Anda di halaman 1dari 4

A. Tiang Pancang a.

Pengertian Tiang Pancang

b. Data ukuran Pile Tinggi Pelat Diameter luar Diameter dalam = 13 cm = 45 cm = 30 cm

c. Pekerjaan Tiang pancang Keselamatan kerja : 1. hati hati dan pusatkan perhatian pada pekerjaan 2. letakkan peralatan ditempat yang aman 3. pakailah pakain kerja lengkap Metode Pelaksanaan : 1. Dokumen rencana/schedule pelaksanaan tiang pancang akan diserahkan kepada pengawas untuk mendapat persetujuan yang menunjukkan rencana detail pile, panjang tiang, ukuran penampang melintang, ujung tiang, penulangan, beugel dan alat pengangkatnya.

2. Menunjukkan rencana pemancangan (urut-urutan pemasangan tiang pancang). 3. Harus disetujui dahulu oleh pengawas sebelum pekerjaan dimulai. 4. Persiapan pengukuran as as untuk penentuan titik titik patok pancang (setting out), dibuat patok dari kayu dan di-cat agar jelas.

5. Mobilisasi material tiang pancang secara bertahap, sampai sesuai kebutuhan volume pemakaian dilapangan. 6. Setting untuk alat Pancang dengan Mobil Crane, yang dilaksanakan Operator pancang beserta anggotanya yang sudah terampil dan pengalaman.

7. Tiang pancang yang terkirim diturunkan di dekat posisi alat pancang, lalu diangkat 1/3 L lalu dimasukkan dalam posisi yang siap dipancang.

8. Kemudian alat pancang digeser dan diposisikan sedemikian rupa sehingga) tepat diatas posisi titik pancang. 9. Pemancangan dimulai/start dari arah belakang terus ke-samping kiri dan kanan, di lanjutkan sampai ke depan / finish akhir. Setelah itu tiang ditekan perlahan-lahan agar ujung bawah tiang tertancap ke permukaan tanah, sehingga kedua ujung tiang terpegang dengan baik. 10. Posisi dan vertikalitas tiang diperiksa dengan menggunakan waterpass. Setelah posisi dan vertikalitas tiang sudah benar, maka pemancangan dimulai dengan ditekan pada pile sehingga tiang masuk kedalam tanah, prosedur ini diulang sampai tiang mencapai kedalaman tanah keras, yang ditandai dengan final set (set akhir) sebesar maximum 2300 Mpa. 11. Penyambungan Tiang dilakukan apabila kedalaman tanah keras lebih dalam dari panjang tiang standart (> 8 M), maka tiang tersebut akan disambung dengan segmen tiang selanjutnya, yaitu dengan sistem las listrik pada pelat sambungan tiang satu dan dua, yang dilaksanakan dengan metode pengelasan keliling penuh.

12. Perpindahan alat pancang dari satu titik pancang ke titik pancang berikutnya dilaksanakan dengan sistem geser diatas rel besi. 13. Pencatatan dan Laporan Pemancangan dilakukan bertahap dan dibuatkan laporan pemancangan yang meliputi tanggal pemancangan, nomor urut pancang, posisi as titik pancang dan ukuran tiang pancang, kedalaman tiang, beban yang mampu dipikul dan final set yang dipakai. 14. Setelah selesai pekerjaan pemancangan, maka akan dilaksanakan demobilisasi alat pancang beserta seluruh peralatannya dan juga pengambilan kembali tiang-tiang pancang yang tidak terpakai / rusak.

Anda mungkin juga menyukai