Adanya risiko jarum mengenai periosteum tulang yang kemudian menyebabkan pasien mengalami kesakitan. Hal ini akibat dari terlalu menekan dalam memberikan injeksi. Adanya risiko jarum melewati dinding arteri yang berlainan. Adanya kemungkinan arterial spasme sehingga darah tidak mau mengalir masuk ke syringe.
asidosis metabolic
alkalosis respiratorik
alkalosis metabolic
asidosis respiratorik
Penambahan asam
asidosis metabolic
Oksidasi lemak tak sempurna, misalnya pada asidosis diabetika atau kelaparan. Oksidasi karbohidrat tak sempurna, misalnya pada asidosis laktat
Pengurangan bikarbonat
Asidosis respiratorik
Terjadi karena adanya hipoventilasi, sehingga P CO2 akan meningkat Kelainan paru, misalnya Penyakit Paru Obstruksi Menahun (PPOM) Kelainan susunan saraf pusat, misalnya depresi pernapasan. Kelainan dinding dada
Alkalosis respiratorik
Terjadi karena adanya hiperventilasi sehingga P CO2 darah akan turun. Hal ini dapat terjadi karena: Perangsangan S.S.P. : emosi, salisilat dan lain-lain. Stimulasi kemoreseptor perifer: hipoksemia. Stimulasi reseptor intratorakal: berbagai penyakit pam. Keadaan hipermetabolisme: sepsis, hipertiroid
MEKANISME KOMPENSASI
Tergantung dari bentuk gangguan asam basa yang terjadi Bentuk bentuk kompensasi adalah sebagai berikut: Asidosis metabolic stimulasi pernapasan P CO2 darah akan menurun berakibat kenaikan pH (lihat persamaan Henderson). Jadi, penurunan pH pada asidosis metabolic dikompensasi reaksi alkalosis respiratorik (pH , P CO2 ). Alkalosis metabolic menimbulkan depresi pernapasan sehingga P CO2 darah meningkat penurunan pH. Jadi kenaikan pH pada alkalosis metabolic akan dikompensasi reaksi asidosis respiratorik. Asidosis respiratorik menimbulkan peningkatan reabsorbsi HCO3 di ginjal HCO3 di darah meningkat dan pH juga akan naik. Jadi, asidosis respiratorik akan dikompensasi alkalosis metabolic (pH , HCO3- ).