Anda di halaman 1dari 20

Post Partum Syndrome

Alma Palupi 2009730068 Pembimbing : dr. Edy Purwanta SpOG Kepaniteraan klinik obstetri dan ginekologi RSIJ Cempaka Putih 2013

Definisi
Periode stress emosional yang terjadi antara hari ke 3 dan 10 setelah persalinan yang terjadi pada 80 % pada ibu post partum.
Karakteristik : Peningkatan iritabilitas, perubahan mood, cemas, pusing, serta perasaan sedih dan sendiri

Macam-macam Post Partum Syndrome


Baby blues / maternity blues Distress Postpartum / Depresi Post Partum Psychosis Postpartum

Diperkirakan 20-40 % ibu mengalami gangguan emosi atau gangguan kognitif selama periode kehamilan dan pasca melahirkan 1-2 dalam 1.000 kelahiran ditemukan adanya suatu depresi postpartum Ada 3 keadaan utama yang dihubungkan dengan lahirnya bayi yakni : 1. Maternity blues (50%-70%) 2. Depresi post natal (8-23%) 3. Psikosis post partum (0,1-0,2%)

Kadar hormon BIOLOGIS Ketidaknyamanan organ tubuh Faktor umur Faktor pengalaman

KARAKTERISTIK IBU

Faktor pendidikan

Faktor selama proses persalinan


Faktor dukungan social

Adalah gangguan suasana hati yang dialami oleh sekitar 50 % wanita dalam 3 sampai 6 hari setelah melahirkan (kendell dkk, 1987)

Gangguan psikologis sementara yang ditandai dengan memuncaknya emosi pada minggu pertama pascapersalinan (siswosuhardjo, 2010)

Iritabilitas

Depresi

Mudah sedih

Labilitas afek

Insomnia

Gangguan konsentrasi

Anxietas

INDIVIDU YANG BERESIKO


Ibu yang pernah mengalami gangguan kecemasaan termasuk depresi sebelum hamil Kejadian-kejadian sebagai stressor yang terjadi pada ibu hamil Kondisi bayi yang cacat Melahirkan di bawah usia 20 tahun. tidak adanya perencanaan kehamilan Ketergantungan pada alkohol atau narkoba Kurangnya dukungan yang diberikan oleh anggota keluarga, suami, dan teman Kurangnya komunikasi, perhatian, dan kasih sayang dari suami, atau orang yang bersangkutan dengan sang ibu. Mempunyai permasalahan keuangan menyangkut biaya, dan perawatan bayi.

Depresi post partum adalah adalah suatu depresi yang ditemukan pada perempuan setelah melahirkan, yang terjadi dalam kurun waktu 4 (empat) minggu. Hal ini dapat berlangsung hingga beberapa bulan bahkan beberapa tahun bila tidak diatasi.

Depresi post natal sering dihubungkan dengan:


Kurangnya dukungan dari suami Konflik perkawinan Sikap ambivalen ibu mempunyai bayi(senang akan adanya bayi dan tidak senang akan asuhan bayi yang menyibukkan) Hal ini menyebabkan perasaan sedih, tak bahagia, tidak ada harapan, tidak berguna sebagai ibu Ibu sering merasa rendah diri, merasa bersalah, gejala ini sering disertai penurunan energi dan gairah hidup serta mengganggu perhatian dan konsentrasinya

Pengobatan depresi post partum


Pemberian obat bukan merupakan prioritas bahkan dihindari sedapat mungkin oleh dokter Program pengobatan dibagi 2 yaitu: untuk sang ibu dan terhadap hubungan ibu bayi Untuk ibu : Latihan relaksasi , Restrukturisasi kognitif, Pemecahan masalah, Komunikasi, Humor Hubungan ibu dan bayi : - Merawat bayinya sesering mungkin - Menyediakan tempat istirahat yang nyaman bagi bayi dan dirinya sendiri - Melibatkan anggota keluarga yang lain dalam merawat bayi - Bila timbul perasaan-perasaan negatif sebaiknya tinggalkan bayi sejenak, minta orang lain yang dipercaya untuk menjaga sementara

Jenis ini adalah yang paling terparah. Ibu dapat mengalami halusinasi, memiliki keinginan untuk bunuh diri, bahkan ibu bisa saja jadi membahayakan keselamatan sang bayi itu sendiri.

Terdapat dua tipe wanita yang tampaknya rentan mengalami gangguan ini: 1. yaitu wanita yang pada dasarnya telah memiliki gangguan depresif, manik, skizoprenik, atau skizoafektif 2. wanita yang pernah mengalami depresi atau kejadian kehidupan berat pada tahun sebelumnya

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Sampai saat ini belum ada alat test khusus yang dapat mendiagnosa secara langsung post partum blues Endinburgh Postnatal Depression Scale ( EPDS ) merupakan kuesioner dengan validasi yang teruji yang dapat mengukur intensitas perubahan perasaan depresi selama 7 hari pasca salin. Pertanyaan-pertanyaan berhubungan dengan labilitas perasaan, kecemasan, perasaan bersalah serta mencakup hal-hal lain yang terdapat pada post partum blues. bila hasilnya meragukan dapat diulangi pengisiannya 2 ( dua ) minggu kemudian.

Pelajari diri sendiri Tidur dan makan yang cukup Olahraga Kemukakan perasaan Persiapkan diri dengan baik Dukungan emosional

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia. Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Suherni, 2007. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya. Wilkinson, G. 1992. Buku Pintar Kesehatan : Depresi. Jakarta : Arcan. Yanita, A, dan Zamralita. 2001. Persepsi Perempuan Primipara Tentang Dukungan Suami Dalam Usaha Menanggulangi Gejala Depresi pascasalin. Phronesis. Vol.3. No : 5. 34 50. Bahiyatun. 2009. Buku ajar asuhan kebidanan nifas normal. Jakarta : EGC Semium, yustinus . 2006. Kesehatan mental 2. Yogyakarta : Kanisius

Anda mungkin juga menyukai