Anda di halaman 1dari 25

LOGAM TRANSISI

Istilah logam transisi (atau unsur) dan unsur blok d kadang-kadang dapat digunakan secara bersamaan jika keduanya memberikan arti yang sama. Keduanya tidak sama terdapat perbedaan yang tidak kentara diantara dua istilah tersebut. Dalam sistem periodik unsur transisi terletak di antara golongan alkali tanah dan golongn boron. Logam transisi merupakan unsur-unsur blok d dan disebut juga logam berat. Unsur-unsur transisi yang banyak ini dibagi lagi dalam tiga golongan utama ; (a) unsur- unsur transisi utama atau unsure blok d, (b) unsur-unsur lantanida, (c) unsure-unsur aktinida. Golongan transisi utama atau blok d mengandung unsur-unsur yang hanya mempunyai kulit d yang terisi sebagian. Diantaranya Deret pertama unsur transisisi blok d Logam ini terdiri dari Sc, Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, Zn Deret kedua unsur transisi blok d Y, Zr, Nb, Mo, Tc, Ru, Rh, Pd, Ag, Cd. Deret ketiga unsur transisi blok d Hf, Ta, W, Re, Os, Ir, Pt, Au, Hg

Golongan deret lantanida terdiri atas La, Ce, Pr, Nd, Pm, Sm, Eu, Gd, Tb, Dy, Ho, Er , Tm, Yb, Lu Golongan deret akrinida terdiri atas Ac, Th, Ph, U, Np, Pu, Am, Cm, Bk, Cf, Es, Fm, Md, No, Lw.

SIFAT-SIFAT UNSUR TRANSISI


1. Memiliki berbagai macam bilangan oksidasi Logam transisi pada umumnya memiliki berbagai macam bilangan oksidasi. Berikut adalah bilangan oksidasi dari golongan transisi: Sc Ti V Cr Mn : +3 : +2, +3, +4 : +2, +3, +4, +5 : +2, +3, +6 : +2, +3, +4, +5, +6, +7 Fe Co Ni Cu Zn : +2, +3 : +2, +3 : +2, +3 : +2 : +2

2. Berbentuk logam padat dan bersifat konduktor yang baik Energi ionisasi logam-logam transisi relatif rendah, sehingga mudah membentuk ion positif. Banyak senyawa logam transisi bersifat paramagnetik. Sifat membentuk ion kompleks dari senyawa transisi bergantung pada banyaknya elektron tidak berpasangan yang ada. Unsur-unsur transisi pada umumnya memiliki orbital d dan f yang belum terisi penuh, sehingga atom, unsur bebas maupun senyawanya dapat memiliki elektroon tidak berpasangan. Jumlah elektron (spin) tidak berpasangan pada ion kompleks dapat diketahui lewat pengukuran magnetik, pada ummumnya hasil percobaan akan mendukung prediksi yang diperoleh berdasarkan akan mendukung prediksi yang diperoleh berdasarkan pembelahan medan kristal. Ada 2 interaksi terhadap medan magnet : 1. Magnetik -> tidak tertarik medan magnet -> elektron berpasangan 2. Paramagnetik -> terdapat elektron yang tidak berpasanagn -> tertarik medan megnet 3. Diamagnetik -> tidak tertarikmedan magnet 5. Banyak unsur transisi berwarna : a. Warna-warna cerah yang terlihat dalam kebanyakan senyawa kompleks dapat dijelaskan dengan teori medan kristal. b. Apabila orbital d dari sebuah kmpleks beerpisah menjadi sebuah kelompok, maka ketika molekul tersebut menyerap foton dari cahaya tampak, satu atau lebih elektron yang berada dalam orbital tersebut akan meloncat dari orbital d yang berenergi rendah ke orbital yang berenergi lebih tinggi menghasilkan keadaan atom yang tereksitasi

Cahaya dengan x yang memiliki energi sama dengan energi eksitasi yang diserap sedangkan yang lainnya tidak diserap akibatnya akan terlihat warna lompatannya. c. Warna yang muncul bergantung dari jenis atom pusat dari ion logam dan logam-logamnya. diserap vs warna terpantau 490 nm 450 nm 490 nm 570 nm 580 nm 600 nm 650 nm : ungu diserap, hijau-kuning terpantau ( 560 nm) : biru diserap , kuning terpantau ( 600 nm) : biru-hijau diserap, merah terpantau ( 620 nm) : kuning hijau diserap, ungu terpantau ( 410 nm) : kuning diserap, biru tua terpantau ( 430 nm) : jingga diserap, biru terpantau ( 450 nm) : merah diserap, hijau terpantau ( 520 nm)

Unsur-unsur transisi dapat momentum senyawa kompleks (senyawa koordinasi) [ Biru muda [ Biru muda ] [ ] hijau ] [ biru tua ]

LOGAM TRANSISI DI ALAM


1. Skadium (Sc) Belum banyak diketahui tentang sifat dan gunanya
3

2. Titan (Ti)

a. Di alam sebagai

dan

b. Logam Ti tahan karat dan bila bercampur dengan logam lain menghasilkan paduan logam yang sangat keras. c. Pembuatan logam Ti TiO2 dialirkan gas Cl2 kemudian hasil reaksi direduksi dengan Mg

3. Vanadium (V)

a. Di alam sebagai V2O5 (vanadium pentaoksida)

b. Logam vanadium dicampur dengan besi menghasilkan baja vanadium yang keras, kilat, dan tahan karat untuk membuat per mobil

c. Digunakan untuk sebagai katalisis di industri Misal : katalis pada pembuatan menurut kontak

SO2

4. Mangan (Mn)

a. Terdapat di alam sebagai oksidanya misal MnO2 (batu kristal) b. MnO2 digunakan sebagai/ untuk : Batu baterai Pembuatan baja yang berfungsi untuk mengikat O2, sehingga pada proses pembekuan baja tidak mengelembung oleh gas sehingga mencegah keroposnya baja c. KMnO4 merupakan senyawanya mangan yang penting. Senyawa ini merupakan oksidator kuat. Pembuatan KMnO4 dilakukan dengan cara mengalirkan Cl2 ke dalam larutan manganat (K2MnO4)

Ungu

Larutan KMnO4 dalam suasana asam atau basa merupakan oksidator Contoh :

5. Cobalt (Co)

a. Terdapat di alam sebagai kobalat glance (CoAsS) dan lemacite (Co3S4) b. Bilangan oksida Co=+2 dikenal dalam senyawa CoCl2 berwarna merah jambu c. Larutan CoCl2 encer digunakan untuk tinta tak berwarna setelah ditulis dikenai matahari menjadi biru

d. Penambahan Co pada besi menyebabkan logam ini tahan karat e. Paduan logam Co, Al, Ni, Cu, dan Fe disebut ALNICO

6. Nikel (Ni)

a. Terdapat di alam sebagai penlanclite (FeS.NiS) b. Logam Ni berwarna putih seperti Ag, bersifat konduktor yang baik c. Biloks Ni +2 dalam senyawa NiSO4 yang berwarna hijau d. Nikel diperoleh dengan cara sebagai berikut : Bijih sulfida dpekatkan dengan cara flotasi Konsentrasi dilebur menjadi matte (75% Ni, 5% Cu, 1% Fe, 0,5% Co, 22% ZnS) Nikel dalam matte dilarutkan dalam larutan amonia yang mengandung O2

Disaring, kemudian kompleks nikel amonia direduksi dengan H2

Cara lain memperoleh Ni dan matte dari sumber lain : Ni direaksikan dengan CO pada 60C

Gas Ni(CO)4 dipompa ke luar sehingga dipisahkan dari zat pengotor Pemanasan pada suhu 180C nikel karbonil terurai :

Nikel digunakan unuk : Melapisi logam lain


7

Katalis

pada pembuatan margarine atau mentega

Paduan logam: 60% Ni dan 40% Cu logam tahan karat logam tahan asam

60% Ni, 25% Fe, 15% Cr 7. Tembaga (Cu)

a. Terdapat di alam dalam keadaan bebas, juga sebagai senyawa-senyawa Cuprite, chalcocite (Cu2S), malachite (Cu(OH)2.CO3) b. Biloks Cu dalam senyawanya +1 dan +2

Cu dengan biloks +2, misalnya terisi CuSO4.5H2O berwarna biru. Senyawa ini mudah larut dalam air dan larutannya berwarna biru. Terusi yang dipanaskan akan menyebabkan warna biru hilang disebabkan karena air kristalnya lepas membentuk padatan putus. o Cu dengan biloks +1 bersifat tidak stabil, berubah menjadi Cu2+ 2Cu+(aq) Cu2+(aq) + Cu(s) o Logam Cu berwarna kemerahan dan bersifat konduktor yang baik o Cu diperoleh dengan cara sebagai berikut: Pemekatan cara flotasi

Konsentrat mengandung 25-30% Cu sebagai Cu2S dengan Fe sebagai pengotor. Konsentrat dipanaskan dengan silica (SiO2), terjadi dua cairan: a. Matte mengandung 30-60% Cu2S dan sedikit FeS b. Terak yang menagndung FeSiO3 Pemisahan terak Matte dileburkan dengan silica membentuk dua cairan: a. Logam putih Cu2S dengan Cu2O b. Terak Logam putih dilebur pada 1200-1300oC sehingga diperoleh Cu kasar (blister copper) 2Cu2S(l) + 3O2(g) 2Cu2O(l) + 2SO2(g)

2Cu2O (l) + Cu2S(l) 6Cu(l) + SO2(g) Pemurnian (refining) Dilakukan dengan elektrolisis pada 50-60oC dari larutan CuSO4 yang diasamkan, Cu murni sebagai katoda dan Cu tidak murni sebagai anoda. Cu tidak murni akan terendapkan di katoda. Penggunaan Cu dan senyawanya a. Campuran Cu(OH)2 dan CuSO4 disebut bubur BORDEAUX, digunakan untuk membunuh hama tumbuh-tumbuhan. b. Untuk paduan logam kuningan (Cu dan Zn) perunggu (Cu dan Zn)

c. Kabel listrik d. Pipa air o Beberapa reaksi kima

Cu2+(aq) + 4NH4OH(aq) 4H2O berlebih Cy2+(aq) 2OH-(aq)

[Cu(NH3)]2+(aq) +

biru tua Cu(OH)2(s) biru

Perak (Ag)

Di alam terdapat dalam keadaan bebas atau sebagai Ag2S (argentite) Ag merupakan logam berwarna putih dan konduktor yang baik Senyawa senyawa Ag umumnya memiliki biloks +1, misalnya AgNO3 Pembuatan Ag Ag2S(s) + 4CN-(aq) + S2-(aq) Zn(s) + 2[Ag(CN)2-(aq) + 4OH-(aq) (aq) + Zn(OH)42-(aq) 2Ag(s) + 4CN2[Ag(CN)2]-(aq)

Seng (Zn)

10

Terdapat dialam sebagai zincite (ZnO) dan spalarite (ZnS) Zn dihasilkan dengan pemanggangan ZnS kemudian ZnO direduksi dengan karbo pijar. 2ZnS + 3O2 ZnO + C 2ZnO + 2SO2 Zn + CO

suhu proses kurang lebih 1200oC diatas sushu tersebut Zn menguap dan dikondensasi menjadi debu Zn. Zn mudah bereaksi dengan asam membentuk H2 Zn(s) + 2H+(aq) Zn 2+ (aq) + H2(g) Zn2+ tidak berwarna dan dalam air terhidrolisis. Zn2+ + H2O Zn(OH)+ + H+ ZnS digunakan sebagai pengubah berkas electron menjadi cahaya tampak dalam layar tv. Cadmium (Cd)

Terdapat sebagai senyawa, misalnya CdS (greenoklit)

11

Dihasilkan sebagai hasil samping ekstraksi Pb dan Zn atau dihasilkan dengan mereduksi Cd2+ dengan Zn. a. mula-mula CdS dilarutkan dalam asam b. larutan Cd2+ direduksi dengan Zn CdS(s) + 2H+(aq) Cd2+(aq) + ZnS(s) Cd2+(aq) + H2S(g) Cd(s) + Zn2+(aq)

Digunakan pada paduan logam, cat dan diproduksi beberapa plastic. Adanya Cd bebas di udara atau terlarut yang berbahaya bagi manusia a. adanya Cd dalam tulang menyebabkan tulang berposi dan mengalami keretakan b. Cd dapat menggantikan Zn pada metabolism lemak sehingga reaksi terhambat.

Emas (Au)

Terdapat dialam dalam keadaan bebas atau sebagai calaverite (AuFe2) Biloks dalam senyawa adalah +1 dan +3 Merupakan konduktor yang baik Au murni bersifat lunak, agar menjadi keras maka dicampur logam lain emas 24 karat Cara memperoleh emas: pemekatan bijih emas dilakukan dengan cara flotasi
12

emas murni

Konsentrat diaduk dengan larutan naCN dan udara 4 Au(s) + 8CN-(aq) + O2(g) + 2H2O(l) 4Au(CN)2-(aq) + 4OH-(aq)

Larutan direduksi dengan Zn dan Au dipisahkan 2Au(CN)2-(aq) + Zn(s) Zn(CN)42-(aq) + 2Au(s)

Emas tidak termakan oelh udara dan asam tetapi larut dalam air raja/aqu regia (HNO3(p) : 3HCl(p)) menghasilkan kompleks [Au(Cl4)]Au(s) + 4Cl-(aq) + 3NO3-(aq) + 6H+(aq) 3NO3+(aq) + 3H2O (l) Penggunaan Au a. jaminan moneter b. perhiasan c. komponen listrik kualitas tinggi Raksa (Hg) [AuCl4]-(aq) +

Terdapat dalam mineral, misalnya sinabat (HgS) Pada suhu kamar berwujud cair, mudah menguap dan uapnya bersifat racun Berat jenisnya besar dan daya muatnya kecil. Digunakan untuk thermometer dan barometer Bilangan oksidasinya +1 dan +2 Hg dihasilkan dengan pemanggangan mineral HgS HgS + O2 Hg + SO2

Hg melarutkan logam-logam Cu, Ag, Au, dan logam-logam alkali Larutan logam dalam raksa disebut AMALGAMI Senaywa Hg dengan biloks +1, contohnya Hg2Cl2 Hg2Cl2 sukar larut dalam air

13

Hg2Cl2 bereaksi dengan larutan ammonia membentuk padatan hitam Hg2Cl2(s) + 2NH3(aq) (aq) + Cl-(aq) HgNH2Cl(s) + Hg(s) + NH4+

Senyawa Hg dengan biloks +2, contohnya HgCl2 bersifat racun . Larutan Hg2+ direakskan dengan Na)H atau KOH terbentuk endapan HgO berwarna kuning Hg2+(aq) + 2OH-(aq) HgO(s) + H2O(l) kuning

Larutan Hg2+ ditambahkan larutan KI membentuk encdapan jingga yang larut bila KI berlebihan membentuk senyawa komplek HgI42Hg2+(aq) + 2I-(aq) HgI2(s) jingga HgI2(s) + 2I-(aq) HgI42-(aq)

senyawa komplek HgI4- dinamakan larutan NESSLER yang digunakan untuk menetapkan ion ammonium (NH4+) Penggunaan - HgO (kuning; tidak larut dalam air) digunakan sebagai komponen obat atau salep mata - Hg(NO3)2 digunakan pada pembuatan topi (berbahaya sebab menimbulkan gangguan jiwa) Tiga bentuk merkuri yang berbahaya dalam tubuh manusia: 1. Merkuri sebagai logam dapat merusak jaringan otak apabila masuk ke jarinagn darah 2. Senyawa anorganik merkuri yang berbahay adalah yang dapat larut dalam air, misalnya Hg(NO3)2. Merkuri anorganik di dasar sungai daoat diubah menjadi merkuri organic oleh bakteri (penyakit minamata)

14

3. Senyawa merkuri organikyang sangat berbahaya misalnya (CH3)2Hg atau (CH3)HGX; dengan X=halogen atau nitrat

Krom ( Cr )

Terdapat di alam sebagai Cr2O3 atau FeO.CrO3 Keras dan tahan karat Titik didih dan titik lelehnya tinggi Krom termasuk logam reaktif , bereaksi dengan O2 membentuk oksidanya 2Cr + 3O2 Pembuatannya Dalam bidang industri , kromium dibutuhkan dalam dua bentuk yaitu kromium murni dan aliasi besi-kromium yang disebut ferokromium Tahapan pengekstrasinya sebagai berikut : 1. Cr(III) dalam bijih diubah menjadi dikromat (VI) FeO. CrO3(s) + 4OH-(aq) + O2 FeO(s) + CrO42-(aq) + 2H2O(l) 2CrO42-(aq)
asam

2CrO3

Cr2O72-(aq)

2. Reduksi Cr (VI) menjadi Cr (III)

15

Na2Cr2O7(s) + 2C (s) Cr2O3(s) + 2Al(s)

200C

Cr2O3(s) + Na2CO3 (s) + CO(g)

3. Reduksi kromium (III) oksida dengan aluminium ( reaksi termit ) Al2O3(s) + Cr(s)

Proses ini disebut proses GOLDSCHMIT Dihasilkan Cr dengan kemurnian 97-99% FeCr (Ferokromium) diperoleh dari mereduksi biji FeO. CrO3 dengan kokas atau silikon dalam tanur listrik. FeO. Cr2O3 (s) + 4C (s) Penggunaan a) Penyepuhan kromium Memberikan efek dekoratif ( lapisan kromium indah , mengkilat , tidak kusam, tahan panas, tahan pakai, tahan korosi, dan koefisien geser rendah ) dan sifat kekerasan. b) K2Cr2O7 atau CrO3 dalam H2SO4(p) merupakan oksidator kuat sehingga digunakan untuk pencucian peralatan laboratorium. c) Na2Cr2O7. 2H2O dalam jumlah sedikit digunakan daam FeCr (s) + 4CO (g)

penyamakan kulit. d) Digunakan sebagai pigmen : PbCrO4 (kuning kromium) Cr2O3 (Hijau kromium) e) Ferokrom digunakan untuk membuat baja kromium f) Senyawa kromium digunakan dalam alat penganalisis napas yang digunakan untuk menangkap peminum alkohol (pengemudi mobil) oleh polisi Kromium ( +2 ) Logam Cr melarut dalam larutan HCl atau H2SO4 membentuk [Cr(H2O)6]2+ berwarna biru langit. Cr(s) + 2H+(aq) Cr2+(aq) + H2 (g) Ion Cr2+ dapat terbentuk dari reduksi larutan kromium (VI) misalnya Kromat atau dikromat atau ion kromium (III) oleh Zn dan HCl Cr2O72 (aq) Cr3+(aq) Cr2+(aq)

16

Jingga Potensial reduksi Cr


3+

Hijau Cr
3+

Biru langit E = -0,41 V 2Cr3+(aq) +2H2O(l)

Sehingga Cr2+ mudah dioksidasi di udara menjadi ion Cr3+ 2Cr2+(aq) + 4H+(aq) +O2 (g) Ion Cr dapat bereaksi dengan H+ atau H2O apabila terdapat katalis serbuk logam 2Cr2+(aq) + 2H2O(l) 2Cr3+(aq) + 2H+(aq) Kromium (+3) Ion kromium (III) merupakan ion yang paling stabil diantara kation logam transisi Dalam larutan, ion ini terdapat sebagai [Cr(H2O)6]3+, dan berwarna hijau Apabila H20 diganti dengan ion klorida , akan terjadi perubahan warna [Cr(H2O)5Cl]2+ berwarna hijau muda [Cr(H2O)4Cl2]+ berwarna hijau tua Dengan basa [Cr(H2O)6]3+ akan membentuk Cr203. X H2O berwarna hijau muda [Cr(H2O)6]3+(aq) + OH-(aq) balik Cr2O3. X H2O (s) 2Cr3+(aq) + 2OH-(aq) +H2(g) 2Cr3+(aq) +H2(g)

Dalam basa berlebihan membentuk [Cr(OH)6]3-(aq) Komplek Cr(III) umumnya berwarna hijau baik dalam bentuk anion maupun kation Contoh : [Cr(H2O)6]3+; [Cr(NH3)6]3+; [CrCl6]3- ; [Cr(CN)6]3- yang bersifat paramagnetik Kromium ( +6 ) Kromium (VI) oksida CrO3 bersifat asam , sehingga dapat bereaksi dengan basa membentuk ion kromat (VI) CrO3(s) + 2OH-(aq) CrO42-(aq) + H2O(l)

Cr(OH)3 dapat dioksidasi oleh Na2O3 menghasilakn ion kromat yang berwarna kuning

17

2Cr(OH)3 + 2Na2O2 + 2H+(aq) 4H2O(l)

2CrO42-(aq)

6Na+(aq)

Pengasaman ion kromat menghasilkan ion dikromat yang berwarna jingga 2CrO42-(aq) + 2H+(aq) Cr2O72-(aq) + H2O(l)

Struktur CrO42- adalah tetrahedral dari ion Cr2O72- mempunyai struktur tetrahedran rangkap. O Cr -O OIon kromat Ion dikromat O 0O Cr -O O O Cr O O

Besi (Fe)

18

Terdapat di alam sebagai : Kadar fosfor rendah 1. Hematit merah ( Fe2O3 ) 2. Magneit ( Fe304 ) Kadar fosfor tinggi 3. Hematit coklat 4. Siderit ( FeCO3) 5. Pirit (FeS) sumber besi Tidak digunakan sebagai

Banyak dikenal dengan biloks +2 (Fe2+) dan +3 (Fe3+) Fe3+ lebih stabil dibandingkan dengan Fe2+ Pengolahan besi Dikenal dengan menggunakan tanur hembus , tahapannya sebagai berikut: 1) Daerah pengeringan (500 C) Kokas (C) dan bijih besi (Fe2O3) dari atas dikeringkan terlebih dahulu pada 500c 2) Daerah reduksi C + O2 CO2 + C 3Fe2O3 + CO Fe3O4 + CO FeO + CO CO2 CO 2Fe3O4 + CO2 3FeO + CO2 Fe + CO2

3) Daerah korburasi ( Penyerapan ) Sebagian besi menyerap karbon. 4) Daerah pencairan Besi mencair pad 1000 C Besi cair terlindung oleh lapisan terak dari oksida Terak merupakan garam silikat sebagai hasil tambahan CaO + SiO2 CaSiO3

Yang dihasilkan pada proses tanur tinggi adalah besi kasar cair yang mengandung 5% C,mungkin terdapat Silikon atau Fosfor.

19

Besi tuang dihasilkan dengan mengalirkan besi kasar cair tersebut ke dalam cetakan-cetakan dari grafit. Baja dibuat dari besi kasar cair dengan mengurangi kadar C ( max 2% C)

PROSES BESSEMER : udara panas dialirkan melalui lubang-lubang kecil pada konvertor yang berisi besi kasar cair ,sehingga karbon dioksidasi menjadi CO2 dihasilkan baja Sifat besi dan ssenyawanya 1. Besi bereaksi denga uap air pada suhu tinggi 3Fe(S) + 4H2O(g) Fe2O4 (s) + 4H(g) 2. Besi bereaksi dengan HCl dan H2SO4 encer Fe(S) + 2H3O(aq) Fe2+(aq) + H2(g) + 2H2O(l) 3. Dalam larutan asa kompleks [Fe(H2O)6 ]2+(aq) relatif lebih stabil tetapi dalam suasana netral dan basa akan teroksidasi oleh udara membentuk [Fe(H2O)6 ]3+ 4. Larutan[Fe(H2O)6 ]3+ bersifat asam sebab mengalami hidrolisis. [Fe(H2O)6 ]3+(aq) + H2O Cara membedakan Fe2+ dengan Fe3+ Dengan NaOH Fe2+(aq) + 2OH-(aq) Fe(OH)2(s) Fe3+(aq)+ 3OH-(aq) Fe(OH)3(s)
COKLAT KEMERAHAN

[Fe(H2O)5(OH)]2+(aq) + H3O

Penggunaan Baja sedang (0,69-0,2% C ; 0,05-1,6% Mn ; 0,2-0,75% Si ) bersifat mudah dibentuk yang digunakan untuk jarum,ppa, da bahan mobil.

20

Baja berkadar karbon tinggi, bersifat keras, digunakan untuk perkakas paku,pelat (0,4-0,9% C ; 0,5-1,0 % Mn ; 0,2-0,75% Si) Stainless stell (0,2-0,4% C ; 18% Cr,8% Ni) bersifat tahan korosi ,digunakan untuk pisau dan perkakas . Baja manga (0,4-0,9% C ; 5% w), bersifat sangat keras dan digunakan untuk ujung alat pemotong. SENYAWA KOORDINASI 1. Senyawa koordinasi terdiri dari : Ion logam beruatan positif disebut atom pusat Sejumlah gugus koordinasi disebut ligan

2. Ion positif betindak sebagai asam Lewis Ligan positif bertindak sebagai basa Lewis 3. Ligan sekurang-kurangnya mempunyai 1 pasang e- bebas dalam orbital ikatnya. 4. Perbandingan besarnya ligan dan atom pusat merupakan faktor utama yang menentukan jumlah ligan maksimum yang dapat ditampung. 5. Jumlah ikatan kovalen koordinasi yang dapat terbentuk pada pembentukan kompleks disebut bilangan koordinasi dan ion pusat. Misal : ion Cu2+ mempunyai bilangan koordinasi 4 dalam [Cu(H2O)4]2+,[Cu(NH3)4]2+ [CuCl4]2Ion Fe3+ mempunyai bilangan koordinasi 6 dalam [Fe(H2O)6]3+, [FeF6]3-, dan [Fe(CN)6]3ION Ag+ mempunyai bilangan koordinasi 2 dalam .........................................

TATA NAMA SENYAWA KOORDINASI


a) Penamaan ligan Beberapa logam memiliki nama khusus NH3 H2O ammin aqua

21

NO CO

nitrosil karbonil

Ligan anion diberi nama umum+akhiran-o FClBr


-

Fluoro Kloro Bromo Ciano

CNOHCO3
2-

Siano hidrokso karbonato oksalato

CN

C2O4

Radikal diberi nama seperti nama biasa CH3 metil

C6H5 hexsil

Ligan yang menggunakan nama biasa tanpa spasi (CH3)2SO (C6H5)3O dimetil sulfaksida trifenil fosfin

Ligan yang menggunakan nama biasa tanpa spasi (CH3)2SO C5H5N C6H5 dimetil sulfaksida piridin trifenilfosfin

Ligan N2 dan O2 disebut dinitrogen dan dioksigen Penyebutan banyaknya ligan digunakan awalan yunani (di-,tri-,tetra,penta-,heksa)

b) Urutan penyebutan Nama garam Kation disajikan lebih dahulu kemudian nama anion. Misal : Cu(NH3) SO4 Namanya : tetraamin tembaga (II) sulfat

22

Untuk ion kompleks ,molekul ligan disebutkan terlebih dahulu,kemudian logam. Cu(NH3)42+ ion tetraamin tembaga (II) Ligan disusun berdasarkan abjad dan biasanya ligan netral disebutkan terlebih dahulu ,kemudian ligan anion

c) Ion logam Untuk kompleks netral dan kation,setelah nama ligan diikuti nama logam dan diberi bilangan oksidasi dengan angka Romawi dalam tanda kurung. Contoh : Ag (NH3)2+ ion diaminperak (I) Untuk kompleks anion logam diberi akhiran at [Ni(CO)42-] Ion tetrasiano nikelat (II)

LANTANIDA
Lantanida membentuk susunan valensi yang beragam, Lantanida membentuk ion-ion +2 atau +4. Ion +2 mudah dioksidasi dan ion +4 mudah direduksi menjadi ion +3. Bagi + lantanida, tingkat oksidasi IV bagi Ce memberikan Ce4+ dengan konfigurasi kulit f yang kosong dari La3+. Demikian juga, pembentukan Yb2+ meberikan ion ini konfigurasi f14. Konfigurasi f7 yang terisi-1/2 dari Gd3+ dibentuk oleh reduksi menghasilkan Eu2+ atau oksidasi menghasilkan Pb4+. Factor-faktor lain yang terlibat, dengan demikian, diperlihatkan oleh adanya banyak ion +2 yang disatabilkan dalam isi CaF2 dan kompleks florida Pr4+ dan Nd4+. Sifat magnetic dan spectra. Ion lantatida yang memiliki electron tidak berpasangan berwarna dan paramagnetic. Terdapat perbedaan mendasar dari unsure-unsur grup d dalam hal bahwa electron-elektron 4f adalah electron dalam dan terlindung sangat efektif dari pengaruh gaya luar oleh tumpukan kulit 5s2 dan 5p6. Dengan demikian, hanya terdapat pengaruh yang benar-benar lemah dari medan ligan. Sebagai hasilnya, transisi electron antara orbital-orbital f menimbulkan pita serapan yang sangat sempit, sama sekali tidak mirip

23

dengan pita lebar yang dihasilkan dari transisi d-d, dan sifat magnetic ionion sedikit dipengaruhi oleh kimiawi sekelilingnya. Bilangan koordinasi dan stereo kimia. Ini adalah kekhasan ion M3+ bahwa bilangan koordinasi melampaui 6 adalah biasa. Sangat sedikit spesies koordinasi -6 diketahui, namun bilangan koordinasi -7,-8,-9 adalah penting. Dalam ion [Ce(NO3)6]2-, Ce dikelilingi oleh 12 atom oksigen dari gugus kelat NO3.

AKTINIDA
Aktinida adalah kelompok unsur kimia yang mencakup 15 unsur antara aktinium dan lawrensium pada tabel periodik, dengan nomor atom antara 89 sampai dengan 103. Seri ini dinamakan menurut unsur aktinium. Semua aktinida, kecuali lawrensium merupakan unsur blok-f. Unsur-unsur kelompok aktinida adalah radioaktif, dengan hanya aktinium, torium, dan uranium yang secara alami ditemukan di kulit bumi. Lima belas unsur dari aktinium, (Ac) sampai lawrensium, (Lr), disebut dengan aktanida Simbol umum untuk unsur-unsur ini adalah An. Semua unsur aktanida bersifat radioaktif dan sangat beracun. Di alam aktanida yang ada dalam jumlah yang cukup adalah torium, Th, protaktinium, Pa dan uranium, U. Unsurunsur tadi diisolasi dari bijihnya dan digunakan dalam berbagai aplikasi. Logam plutonium, Pu, diproduksi dalam jumlah besar dan efisiensi ekonomisnya dan keamanan penggunaannya sebagai bahan bakar reaktor nuklir dan reaktor pembiak saat ini sedang banyak dipelajari. Untuk unsur yang lebih berat dari amerisium, Am, karena jumlah yang dapat diisolasi sangat kecil dan waktu paruhnya sangat pendek, studi sifat-sifat kimia unsur-unsur ini sangat terbatas. Walaupun aktanida mirip dengan laktanida dalam pengisian elektron 5fnya, sifat kimianya tidak seragam dan masing-masing mempunyai sifat yang unik. Promosi elektron dari 5f-6d memerlukan energi yang besar dan contoh senyawa dengan ligan asam telah dikenal dan orbital 5f, 6d, 7s dan 7p

24

berpartisipasi dalam ikatan. Senyawa trivalen aktanida umum dijumpai tetapi bilangan oksidasi selain tiga bukan tidak umum. Khususnya torium, protaktinium, uranium and neptunium yang cenderung berbilangan oksidasi +4 atau bilangan oksidasi yang lebih tinggi. Karena keradioaktifannya rendah, torium dan uranium yang ditemukan sebagai mineral dapat ditangani dengan legal di laboratorium biasa. Senyawa seperti ThO2, ThCl4, UO2, UCl3, UCl4, UCl6, UF6, dsb bermanfaat untuk berbagai kegunaan. Khususnya UF6, yang mudah menyublim dan merupakan gas yang cocok untuk difusi gas dan melalui proses sentrifugasi gas dalam preparasi 235U. Torium adalah unsur yang oksofilik mirip dengan laktanida.

25

Anda mungkin juga menyukai