Anda di halaman 1dari 24

Akuntansi Syariah: Sebuah Telaah Umum

Muhammad Akhyar Adnan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Agenda
Muqaddimah Review singkat: Akuntansi Syariah Vs Akuntansi Konvensional Sekilas AAOIFI Review atas PSAK #59 PSAK #59 Vs AAOIFI Vs Standard Akuntansi Negara lain Penyempurnaan PSAK #59 Ikhtitam
2

Muqaddimah
Posisi manusia sebagai pelaku bisnis dan ekonomi Hubungan akuntansi dan bisnis (ekonomi) Perkembangan lembaga keuangan dan ekonomi syariah di berbagai belahan bumi Urgensi standarisasi akuntansi syariah, agar sesuai dengan prinsip ekonomi syariah
3

Akuntansi Syariah Vs Konvensional


Klarifikasi:
Akuntansi Syariah atau AKUNTANSI untuk PERBANKAN SYARIAH Akuntansi Syariah mestinya meliputi akuntansi secara umum, dan tidak terbatas pada:
industri tertentu seperti perbankan atau lembaga keuangan saja. organisasi komersial (profit motive), tetapi juga untuk organisasi nirlaba

Yang sudah berkembang relatif jauh sejauh ini, barulah akuntansi untuk perbankan atau lembaga keuangan Islami atau Syariah. Perlu segera dikembangkan akuntansi syariah untuk industri non perbankan atau keuangan.
4

Mengapa Akuntansi Syariah?


Sejarah membuktikan bahwa ilmu dan praktik akuntansi berkembang sesuai dengan kemajuan bisnis dan masyarakat. Akuntansi seperti halnya alat-alat lainnya tidak bebas nilai. Sebagai alat bisnis yang berkembang bersamaan dengan tumbuhnya nilai-nilai kapitalisme dan segala efek bawaannya, maka akuntansi konvensional juga sangat diwarnai oleh ruh dan semangat kapitalisme.
5

Mengapa Akuntansi Syariah?


Sombart (1919):
One cannot imagine what capitalism would be without double-entry bookkeeping: the two phenomena are connected as intimately as form and content. One cannot say whether capitalism created double-entry bookkeeping as a toll in its expansion; or perhaps, conversely, double-entry bookkeeping created capitalism [p. 118].
6

Mengapa Akuntansi Syariah?


Weber [dalam Andreski, 1983] berpendapat: The modern rational organization of capitalistic enterprise would not have been possible without two other important factors in its development:
the separation of business from household...and, closely connected with it, rational bookkeeping [p. 26].
7

Mengapa Akuntansi Syariah?


Kehadiran [kembali] atau kerberadaan lembaga ekonomi syariah, tidak mungkin dibiarkan tanpa ada perubahan / penyesuaian di sisi akuntansi Ironis bila lembaga ekonomi syariah secara buta mengadopsi akuntansi yang paradigmanya dibangun atas dasar filosofi yang tidak berpijak pada nilai-nilai syariah
8

Beberapa Perbedaan
Wacana akuntansi syariah relatif masih baru dan terus berkembang Banyak opini yang sudah disampaikan para pakar mengenai perbedaan atau wujud akuntansi syariah Opini para pakar juga masih cukup variatif, dan belum ada kesepakatan bulat yang bersifat mutlak atau baku.
9

Beberapa Perbedaan Akuntansi Syariah Vs Konvensional


Landasan nilai yang dipakai: Al-Quran dan segala derivasinya Tujuan yang akan dicapai, lebih kepada pertanggungjawaban Karakteristik dan konsep dasar yang dijadikan acuan atau rujukan nilai Metode pengembangan Format dan substansi kandungan informasi yang dihasilkan Pemakai Laporan Keuangan: Stakeholders Vs Stockholders
10

Sekilas AAOIFI
AAOIFI: Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions Sebelumnya bernama: Financial Accounting Organization for Islamic Banks and Financial Institutions (FAO-IBFI) Didirikan atas dasar Agreement of Association yang ditandatangani di Algiers 26 Februari 1990, namun didaftarkan di Bahrain sebagai Badan atau Lembaga Otonomi Nir-laba Internasional pada 27 Maret 1991, atau 11 Ramadhan 1411 H.
11

Sekilas AAOIFI
The Objectives of AAOIFI are:
1. To develop accounting and auditing thoughts relevant to Islamic financial institutions 2. To disseminate accounting and auditing thoughts relevant to Islamic financial institutions and its applications through training, seminars, publication of periodical newsletter, carrying out and commisioning of research and other means 3. To prepare, promulgate and interprete accounting and auditing standards for Islamic financial institutions; and 4. To review and amend accounting and auditing standards for Islamic financial institutions.
12

Sekilas AAOIFI
Organizational Structure
General Assembly Board of Trustees Accounting and Auditing Standards Board Sharia Board Executive Committee General Secretariat
Secretary General Technical and Administrative Units

Belum seorangpun bankir / akuntan Indonesia yang duduk pada salah satu posisi di atas
13

Sekilas AAOIFI
Produk yang sudah dihasilkan:
Sharia Standards 1423 H 2002. Accounting, Auditing and Governance Standards for Islamic Financial Institutions 1422 H 2001. Accounting and Auditing Standards for Islamic Financial Institutions 1419 H 1998. Objectives and Concepts of Financial Accounting, General Presentation and Disclosure Standard, and Information about the Organization. Jumada I / October. FAO-IBFI [1415H/1994].
14

Sekilas AAOIFI
Sharia Standards [1423H 2002]:
Trading in Currencies Debit Card, Charge Card and Credit Card Default in Payment by Debtors Settlement of Debt by set-off Guarantees Conversion of a Conventional Banks to an Islamic Bank Hawala Murabaha to the Purchase Orderer Ijarah and Ijarah Muntahia Bittamleek Salam and Parallel Salam Istisnaa and Parallel Istisnaa Sharika (Musharaka) and modern Corporations Mudaraba
15

Sekilas AAOIFI
Accounting, Auditing and Governance Standards for Islamic Financial Institutions 1422 H 2001:
Accounting:
Statements of Financial Accounting
Concepts of FA for IBFI Concepts of FA for IBFI

Financial Accounting Standards


Standard #1 - 16.

16

Sekilas AAOIFI
Accounting, Auditing and Governance Standards for Islamic Financial Institutions 1422 H 2001:
Auditing
Objectives and Principles of Auditing The Auditors Report Terms of Audit Engagement Testing for Complience with Sharia and Principles by an external Auditor
17

Sekilas AAOIFI
Accounting, Auditing and Governance Standards for Islamic Financial Institutions 1422 H 2001: Governance:
Sharia Supervisory Board: Appointment, Composition, and Report Sharia Review Internal Sharia Review Audit and Governance Committee for IFI

Ethics:
Code of Ethics for Accountants and Auditors for Islamic Banks and Financial Institutions.
18

Sekilas AAOIFI
Keberadaan dan missi AAOIFI, sesuai dengan namanya, memang masih terbatas pada akuntansi dan auditing untuk lembaga keuangan syariah Seyogyanya:
Ada pengembangan dalam bentuk pemikiran ke arah akuntansi syariah di luar industri perbankan

Perlukah lembaga baru, atau penyempurnaan lembaga yang ada seperti AAOIFI, agar ruang lingkupnya lebih luas.
19

Review atas PSAK #59


Disusun atas dasar kebutuhan industri perbankan syariah:
Karena ada keharusan untuk patuh kepada syariah Karena keunikannya dibandingkan dengan industri perbankan yang sudah berjalan

Acuan / pertimbangan dalam menyusun PSAK #59:


AAO-IFI khususnya edisi 1419 H 1998 KDPPLK and sekaligus PSAK # 31

20

Review atas PSAK #59


Output Tim Penyusun PSAK #59:
1. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah (KDPPLK BS)
Merupakan kombinasi KDPPLK yang diadopsi dari IASC dan Statements of Financial Accounting AAOIFI.

2. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 59: Akuntansi Perbankan Syariah.


21

Review atas PSAK #59


Beberapa issue penting:
Kontroversi accrual versus cash basis Kompromi Accrual Basis untuk perhitungan laba rugi dan Cash Basis untuk pembagian / distribusi laba [KDPPLK-BS para 15 dan 16]. Ruang Lingkup PSAK # 59, para 4:
Pernyataan ini bukan merupakan pengaturan penyajian laporan keu sesuai permintaan khusus (statutory) pemerintah, lembaga pengawas independen, dan bank sentral (Bank Indonesia)

Kompromi bagi hasil mudharabah, antara Profit Sharing dengan Revenue Sharing [para 25].
22

Review atas PSAK #59


Melihat perkembangan yang cukup cepat pada aspek operasi lembaga keuangan syariah, maka PSAK #59 juga perlu mengikuti secara cepat. Berkaca kepada Sharia Standard 1423H 2002, perlu segera penambahan standard:
Trading in Currencies Debit Card, Charge Card and Credit Card Default in Payment by Debtors Settlement of Debt by set-off Guarantees Conversion of a Conventional Banks to an Islamic Bank
23

Ikhtitam
Hidup dan bisnis berkembang, maka alat pendukungnyapun perlu dikembangkan Aturan akuntansi bukan sesuatu yang sakral, dan mestinya secara reguler perlu review untuk tujuan penyempurnaan Terbuka peluang luas untuk pengkajian dan penyempurnaan aturan [akuntansi] yang ada. Wallahu alam bisshowab
24

Anda mungkin juga menyukai