Anda di halaman 1dari 34

Oksidasi Biologi

dr. Hj. Ida Nurwati, M. Kes

Proses oksidasi-reduksi
Proses

pd MH energi

: aerob CO2 + Air anaerob (peragian KH) CO2 + etanol Oksidasi : + enzim (bertahap) + non enzim (spontan + perlu logam) Fe, Cu ROS ( Reaktive Oxygen Spesies)

kerusakan oleh radikal bebas Inflamasi, penuaan, karsinogenik Diatasi dgn zat anti oksidan : Enzimatik : superoksida dismutase katalase peroksidase Non enzimatik : Vit C glutation Vit E karoten Flavonoid
Proses

Sitokrom

: suatu kelomp protein yg ditandai adanya ggs hema yg mengandung besi yg terikat sec kovalen pd proteinnya Peroksisom : pembungkus membran organel sitoplasma. Mikrosomal : bagian sel yg tda : ribosom & RE Gugus prostetik : Ko faktor yg terikat secara kuat.

Ko faktor Komp. Non protein yg dibutuhkan enzim agar aktif

Aktifator Brp logam

Ko Enzim Brp molekul organik

Oksidasi : proses pelepasan (pengurangan) elektron. Reduksi : proses penambahan (pengambilan) elektron Reaksi :

e oksidasi Fe 2+ ---------------------- Fe 3+ ---------------------reduksi e Molekul pemberi elektron reaksi disebut pereduksi (reduktor, reduktan Molekul penerima elektron disebut pengoksidasi (oksidator, oksidan)

POTENSIAL REDOK
Potensial redok = E 0 yaitu Potensial elektroda hidrogen pada pH:7,0 sebesar

-0, 42 V. Potensial redoks negatif besar akan lebih mudah memberikan elektronnya dibanding pasangan dengan potensial redoks negatif kecil atau positif. Sebaliknya suatu oksidan kuat ( yang ditandai dengan potensial redoks positif besar memiliki afinitas tinggi untuk elektron).

Tabel 1. Potensial oksidasi-reduksi baku


Sistem oksidasi-reduksi E 0 , Volt ============================================== == Asetat+2H+2e-======Asetaldehide - 0, 60 2H+2e==========H2 - 0, 42 Asetoasetat+2H++2e-=======hidroksibutirat - 0, 35 NAD++2H++2e-=========NADH+H+ - 0, 32 Asetaldehid+2H++2e-=====etanol - 0, 20 Piruvat+2H++2e-=======laktat - 0, 19 Oksaloasetat+2H++2e-=====malat - 0, 17 KoenzimQoks+2H++2e-====koenzimQ red + 0, 10 Sit. b (Fe3+)+e-=======Sitokromb (Fe2+) + 0, 12 Sitokrom c (Fe 3+) + e -======= Sitokrom c ( Fe 2+) + 0, 22 Sitokrom a(Fe3+)+e-=======Sitokrom a(Fe3+) + 0, 29 1/2O2+2H++2e-=======H2O + 0,82

1. OKSIDASE

Enzim yang mengkatalisis pelepasan hidrogen dari substrat AH2 dan diterimakan hanya kepada Oksigen (1/2 02) sebagai akseptor hidrogen. Reaksi :

Oksidase yang berkaitan dengan flavoprotein

Enzim flavoprotein mengandung :


flavin mononukleaotida (FMN) flavin adenin dinukleotida (FAD) FMN dan FAD vitamin riboflavin

Banyak enzim flavoprotein mengandung satu atau lebih logam sebagai kofaktor esensial dan dikenal nama metaloflavoprotein Misal: oksidase asam L-amino, yaitu suatu enzim berikatan FMN yang ditemukan dalam ginjal dengan spesifitas umum untuk deaminasi oksidatif asam L-amino yang terdapat dalam alam. Enzim xantin oksidase terdapat dalam susu, usus halus, ginjal dan hati. Enzim ini mengandung molibdeum dan mempunyai peranan yang penting untuk konversi basa purin menjadi asam urat.

Oksidase mengandung tembaga

Sitokrom oksidase (sitokrom a3) : hemoprotein yang tersebar luas dalam banyak jaringan dengan gugus prostetik heme yang tipikal serta terdapat dalam mioglobin, hemoglobin. Sitokrom ini mengandung 2 molekul hem, yang masing-masing dengan satu atom Fe yang berubah-ubah antara Fe 3+ (teroksidasi) dan Fe 2+(tereduksi) selama oksidase dan reduksi. Terdapat pula dua atom Cu yang masing- masing berikatan dengan satu unit hem. Gas karbon monoksida, sianida dan hidrogen sulfida merupakan racun bagi enzim sitokrom oksidase.

2. DEHIDROGENASE
Oksigen tidak dpt digunakan sebagai akseptor Hidrogen. Dua fungsi utama enzim-enzim ini : a) Pemindahan hidrogen dari substrat yang satu kepada substrat lainnya dlm reaksi oksidasi-reduksi yang terangkai. Reaksinya reversibel, shg memudahkan pemindahan senyawa ekuivalen pereduksi secara bebas di dalam sel. Tipe reaksi ini memudahkan oksidasi suatu substrat, terutama berguna untuk memungkinkan terjadinya proses oksidasi dalam keadaan tanpa oksigen (anaerob), seperti glikolisis anaerob.

b)

Oksidasi metabolit yang dikatalisis oleh pasangan dehidrogenase

Sebagai komponen dalam rantai respirasi pengangkutan elektron dr substrat ke oksigen

a. b.

Dehidrogenase yang tergantung pada koenzim Nikotinamida Ada 2 koenzim yaitu : Nikotinamida adenin dinukleotida (NAD +) Nikotinamida adenin dinukleotida fosfat (NADP +) NAD + dan NADP + terbentuk dalam tubuh dari niasin Koenzim tersebut direduksi oleh substrat spesifik enzim dehidrogenase dan dioksidasi kembali oleh akseptor elektron yang sesuai (gambar)

NAD +

: mereduksi NAD + menjadi NAHD + sambil mengubah bentuk tereduksi anggota pasangan redoks menjadi bentuk teroksidasi. NADP + mengandung gugus fosfat yang diesterkan pada posisi 2 ribosa pada adenosinnya. Dehidrogenase ini NAD(P)H yang terbentuk akan dilepaskan dari dehidrogenase primernya dan bertindak sebagai substrat untuk langkah reaksi berikutnya dalam sistem transport elektron mitokondria. Berbeda dengan FMN dan FAD + koenzim ini dapat berdisosiasi dan reversibel dari masing - masing apoenzimnya.

Enzim dehidrogenase yang berikatan dengan NAD mengkatalisis reaksi oksidoreduksi dalam lintasan oksidatif metabolisme, khusus nya dalam glikolisis, siklus asam sitrat dan rantai respiratorik mitokondria. NADP ditemukan secara khas dlm sintesa reduktif, lintasan ekstramitokondria pd sintesa asam lemak & sintesa steroid.


a.

b.

Dehidrogenase yang berhubungan dengan flavin. Dalam reaksi redoks ini yang biasanya digunakan adalah : Flavin adenin dinukleotida (FAD) Flavin adenin mononukleotida (FAM) FAD dan FAM ini berfungsi sebagai akseptor elektron.

Oksidasi

awal NADH dalam rantai respirasi mitokondria dikatalisis oleh enzim yang mengandung FMN yaitu NADH dehidrogenase. Ekivalen pereduksi yang dihasilkan di sini kemudian dipindahkan ke flavoprotein lain yang disebut flavoprotein pemindah elektron. FAD dan FMN enzimnya terkait secara kovalen dan non kovalen.

Ada dua kelompok flavoprotein yaitu :

dehidrogenase dimana flavin tereduksi di oksidasi kembali oleh pengangkut elektron selain oksigen (misalnya koenzim Q, ferrisianida, biru metilen atau fenazina metosulfat. b. Oksidase dimana flavin elektron O2, menghasilkan hidrogen peroksida (H2O2). Selanjutnya diuraikan menjadi air dan oksigen oleh enzim katalase. 2H2O2 2H2O + O2
a.

Sitokrom

dapat diklasifikasikann sebagai enzim dehidrogenase, kecuali sitokrom a3 ( sitokrom oksidase) Sitokrom merupakan hemoprotein yang mengandung besi dimana atom besi berubah-ubah antara Fe 3+ dan Fe 2+ selama oksidasi - reduksi. Sitokrom R. respiratori, yaitu sitokrom b, c1, c, a dan a3 (sitokrom oksidase) Sitokrom c yang dapat larut. Sitokrom pada retikulum endoplasma (sitokrom P450 dan b5), sel tanaman, bakteri dan ragi.

3. ENZIM HIDROPEROKSIDASE
E.

Hidroperoksidase menggunakan hidrogen peroksida atau peroksida organik sebagai sebagai substrat. Ada 2 tipe enzim yaitu : peroksidase dan katalase. Enzim hidroperoksidase melindungi tubuh terhadap senyawa-senyawa peroksida yang berbahaya. Penumpukan senyawa peroksida radikal bebas akan merusak membran sel dan kemungkinan menimbulkan kanker dan aterosklerosis

A.ENZIM PEROKSIDASE
Enzim peroksidase mereduksi senyawa peroksida dengan menggunakan berbagai akseptor elektron E. peroksidase : tumbuhan, air susu, leukosit, trombosit dan jaringan lain yang terlibat metabolisme eikosanoid. enzim peroksidase, mereduksi hidrogen H2O2 dgn menggunakan beberapa substansi yang akan bertindak sebagai akseptor elektron, seperti askorbat (vitamin C), kuinon dan sitokrom c. H2O2 + AH2 --------------------- 2H20 + A Peroksidase

Pada

eritrosit enzim glutation peroksidase yang mengandung selenium sebagai gugus prostetik, akan mengkatalisis penghancuran H2O2 serta senyawa hidroperoksida lipid dgn glutation yang tereduksi dan melindungi lipid membran serta hemoglobin terhadap oksidase oleh senyawa peroksida

B.KATALASE
Enzim Katalase: merubah H2O2 menjadi H2O, hidrogen peroksida sebagai donor dan akseptor elektron Katalase merupakan suatu hemoprotein yang mengandung 4 gugus heme. Enzim ini mempunyai aktivitas peroksidase dan mampu menggunakan satu molekul H2O2 sebagai substrat atau donor elektron dan molekul H2O2 yang lain sebagai oksidan atau akseptor elektron. H2O2 --------------------- 2H20 + O2 Katalase Katalase ditemukan dalam darah, sumsum tulang, membran mukosa, ginjal dan hati.

Katalase mengubah hidrogen peroksida yang terbentuk oleh kerja enzim oksidase. Mikrobodi atau peroksisom dijumpai dalam banyak jaringan, termasuk hati. Peroksisom kaya akan enzim oksidase dan katalase, yang menunjukkan adanya keuntungan biologi bila kelompok enzim yang memproduksi H2O2 bersama dengan kelompok enzim yang mengubah H2O2

A AH2

AH2

O2

Oksidase

H2O2

katalase

2H20

H2O2 O2 Gambar 1.4 : Enzim Katalase menggunakann hidrogen peroksida sbg donor & akseptor elektron

4. ENZIM OKSIGENASE
Enzim oksigenase mengkatalisis pengangkutan langsung dan penyatuan oksigen ke dalam molekul substrat Berlangsung dalam 2 tahap : 1. Pengikatan oksigen dengan enzim pada tempat aktif. 2. Oksigen yg terikat direduksi atau dialihkan ke substrat.

Enzim oksigenase dibagi menjadi 2 sub kelompok yaitu


Enzim dioksigenase Menyatukan kedua atom mol. oksigen ke dlm substrat A + O2 AO2 Contoh : enzim yang mengandung zat besi seperti homogentisat dioksidase (oksidase) dan 3-hidroksiantranilat dioksidase (oksidase) dari supernatan hati, dan enzimenzim yang menggunakan heme seperti L-triptofan dioksigenase (triptofan pirolase) dari hati.
a)

b)

Enzim Monooksigenase (fungsi campuran oksidase dan hidrolase) Menyatukan satu atom mol. oksigen ke dlm substrat Atom oksigen direduksi menjadi air dan untuk tujuan ini diperlukan donor elektron atau kosubstrat tambahan. A-H + O2 + ZH2 A-OH + H2O + Z

Sistem

monooksigenase Sitokrom P450 mikrosom penting untuk hidroksilasi obat. Reaksi enzimatis secara kolektif dikenal dengan nama siklus hidroksilase. Obat-H+ O2 +2 Fe 2+ + 2H+ Obat- OH + H2 O+ 2 Fe3+ (P 450) Hidroksilase (P450)
Obat-obat

yang dimetabolit melalui sistem ini yaitu benzipiren, aminopirin, anilin, morfin dan benzfetamin Enzim monooksidase ditemukan dalam mikrosom sel hati bersama enzim sitokrom P 450 dan sitokrom b5. Preparat obat seperti fenobarbital mempunyai kemampuan untuk menimbulkan pembentukan mikrosomal dan sitokrom P450.

Sistem

Monooksigenase Sitokrom P450 Mitokondria mengkatalisis reaksi Hidroksilasi Steroid. Sistem ini ditemukan pada jaringan steroidogenik seperti korteks adrenal, testis, ovarium serta plasenta, dan berhubungan dengan biosintesa hormon-hormon steroid dari kolesterol. Dalam kortek adrenal terdapat sitokrom P450 mitokondria dengan jumlah enam kali lebih banyak dari pada jumlah sitokrom pada rantai respirasi.

5. SUPEROKSIDA DISMUTASE
Radikal bebas superoksida dapat menyebabkan keracunan oksigen. Oksigen dapat tereduksi dengan mudah dalam jaringan menjadi radikal bebas anion superoksida ( O2- ) dan adanya enzim superoksida dismutase dalam berbagai organisme aerob menunjukkan bahwa toksisitas oksigen disebabkan oleh perubahan oksigen menjadi superoksida. Superoksida terbentuk kalau ada flavin tereduksi, misalnya pada xantin oksidase, dioksidasi kembali secara univalen oleh molekul oksigen Enz - Flavin - H2 + O2 Enz - Flazin- H + O2- + H+

Superoksida

dapat mereduksi sitokrom c yang

teroksidasi : O2- + Sit c (Fe 3+) O2 + Sit c (Fe 2+) Atau dihilangkan dengan adanya enzim spesifik superoksida dismutase: O2- + O2- + 2H+ H2O2 + O2 Pada reaksi ini, superoksida bertindak baik sebagai oksidan maupun reduktan.

Fungsi

enzim superoksida dismutanse memberikan perlindungan bagi organisme aerob terhadap kemungkinan efek superoksida yang merusak. Enzim yang bersifat sitosolik ini tersusun dari 2 subunit , yang masing-masing sub unit satu ekuivalen Cu 2+ dan Zn 2+, sedang enzim mitokondrianya mengandung Mn2+ serupa dengan enzim yang ditemukan dalam bakteri. Zat anti oksidan misalnya - tokoferol (vitamin E), juga bertindak sebagai "penangkap" radikal bebas seperti O2- dan mengurangi toksisitas oksigen.

Anda mungkin juga menyukai