2009)

TERAPI C

Antibiotik
Beberapa antimikroba yang sering dipakai antara lain (WHO, 2006) Kolera : Tetrasiklin 12,5 mg/kg/x (4 x sehari selama 3 hari) Eritromisin 12,5 mg/kg/x (4 x sehari selama 3 hari) Shigella : Ciprofloxasin 15 mg/ kgBB (2 x sehari selama 3 hari) Amebiasis: Metronidasol 10mg/kg/x (3 x sehari selama 5 hari / 10 hari pada kasus berat) Giardiasis : Metronidasol 5mg/kg/x (3 x sehari selama 5 hari)

Seng (Zinc) Sejak tahun 2004, WHO dan UNICEF telah menganjurkan penggunaan seng pada anak dengan diare dengan dosis 20 mg/hari selama 10-14 hari dan pada bayi< 6 bulan dengan dosis 10 mg perhari selama 10-14 hari

Probiotik Lactobacillus aman dan efektif dalam pengobatan diare akut infeksi pada anak Prebiotik Oligosakarida sebagai prototipe prebiotik masih perlu penelitian-penelitian selanjutnya

Komplikasi
Dehidrasi Gangguan keseimbangan asam basa (asidosis metabolik) Gangguan elektrolit Kejang Gangguan sirkulasi

Pencegahan
Ada 7 cara diidentifikasi sebagai sasaran untuk promosi, yaitu :
Pemberian ASI Perbaikan makanan pendamping ASI Penggunaan air bersih untuk kebersihan dan untuk minum Cuci tangan dengan sabun sehabis buang air besar dan sebelum makan. Penggunaan jamban yang bersih dan higienis Pembuangan tinja yang aman Imunisasi campak

1. Behrman, Kliagman. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Edisi 15. Vol.2. EGC : Jakarta. 2000, Hal.1355 2. Boediarso, Aswitha dkk. Pendidikan Medik Pemberantasan Diare Buku Ajar Diare Pegangan Mahasiswa. Jakarta : Departemen Kesehatan R.I DITJEN PPM dan PLP.1999. Hal.10 3. Suraatmaja, Sudaryat. Diare Akut. Kapita Selekta Gastroenterologi Anak. Sagung Seto. Jakarta.2005, hlm 15 4. Hegar B, Kadim M. Tatalaksana diare akut pada anak dalam Majalah kesehatan Kedokteran indonsia Vol 1 No 06, 2003. 5. Subijanto MS,Ranuh R, Djupri Lm, Soeparto P. Managemen diare pada bayi dan anak. Dikutip dari URL : http://www.pediatrik.com/ 6. Armon K. Stephenson T, Macfaul R, Eccleston P, Warneke U. An evidence and consensus based guideline for acute diarrhea management Arch Dis Child 2001;85:132-42. 7. Keputusan MENKES RI No : 1216/MENKES/SK/XI/2001 tentang Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare Edisi ke 5. Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jendral PP dan PL. 2007. Hal. 10 8. Santoso, N. Budi, Diare Pada Bayi Dan Anak, Lab/SMF. Ilmu Kesehatan Anak FK. Unibraw/RSU Dr. Saiful Anwar Malang. 2001

Anda mungkin juga menyukai