Anda di halaman 1dari 13

Tugas Perencanaan Rekayasa Pondasi

Soal No. 1
1,2 m x 1,2 m H = 50 KN
(soal a)

H = 250 KN
(soal d)

7,5 m

5,5 m 4,2 m x 4,2 m 1m

Lempung Cu = 40 kN/m2 Kh = 16 MN/m3 d = 0,4 m


0,8 m

4,2 m

L = 10 m

1,3 m

1,3 m

0,8 m

0,8 m 1,3 m 1,3 m 0,8 m Baris 1 2 3

Diketahui :

L = 10m , d = 0,4m , Kh = 16 MN/m3 , Cu = 40 kN/m2 Ep = 2,5 x 106 kN/m2 , My = 50kN.m , Berat Volume = 24 kN/m3

Ditanyakan : a. Hitung gaya vertikal dan horizontal yang bekerja pada tiang? b. Hitung gaya horizontal ultimit dan defleksi akibat gaya H? c. Berapa factor aman tiang terhadap gaya horizontal yang bekerja? d. Faktor aman tarik, desak dan gaya horizontal? Qu = 600 kN , Qtr = 400 kN

Asep Abdul Malik(027011037), Dani Ruswandani(047011031)

Tugas Perencanaan Rekayasa Pondasi

Berat bangunan total = berat tugu + pile cap = (1,2 x 1,2 x 7,5 x 24 ) + ( 4,2 x 4,2 x 1 x 24 ) V = 682,56 kN

Karena susunan tiang simetri maka titik berat pusat tiang berada di tengahtengah.

x2 = 3 ( -1,3 )2 + 3 ( 0 )2 + 3 ( 1,3 )2 = 10,14 m2


Momen terhadap sumbu-y akibat gaya horisontal terhadap dasar pile cap: My = Hy = 50 x 6,5 = 325 kN.m

a) Hitungan gaya vertikal dan horisontal pada tiang

a.1) Gaya vertikal pada masing-masing tiang: Tiang-tiang deret 1: Q1 =


Myx1 325x ( 1,3) V 682,56 + = + = 34,17 kN/tiang (desak) 2 10,14 n 9 x

Tiang-tiang deret 2: Q2=


Myx 2 325x (0) V 682,56 + = + = 75,84 kN/tiang (desak) 2 10,14 n 9 x

Tiang-tiang deret 3: Q3 = (desak)


Myx3 325x (1,3) V 682,56 + = + = 117,51 kN/tiang 2 10,14 n 9 x

a.2) Gaya horisontal pada masing-masing tiang (dianggap sama)

Asep Abdul Malik(027011037), Dani Ruswandani(047011031)

Tugas Perencanaan Rekayasa Pondasi

H 50 = = 5,55 kN n 9

b) Hitungan gaya horisontal ultimit dan defleksi tiang

b.1) Hitungan Hu Tiang dengan ujung jepit pada tanah lempung, bila tiang sangat kuat maka gaya horisontal ultimit yang meruntuhkan tanah adalah : Hu = 9cud( L 3d/2 ) = 9 x 40 x 0,4 ( 10 3 x0,4 ) = 1353,6 kN 2

Pada Hu tersebut, momen yang terjadi pada tiang adalah : Mmak = Hu( L/2 + 3d/4 ) = 1353,6( 10/2 +
3 x0,4 ) = 7174,08 kN.m > My 4

= 50 kN.m (Dalam hal ini, My = momen maksimum yang dapat ditahan tiang). Karena Mmak > My , maka tiang termasuk tiang panjang. F=
Hu = 0,006 Hu 9c u d
2M y 3d / 2 + f / 2

Hu =

100 0,6 + 0,003H u

100 = 0,6 Hu + 0,003 Hu2 Diperoleh gaya horisontal ultimit tiap tiang : Hu = 107,2 kN

Asep Abdul Malik(027011037), Dani Ruswandani(047011031)

Tugas Perencanaan Rekayasa Pondasi

b.2) Hitungan defleksi Ip = (1/12)bh3 = 1/12 x 0,4 x 0,43 = 2,13 x 10-3 m4


=
4

khd = 4E p I p

16000 x 0,4 = 0,74 4 x 2,5 x10 6 x 2,13 x10 3

L = 0,74 x 10 = 7,4 m > 1,5 (termasuk tiang panjang)

Depleksi tiang panjang dengan ujung jepit (Persamaan (2.118)): yo =


H 5,55 x 0,74 = 16000 x0,4 = 0,0006 m = 0,06 cm < 1 cm (OK) khd

c) Faktor aman terhadap keruntuhan akibat gaya horisontal yang bekerja : F=


Hu 107,2 = = 19,31 (sangat besar) ( 50 / 9) ( H / n)

d) Hitungan faktor aman bila gaya H diperbesar 5 x 50 kN = 250 kN Momen akibat gaya H : My = 250 x 6,5 = 1625 kN Tiang-tiang deret 1: Q1 = (tarik) Tiang-tiang deret 2: Q2=
Myx 2 V 682,56 1625 x (0) + = + = 75,84 kN/tiang (desak) 2 10,14 n 9 x Myx1 1625x ( 1,3) V 682,56 + = + = -132,5 kN/tiang 2 10,14 n 9 x

Tiang-tiang deret 3:

Asep Abdul Malik(027011037), Dani Ruswandani(047011031)

Tugas Perencanaan Rekayasa Pondasi

Q3 = (desak)

Myx3 1625x (1,3) V 682,56 + = + = 284,18 kN/tiang 2 10,14 n 9 x

Faktor aman minimum terhadap gaya desak: F = 284,18 = 2,11


600

Faktor aman terhadap gaya tarik: F = 132,5 = 3,01


400

Faktor aman terhadap gaya horisontal: F=


Hu 107,2 = = 3,87 ( 250 / 9) ( H / n)

Defleksi yang terjadi:: yo =


H (250 / 9) x 0,74 = = 0,0032 m = 0,32 cm khd 16000 x0,4

Asep Abdul Malik(027011037), Dani Ruswandani(047011031)

Tugas Perencanaan Rekayasa Pondasi

Soal No. 2
q = 15 kN/m3

1,5 m

= 19 kN/m3 1,5 m

c = 0 kN/m3
1,5 m

= 30o

4,0 m

= 10,5 kN/m3

c = 0 kN/m3

= 33o

= 13 kN/m3

c = 0 kN/m3

= 35o

Penyelesaian

Untuk mendimensi turap, perlu digambarkan diagram tekanan tanah yang bekerja pada papan turap. Muka air dikiri sama tinggi dengan muka air di kanan, maka tekanan air saling meniadakan.

K A1 = tan 2 (45 21 ) = 0,33 ; K A2 = tan 2 (45 2 ) = 0.27


2

K P1 = 3

; K P1 = 3.70

Analisis hitungan didasarkan pada titik A sebagai titik tetap dan diambil 1 m tegak lurus bidng gambar.

Asep Abdul Malik(027011037), Dani Ruswandani(047011031)

Tugas Perencanaan Rekayasa Pondasi

q = 15 kN/m3

1,5 m

A
1,5 m

EA1

EA2

EA3

4,0 m

EA4

B
EA5 EP d EA6

D0

gbr.Diagram tekanan tanah untuk turap dengan angker Gaya Aktif


NO 1 2 3 4 5 6 EA1 EA2 EA3 EA4 EA5 EA6 Gaya = 15x1/3x3 = 1/2x19x1/3x32 = (15+19x3)x1/3x4 = 1/2x10,5x1/3x42 = (15+4x10,5)x0,27do = 1/2*13x0,27 do
2

lenghan terhadap titik A (m) 15 28,5 96 28 15,39do 1,75do


2

Momen terhadap titik A (kN/m) 0 14,25 336 116,76 15,39 do(5,5+ do/2) 1,75do2(5,5+2/3 do)

0 2/3x3-1,5 = 0,5 3+4/2-1,5 = 3,5 3+4x2/3-1,5 = 4,17 3+4+do/2-1,5 = 5,5+do/2 7+2/3do-1,5 = 5,5+2/3do

Diperoleh:

M A = M A1 = 467,01 + 15,39do (5,5 + do / 2) + 1,75 do 2 (5,5 + 2 / 3do) E A = E A 1 = 167,5 + 15,39 do + 1,75do 2

Asep Abdul Malik(027011037), Dani Ruswandani(047011031)

Tugas Perencanaan Rekayasa Pondasi

NO 1

Gaya Ep = 1/2x13x3,70xdo2 24,05do2

lengan terhadap titik A (m) 7+2/3do-1,5 = 5,5+2/3do

Momen terhadap titik A (kN/m) 24,05do2(5,5+2/3do)

Diperoleh :

Mp = 24,05 do 2 (5,5 + 2 / 3 do) arah kekiri E A = 24,05 do

Kondisi seimbang : M total = M A + M P = 0


467,01 +15,39.do(5,5 + do / 2) +1,75.do 2 (5,5 + 2 / 3.do) 24,05.do(5,5 + 2 / 3.do ) = 0

Metode coba banding untuk menentukan nilai do

do = 2,00m 467,01 + 200,7 + 47,83 657,36 = 58,18 0 (positif ) do = 3,00m 467,01 + 323,19 +118,12 1623,37 = 715,05 0 (negatif )

Berarti nilai do berda pada interval 2-3


do = 2,5 467,01 + 259,70 + 78,38 1077,23 = 272,15 0

Berarti nilai do kurang dari 2,50m


do = 2,40 467,01 + 247,47 + 71,56 983,54 = 197,5 0

Berarti nilai do kurang dari 2,40m


do = 2,10 467,01 + 211,68 + 53,25 731,81 = 0,13 0

(selisih dapat dianggap cukup kecil) Digunakan do = 2,10m diperoleh panjang d = 1,5 do (turap dengan angker) = 3,15m panjang total turap : 10,7m

Asep Abdul Malik(027011037), Dani Ruswandani(047011031)

Tugas Perencanaan Rekayasa Pondasi

q = 15 kN/m3

1,5 m

A
1,5 m

EA1

EA2

EA3

4,0 m

EA4

B
X 2,10 m
EA5 EA6

EP

D0

Diagram momen mirip sama, maka untuk menentukan (M A ) total dengan mengganti do dengan x

(M A ) total = (M A ) + (M P ) = 467,01 +15,39.x (5,5 + x / 2) +1,75.x 2 .(5,5 + 2 / 3.x ) 24,05x 2 (5,5 + 2 / 3x ) = 467,01 + 84,645.x + 7,695x 2 + 9,625.x 2 +1,167.x 3 132,275x 2 16,033x 3 = 467,01 + 84,645x 114,955x 2 14,866 x 3

Letak momen maksimum diperoleh dari


44,598.x 2 + 229,91.x 84,645 = 0 x 1 = 0,64173m (memenuhi) x 2 = 5,500m ( tidak memenuhi)

d ( M A ) total dx

=0

x 1 = 0,64173m M maks = 369,32kNm

Bila

digunakan

baja

dengan ijin tarik

baja

=140 MN / m 2

diperoleh

W = M maks / ijin tarik baja = 2638cm 3

Apabila digunakan profil turap Larssen, dan dari tabel yang tersedia digunakan profil Larssen 25 dengan W = 3040cm 3 > 2638cm 3

Asep Abdul Malik(027011037), Dani Ruswandani(047011031)

Tugas Perencanaan Rekayasa Pondasi

Tampang profil turap Larssen 25 dengan dimensi b = 500 mm, h = 420 mm, t =20 mm, s = 11,5 mm. Menentukan demensi papan angker diperlukan besarnya reaksi angker ( R A ) .
q = 15 kN/m3

1,5 m

A
1,5 m

EA1

EA2

EA3

4,0 m

EA4

B
do = 2,10 m
EA5 EA6

EP

Do

Tinjauan dilakukan untuk 1m tegak lurus bidang gambar, dan dicari


(M D 0 ) = 0 dalam hal ini perlu digambarkan diagram tekanan tanah yang bekerja

pada turap tersebut, guna memudahkan dalam analisisnya. Dari gambar diatas diperoleh gaya-gaya sebagai berikut ini. Gaya Positif
NO 1 2 EA1 RA Gaya Ep = 1/2x13x3,70x2,102 106,06 lengan terhadap DO 0,817 7,950 Momen terhadap DO 86,65 7,950xRA

Asep Abdul Malik(027011037), Dani Ruswandani(047011031)

10

Tugas Perencanaan Rekayasa Pondasi

Gaya Aktif
NO 1 2 3 4 5 6 EA1 EA2 EA3 EA4 EA5 EA6 Gaya = 15x1/3x3 = 1/2x19x1/3x32 = (15+19x3)x1/3x4 = 1/2x10,5x1/3x42 = (15+4x10,5)x0,27xdO = 1/2x13x0,27do JUMLAH
2

lengan terhadap 15 28,5 96 28 32,32 7,74 207,56 DO 7,95 7,45 4,45 3,783 1,225 0,817

Momen terhadap DO 119,25 212,32 427,2 105,92 39,6 6,32 910,61

M D 0 = M gayapasif + M gayaaktif = 86,65 + 7,950.R A 910,61

Kondisi seimbang (kesimbangan batas limit equilibrium) M D 0 = 0 , maka R A = 103,64kN / m1 . Jarak batang angker pada arah tegak lurus bidang gambar 3. m, maka batang angker akan menerima beban sebesar R = 3.R A = 310,92kN , digunakan baja dengan kriteria ST SP 37 yang mempunyai ijin tarik baja = 140 MPa, maka dimensi batang angker adalah A = R A / ijin tarik baja = 7,40cm 2 , D = 3,10cm. Angker menggunakan papan menerus (continus).

H1 = 0,5 m

1,5 m H = 2,5 m H2

Gambar 7.3.30 penempatan papan angker menerus.

Ditentukan :
H 1 = 0,50m ; H =2,50m ; H 2 = 2,00m

Asep Abdul Malik(027011037), Dani Ruswandani(047011031)

11

Tugas Perencanaan Rekayasa Pondasi

H 1 = 0,50m < H / 3 = 0,833m dianggap gaya pasif dan aktif bekerja setinggi H

= 2,50m. Ruit = E p E A , Sehingga : R ult = (1 / SF).(E P E A ) SF = 2 = ( 1 ). 1 ..(H 2 ) 2 .( K P K A ) = 75kN 2 2


Rult (= kemampuan ultimit papan angker yang diijinkan)
=103,64 kN m > 75 kN m '
'

, sehingga dapat dikatakan angker aman.

Letak papan angker ditentukan dengan cara grafis.


q = 15 kN/m3

0,5 m 1,5 m

A
1,5 m

90o

4,0 m

30o

B
do = 2,10 m
3,15 m

40o +

Do L D

Gambar penentuan panjang batang angker dan letak papan angker.

Asep Abdul Malik(027011037), Dani Ruswandani(047011031)

12

Tugas Perencanaan Rekayasa Pondasi

q = 15 kN/m2

0,5 m 1,5 m Batang angker diameter 3,10 cm 2m 1,5 m

4m

3,15 m

Tampak samping

3m

Batang angker diameter 3,10 cm

Tampak tengah

Asep Abdul Malik(027011037), Dani Ruswandani(047011031)

13

Anda mungkin juga menyukai