Anda di halaman 1dari 8

KASUS A.

Keadaan Pra-Operasi
a. IDENTITAS Nama Umur Jenis Kelamin Alamat Status Pernikahan Pekerjaan Diagnosa Operasi b. ANAMESIS 1. Keluhan utama : OS mengeluh nyeri yang menjalar ke pinggang 2. Riwayat penyakit sekarang: OS datang ke RSOB dengan keluhan nyeri daerah perut tengah atas dan pinggir kanan atas sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Nyeri perut yang dirasakan OS makin berat dan menjalar ke pinggang. Pada perawatan hari ke-5, OS mengeluh nyeri dada seperti tersetrum yang hilang timbul. Demam juga dialami oleh OS. Selain itu OS juga mengeluh batuk kering. Penurunan berat badan pun dialami OS. OS mengaku nafsu makannya berkurang akhir-akhir ini. 3. Riwayat penyakit dahulu. OS mengaku tidak pernah mengalami hal serupa sebelumnya. OS mengaku tidak ada riwayat darah tinggi, sakit gula, alergi, penyakit paru lama,dan asma. 4. Riwayat penyakit keluarga OS mengaku tidak memiliki riwayat keluarga darah tinggi sakit gula, alergi, penyakit paru lama, dan asma. 5. Riwayat alergi Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat-obatan maupun alergi makanan. : Ny. S : 27 th : Perempuan : Kuala Raya Dabo Singkep : Menikah : Ibu Rumah Tangga : Abses Hepar : Laparoskopi

6. Riwayat Operasi Pasien belum pernah menjalani operasi sebelumnya 7. Riwayat Pengobatan OS sudah berobat ke RS Tanjung Pinang dengan diagnosis abses hepar namun tidak membaik. OS dirujuk ke RSOB untuk mendapatkan pengobatan dan tindakan pembedahan laparoskopi. 8. Riwayat Persalinan Os sudah mempunyai dua orang anak dengan persalinan normal.

c. PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum Kesadaran Keadaan Gizi 1. Tanda vital Tekanan Darah Nadi Suhu Pernafasan 2. Status generalis a. Kepala Bentuk Mata Hidung Telinga Mulut b. Leher : normochepali, rambut hitam, lebat, tidak mudah dicabut : Konjungtiva pucat -/-, Sklera ikterik -/-, Pupil Isokor : Tidak terdapat deviasi septum, nafas cuping hidung : Normotia, MT intak +/+, serumen +/+ minimal : bibir tidak kering, tidak pucat, tidak sianosis, lidah agak kotor. Gigi geligi lengkap, : Tidak terdapat pembesaran KGB, thyroid dalam batas normal, Tidak terdapat deviasi trakhea c. Thoraks Jantung : Bunyi jaantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-) : 130/70 mmHg : 88 x/menit : 36,5 oC : 18x/menit : Tampak sakit sedang : Compos Mentis : Berat Badan : 60 kg

Paru-Paru d. Abdomen

: Suara nafas vesikuler, Rhonkhi (-/-), Whezing (-/-) : datar, supel, NT + di epigastrium dan hipokondrium kanan.

Nyeri lepas + di epigastrium dan hipokondrium kanan. Hepar ( 2 jari di bawah arcus costae), konsistensi kenyal tepi tajam. Murphy sign -. Lien tidak teraba membesar. Perkusi timpani. Nyeri ketuk CVA -/-. Bising usus 3x/menit. e. Ekstermitas : Akral hangat +/+/+/+, Oedem -/-/-/-

d. PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium tanggal 22 maret 2012 Pemeriksaan Hb Ht Sel darah putih Sel darah merah Trombosit Total Protein Albumin Globulin Golongan darah CT BT LED Urinalisa Warna Kejernihan Blirubin total SGOT SGPT ALP Ureum Creatinin Total protein Albumin Globulin Natrium Kalium Hasil 11,4 g/dL 33,8 L % 14,5 103/mm3 4,39 106/mm3 434 103/mm3 5,8 g/dL 2,9 g/dL 2,9 g/dL A+ 730 2 83 mm/jam Kuning Keruh 1,64 39 70 224 35,7 0,54 9,2 3,0 6,2 135 4,4 Nilai Normal (11 L g/dL 16,5 L g/dL) (35 L% - 50 L%) 7,2 103/mm3 6 (3,8 L 10 /mm3 5,8 L 10 6/mm3) (150 103/mm3 390 103/mm3) (6,6 g/dL 8,7 g/dL) (3,4 g/dL 4,8 g/dL) (1,3 g/dL 2,7 g/dL) 5 11 1 3 Kuning Jernih <1 <32 <31 35-104 10-50 0,5-0,9 6,6 8,7 3,4-4,8 1,3-2,7 135-147 3,-5,0

Chlor GDS Hasil USG Abdomen

108 80

94-111 70-140

Hepar : besar normal, tampak lesi hypoechoic dengan kalsifikasi didalam nya, batas tegas, tepi irreguler, ukuran 14x 9x11 cm yang mendesak vena hepatica ke superior. GB Lien : dbn : ukuran 11,3 cm. Tak tampak masa/nodul Pankreas : dbn Kedua Ginjal : besar normal, intesitas echo cortex normal. Tidak tampak pevocalycea. Tak tampak masa/batu/kista Kesimpulan : lesi hypoechoi ukuran 14x9x11 cm di RLL dengan kalsifikasi di dalamnya. Dapat merupakan gambaran dari massa hati/abses hati GB/pancreas/lien/kedua ginjal tak ada kelainan. e. KONSUL ANESTESI Konsul anestesi, acc (+)

B.

KEADAAN INTRA OPERASI Status Anestesi


Tanggal Diagnosis pra-bedah Jenis pembedahan Status fisik : : : : 26 Juni 2012 abses hepar laparoskopi General Anestesi OTK ASA III

Rencana teknik Anestesi :

Keadaan sebelum pembedahan


Berat badan Tekanan darah Nadi Temperatur Saturasi O2 Hb Ht : 60 kg : 130/80 mmHg : 62 x/mnt : 36,9 C : 99% : 11,4 g/dL : 33,8%

Golongan darah

: A+

Keadaan selama operasi


Lama operasi Relaksasi dengan Teknik anesthesia : 35 menit : Tramus : Semi Close Circuit System Induksi obat IV Pemasangan Endo-Trakeal Tube Non-Kingking No.7, cuff + Sevoflurane, N2O + O2 Pemeliharaan anestesi dengan inhalasi sevoflurane, syringe pump tramus dan recofol. Respirasi Posisi Infuse Premedikasi : Kendali : supine : R.Asetat : Fentanyl 50 mcg, Sedacum 5 mg Jumlah cairan yang masuk: 1000 cc R. Asetat Cairan yang keluar : Perdarahan dalam batas normal Urin normal

Monitoring saat operasi


Waktu 08.20 08.22 08.35 08.39 Tindakan Pasien masuk ke ruang operasi dan dipindahkan ke meja operasi Pemasangan elektroda, monitor tekanan darah, sensor oksigen Pemberian premedikasi Fentanyl 50 mcg Sedacum 5 mg Pemberian medikasi Recofol 100 mg Tramus 30 mg Dilanjutkan dengan ventilasi menggunakan Sevoflurane Takanan darah (mmHg) 130/80 135/80 125/70 Nadi (x/menit) 110 100 90 Saturasi O2 (%) 99 98 99

08.45

08.46 09.00 09.01 09.16 09.26 09.33 09.35 09.36 09.45 10.01

3,0 vol %, N2O 0,5 L dan O2 0,5 L. Dilakukan intubasi. ETT yang digunakan no.7, intubasi berhasil sekali masuk. Ventilasi dengan frek. 12 x/mnt, dan vol. tidal 550 cc Pasien diposisikan Operasi dimulai Mengaktifkan syringe pump Diberikan Sulfas Atropin 0,5 mg Syringe pump dimatikan Sevoflurane diturunkan menjadi 1 vol %, N2O dan O2 tetap. Operasi selesai Sevoflurane dan N2O distop, O2 ditingkatka menjadi 3 L Ekstubasi Pasien sadar dan dibawa ke ruang pulih sadar untuk diobservasi.

138/85

100

97

110/63 120/55 109/49 78/59 120/61 173/81

57 60 50 48 80 83

99 99 99 99 99 99

113/63 149/75

71 74

95 96

C. Keadaan akhir pembedahan


Pasien sadar, tekanan darah 120/79, nadi 65x/menit, saturasi 100%, mual -, muntah -, sianosis -.

BAB II

ANALISA KASUS

A.

Keadaan pra-operasi
1. Pemilihan teknik anestesi Pemilihan anestesi umum pada pasien ini dikarenakan operasi kemungkinan berlangsung lama. Pemasangan intubasi dilakukan karena untuk menjaga jalan nafas tetap patent, memberikan ventilasi, dan pemeliharaan anestesi pada pasien. Pemilihan ETT kinking karena posisi pasien untuk operasi memiliki kemungkinan kecil untuk dapat menekuk ETT. Syringe pump yang berisi recofol dan tramus digunakan untuk menjaga pasien agar tetap dalam keadaan relax, karena pada laparoskopi tidak diperkenankan adanya tonus otot yang menimbulkan tahanan di ruang abdomen. 2. Status fisik ASA Pasien ditetapkan ASA III karena penyakit pasien merupakan penyakit berat yang mengakibatkan keterbatasan dalam melakuka aktifitas rutin. 3. Premedikasi Premedikasi yang diberikan adalah Fentanyl 50 mcg, dan Sedacum 5 mg. Fentany memilki sifat analgesik, Sedacum memilki sifat sedasi, dan relakan otot sehingga mempermudah intubasi.

B.

Keadaan intra operasi


1. Medikasi Pemberian tramus sebagai pelumpuh otot pada pasien ini bertujuan untuk merelaksasikan otot-otot pernafasan dan mempermudah intubasi. Propofol dapat menghambat respon hemodinamik terhadap laringoskop dan intubasi. Propofol tidak memiliki sifal analgetik. 2. Resusitasi cairan Nama Usia : Ny. S : 27 tahun

Berat Badan : 60 kg

Lama puasa : 5 jam 1. Maintenance (M) 4 cc x 10 kg 2 cc x 10 kg 1 cc x 40 kg total 2. = 40 cc = 20 cc = 40 cc = 100 cc Operasi (O) Operasi sedang = BB x 6 cc = 60 x 6 cc = 360 cc 3. Total Puasa (P) Lama puasa (jam) x M = 5 jam x 100cc = 500 cc

Pemberian cairan dibagi perjam Pemberian jam I : M+O+50%P = 710 cc

C.

Keadaan post-operasi

Setelah operasi pasien langsung dibawa ke ruangan untuk mendapatkan perawatan. Keadaan umum pasien baik. Pasien sadar, tekanan darah 120/79, nadi 65x/menit, saturasi 100%, mual -, muntah -, sianosis -.

Anda mungkin juga menyukai