Anda di halaman 1dari 13

REFERAT PENANGAN EKSPEKTATIF PADA MIOMA UTERI

Penyusun : Yogi Sanjaya (2009730060) Pembimbing : dr.Eko, Sp. OG

Mioma Uteri
Mioma uteri dikenal juga dengan sebutan fibromioma, fibroid ataupun leiomioma merupakan neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpanginya.

Myoma uteri atau fibroid, atau yang dikenal dengan sebutan miom, adalah tumor jinak yang berasal dari rahim, yang

biasanya berbentuk bulat atau lonjong.

Kebanyakan penderita myom tidak merasakan gejala. Namun, jika ada, maka gejala yang paling sering timbul adalah pendarahan yang tidak normal dari rahim. Misalnya haid yang sangat banyak, nyeri saat haid, haid yang lama, atau bercak darah meski tidak sedang haid. Pendarahan yang banyak dapat menyebabkan kurang darah atau anemia. Gejala lain yang dapat timbul adalah nyeri pada perut bagian bawah, sering kencing.

Meskipun myom tidak menganggu proses ovulasi, namun beberapa penelitian menunjukan bahwa myom dapat mengganggu keseburan dan dapat menyebabkan keguguran.

Jenis mioma uteri yang paling sering adalah jenis intramural (54%), subserosa (48%), submukosa (6,1%).

Untuk mengatasi miom, dapat dilakukan melalui dua cara yaitu pembedahan dan pemberian obat.

Umumnya terapi pembedahan hanya dilakukan jika memang diperlukan. Pembedahan dapat dilakukan dengan hanya membuang bagian rahim yang mengandung myom, dan dapat juga membuang rahim secara keseluruhan (histerektomi). HIsterektomi hanya dilakukan jika benar-benar diperlukan dan jika pasien tidak berencana memiliki anak lagi.

Next..
Terapi dengan obat-obatan biasanya melibatkan obat yang mengandung hormon, yang bertujuan menghambat produksi hormon estrogen dari ovarium. Obat diberikan selama tiga sampai enam bulan dan dapat mengecilkan myom sampai 50%. Namun perlu diingat bahwa obat hormonal dapat menimbulkan gejala-gejala menyereupai

gejala primenopause seperti rasa panas, gangguan tidur,


vagina kering, perubahan mood dan yang paling penting adalah osteoporosis.

GNRH AGONIS
Tapros adalah nama dagang (Takeda) buat Leuprorelin acetate. Leuprorelin acetate adalah obat hormonal yang dipakai untuk mengobati berbagai kelainan organ yang disebabkan kelainan hormon seperti: endometriosis, miomauteri, penebalan endometrium (hyperplasia), DLL. Seperti diketahui bahwa pertumbuhan mioma dapat dipicu oleh estrogen sehingga dewasa ini telah tersedia obat yang dapat menekan pertumbuhan mioma dan mengurangi pembesaran mioma. Obat tersebut adalah GnRH agonis dan GnRH antagonis.

Perlu ditekankan di sini bahwa pemberian GnRH agonis


bukan untuk menghilangkan mioma, namun lebih bersifat untuk memudahkan tindakan operasi dan untuk mengurangi

tindakan histerektomi. Oleh karena itu, GnRH agonis diberikan


sebelum tindakan operasi dilakukan. Friedman dkk.,

menjelaskan terjadinya pengurangan ukuran mioma uterus sebanyak 40 - 50% dibandingkan dengan ukuran awal setelah diterapi dengan GnRH agonis selama 3-6 bulan. Pengurangan dari ukuran mioma uterus ini disebabkan oleh penurunan vaskularisasi yang mengakibatkan nekrosis sel mioma dan pengurangan ukuran sel mioma uterus.

Pemberian GnRH agonis diberikan untuk blokade steroidogenesis ovarium sehingga menghambat proliferasi endometrium dan secara serempak memperkecil volume miomterium dan leiomioma sehingga perdarahan diperkecil dan mengurangi hilangnya darah saat operasi. Pengurangan ukuran mioma uterus berhubungan dengan kadar hormon estrogen di dalam darah. Efek maksimal dari GnRH agonis terlihat dalam 3 bulan pertama, sedangkan pada 3 bulan berikutnya tidak terjadi pengurangan volume mioma yang berarti.

DANAZOL
Danazol adalah androgen lemah yang merupakan derivat dari isoxazole 17 ethinyl testosterone (ethisterone). Mekanisme kerja obat Danazole bekerja pada level hipotalamus untuk mencegah lepasnya gonadotropin , sehingga mencegah keluarnya FSH dan LH. Danazol mencegah aktivitas enzym steroidogenesis dalam ovarium sehingga terjadi suasana yang hipoestrogenik yang menambah efek androgenik dari Danazole untuk mencegah pertumbuhan endometrium. Rasa nyeri dapat diatasi dengan penggunaan Danazole pada 90% kasus.

GESTRINON
Merupakan suatu trienik 19-nonsteroid sintetik, juga dikenal dengan R 2323 yang terbukti efektif dalam mengobati endometriosis. Menurut Coutinho(1986), melaporkan 97

wanita, A(n=34) menerima 5 mg gestrinon peroral 2x seminggu, kelompok B(n=36) menerima 2,5 mg gestrinon peroral 2x seminggu, dan kelompok C(n=27) menerima 2,5 mg gestrinon pervaginam 3x seminggu.

Data masing-masing dievaluasi setelah 4 bulan didapatkan volume uterus berkurang 18% pada kelompok A, 27% pada kelompok B, tetapi pada kelompok C meningkat 5%. Setelah masa pengobatan selama 4 bulan berakhir, 95% pasien amenore, Coutinho menyarankan penggunaan gestrinon sebagai terapi preoperatif untuk mengontrol perdarahan menstruasi yang banyak berhubungan dengan mioma uteri.

Daftar Pustaka
Ali Baziad. Pengobatan Medikamentosa Mioma Uterus dengan Analog GnRH. Available at: Endokrinologi Ginekologi. Edisi ketiga. Jakarta: Media Aesculapius FKUI 2008; 215- 223. Cunningham et al. Pelvic Mass. Available at : Williams Gynecology 1st ed. United States: Barbara L. Hoffman, MD. United States: McGraw-Hill 2008. Ch. 9 Thomas G. Early Benign Diseases of The Female Reproductive Tract. Available at: Novaks Gynecology 14th. Los Angeles : Lippincott Williams & Wilkiins: 2007. p. 469-472. Golan et al. GnRH Analogues in The Treatment of Uterine Fibroids. Available at http://humrep.oxfordjournals.org/content/11suppl_3//33.full.pdf. Access at November 14 Bertram G. Katzung. Basic & Clinical Pharmacology 10th ed. 2007 Ch. Reproduksi UMJ- dr. Bambang Widjanarko, Sp. OG

Anda mungkin juga menyukai