DM dan Hipertensi
dr. Herry Priyanto
Pendahuluan
Kasus diambil dari salah satu pasien di Puskesmas Girian Weru Berdasarkan data proyeksi WHO tentang struktur umum populasi diabetes tahun 1995 2025, pada Negara berkembang umur pasien diabetes paling banyak 45 65 tahun dan ini merupakan umur produktif. Dari data WHO tersebut, Indonesia menempati urutan ke 6 dari 10 negara dengan penderita diabetes terbanyak 12 juta penduduk setiap tahunnya
Rumusan Masalah : DM tipe II dan Hipertensi Tujuan : untuk mengetahui diagnosis dan tatalaksana pasien dengan DM dan Hipertensi
Data Klinis
Anamnesis terfokus diagnosis DM dan Hipertensi : Banyak Makan ~ polifagi Banyak Minum ~ polidpsi BAK 10 x sehari, malam 3-4 x sehari ~ poliuri Penurunan BB secara drastis tanpa penyebab yang jelas Mudah lelah Pasien memiliki riwayat darah tinggi dan penyakit gula sejak 5 tahun lalu dengan pengobatan tidak rutin Riwayat Keluarga ada yang menderita sakit gula yaitu ibu pasien, sedangkan riwayat darah tinggi disangkal
Data Klinis
Anamnesis penyingkir DD
Diabetes Insipidus
Keluhan poliuria dan polidipsia. Jumlah cairan yang diminum maupun produksi urin per 24 jam sangat banyak, dapat mencapai 5-10 liter sehari Hiperkalsemia : Kerja berlebihan dari satu atau lebih kelenjar paratiroid Biasa pada wanita menopause Haus berlebihan Polidipsi Nyeri perut Kelesuan dan kelelahan Sering buang air kecil Mual muntah
Pemeriksaan Jasmani
Tanda
Vital:
Tekanan darah : 170/90 mmHg Nadi: 88x/menit Respirasi: 22x/menit Suhu: 36.3o C
Dukungan diagnosis
PEMERIKSAAN LABORATORIUM Gula Darah Puasa : 358 mg/dl Asam Urat 5,3 mg/dl Kolesterol total : 214 mg/dl Trigliserid : 103 mg/dl
KRITERIA DIAGNOSIS DM
Diagnosis
Diagnosis klinis : Diabetes Mellitus tipe II dan Hipertensi grade II disertai hiperkolestrolemia dan gangguan fungsi hati
Pengelolaan DM dimulai dengan pengaturan makan dan latihan jasmani selama beberapa waktu (2-4 minggu). Bila kadar glukosa darah belum mencapai sasaran, dilakukan intervensi farmakologis dengan obat hipoglikemik oral (OHO) dan atau suntikan insulin. Pada keadaan tertentu, OHO dapat segera diberikan secara tunggal atau langsung kombinasi, sesuai indikasi
TATALAKSANA UMUM
Pilar penatalaksanaan DM 1. Edukasi 2. Terapi gizi medis 3. Latihan jasmani 4. Intervensi farmakologis .
EDUKASI
Edukasi
dengan tujuan promosi hidup sehat, perlu selalu dilakukan sebagai bagian dari upaya pencegahan dan merupakan bagian yang sangat penting dari pengelolaan DM secara holistik.
MATERI EDUKASI
Tingkat awal : Makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM secara berkelanjutan Penyulit DM dan risikonya Intervensi farmakologis dan non-farmakologis serta target pengobatan Pentingnya latihan jasmani yang teratur Cara mempergunakan fasilitas perawatan kesehatan.
MATERI EDUKASI
Tingkat lanjut : Mengenal dan mencegah penyulit akut DM Pengetahuan mengenai penyulit menahun DM Penatalaksanaan DM selama menderita penyakit lain Pemeliharaan/perawatan kaki
TB 165 cm. BB aktual 68 kg BB ideal : 90% x ( 165-100) x 1 kg = 58,5 kg BB aktual 68 kg ~ BMI 24,98 (overweight) Perhitungan kalori Kalori basal = 30 kalori/kg bb -> 30x58,5 = 1755 kalori Kerja ringan ~ ditambah 10 % kalori basal = 175,5 kalori Diet total 1755+175,5 =1930,5 kalori ~ 1900 kalori
LATIHAN JASMANI
Kegiatan jasmani sehari-hari dan latihan jasmani secara teratur (3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit)
INTERVENSI FARMAKOLOGIS
Obat hipoglikemik oral yang diberikan pada pasien : Penghambat glukoneogenesis -Metformin : 3 x 500 mg Pemicu sekresi insulin (insulin secretagogue)Sulfonilurea : Glucodex 1 x 80 mg
Penatalaksanaan khusus
Hipertensi pada Diabetes Indikasi pengobatan : Bila TD sistolik >130 mmHg dan / atau TD diastolik >80 mmHg. Sasaran (target penurunan) tekanan darah: Tekanan darah <130/80 mmHg Bila disertai proteinuria 1gram / 24 jam : < 125/75 mmHg
Non-farmakologis: Modifikasi gaya hidup antara lain: menurunkan berat badan, meningkatkan aktivitas fisik, menghentikan merokok dan alkohol, serta mengurangi konsumsi garam Farmakologis: Obat anti hipertensi yang diberikan pada pasien: Antagonis kalsium : amlodipine 1 x 10 mg
Insulin diperlukan pada keadaan: Penurunan berat badan yang cepat Hiperglikemia berat yang disertai ketosis Ketoasidosis diabetik Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik Hiperglikemia dengan asidosis laktat Gagal dengan kombinasi OHO dosis optimal Stres berat (infeksi sistemik, operasi besar, stroke) Kehamilan dengan DM/diabetes melitus gestasional yang tidak terkendali dengan perencanaan makan Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat Kontraindikasi dan atau alergi terhadap OHO
Masalah dan resiko yang dihadapi adalah penyakit Diabetes Mellitus yang memiliki resiko terjadi komplikasi akut maupun komplikasi secara kronik Keluarga berperan penting dalam proses pengobatan pasien dalam aspek moril maupun materiil. Jalan keluar bagi pasien adalah dengan menghindari faktor resiko yakni melalui perubahan pola hidup serta rutin pengobatan. Pengobatan bertujuan untuk mengurangi gejalagejala, mengusahakan keadaan gizi, pengendalian berat badan dan mencegah terjadinya komplikasi.
Obat-obatan
Obat antidiabetik oral (OHO) GOLONGAN SULFONIL UREA Cara Kerja : -Merangsang sel beta pankreas untuk mengeluarkan inslin -Mempertinggi kepekaan jaringan terhadap insulin -Menekan pengeluaran glukogen Indikasi : Bila BB 10 % dari BB ideal - Dipakai pada diabetes dewasa Efek samping : - Mual,muntah,sakit kepala, vertigo - Dermatitis, pruritus
Penghambat glukoneogenesis Metformin Obat ini mempunyai efek utama mengurangi produksi glukosa hati (glukoneogenesis), di samping juga memperbaiki ambilan glukosa perifer. Metformin dikontraindikasikan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal (serum kreatinin >1,5 mg/dL) dan hati, serta pasienpasien dengan kecenderungan hipoksemia (misalnya penyakit serebro-vaskular, sepsis, renjatan, gagal jantung). Metformin dapat memberikan efek samping mual.
Amlodipine
Indikasi : digunakan untuk pengobatan hipertensi, angina stabil atau varaint angina. Dosis awal yang dianjurkan adalah 1 x 5mg dengan dosis maksimum 1 x 10 mg untuk melakukan titrasi dosis perlu waktu 2-14 hari Efek samping : fatique, nyeri, penurunan atau peningkatan BB. Secara umum dapat ditoleransi dengan baik
Pasien diharapkan mengkonsumsi obat-obatan serta rutin dan pemeriksaan gula darah secara rutin. Pasien diharapkan mengkonsumsi makanan rendah garam, rendah lemak dan kolesterol serta sesuai dengan kebutuhan kalori pasien DM. Kegiatan jasmani sehari-hari dan latihan jasmani secara teratur (3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit)
Daftar Pustaka
1. Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus AMERICAN DIABETES ASSOCIATION 2011 2. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di Indonesia 2011 PERKENI
TERIMA KASIH