Anda di halaman 1dari 18

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan

Kaitan Demokrasi dan Kepercayaan Serta Pengaruh Terhadap Perekonomian Kerakyatan

Disusun Oleh :

Yudi Harianto 2011430087

Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta 2011/2012

KATA PANGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan anugerah, hidayah, dan kesempatan sehingga penulis dapat menyeleseikan pembuatan makalah ini dengan baik dan lancar.

Makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di fakultas teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta tingkat satu tahun pelajaran 2011/2012. Mata kuliah ini sendiri diajar oleh Deni Almanda sebagai dosen dan sekaligus sebagai pembimbing. Judul makalah yang penulis buat adalah Kaitan Demokrasi dan Kepercayaan Serta Pengaruh Terhadap Perekonomian Kerakyatan . Makalah dengan judul ini merupakan salah satu tugas menjelang Ujian Akhir Semester (UAS) jurusan Teknik Kimia di Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dalam menulis makalah ini penulis banyak sekali mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, tentunya penulis mengucapkan banyak terima kasih terutama kepada bapak Deni Almanda yang telah membimbing sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih sekali lagi kepada pihak-pihak yang telah berperan dalam pembuatan makalah ini.

Jakarta, Februari 2012

Penulis

ii

Daftar Isi
Hal Kata pengantar. Daftar isi.. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Demokrasi...................................................................................................... 1.2 Kepercayaan atau amanah. 1.3 Ekonomi Kerakyatan. 1.4 Tujuan ... 1.5 Sasaran... BAB II PEMBAHASAN 2.1 Demokrasi di Indonesia 2.2 Hubungan demokrasi dengan kepercayaan atau amanah..

ii iii

1 2 3 5 5

6 8 9 10

2.3 Efek samping demokrasi yang buruk terhadap perekonomian kerakyatan.. 2.4 Contoh prilaku pengkhiatan terhadap nilai-nilai demokrasi. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan... 3.2 saran......

14 14

Daftar Pustaka
iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Demokrasi Demokrasi adalah kata yang sudah familiar dikehidupan kita, tak terbatas disatu lini saja bahkan sudah menjadi topik di berbagai kalangan masyarakat. Kata demokrasi berasal dari bahasa yunani yaitu dmokrata yang merupakan susunan dari kata demos yang berarti rakyat dan Kratos yang artinya kekuasaan. Dari sumber kata tersebut demokrasi dapat disimpulkan sebagai kekuasaan rakyat. Jadi demokrasi dapat diartikan sebagai sebuah bentuk pemerintahan berpola politik yang berasal dari rakyak dan digerakkan oleh rakyat, baik itu secara langsung ataupun melalui perwakilan dalam bentuk lembaga dan sebagainya. Masih banyak lagi pengertian dan makna dari demokrasi yang dirilis oleh berbagai tokoh, namun secara prinsip tetap mengartikan sebagai pola pemerintahan yang berasal dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat. Seperti yang disebutkan oleh Ravietch ditahun 1991 bahwa demokrasi itu adalah pemerintahan yang kekuasaan tertinggi terletak ditangan rakyat dan dijalankan langsung oleh rakyat ataupun perwakilan-perwakilan mereka melalui pemilihan bebas. Di Indonesia sebagai wujud demokrasi dilakukanlah pemilihan umum pertama pada tahun 1955, namun hanya untuk memilih wakil-wakil rakyat di lembaga perwakilan rakyat. Sedangkan untuk pemilihan presiden untuk pertama kalinya dilakukan pada tahun 2004. Untuk saat ini demokrasi yang berlaku di Indonesia adalah demokrasi langsung dan tak langsung. Sebagai demokrasi langsung rakyat bisa menjadi bagian dari pemerintahan melalui proses pemilihan tentunya. Dan sebagai demokrasi tak langsung, rakyat berhak memilih perwakilannya sebagai perwakilan di lembaga negara untuk menyampaikan amanat atau aspirasi mereka. Penerapan demokrasi diberbagai negara sangat dipengaruhi oleh kehidupan sosial dan budaya, ideologi, serta paham yang berlaku di masyarakat. Seperti di Indonesia sendiri demokrasi yang dianut adalah demokrasi pancasila. Demokrasi pancasila adalah pemerintahan yang berlandaskan demokrasi dengan nilai-nilai moral pancasila yang mengatur hubungan ke-Tuhanan, keadilan masyarakat, persatuan berbagai kalangan masyarakat, kepemimpinan dan kebijaksanaan dalam pemerintahan, serta terwujudnya keadilan sosial bagi tiap-tiap warga negara.

Keberhasilan suatu sistem demokrasi sangat ditentukan oleh prilaku kepemerintahan terhadap rakyat. Suatu sistem demokrasi dikatakan berhasil jika bisa memberikan kesempurnaan di berbagai segi pemerintahan dengan kata lain konstitusi berjalan dengan baik. Selain itu poin penting dari keberhasilan sebuah demokrasi adalah terciptanya aturanaturan yang baik di lembaga negara, baik itu aturan hukum, perlindungan terhadap rakyat, dan juga tata perencanaan pengembangan pembangunan. Di era demokrasi hal-hal yang berhubungan dengan kebebasanpun menjadi poin penting dalam perjalanannya. Di dalam UUD yang merupakan aturan hukum penerapan demokrasi di Indonesia telah menjamin tentang kebebasan dalam berpendapat, berkehidupan, dan beribadah menjadi hak setiap warga negara. Sistem demokrasi yang sehat dapat memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap kehidupan bernegara. Mulai dari terciptanya suasana yang nyaman, berkurangnya kekerasan, bahkan tidak ada lagi pemerintahan yang bersifat diktator. Selain itu juga timbul sebuah kebebasan dalam berekpresi, dimana bisa memacu sebuah sikap inovasi dalam mencari solusi-solusi baru terhadap permasalahan yang ada. Prilakuprilaku seperti inilah yang seharusnya dikembangkan untuk mencapai semua keterlibatan elemen negara dalam menyukseskan program demokrasi. Jadi dapat ditarik satu garis yang bisa mewakili pernyataan bahwa rakyat tidak saja sebagai subjek dalam pemilihan struktur pemerintahan, tetapi juga punya andil besar dalam mengawasi kinerja pemerintahan, dan ikut berpartisipasai dalam menjalankan program pemerintahan yang ada. Ini mencerminkan sistem demokrasi yang sehat dan tepat sasaran dan tujuannya.

1.2 Kepercayaan atau amanah Kepercayaan atau amanah tentunya adalah kata wajib dalam kamus kehidupan kita. Sebagai orang beragama kepercayaan atau amanah adalah amalan perbuatan yang menjadi sebuah tonggak hubungan antara satu individu dengan individu lainnya. Khususnya sebagai warga Muhammadiyah kita paham betul apa itu kepercayaan atau amanah. Memegang suatu amanah adalah sebuah pertanggung jawaban terhadap orang yang memberikan amanah dan diri kita sendiri. Seperti di ajaran islam amanah dipandang sebagai kewajiban yang harus kita lakukan sebagai follow up kita terhadap orang lain. Hukum dari amanah ini adalah wajib, dengan ketentuan bahwa amanah dapat juga dikatakan sebagai janji

yang kemudian menjelma sebagai hutang yang harus dilunasi. Semua yang berkaitan dengan amanah akan ditagih di dalam perhitungan amal kita nantinya di hari akhir. Kepercayaan atau amanah juga menjadi tiang utama dari tercapainya tujuan sistem pemerintahan demokrasi, yang sebagian besar maknanya adalah sub bagian dari demokrasi perwakilan. Adanya kepercayaan atau amanah dalam demokrasi adalah sebagai cap hitam di atas putih dalam sebuah tawar menawar nyata antara rakyat sebagai pemberi kepercayaan dan perwakilan rakyat sebagai pengemban amanah. Kepercaan seharusnya sudah menjadi sebuah budaya yang patut untuk diamalkan disetiap sisi kehidupan berakyat dan bernegara. Dengan kepercayaan kita dengan mudah membangun hubungan timbal balik antara rakyat dan pemerintahan yang bersih dan jujur. Semua itu akan berujung kepada terciptanya pemerintahan yang bersih dan amanah. Sebagai penganut demokrasi pancasila yang berdasakan lima sila utama disebutkan bahwa setiap warga negara Indonesia adalah orang yang beragama. Faktanya, tidak ada satu agamapun yang mengajari untuk tidak menjaga sikap kepercayaan. Oleh karena itu penting kiranya kita menjadi rakyat yang teguh akan kepercayaan, begitu juga pemerintah yang kukuh dalam menjaga kepercayaan rakyat tentunya.

1.3 Ekonomi kerakyatan Sistem ekonomi kerakyatan sangatlah kuat hubungannya dengan demokrasi. Dimana ekonomi kerakyatan adalah perekonomian yang dikelola oleh konstitusi atau pemerintahan secara nasional. Seperti dengan halnya demokrasi yang dianut oleh Indonesia yaitu demokrasi pancasila, menjadikan sistem perekonomian kerakyatan ini menjadi sistem yang diatur berdasarkan prilaku masyarakat sebagai masyarakat pancasila. Didalam pancasila terkandung banyak makna tentang hak-hak rakyat dalam sistem perekonomian kerakyatan ini. Seperti keadilan yang harus diperoleh rakyat, serta persatuan dan prilaku rakyak dalam mencapai tingkat perekonomian yang maju. Selain tertuang di pancasila, di UUD dasarpun telah disebutkan bahwa hak-hak rakyat untuk memperoleh suatu keadilan dan pemerataan perekonomian. Seperti dipasal 27 disebutkan bahwa setiap warga negara berhak atas penghidupan yang layak. Dan juga pasal

33 yang mengatur tentang perekonomian, dimana perekonomian adalah buah usaha bersama atas asas kekeluaragaan. Disamping itu juga disebutkan bahwa seluruh kekayaan yang terkandung didalam negara dikuasai negara dan sepenuhnya digunakan untuk kemakmuran rakyat. Sistem demokrasi menunjukkan bahwa dengan pemilihan struktur pemerintahan rakyat memberikan kepercayaan kepada perwakilan dalam mengelola perekonomian rakyat melalui program-program pemerintah, yang semata-mata akan diperuntukkan untuk kepentingan bersama. Dalam menyukseskan sistem perekonomian kerakyatan ini, rakyat juga harus berpartisipasi secara serius. Tidak hanya sebagai objek perekonomian namun juga sebagai subjek dalam pengembangan perekonomian. Ini bertujuan hubungan timbal balik akan tercapai sebagai sarana mempercepat tumbuhnya perekonomian. Disistem pemerintahan sendiri program-program pemerataan bahkan pengembangan perekonomian haruslah mencakup skala nasional. Mulai dari hal yang berpengaruh kecil hingga besar terhadap seluruh kepentingan rakyat. Pemerintah sebagai perpanjangan tangan rakyat dalam mengelola perekonomian juga harus mendirikan dan mengembangkan lumbung-lumbung perekonomian. Seperti BUMN yang harus dikelola secara maksimal sebagai salah satu pendapatan nasional. Mengurus kepemilikan badan usaha dibawah pemerintahan itupun menjadi tolok ukur utama dalam pengembangan perekonomian. Semua hal diatas tidak hanya berkaitan dengan rakyat dan pemerintahan saja. Tetapi berkaitan erat juga dengan investor asing sebagai salah satu pengembang sumber-sumber perekonomian. Untuk menjaga kesetimbangan banyak kesepakatan-kesepakatan yang harus dibuat agar tujuan perekomonian tadi tercapai dan tepat sasarannya. Kesepakatan-kesepakatan dalam mencapai hubungan investor asing dengan rakyat dan pemerintahan harus memiliki alokasi yang jelas terhadap keterjaminan para pekerja, kepenguasaan pemerintah terhadap badan usaha, serta pengaruh badan usaha terhadap lingkungan sekitarnya. Hal ini dimaksudkan agar dalam pengelolaan perekonomian itu tidak hanya pihak pengusaha saja yang diuntungkan, namun juga harus berefek terhadap kesejahteraan rakyat.

1.4 Tujuan Tujuan dari makalah ini adalah untuk melihat hubungan kepercayaan atau amanah dengan sistem demokrasi, serta melihat sejauh mana nilai nilai kepercayaan yang ada di demokrasi Indonesia. Selain itu dapat juga diperoleh gambaran dan solusi dari penyimpangan kepercayaan demokrasi di Indonesia. 1.5 Sasaran Sasaran yang hendak dicapai dari bahasan masalah ini adalah terbentuknya prilakuprilaku rakyat yang cerdas serta prilaku yang kritis dalam memandang permasalahan demokrasi khususnya di Indonesia. Serta menjadi individu yang amanah dalam mengemban tanggung jawab bersama dan bisa bersolusi terhadap realita.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Demokrasi di Indonesia Keberadaan demokrasi di Indonesia saat ini membawa pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan rakyat menyeluruh, mulai dari perekonomian, sosial dan budaya, serta prilaku masyarakat. Dahulu yang kehidupan bebas susah untuk didapati membuat semua orang menjadi terbungkam, namun sekarang sejak diawali dengan lengsernya pemerintahan Soeharto prilaku masyarakat menjadi semakin kritis terhadap pemerintahan. Ditinjau dari keberadaan demokrasi di Indonesia saat ini banyak nilai-nilai demokrasi yang sudah terkotori, bahkan sudah menjadi ajang pengkianatan para politikus kususnya para wakil rakyat dalam mencari keuntungan pribadi. Alhasil ini merupakan penyelewengan dari sasaran utama pemerintahan demokrasi. Berbalik ke nilai-nilai demokrasi, awalnya disebutkan bahwa pemerintahan demokrasi adalah pemerintahan dari rakyak, untuk rakyat, dan oleh rakyat. Disini dikatakan bahwa pemerintah bekerja hanya semata-mata untuk kesejahteraan rakyat tidak untuk menjadikan jabatan sebagai lumbung padi dalam kehidupan pribadi. Pemilihan pejabat pemerintahan yang dilansungkan secara umum, bebas, dan tanpa ada paksaan terkadang bisa menjadi lahan politikus dalam mengotori nilai-nilai demokrasi. Di Indonesia sendiri kita harus coba memandang seperti apa sistem demokrasi yang berlaku, kita jangan hanya menutup mata dari realita yang ada. Tapi kita harus berusaha dalam memperbaikinya walau kita harus memulainya dari hal-hal yang sangat kecil. Saat ini banyak sekali penyimpangan-penyimpangan yang ada di sistem pemerintahan kita. Dimulai dari pemilihan perwakilan rakyat di struktur pemerintahan, yaitu pemilu. Nilainilai demokrasi yang mencakup tentang pemilihan umum dikatakan adalah bebas, jujur, dan adil. Namun kenyataannya tidak demikian, banyak langkah praktis yang dicapai politikus dalam memuluskan jalannya mencapai suatu keinginan. Dalam pemilihan seorang politikus berupaya mengerahkan para orang-orangya dalam mempengaruhi rakyat saat pemilihan, bisa saja dengan menyogok rakyat dengan imingan uang agar dirinya terpilih sebagai seorang pejabat pemerintahan. Ini bukan sesuatu yang tabu lagi di pemerintahan Indonesia namun hampir dikatakan menjadi sebuah kebudayaan.

Melihat kotornya sistem demokrasi yang ada dinegara kita, tentunya menjadi sebuah lecutan dalam kehidupan kita. Apakah kita akan terus hidup dalam sistem demokrasi yang rusak ? atau apakah kita hanya berdiam diri saja dalam sistem demokrasi yang jelas-jelas mnyimpang dari kebenarannya ? Tentu jawabannya tidak, sebagai warga negara yang alot terhadap negaranya kita harus mencuci semua sistem demokrasi yang kotor agar menjadi bersih kembali. Ini bukan berarti kita harus membunuh pemerintahan yang telah ada. Tapi kita harus mencari solusi terbaru dalam memerangi kotoran-kotoran pemerintahan yang ada saat ini. Demi tercapainya demokrasi yang sesusai dengan nilai luhur kita perlu membangun sebuah sikap kritis dalam memandang sistem pemerintahan yang ada saat ini. Dengan begitu kita menjalankan posisi kita sesuai dengan peruntukannya yaitu sebagai pengawas kinerja pemerintahan. Selain itu kita juga bertanggung jawab atas penyeleseian penyimpanganpenyimpangan yang ada di dalam sistem pemerintahan. Akhir-akhir ini sangat banyak sekali bermunculan penyimpangan demokrasi yang tidak sehat. Ini berkaitan dengan situasi kenegaraan yang sangat semraut. Semakin hari semakin terbukti bahwa mencapai sebuah demokrasi yang luhur itu sangat sulit. Namun tidak ada yang memastikan bahwa demokrasi yang bersih itu telah terkubur untuk selama-selamnya. Oleh karena itu kita sebagai warga negara yang selalu taat akan asas pancasila tentunya punya kewajiban dalam berandil membangun demokrasi yang luhur. Selain nafsu para politikus yang berlebihan dalam mencari sebuah jabatan ataupun keuntungan, persaingan politik yang ada diindonesiapun menjadi salah satu penyebab terkotorinya sistem pemerintahan demokrasi. Mulai dari banyaknya parpol (partai politik) yang mengikuti pemilihan umum hingga persaingan dan pencalonan yang tidak sesuai dengan etika berpolitik. Saat ini telah lebih dari tiga puluh parpol yang ada di Indonesia berpasrtisipasi di pemilihan legislatif. Jumlah yang mencengangkan bukan ?? Hal inilah yang membuat ketakutan politikus menjadi meningkat bahwa suara yang akan mengalir pada mereka tentu tidak akan sesuai dengan yang diharapkan karna telalu banyak saingannya. Terpuruk akan ketakutan mereka, seakan jalan apapun yang akan mereka tempuh manjadi satu jalan keberhasilan yang bisa menguntungkan bagi mereka. Sikap seperti ini merupakan sikap tak bermoral dalam berpolitik demokrasi. Bahkan telah menyimpang dari kebenaran yang ada.

Dari hal diatas penulis memiliki sebuah pertanyaan yang sampai sekarang belum berhasil menemukan jawabannya di negeri ini. Apakah hakikat dalam menjadi seorang pemimpin atau perwakilan itu ? Bukankah menjadi seorang pemimpin itu sebuah amanah dan bukan sebuah perlombaan dalam pemilihan belaka ? Keberadaan politik di Indonesia saat ini sangatlah tidak sehat atau bisa dikatakan tidak sesuai dengan peruntukkannya didalam pemerintahan demokrasi yang kita anut. Adanya pemilihan seakan-akan menjadi sebuah perlombaan dalam meraup untung pribadi dari pengkianatan kepercayaan-kepercayaan rakyat. Dengan kata lain menjadi seorang pejabat pemerintahan saat ini identik dengan mengumpulkan kekayaan dan jabatan dari milik rakyat menjadi kepemilikan pribadi. Sikap ini merupakan sikap tamak yang bisa disetarakan sebagai sifat binatang. Dimana mereka telah kehilangan otak mereka dalam membedakan mana yang menjadi hak dan kewajiban mereka sebagai penyelenggara pemerintahan.

2.2 Hubungan demokrasi dengan kepercayaan atau amanah Seperti yang telah disinggung diatas bahwa telah banyak prilaku-prilaku politikus yang menyimpang dari sistem demokrasi yang luhur ini mengindikasikan bahwa tindak pengkianatan terhadap kepercayaan di ranah politik Indonesia berada dalam tahap kritis. Dimana saat ini tidak ada lagi nilai luhur kepercayaan didalam sistem pemerintahan, tetapi penuh dengan kepura-puraan serta kebohongan publik untuk menutupi segala penyimpangan yang ada. Sebagai orang timur yang berbudaya luhur dan elok, sekarang jarang sekali kita jumpai hal demikian. Pengaruh barat yang terlalu dominan dari setiap lini kehidupan menjadi turut andil dalam membangun karakter bangsa yang jauh dari harapan. Khususnya pengaruh gaya politik orang barat yang lebih kapitalis dan juga dipengaruhi sistem-sistem komunis. Tingkat kepercayaan politik berada di rating paling rendah saat ini, dimulai dari terbongkarnya banyak kasus korupsi di Indonesia yang melibatkan banyak petinggi negara. Ini menjadi sebuah tanggung jawab besar KPK dalam memecah kasus yang sudah membudaya di Indonesia. Dibagian terendah saja, saat ini kita bisa melihat sikap tak bertanggung jawab atas kepercayaan yang ada. Seperti di pegawai kelurahan ataupun kecamatan masih banyak pungli dalam mengurus berbagai urusan yang berkaitan dengan rakyat ( seperti kepengurusan KTP, akta, dan sebagainya). Tentu sikap miris menjadi buah dari semua perbuatan keji dari aparat pemerintah. Untuk mewujudkan demokrasi yang luhur tidaklah mungkin, jika kita tidak memelihara sikap jujur dan kepercayaan (amanah) dalam berkehidupan. Karena sikap menjaga

kepercayaan menjadi tiang dalam membangun demokrasi luhur khusunya demokrasi pancasila. Mari kita mulai berdiri dan tatap perubahan mulai dari sekarang, berani untuk memulai perubahan menuju Indonesia negara makmur, Indonesia negara beragama dan beradap, Indonesia negara demokrasi luhur, Indonesia negara pancasila yang menjunjung rakyatnya, Indonesia berprestasi, dan Indonesia yang berbudaya timur dengan attitude yang membanggakan. Semua hal ini tentu dapat tercapai dengan adanya demokrasi yang luhur, saling menjaga kepercayaan dan politik yang bersih.

2.3 Efek samping demokrasi yang buruk terhadap perekonomian kerakyatan Buruknya sistem demokrasi yang ada, dan rendahnya prilaku menjaga kepercayaan sangat berimbas dengan kehidupan perekonomian rakyat secara global. Mulai dari penyelewengan dana-dana yang dialokasikan terhadap pembangun serta dana-dana yang diperuntukkan langsung kepada rakyat. Penyelewengan seperti ini menjadikan pertumbuhan perekonomian melambat bahkan terhenti, karena program tidak dapat berjalan dengan semestinya. Selain itu juga pengalokasian yang tidak sesuai dengan semestinya. Dalam pertumbuhan badan negarapun ikut menjadi imbasnya, dana yang diperuntukkan dalam kemajuan sumber-sumber perekonomian seperti BUMN ikut terkuras demi kepentingan pribadi oknum-oknum pemerintahan yang berujung kepada korupsi berantai. Dibadan investorpun sekarang menjadi tak sehat lagi, dimana pihak investor menyuap aparat pemerintahan dalam penyelewengan pembayaran pajak perusahaan mereka. Ini juga tak lepas dari mental aparat pemerintah yang tidak amanah sama sekali. Seperti kasus yang masih hangat di telinga kita, seorang Gayus Tambunan pegawai negeri bisa menyelewengkan miliaran rupiah, tentunya tak lepas dari sokongan-sokongan pihak tak berprilaku. Sebagai warga negara kita juga harus berupaya untuk meningkatkan pendidikan moral bagai penerus bangsa agar kasus-kasus seperti ini tidak terulang lagi. Keluarga tentunya menjadi sebuah sarana utama dalam pendidikan anak-anak untuk menjadi insan yang berakhalak mulia. Tentunya kita sebagai warga Muhammadiyah mengetahui bagaimana penting peran keluarga dalam membina akhlak anak-anak dirumah. Demi tercapainya sasaran demokrasi bahwa kemajuan perkonomian menjadi salah satu aspek penting, kita harus memberikan konstribusi yang jelas dan konsisten, serta mendukung program-program pengembangan perekonomian rakyat.

10

2.4 Contoh prilaku pengkhiatan terhadap nilai-nilai demokrasi Berbicara tentang pengkhianatan nilai-nilai demokrasi tentunya tak lepas dari robohnya dinding kepercayaan antara rakyat dan pemerintah. Dimana pemrintah tak lagi manjalankan fungsinya sebai pihak yang bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyat. Perilaku menyimpang ini tak lepas dari penyelewengan dana-dana dengan jumlah yang sangat banyak sekali. Mulai dari penyogokan hingga penggunaan dana rakyat untuk kepentingan pribadi. Semua akan berujung kepada korupsi, keadaan ini diperparah dengan korupsi berantai yang dilakukan oleh banyak aparat Negara. Berikut 3 kasus terbaru dan hangat mengenai penyimpangan nilai-nilai demokrasi. 1. Kasus korupsi wisma atlet Sea Games 2011 Kasus korupsi ini melibatkan banyak para aparat negara dengan tersangka utama adalah Nazaruddin, yang saat ini kasusnya masih digelar. Kasus ini disebut-sebut juga melibatkan Angelina sondakh anggota DPR yang juga artis papan atas dan Anas sebagai petinggi partai Demokrat. Berikut Kutipan salah satu pemberitaan di media massa.

Kasus Korupsi Wisma Atlet Merembet ke SEA Games


Dwi Afrilianti - Okezone
Sabtu, 14 Mei 2011 13:59 wib 4 8 Email0

blogspot (ilustrasi)

JAKARTA - Kasus korupsi terkait pembangunan wisma atlet di Palembang, dalam rangka SEA Games pada November 2011 mendatang, nyaris mempertaruhkan nama Indonesia di ajang prestisius tersebut. Bagaimana tidak, kasus yang membelit pejabat di Kemenpora ini membuat proyek pembangunan berjalan alot. Tidak hanya wisma atlet, sebagian besar pembangunan venue untuk kepentingan sea games juga terhambat. "Venue kesiapannya baru sekitar 40 persen," kata Djoko Pramono Deputy Indonesian SEA Games OC Djoko melanjutkan, semua tender venue baru selesai dibuat pada mei ini. Padahal, proyek baru bisa dijalankan 40 hari usai tender. Itu pun terganjal pencairan venue yang menurutnya lambat.

11

"Venue-venue sudah dicairkan tapi lambat, tender setelah 40 hari baru bisa dijalankan padahal baru selesai semua pada bulan Mei ditender," ungkapnya. Dengan keterlambatan tender ini, Djoko mengatakan, semua venue baru akan jadi pada kisaran September, hanya dua bulan sebelum SEA Games digelar. Kondisi ini pun masih diperparah dengan pengadaan peralatan pertandingan dan peralatan melekat di venue yang belum jelas nasibnya. "Pengadaan peralatan belum tahu bagaimana, pengadaan 2010 belum selesai apalagi 2011," ujarnya. Dari total 52 cabang pertandingan, yang masing-masing digelar sebanyak 26 cabang di Jakarta dan 26 cabang di Palembang, baru 10 cabang pertandingan yang terpenuhi peralatannya. Padahal menurut Djoko, persiapan venue maupun peralatan sangat dibutuhkan oleh para atlet dalam negeri untuk berlatih. "Saya yakin semua selesai tapi saya khawatir persiapan atlet kita, kita harus kerja keras, karena ini menyangkut nama Indonesia, negara lain sudah banyak yang resah perihal perhelatan sea games ini, jadi tolong fokus ke masalah ini kalau mau mengulang kejayaan kita dalam SEA Games 1997 silam," paparnya. (teb)

2. Kasus Gayus Tambunan Kasus gayus tambunan ini adalah pegawai negeri biasa yang tak setingkat menteri bisa meraup keuntungan dari negara hingga miliaran rupiah. Waaw.. Berikut kutipan sebuah media massa terkait pemberitaan ini.

Inilah Kronologi Kasus Gayus Tambunan

12

ilustrasi Oleh: Dwifantya Aquina

Selasa, 23 Maret 2010 | 02:08 WIB

INILAH.COM, Jakarta - Pegawai negeri sipil dari Ditjen Pajak Gayus Halomoan P Tambunan diputus bebas oleh PN Tangerang terkait kasus penggelapan dana sebesar Rp 25 miliar. Namun pihak kejaksaan tetap akan mengajukan kasasi terkait putusan tersebut. Berikut kronologi kasus terdakwa Gayus: Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP) terdakwa Gayus Halomoan P Tambunan dikirim ke Kejaksaan Agung (Kejagung) oleh tim penyidik Mabes Polri. Kemudian pihak Kejagung menunjuk 4 jaksa untuk mengikuti perkembangan penyidikan tersebut. Mereka adalah Cirus Sinaga, Fadil Regan, Eka Kurnia dan Ika Syafitri. Berkas perkara tersebut dikirim pada 7 Oktober 2009. Di dalam SPDP, tersangka Gayus diduga melakukan money laundring, tindak pidana korupsi dan penggelapan. Analisa yang dibangun oleh Jaksa Peneliti melihat pada status Gayus yang merupakan seorang PNS pada Direktorat Keberatan dan Banding Dirjen Pajak kecil kemungkinan memiliki dana atau uang sejumlah Rp 25 Miliar pada Bank Panin, Jakarta. Setelah Jaksa Peneliti menelusuri alat bukti perkara yang terdiri dari saksi-saksi, keterangan tersangka dari dokumen-dokumen dan barang bukti, ternyata berkas tersebut belum lengkap.

3. Kasus Bank Century Kasus Bank Century adalah kasus yang saat ini belum juga terselesaikan, kasus ini bermula dari penyelamatan bank yang berada di titik kritis dengan penyuntikan dana dari BI, namun dana tersebut terselewengkan dan karenanya terlalu banyak menjadi gugatan dari berbagai pihak. Berikut salah satu pemberitaannya di media massa.
Skandal Century

Ketua KPK: Kasus Bank Century Tahun Ini Tuntas


Tribunnews.com - Rabu, 15 Februari 2012 15:45 WIB Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad.

13

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua KPK Abraham Samad bersuara lantang di depan anggota Timwas Kasus Bank Century. Ia memastikan, kasus ini akan dituntaskan oleh institusinya, tahun ini juga akan tuntas. "Agar menghilangkan dugaan politisi kasus Century seperti disampaikan teman-temen Demokrat, mengulur-ulur waktu sampai 2014. Saya usulkan tahun ini selesai. Ini bukan janji abraham, ini janji KPK," kata Abraham di Jakarta, Rabu (15/2/2012). Sementara pimpinan KPK yang lain, Busryo Muqoddas meminta kepada Timwas Century untuk memberi kesempatan kepada KPK dalam menuntaskan kasus Bank Century. Menurutnya, KPK masih on the track dalam menuntaskan kasus ini. "Apa yang kami lakukan masih on the track. Bukti-bukti lengkap, kapan selesai, kami tak bisa tentukan hari dan tanggalnya," kata Busryo. Berikut 5 Kesimpulan hasil pertemuan Timwas Century saat melakukan pertemuan dengan KPK dan BPK. 1. Timwas mendorong KPK untuk segera menindaklamjuti 9 temuan LPH Tahap I dan 13 temuan serta 2 Informasi lainnya LHP Tahap II sebagai kesimpulan BPK atas kasus Bank Cebtury, sesuai pasal 8 ayat (4) UU 15 Tahun 2006 tentang BPK yang menyatakan bahwa laporan BPK dijadikan dasar penyidikan oleh pejabat penyidik yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan 2. Timwas Century mendorong pimpinan KPK untuk memperkuat kapasitas dan melakukan evaluasi terhadap tim penyelidik yang menanganhi kasus Bank Century untuk menghindari conflik of interesyt sebagaimana diatur dalam panduan KPK 3. Untuk menjaga netralitas dan mendapatkan informasi atau penjelasan yang akurat mengenai kasus Bank Century, Timwas Century menyepakati usulan KPK untuk menyampaikan nama-nama ahli dimaksud sesegera mungkin 4. Timwas Century menyetujui penjelasan KPK mengenai proses dan progres hasil penyelidikan akan disampaikan di kantor KPK 5. KPK berjanji menyelesaikan kasus Century selambat-lambatnya akhir 2012, sesuai dengan koridor hukum.
Penulis: Rachmat Hidayat | Editor: Hendra Gunawan
Share8

Akses Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat m.tribunnews.com

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Jadi dari berbagai uraian diatas mengenai demokrasi pancasila, prilaku demokrasi yang luhur, serta penyimpangan-penyimpangan dari nilai-nilai demokrasi kita dapat mengambil gambaran seperti apa bentuk prilaku demokrasi di Indonesia. Dimana demokrasi yang sudah tak lagi berdasarkan nilai-nilai pancasila. Oleh karena itu kita haruslah berupaya untuk mewujudkan negara Indonesia yang berbudi luhur dan didasari demokrasi yang bersih dan ok tentunya. Melihat keterkaitan demokrasi dengan kepercayaan kita dapat berkesimpulan bahwa untuk membangun sebuah demokrasi yang luhur, kepercayaan menjadi tiang dari segalanya. Seperti filosofi islam yang mengatakan shalat adalah tiang agama. Tentunya sebagai warga Muhammadiyah kita turut memahami dan berupaya membangun sistem demokrasi yang alot, jujur, adil, dan tepat sasaran, serta tak melenceng dari nilai-nilai ataupun norma-norma kepancasilaan yang ada di Indonesia. Terkait dengan perekonomian kerakyatan, tumbuh kembangnya demokrasi menjadi pemicu pula terhadap tumbuh kembangnya perekonomian kerakyatan. Dengan adanya kepercayaan barulah bisa menciptakan sebuah perekonomian yang maju, merata, dan mengayomi seluruh warga negara. Sebab tanpa adanya kepercayaan turut menjadi sebuah faktor dalam kehancuran perekonomian suatu negara. 3.2 Saran Untuk mencari pengaruh-pengaruh lain demokrasi terhadap kehidupan warga negara disarankan untuk melihat berbagai sumber lagi dan mengadakan kajian ilmiah lebih mendalam terhadap segala permasalah yang ada. Dengan demikian kita akan semakin paham terhadap apa yang ada disekitar kita dan kita memahami keadaan lingkungan sekitar kita sehingga kitapun tahu dalam bersikap.

14

DAFTAR PUSTAKA

Almanda, Deni. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta. Universitas Muhammadiyah Jakarta. Afrilianti, Dwi. 2011. Kasus Korupsi Wisma Atlet Merembet ke SEA Games. Okezone.com.Sabtu.14 Mei.13:59WIB Aquina, Dwifantya.2010. Inilah Kronologi Kasus gayus Tambunan.inilah.com.Selasa.23 Maret.02.08WIB. Permana, Dany.Kasus Bank Century tahun ini Tuntas.Tribunnews.com.Rabu.15 Februari.15.54WIB Wikipedia.Demokrasi.id.wikipedia.com.kamis.16 Februari.17.36WIB

Anda mungkin juga menyukai