Anda di halaman 1dari 11

Bunga sepatu

Morfologi bunga sepatu : Hibitus : Perdu, tahunan, tegak, tinggi 3 m. Batang : Bulat, berkayu, keras, diameter 9 cm, masih muda ungu setelah tua putih kotor. Daun : Tunggal, tepi beringgit, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 10-16 cm, lebar 5-11 cm, hijau muda, hijau tua. Bunga : Tunggal, bentuk terompet, di ketiak daun, kelopak bentuk lonceng, berbagi lima, hijau kekuningan, mahkota terdiri dari lima belas sampai dua puluh daun mahkota, merah muda, benang sari banyak, tangkai sari merah, kepala sari kuning, putik bentuk tabung, merah. Buah : Kecil, lonjong, diameter 4 mm, masih muda putih setelah tua coklat. Biji : Pipih, putih. Akar : Tunggang, coklat muda.

a)

b)

Pembahasan Bunga sepatu adalah tanaman Perdu, tahunan, telgak, tinggi 3 m. Batang bulat, berkayu, keras, diameter 9 cm, masih muda ungu setelah tua putih kotor Daun tunggal, tepi beringgit, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 10-16 cm, lebar 511 cm, hijau muda, hijau tua. Bunga tunggal, bentuk terompet, di ketiak daun, kelopak bentuk lonceng, berbagi lima, hijau kekuningan, mahkota terdiri dari lima belas sampai dua puluh daun mahkota, merah muda, benang sari banyak, tangkai sari merah, kepala sari kuning, putik bentuk tabung, merah. Buah kecil, lonjong, diameter 4 mm, masih muda putih setelah tua coklat. Biji pipih, putih. Akar tunggang, coklat muda. Kesimpulan Bunga sepatu termasuk golongan bunga lengkap karena mempunyai kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari dan putik.

kembang Merak

Caesalpinia pulcherrima (L.) Swartz Nama umum Indonesia: Kembang merak, merakan (Jawa), patra kembala (Sunda), perak kegel (Madura), bunga kacang (Manado) Inggris: peacock flower Cina: siak tiek hua Kembang Merak Klasifikasi Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Rosidae Ordo: Fabales Famili: Caesalpiniaceae Genus: Caesalpinia Spesies: Caesalpinia pulcherrima (L.) Swartz

Caesalpinia pulcherima (Bunga Merak) Tanda tanda Penting Tumbuhan Caesalpinia pulcherima (Bunga Merak) Habitus Berupa Tumbuhan berkayu dengan habitus berupa pohon, dan tinggi mencapai 2 4 m. Akar Sistem perakaran pada Caesalpinia pulcherima adalah sistem akar tunggang, akar berbentuk bulat,dan berwarna coklat. Batang Batang dari Caesalpinia pulcherima bercabangarah pertumbuhanya tegak lurus dengan pola percabangan menggarpu (simpodial) bentuk batang bulat (teres) dan pada kulit batang terdapat duri. Daun Daun dari Caesalpinia pulcherima merupakan daun majemuk menyirip genap (paripinatus), anak daun bersirip 4-12 pasang, bentuk helaian daun bulat telur (ovatus), ujung dan pangkal membulat, tepi daun rata (integer), panjang helaian daun 1-3 cm, lebar 5-15 mm, pertulangan menyirip (penninervis) terdapat sendi daun (pulvinus) dan terdapat daun penumpu (stipula). Bunga Merupakan bunga majemuk dengan karangan bunga berbentuk tandan (racemus) dan termasuk kedalam bunga bisexualis. Perhiasan bunga berupa corolla dan calyx. Calyx terdiri dari 5 sepal yang lepas. Corolla berbentuk kupu-kupu terdiri dari 5 petal yang saling lepas, 1

petal yang besar disebut bendera atau vexilum, 2 sayap atau ala, 2 tunas atau carina satu sama lain terpisah warnanya putih. Benang sari atau stamen jumlahnya 10, 9 bersatu dan 1 buah lepas (diadelpus) semuanya sama panjang. Putik atau pistilum berjumlah 1 dengan letak ovarium superum terdiri dari 1 loculus dan 1 carpelum, jumlah ovulum bisa 1 sampai banyak ovulum dengan letak ovulum parietalis. Biji biji dari Caesalpinia pulcherima berkeping dua. Buah Termasuk kedalan buah Polong (legumen), panjang 6-12 cm, pipih,dan berwarna hitam.

DAUN Kl as i fi kasi Daun S i ngkon g Di pos kan ol eh baks o m esra di 10.22 Mempelajari klasifikasi daun singkong akan menuntun kita mengetahui seberapa dekat kita dengan tanaman ini. Siapa yang tidak kenal dengan singkong, tanaman yang satu ini bahkan sangat familiar di masyarakat kita dan mempunyai banyak nama diantaranya ubi kayu, (sulawesi), telo (jawa) dan banyak nama lainnya. Selain ditanam untuk diambil umbinya sebagai sumber karbohidrat tinggi singkong dikenal juga sebagai tanaman yang mempunyai banyak khasiat. Singkong pertama kali dikenal dan ditanam di negeri kita sekitar abad ke 18 tahun 1810 waktu itu masih penjajahan Belanda, dikenal dengan nama ilmiah Manihot esculenta Crantz ternyata langsung diminati oleh masyarakat kala itu karena mudah membudidayakan dan rasanya yang enak serta sifatnya mengenyangkan digunakan sebagai pengganti beras yang masih sulit waktu itu.

Soal rasa daun singkong juga tak kalah nikmatnya olahan sayuran lainnya. Saat ini banyak variasi menu yang mengkombinasikan singkong dengan bahan lainnya sehingga tercipta menu masakan baru. Tetapi yang lebih penting lagi kalau di dalam singkong banyak terdapat kalsium, protein, fosfor, protein, zat besi, vitamin A, beberapa vitamin lainnya dan pada klorofil daunnya ternyata juga berfungsi sebagai anti kanker, juga anti antioksidan dan vitamin C pada umbinya sendiri mempunyai efek farmakologis.

Klasifikasi daun singkong Seorang Carelius Linnaeus berkebangsaan swedia hidup antara tahun 1707 hingga 1778 yang telah banyak meneliti tentang berbagai tanaman berhasil mengklasifikasikan daun singkong. Klasifikasi sesungguhnya lebih diarahkan tentang seberapa dekat kekerabatan suatu tanaman dengan tanaman lain dinyatakan dengan nama-nama tertentu, untuk tanaman singkong dapat seperti ini : Kingdom Subkingdom Divisio : Plantae (kerajaan tumbuhan) : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh) : Spermatopytha (tumbuhan menghasilkan biji)

Kelas Sub kelas Ordo

: Magnoliopsida/dikotil (tumbuhan berkeping dua) : Rosidae : Euphorbiales

Family

: Euphorbiaceae

Genus Spesies

: Manihot : Manihot esculenta Crantz

Secara morfologi tanaman ini adalah tanaman tahunan dengan tinggi pohon dapat tumbuh sampai 2,5 meter. Dapat tumbuh dengan mudah di semua jenis tanah dari ketinggian 5 1500 mdpl, klasifikasi daun singkong berbentuk menjari dimana anak daun berbentuk menjari dari ujung tangkai daun. Akarnya bermodifikasi berbentuk umbi

Morfologi Dan Kandungan Daun Sirih

Morfologi dan kandungan daun sirih :: Sirih adalah salah satu dari sejumlah tanaman asli indonesia yang memiliki banyak khasiat untuk kesehatan. Tanaman yang tumbuh merambat pada batang pohon disekelilingnya ini dapat tumbuh dengan subur di wilayah tropis terutama pada tanah dengan kandungan bahan organik dan air yang banyak. Dataran tempat tumbuh tanaman sirih yaitu daerah dengan ketinggian sekitar 300-1000m dari permukaan laut.

Ada banyak jenis sirih yang ada sekarang ini, seperti sirih hijau, sirih merah, sirih belanda dan beberapa jenis sirih yang dijadikan sebagai tanaman hias. Klasifikasi dan Morfologi daun sirih : Klasifikasi ilmiah tanaman sirih

Kingdom : Plantae. Division : Magnoliophyta. Class : Magnoliopsida. Ordo : Piperales. Family : Piperaceae. Genus : Piper. Species : P. Betle

Morfologi / Ciri umum tanaman sirih :


Tumbuh merambat dengan ketinggian dapat mencapai 15 meter. Batang umumnya berwarna coklat kehijauan, batang berbentuk bulat, memiliki ruas, bagian ini merupakan bakal tumbuhnya akar. Daun sirih berbentuk jantung, tunggal, bagian ujung daun runcing, tumbuh berselang seling, setiap daun memiliki tangkai, bila daun diremas akan mengeluarkan aroma khas, panjang sekitar 5-8 cm dengan lebar sekitar 2-5 cm.

Bunga sirih majemuk berbentuk bulir, memiliki daun pelindung kurang lebih 1 mm dengan bentuk bulat panjang. Bulir betina memiliki panjang antara 1,5-6 cm.Pada bagian bulir betina ini terdapat kepala putik berjumlah antara 3- 5 buah dengan warna putih dan hijau kekuningan. Bulir jantan memiliki panjang 1,5-3 cm.Pada bulir jantan terdapat dua benang sari yang pendek.

Buah sirih termasuk kedalam buah buni ( memiliki dinding dengan dua lapisan), bentuk buah bulat dengan warna hijau keabu-abuan. Akar sirih termasuk akar tunggang dengan bentuk bulat serta warna coklat kekuningan.

Kandungan Daun sirih Tanaman sirih, terutama pada bagian daunnya, mengandung sejumlah zat yang dapat memberikan beberapa manfaat bagi manusia.

Daun sirih memiliki rasa dan aroma khas, yaitu rasa pedas dan bau yang tajam. Rasa dan aroma ini disebabkan dari kavikol dan bethelphenol dalam minyak asitri yg terkandung didalam daun sirih. Selain itu juga, rasa dan aroma ini juga dipengaruhi oleh jenis sirih itu sendiri, umur tanaman, jumlah intensitas sinar matahari yang sampai kebagian daun, serta kondisi dari daun.

Secara umum, daun sirih mengandung minyak asitri yang berisikan senyawa kimia seperti fenolserta senyawa turunannya antara lain kavikol, kavibetol, eugenol, karvacol, dan allipyrocatechol. Kandungan daun sirih lainnya yaitu karoren, asam nikotinat, riboflavin, tiamin, vitamin C, gula, tannin, patin dan asam amino.

Demikian ulasan singkat mengenai morfologi dan kandungan daun sirih, baca artikel selanjutnya tentang manfaat daun sirih untuk obat tradisional dalam menyembuhkan beberapa penyakit.

Daun mangga (Mangifera indica L.)

Klasifikasi Kingdom Divisio Classis

: menurut (Cronquist, 1981) : Plantae : Magnoliophyta : Magnopsida

Subclassis : Rosidae Ordo Familia Genus Species : Sapindales : Arnacardiaceae : Mangifera : Mangifera indica L.

Tumbuhan ini merupakan tumbuhan yang daunnya tidak lengkap karena hanya terdiri dari tangkai (petiolus) dan helaian daun (lamina) saja. Bangun daunnya memanjang, ujung daun meruncing, dan pangkal daunnya tumpul. Tumbuhan ini memiliki daging daun kulit atau belulang dengan tepi daun yang rata (integer). Pada daun mangga, pertulangan daunnya menyirip (penninervis) pada permukaan atas dan bawah daunnya berbingkul. Daun mangga berwarna hijau tua pada bagian atas dan hijau muda pada bagian bawah. Bangun daun mangga adalah jorong, ujung daunnya meruncing namun untuk bagian pangkal daunnya runcing saja, tepi daunnya rata tanpa gelombang. Daging daunnya tipis seperti kertas dan pertulangannya menyirip, tulang daun pada daun mangga sangat jelas dan tebal mulai dari ibu tulang daun hingga anak tulang daun. Permukaan daun bagian atas dan bawahnya sama-sama licin. Untuk warna daunnya bagian atas daun berwarna hijau agak tua disbanding bagian bawahnya.

Anda mungkin juga menyukai