Anda di halaman 1dari 10

Contoh-Contoh Soal Spektroskopi Absorpsi Atom

1. Contoh perhitungan uji batas yang menggunakan SSA ( penetapan kadar timbal dalam gula) Suatu uji batas timbal dalam manitol (batas timbal BP diatur pada 0,5 bpj) dilakukan sebagai berikut : Suatu larutan yang mengandung 100g manitol dalam 250ml air disiapkan. Suatu larutan baku yang mengandung 101,4 mg/100ml dibuat dengan HNO3 0,01 M 10 ml larutan ini diencerkan sampai 1000ml ( larutan baku yang diencerkan) 4x50 ml alikuot larutan manitol dicampurkan, berturut-turut dengan: a. 0, b. 0,5ml, c. 1,0 ml d. 1,5 ml larutan baku yang diencerkan hasil pembacaan yang diperoleh adalah sebagai berikut : a. 0.057, b. 0.104, c. 0.156, d. 0.217 hitung kandugan timbal dalam manitol dalam bpj . bpj = g/g jawab : Larutan baku timbal yang diencerkan mengandung 101,4mg/100ml = 1014 g/ml diencerkan 10 ml ke 1000ml . 10/1000x1014 = 10,14 g/ml. 101,4 g manitol dilarutkan dalam 250ml larutan, oleh karena itu, dalam setiap 50ml alikuot terdapat 20,28 g. Jumlah timbal yang ditambahkan ke dalam empat sampel : 1. 0ml x 10,14 g/ml = 0 g 2. 0,5 ml x 10,14 g/ml = 5,07 g 3. 1 ml x 10,14 g/ml = 10,14 g 4. 1,5 ml x 10,14 g/ml = 15,21 g Persamaan untuk garis yang diperoleh dengan memplot jumlah timbal yang ditambahkan terhadap hasil pembahasan adalah : y= 0,010 x + 0,054 ( r=0,998) perpotongan negatif (y=0) mengasilkan kandungan timbal dalam sampel. x= 0.054/0,01= 5,4 g 5,4 g timbal terdapat dalam suatu larutan yang mengandung 20,28 g manitol. Kandungan timbal dalam manitol =5,4 g /20,28 g= 0,266 g/g = 0,266 bpj.

2. Pada analisis K dalam larutan KCl menggunakan SSA dengan panjang gelombang 769,90 nm Diperoleh hasil sebagai berikut. Sample label Blanko Standard 1 Standard 2 Standard 3 Standard 4 Standard 5 Sampel 1 Konsentrasi (ug/ml) -----------0.500 1.000 2.000 4.000 8.000 5.792 Absorbansi 0.0029 0.1032 0.1437 0.3105 0.5419 0.9829 0.7369

Jika pada suatu sampel diperoleh absorbansi sebesar 0.7369 maka konsentrasi K adalah? Jawab : Berdasarkan perhitungan regresi linear didapatkan hasil sebagai berikut : A = 0.0504 B= 0.1180 r = 0.9983 Dari persamaan regresi linear y = 0.118 x + 0.0504, kita bisa mendapatkan persamaan dimana x adalah konsentrasi K dalam sampel

3. Pada analisis logam Fe dalam air sungai dengan menggunakan SSA. Diperoleh hasil sebagai berikut : Konsetrasi 0 ppm 1 ppm 2 ppm 3 ppm 4 ppm Sampel Absorbansi - 0,0083 0,0046 0,0166 0,279 0,0492 0,0146

Jika suatu sampel diperoleh absorbansi sebesar 0.0146 maka konsentrasi Fe adalah?

Jawab : Berdasarkan perhitungan regresi linear diperoleh hasil sebagai berikut : A = -0.0097 B = 0.0389 R = 0.5142 Dari persamaan regresi linear Y = 0.0389 x 0.0097, kita bisa mendapatkan persamaan dimana x adalah konsentrasi Fe dalam sampel

4. Pada analisis merkuri dengan SSA dengan nyala udara asetilen dan diukur pada panjang gelombang 253,7 nm diperoleh data sebagai berikut:

Konsentrasi (ppm) Absorbansi

0,0

2,0

3,8

5,8

8,0

9,6

11,2

0,000

0,053

0,104

0,160

0,220

0,260

0,310

Jika suatu sampel mempunyai absorbansi 0,179, berapakah konsentrasi merkurinya? Jawaban: Dengan perhitungan regresi linier menggunakan kalkulator didapat nilai: a = -8.06x10-4 b = 0.0275 r = 0.0999 Nilai-nilai tersebut kemudian akan dimasukkan ke rumus: y = a + bx 0.179 = -8.06x10-4 + 0.0275 x 0,0275x = 0.179 + 8.06x10-4 0.0275x = 0.1798 x = 0.1798/ 0.0275 -------------------- x = 6.5384 ppm

5. Sebanyak 5,0 g sampel kuningan yang mengandung seng dilarutkan dalam suatu asam sampai 500,0 mL. Data dianalisi seng dengan SSA dengan nyala udara asetilen dan diukur pada panjang gelombang 213,9 nm diperoleh data sebagai berikut :

Konsentrasi (ppm) Absorbansi

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

30,0

0,001

0,061

0,122

0,185

0,248

0,309

0,370

jika absorbansi sampel tersebut adalah 0,179, berapakah konsentrasi seng dalam kuningan diatas ? Jawaban: Hasil perhitungan regresi linear pada kalkulator a = -1.0714x10-4 b = 0.01235x r = 0.9999 Nilai-nilai tersebut kemudian akan dimasukkan ke rumus: y = a + bx absorban yang diketahui : y=0.179 0.179 = -1.0714x10-4+ 0.01235x 0.01235x = 0.179 + 1.0714x10-4 0.01235x = 0.1791 x = 14,5026 Jadi, konsentrasi seng dalam kuningan adalah 14,5026 ppm = 14,5026 g/ml

6. Air sadah di analisis kandungan kalsiumnya dengan AAS pada 422,7nm nyala N2O Asetilen.Pembacaan yang diperoleh konsentrasi Ca ppm (absorbansi) 0(0); 1(0,090); 2,2(0,194); 3,10(0,273); 3,9(0,340); 5(0,440); dan 6(0,525). Jika sampel memperlihatkan absorbansi 0,380, berapakah konsentrasi Ca pada sampel tersebut?

Jawab :

Y-Values
0.6 0.5 0.4 Absorban 0.3 0.2 0.1 0 0 1 2 3 4 5 6 7 Konsentrasi y = 0.0871x + 0.0024 R = 0.9999

Y-Values Linear (Y-Values)

y 0,380 x

= 2,407x10-3 x 0,087x = 2,407x10-3 x 0,087x = 4,340 ppm Jadi, konsentrasi Ca dalam sampel tersebut adalah 4,340 ppm.

7. Pada analisis AAS dengan teknik uap dingin untuk merkuri (air raksa) pada 253,7 nm dengan nyala udara asetilen, pembacaan yang diperoleh adalah: jumlah merkuri ppm (absorbansi): 0 (0), 2 (0,053), 3,8 (0,104), 5,8 (0,160), 8 (0,220), 9,6 (0,260), 11,2 (0,310). Jika suatu sampel memperlihatkan absorbansi 0,179, berapakah konsentrasi sampel tersebut? Data konsentrasi dan absorbansi Konsentrasi (ppm) 0 2 3,8 5,8 8 9,6 11,2 Absorbansi 0 0,053 0,104 0,160 0,220 0,260 0,310

Kurva Hubungan Konsentrasi terhadap Absorbans


0.35 0.3 Absorbans 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0 0 5 10 Konsentrasi 15 Y-Values Linear (Y-Values) y = 0.0276x - 0.0015 R = 0.9996

Dik: Absorbansi= 0,179 Dit: Konsentrasi= ? Jawab: y = 0,0276x - 0,0015 ket: y= absorbansi; x= konsentrasi 0,179= 0,0276x-0,0015 0,179 + 0,0015= 0,0276x x= 6,5 ppm Jadi, konsentrasi sampel yang memiliki absorbansi 0,179 adalah 6,5 ppm

8. Suatu sampel sebanyak 1,000 gram dari baja tertentu dilarutkan dalam asam nitrat, dan mangannya dioksidasikan menjadi permanganat dengan kalium persulfat. Larutan itu kemudian diencerkan menjadi 500 ml dalam suatu labu volumetri. Sampel baja sebanyak 0,658 gram dari National Bureau of Standards, yang dinyatakan mengandung 0,31% Mn, diolah dengan cara yang tepat sama. Absorbans larutan tertentu 1,79 kali lebih besar daripada absorbans standar. Hitunglah persentase Mn dalam baja tertentu itu. Jawab : 0,658 gram x 0,31%= 2,0398 x 10-3 = x= 3,6512 x 10-3 gram absorbans 1,79 kali dari absorbans standar

% Mn=

9. Suatu sampel baja paduan sebanyak 0,570 gram dilarutkan, mangannya dioksidasikan menjadi permanganat, dan larutan itu diencerkan menjadi 100 ml dalam labu volumetri. Absorbans pada 525 nm dalam sel 1,00 cm adalah 0,523. Absorptivitas molar dari MnO4pada 525 nm adalah 2,24 x 103. Hitunglah presentase Mn dalam baja itu.? Jawab : Dik: Berat sampel= 0,570 gram Volume= 100 ml

c= 1 cm Dit: %Mn dalam baja? Jawab:

b= 2,3348 x 10-4 = gr= 2,778 x 10-3 x

= 2,3348 x 10-4

=
x= 1,284 x 10-3 % Mn= x 100% = 0,22%

10. Soal berikut ini menyederhanakan dari suatu studi yang lebih canggih oleh J. J. Lingane dan J. W. Collat [Anal. Chem., 22. 166 (1950)]; kita abaikan beberapa koreksi kecil yang digunakan oleh para pengarang untuk melawan beberapa gangguan. Tabel itu memaparkan absorptivitas molar untuk Cr2O72- dan MnO4gelombang. pada dua panjang

Senyawa 440 nm Cr2O72MnO4369 95

Nilai 545 nm 11 2350

Suatu sampel baja yang beratnya 1,000 gram diuraikan dalam asam-asam yang tepat (H2SO4, H3PO4, dan HNO3) dan diolah dengan persulfat dan periodat untuk mengoksidasi Mn menjadi MnO4- dan Cr menjadi Cr2O72-. Larutan akhir dari pengolahan pendahuluan diencerkan menjadi 100 ml dalam suatu labu-volumetri, dan nilai-nilai absorbansnya ditetapkan dalam suatu sel 1,00 cm pada 440 nm (A= 0,108) dan 545 nm (A=1,296). Hitunglah presentase Cr dan Mn dalam baja itu. Jawab : Kadar Cr pada panjang gelombang 440 nm = 369= b= = 2,927 x 10-4 =

gram Cr= 0,0016 gram Kadar Cr pada panjang gelombang 545 nm = 11= b= = 0,1178 =

gram Cr= 0,6244 gram Kadar Cr dalam baja % Cr = x 100%= 62,26%

Kadar Mn pada panjang gelombang 440 nm = 95= b= = 1,1368 x 10-3 =

gram Mn= 0,00624 gram

Kadar Mn pada panjang gelombang 545 nm = 2350= b= = 5,5148 x 10-4 =

gram Mn= 0,03029 gram Kadar Mn dalam baja % Mn = x 100%= 3,65 %

11. Sampel KOH memberikan nilai A= 120. Larutan kedua dan ketiga yang mengandung sampel dengan dengan jumlah yang sama ditambah KOH masing-masing dengan konsentrasi 40 dan 80 ppm dan menghasilkan pembacaan A= 183 dan A= 249. Berapakah konsentrasi kalium dalam sampel? Jawab: Dik: Sampel KOH absorbans= 120 Larutan kedua + KOH 40 ppm absorbans= 183 Larutan ketiga + KOH 80 ppm absorbans= 249

Dit: Konsentrasi kalium dalam sampel? Jawab: Misal: sampel KOH=a a= 120 a + KOH 40 ppm= 183 absorban KOH 40 ppm= 183 120= 63 x= konsentrasi KOH dalam sampel y= konsentrasi Kalium dalam sampel

x= 76,19 ppm

y= 53,06 ppm Jadi, konsentrasi kalium dalam sampel adalah 53,06 ppm.

Daftar Pustaka
G. Watson, David. 2007. Analisis Farmasi Ed 2 . Jakarta : EGC. A.L. Underwood dkk. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif ed.6. Jakarta : Erlangga. Ganjar,Ibnu Gholib dkk. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai