Oleh :
Edita Prestiwi Arsyta Ayu
0871100727
Pendahuluan
A. Definisi E-Commerce
Pada masa persaingan ketat di era globalisasi saat ini, maka persaingan yang
sebenarnya adalah terletak pada bagaimana sebuah perusahaan dapat memanfaatkan e-
commerce untuk meningkatkan kinerja dan eksistensi dalam bisnis inti.
B. Contoh E-Commerce
Dalam proses E-Commerce, terjadi proses yang di sebut troble shouting yang
melalui berbagai server. Mulai dari computer user sendiri sampai ke Server penjual
yang dituju. Secara umum, proses E-Commerce dapat digambarkan sebagai berikut :
Dalam gambaran proses di atas, dapat terlihat bahwa terdapat enam proses,
yaitu :
1. Dalam proses ke-1 ini, Saller menawarkan produknya melalui internet,
yang mana Buyer akan tertarik dengan iklan si Saller. Kemudian Buyer
mulai melakukan pemesanan barang, Saller melayani pemesanan
barang secara on-line,.
2. Dalam proses ke-2, Buyer mengirimkan biaya yang telah ditentukan
dalam pembelian barang melalui rekening bank yang Buyer miliki.
3. Dalam proses ke-3, proses transfer uang dari bank Buyer ke Bank yang
dimiliki oleh penjual pun terjadi.
4. Dalam proses ke-4, penjual/Seller menerima uang yang telah di transfer
oleh Buyer.
5. Dalam proses ke-5, Saller mengantarkan barang pesanan kepada Buyer.
6. Dalam proses ke-6, Buyer menerima barng yang telah dibeli.
Pada contoh ini, seorang anak yang bernama Sonia mencari toko kaset virtual
di World Wide Web dengan mengunakan komputer ayahnya, dan melihat-lihat katalog
yang tersedia, dan akhirnya menemukan CD yang dia cari, contohnya CD Kla Project.
Dia memesan melaui shoping cart yang tersedia, mengetikkan namanya dan
alamatnya, mengetikkan nomor kartu kredit ayahnya dan menekan tombol yang
berlabel BELI. Dan setelah melalui proses verifikasi CD pun datang ke alamat yang
dituju, sebulan kemudian Ayahnya mendapatkan tagihan melalui post. Disini
pemegang kartu kredit maupun penjual CD menghadapi resiko pada transaksi ini.
Untuk Pemegang kartu kredit (Ayahnya Sonia) menghadapi dua resiko, sbb :
• Nomor kartu kredit mungkin saja dapat di curi dengan cara sniffing pada saat
perjalanannya mealui internet. Orang tersebut (sniffer) dapat mengunakan
nomor kartu kredit Ayahnya Sonia untuk melakukan transaksi lainya melaui
Internet tanpa di sadari sang pemilik kartu kredit, dan sebulan kemudian
tagihan sang ayah membengkak.
• Tagihan kartu kredit dapat saja sampai dengan pembelian CD yang dilakukan
Sonia, tatapi CD nya sendiri tidak pernah sampai ke alamat yang dituju. Dan
ketika Sonia menyelidiki kenapa CD yang dipesannya tidak kunjung sampai,
setelah Sonia menyadari bahwa tidak pernah ada toko kaset yang dimaksud.
Ini adalah contoh dua resiko mengapa teknologi SSL (Secure Socket Layer)
dibuat untuk mengatasi masalah tersebut. SSL mengunakan metode encryption,
encrypti merupakan metode matematik untuk mengacak informasi yang disampaikan,
jadi data yang terkirim oleh Sonia maupun Web browser dan toko kaset online dapat
memastikan memonitor jalannya transaksi (lihat bagaimana SSL melindungi
transaksi). SSL juga mendukung identifikasi system digital yang rumit sekalipun, jadi
Sonia mendapat jaminan bahwa orang yang memiliki toko musik online memang
dapat diklaim apabila terjadi hal-hal seperti diatas.
Salah satu pemecahan untuk mengamankan transaksi atau data-data yang dapat
diakses secara online adalah dengan memakai firewall.
Firewall adalah salah satu peralatan (biasanya pada sebuah komputer yang
ditulis atau dimodifikasi oleh System operasi) yang bertujuan untuk mengisolasi /
membatasi / melindungi data internal dari pengaksesan dunia luar(Internet), yang
hanya membolehkan hubungan / koneksi khusus untuk dilewatkan. Idealnya firewall
telah terconfigurasi jadi unutk semua hubungan dari luar ke dalam jaringan
internal/lokal dapat berlangsung terus dengan sedikit monitorisasi.
Kebanyakan penyalahgunaan wewenang muncul dari orang dalam yang tentu
saja tidak jujur bukan dari sniffer yang berkeliaran di Internet. Firewall sendiri sering
digunakan untuk meningkatkan keamanan, firewall dapat digunakan sebagai
pengontrolan akses-akses ke system langsung (hendaknya firewall digunakankan
untuk mengontrol seluruh akses ke system, daripada hanya untuk membatasi akses
dari luar kedalam), alasan lain mengapa menggunakan firewall adalah untuk lebih
mempersulit akses yang berasal dari luar daripada dari dalam.
Bab III
Kesimpulan
E-commerce merupakan suatu proses penawaran barang, penjualan barang,
pemesanan barang, dan pembelian barang secara online. Dengan melalui internet,
smua dapat menjadi lebih terjangkau dan lebih praktis. Namun dalam pelaksanaannya,
terdapat kekawatiran atau resiko yang mungkin terjadi, seperti penyalah gunaan
rekening yang dipercayakan buyer kepada saller. Saller dapat menggunakan no
rekening buyer untuk hal hal lain.
Selain itu, juga beresiko apabila ternyata Saller tersebut hanya merupakan situs
kosong yang tidak bertanggung jawab, tetapi hal ini mendapat penanganan keamanan
dari pihak LSS.
Perlu diperhatikan juga dalam keamanan data Saller yang dapat dijebol oleh
pesaing atau hacker untuk mendapatkan data-data penting. Hal
inibisadiantisispasidengan pemasangan firewall secara internal maupun external.
Referensi
3. WWW.PHP.NET
7. http://nakula.rvs.uni-bielefeld.de/made/artikel/LinNT/