Anda di halaman 1dari 3

Epidemiologi Tuberkulosis masih menjadi permasalahan kesehatan global yang utama, dimana tuberkulosis sendiri merupakan penyebab kematian

kedua dari penyakit menular setelah HIV. Pada tahun 1990-an penyebaran TB di dunia semakin memburuk terutama pada 22 negara dimana salah satunya Indonesia yang termasuk dalam golongan Negara dengan kasus TB yang besar atau yang sering disebut dengan High Burden Countries. Oleh karena itu, pada tahun 1993 WHO mencanangkan TB sebagai kedaruratan dunia (global emergency) (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011). Berdasarkan laporan WHO didapatkan 5 negara dengan insidensi kasus TB terbesar adalah sebagai berikut : India (2-2,5 juta kasus), Cina (0,9-1,1 juta kasus), Afrika Selatan (0,4-0,6 juta kasus), Indonesia (0,4-0,5 juta kasus), dan Pakistan (0,3-0,5 juta kasus) (WHO,2012). Pada tahun 2011 diperkirakan terdapat 8,7 juta insidensi kasus TB baru, yaitu sebanyak 125 kasus per 100.000 populasi dan prevalensinya sebanyak 12 juta kasus, yaitu sebanyak 170 kasus per 100.000 populasi. Sebagian besar jumlah kasus yang terjadi pada tahun 2011, terjadi di Asia 59% dan Afrika 26%, sedangkan proporsi kasus yang lebih kecil terjadi di wilayah Mediterania Timur 7,7%, Eropa 4,3%, dan Amerika 3%. Selama tahun 2010 sampai 2011 terjadi penurunan laju kasus baru sebesar 2,2% dan jika ini dipertahankan maka target 6 dari MDGs pada tahun 2015 akan dapat tercapai (WHO, 2012). Diantara 8,7 kasus baru yang terjadi selama tahun 2011, sekitar 6% atau setengah juta kasus baru tersebut terjadi pada anak-anak dan 2,9 juta kasus terjadi pada wanita. Menurut laporan WHO diantara 8,7 juta insidensi kasus TB baru selama tahun 2011, 13% nya mengalami koinkefsi dengan HIV dan 1,4 juta orang diantaranya meninggal dunia (WHO,2012).

Estimasi Insidensi TB tahun 2011

Gambar 2.1 Estimasi Insidensi TB di Dunia (WHO, 2012) Pada tahun 2011 secara global didapatkan 3,7% kasus baru dan 20% kasus yang sebelumnya sudah diobati mengalami MDR-TB. Diperkirakan sekitar 310.000 TB paru selama tahun 2011 mengalami MDR-TB. Angka MDR-TB di Indonesia diperkirakan sebesar 1,9% dari seluruh kasus TB baru dan 12% dari kasus TB dengan pengobatan ulang (WHO, 2012).

Gambar 2.2 Persentase kasus baru TB dengan MDR (WHO, 2012)

Gambar 2.3 Persentase kasus TB dengan pengobatan ulang disertai MDR (WHO, 2012)

Anda mungkin juga menyukai