Anda di halaman 1dari 9

1|Page

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin


Topik Makalah/Tulisan

RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA

Kelas : 1-IA21

Tanggal Penyerahan Makalah : 25 Juni 2013 Tanggal Upload Makalah : 26 Juni 2013

PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.

Penyusun
NPM 55412387 Nama Lengkap Nove Anne Nadya Tanda Tangan

Program Sarjana Teknik Informatika UNIVERSITAS GUNADARMA

2|Page

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA dengan lancar. Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat banyak referensi dari media sosial internet. Makalah ini sendiri dibuat berdasarkan tema yang akhir-akhir ini menjadi pembicaraan hangat dalam diskusi. konsepsi Empat Pilar merupakan sumber moralitas dan hukum. Penyebutan Empat Pilar tidaklah dimaksudkan keempat pilar tersebut memiliki kedudukan yang sederajat. Pancasila tetap diposisikan sebagai dasar dan ideologi negara yang berkedudukan di atas tiga pilar lainnya Gagasan menelurkan empat pilar kebangsaan ini, kata Kiemas, dilatarbelakangi perkembangan kebangsaan Indonesia di era Reformasi. Era ini tidak hanya berdampak positif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, namun juga berdampak pada tantangan yang harus ada solusinya. Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih

Bekasi, 25 Juni 2013

Nove Anne Nadya


3|Page

DAFTAR ISI

Cover .............................................................................................................................. Pernyataan ...................................................................................................................... Kata pengantar ................................................................................................................ DaftarIsi ... Bab I :Pendahuluan ........................................................................................................ 1.1 LatarBelakang .................................................................................. 1.2 Tujuan .... 1.3 Sasaran ... Bab II :Permasalahan ..................................................................... 1.1 Kekuatan (Strength) ................................................. 1.2 Kelemahan (Weakness) . 1.3 Peluang (Opportunity) ..................................................... 1.4 Tantangan/Hambatan( Threats) .... Bab III : Kesimpulan dan Rekomendasi . 1.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 1.2 Rekomendasi .......................................................................................................... Referensi ................................................................................................................9

1 2 3 4 5 5 6 6 7 7 7 7 8 9 9 9

4|Page

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Dalam budaya hedonis dan gaya hidup sofistikasi, pemahaman dan penghayatan terhadap 4 Pilar Kebangsaan ini, tentu saja merupakan hal yang sangat penting dan mendasar. 4 Pilar Kebangsaan mengajarkan kepada seluruh anak bangsa, guna membangun kehidupan yang harmoni. Keseimbangan lahir dan bathin, dunia dan akherat, idealisme dan kenyataan, betulbetul tampil menjadi salah satu harapan yang ingin diraih dengan internalisasi 4 Pilar Kebangsaan dalam kehidupan masyarakat. Itu sebab nya, kita berkewajiban untuk melanjutkan langkah yang selama ini telah digarap oleh Taufik Kiemas. Hedonisme adalah faham yang dilandasi oleh sikap serakah dalam melakoni kehidupan. Sedangkan sofistikasi sendiri kerap kali diartikan sebagai pola hidup yang tak pernah merasa puas dengan apa-apa yang telah diraih nya. Ke dua hal ini, tentu saja sangat bertabrakan dengan esensi 4 Pilar Kebangsaan kita. Pancasila dan UUD 1945, secara tegas mengamanatkan kepada seluruh warga bangsa, tentang perlu nya kita membangun harmoni kehidupan. Kebersamaan menjadi salah satu kata kunci dalam mengarungi kehidupan. Dari sinilah kemudian lahir jargon "bersama dalam kemakmuran dan makmur dalam kebersamaan". NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, harus selalu diaktualisasikan dalam kehidupan. Sebab, kalau saja kita sempat lengah, bisa-bisa NKRI dan Bhineka Tunggal Ika pun menjadi kehilangan makna yang sesungguh nya. Pengalaman lepas nya Timor Timur dari wilayah NKRI, sepantas nya menjadi bahan pelajaran yang sangat penting untuk dijadikan percik permenungan kita bersama. Begitu pula dengan hakekat Bhineka Tunggal Ika. Spirit "berbeda tapi satu tujuan", rasa nya penting untuk dikampanyekan dalam kehidupan. Perbedaan jangan dijadikan penyulut konflik, namun dengan perbedaan inilah kita dituntut untuk merajutnya dalam sebuah keharmonian.

5|Page

2. Tujuan

Tujuan ditulisnya makalah ini adalah untuk menjelaskan bahwa 4 Pilar Kebangsaan adalah kekuatan yang esensial dalam membangun kesadaran warga bangsa dalam melakoni kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat yang berbudaya. Kendati pun "pejuang" internalisasi 4 Pilar Kebangsaan telah dipanggil Sang Percipta, bukan berarti sosialisasi dan pengejawantahan 4 Pilar pun secara otomatis berhenti. Tidak demikian mesti nya. Justru dengan wafat nya Taufik Kiemas, seharus nya makin memacu kita untuk melanjutkan semangat yang dibangun nya lewat berbagai kampanye dan internalisasi ke masyarakat. Kita percaya 4 Pilar Kebangsaan adalah filter penting guna menagkal budaya keserakahan yang kini mulai mewabah dalam kehidupan nyata di lapangan.

3. Sasaran

Sasaran dari makalah ini sendiri adalah para warga Negara Kesatuan Republik Indonesia baik tua maupun muda. Makalah ini juga ditujukan bagi pihak-pihak yang ingin lebih mengenal 4 Pilar Kebangsaan Indonesia baik dilingkungan internal maupun eksternal Indonesia.

6|Page

BAB II PERMASALAHAN Analisis permasalahan Ruh 4 Pilar Kebangsaan Dibentuk Oleh Akar Budaya Bangsa dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek : 1. Kekuatan (Strength)

a. Sosial Budaya menyandang pancasila sebagai sistem nilai acuan, kerangka-acuan berpikir yang menyebabkan budaya menjadi unsur terpenting dalam pembentukan 4 Pilar Kebangsaan b. Keempat Pilar kebangsaan yang memperkokoh Karakter bangsa yang tercermin dalam budaya bangsa berupa bahasa, tarian, tradisi khas dan adat istiadat yang melekat dalam psikologi masyarakat Indonesia. c. Adanya pasal 32 ayat 1 dan 2 UUD 45. Pasal 1 memberikan arahan bahwa negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia, dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai budayanya d. 4 Pilar Kebangsaan meningkatkan konsensus normatif yang mengatur prilaku anggota masyarakat, konsensus ini berkembang tumbuh diatas nilai-nilai dasar budaya yang dimiliki bangsa secara keseluruhan.
2. Kelemahan (Weakness)

a. Budaya musyawarah mufakat untuk menyelesaikan masalah sudah semakin luntur diganti dengan budaya suara terbanyak. Seolah-olah suara terbanyak adalah suara yang paling benar. Demokrasi kita hanya berkutat pada kuantitas suara, bukan kualitas ide atau gagasan. b. Dampak negatif dari globalisasi telah merubah budaya bangsa. Budaya gotong royong berubah menjadi individualistis. Kesederhanaan berubah menjadi materialistis dan konsumtif. c. Pembangunan yang tidak tepat, tanpa memperhatikan potensi dan kekayaan budaya suatu daerah dengan menghilangkan adat istiadat yang berlaku. d. Konflik antar etnis yang mencemarkan nilai budaya yang terkandung dalam 4 Pilar Kebangsaan

3. Peluang (Opportunity)

a. Indonesia berupaya membina kebudayaannya. Kebudayaan yang memiliki identitas dan jatidiri dari nenek moyang, kemudian juga menerima unsur asing yang dapat memperkasakan dan mengembangkan kebudayaan nasional b. Banyak lembaga yang prihatin akan perilaku karakter masyarakat yang mulai luntur akan nilai-nilai budaya. Sehingga mereka turut mensosialisasikan 4 Pilar kepada masyarakat melalui berbagai media c. Selain berakar dari budaya, 4 Pilar Kebangsaan dapat disosialisasikan dengan seni budaya, agar nilai budaya yang terkandung dalam 4 Pilar Kebangsaan Nampak jelas d. diskusi yang dilakukan untuk melihat aktualisasi dan praktek kongkrit generasi muda yang relevan dengan pemahaman dan kesadaran terhadap Empat Pilar Kebangsaan. Khususnya dari aspek budaya lokal dan sistem pendidikan
7|Page

4. Tantangan/Hambatan (Threats)

a. Para generasi muda kurang diberikan pendekatan kultural,diamana para generasi muda diperkenalkan tentang budaya dan kearifan lokal. b. Banyaknya etnis yang ingin menakhlukkan etnis lain dan menjadikan budayanya menjadi pokok dalam hidup berbudaya. Hal ini menjadikan banyak terjadi konflik antar etnis diIndonesia c. Bhinneka Tunggal Ika adalah perekat semua rakyat dan semua kepulauan yang ada di Indonesia. Namun, saat ini Bhineka Tunggal Ikamulai tergerus oleh tindakan-tindakan perpecahan yang mengakibatkan konflik berkepanjangan. Hal ini menjadi kekhawatiran bangsa Indonesia pada tataran persatuan Indonesia yang mulai melemah. d. Kembali lagi kepada ketidaktertarikan masyarakat akan budaya menyebabkan samarnya nilai budaya yang terkandung dalam 4 Pilar Kebangsaan,sehingga kalangan masyarakat awam sendiri tidak mengerti akar dari 4 Pilar Kebangsaan tersebut

8|Page

BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 1. Kesimpulan

a. b. c.

d.

Sosial Budaya menyandang pancasila sebagai sistem nilai acuan, kerangka-acuan berpikir yang menyebabkan budaya menjadi unsur terpenting dalam pembentukan 4 Pilar Kebangsaan Dampak negatif dari globalisasi telah merubah budaya bangsa. Budaya gotong royong berubah menjadi individualistis. Kesederhanaan berubah menjadi materialistis dan konsumtif. Banyak lembaga yang prihatin akan perilaku karakter masyarakat yang mulai luntur akan nilai-nilai budaya. Sehingga mereka turut mensosialisasikan 4 Pilar kepada masyarakat melalui berbagai media Kembali lagi kepada ketidaktertarikan masyarakat akan budaya menyebabkan samarnya nilai budaya yang terkandung dalam 4 Pilar Kebangsaan,sehingga kalangan masyarakat awam sendiri tidak mengerti akar dari 4 Pilar Kebangsaan tersebut

2. Rekomendasi

a.

b.

c.

d.

Pendekatan kultural dengan memperkenalkan lebih mendalam tentang budaya dan kearifan lokal kepada generasi muda. Hal ini dibutuhkan agar pembangunan oleh generasi muda di masa depan tetap mengedepankan norma dan budaya bangsa. Pembangunan yang tepat, harus memperhatikan potensi dan kekayaan budaya suatu daerah tanpa menghilangkan adat istiadat yang berlaku. Generasi muda saat ini adalah calon pemimpin bangsa, harus paham norma dan budaya leluhurnya. Sehingga di masa depan tidak hanya asal membangun infrasturktur modern, tetapi juga menyejahterakan masyarakat Indonesia harus berupaya membina kebudayaannya. Kebudayaan yang memiliki identitas dan jatidiri dari nenek moyangnya, kemudian juga menerima unsur asing yang dapat memperkasakan dan mengembangkan kebudayaan nasional Melihat kembali bahwa adanya pasal 32 ayat 1 dan 2 UUD 45. Pasal 1 yang memberikan arahan bahwa negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia, dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai budayanya

Referensi http://sosbud.kompasiana.com/2013/06/14/taufik-kiemas-dan-semangat-empat-pilar-kebangsaan564920.html http://www.empatpilarkebangsaan.web.id/ http://www.analisadaily.net/news/2013/18201/budaya-berperan-penting-dalam-suburkan-empat-pilarbangsa/

9|Page

Anda mungkin juga menyukai