Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL PENELITIAN A.

Latar belakang Sejak pertama kali diluncurkan pada 4 Februari 2004 oleh Mark Zuckerberg, facebook telah menjadi sebuah tren kehidupan masyarakat dunia. Indonesia sendiri adalah negara dengan warga pengguna facebook terbanyak keempat dunia, setelah Amerika Serikat, Brazil, dan India. Indonesia berada di peringkat tersebut dengan statistik 51.515.480 pengguna pada Januari 2013, meski menyusut sampai 48.134.040 pengguna pada April 2013.1 Data statistik tersebut menunjukkan bahwa warga Indonesia sangat antusias terhadap situs jejaring sosial tersebut. Meski dalam sejarahnya, facebook hanya diperuntukkan bagi mahasiswa, namun dalam perkembangannya, facebook telah digunakan oleh semua kalangan tanpa batas profesi dan usia. Hal ini memungkinkan bahwa facebook menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sosial, baik secara makro maupun mikro. Dan jika kita kembali menyadari fungsi dari situs jejaring sosial yang menghubungkan para penggunanya tanpa batas waktu dan tempat, maka akan diperoleh kesimpulan bahwa facebook seharusnya membawa dampak dan pengaruh tersendiri dalam proses transformasi, perubahan gaya hidup, dan budaya masyarakat dalam kurun waktu dan tempat tertentu. Sama halnya dengan hubungan sosial dalam dunia nyata, hubungan dunia maya yang melatari facebook tentu memiliki aturan dan etika dalam menjalaninya. Namun, hubungan sosial dunia maya tentu memiliki etika yang berbeda dalam

M. Syaroni Rofii, dalam Media, Youth, dan Their Future, disampaikan dalam Pidato International Communication Student Congress 9 April 2013, berdasarkan penelitian Social Bakers. Lihat: http://www.suaramerdeka.com. Diakses tanggal 20 Mei 2013.

menjalankannya, mengingat bahwa hubungan dunia maya yang tidak menuntut pertemuan nyata, yang memungkinkan kebebasan orang-orang untuk melanggar standar etika dan kewajaran yang biasa berlaku di dunia nyata. Jika demikian, menggunakan media facebook juga mesti didasarkan pada kesadaran untuk menjaga etika dan tidak melakukan hal-hal di luar kewajaran, baik dalam tinjauan moralitas budaya, terlebih lagi agama. Satu hal yang sangat penting diperhatikan adalah bahwa tata nilai dan etika dalam suatu komunitas, kelompok masyarakat, atau bahkan individu tertentu, itu sangat beragam. Sebagaimana diketahui, bahwa etika (ethics) adalah hal yang mendasari dan mengarahkan setiap tindakan seseorang atau satu kelompok tertentu. Kata ethics yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos berarti karakter. Etika adalah satu set kepercayaan, standar, atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok atau masyarakat. Jika etika merupakan standar pemikiran dan juga tingkah laku yang berlaku dalam kelompok, masyarakat, dan bahkan individu dalam satu waktu dan ruang tertentu, maka lintas hubungan yang disediakan oleh facebook, dengan kualitas2 dan kuantitasnya yang tidak terbatas ruang dan waktu, niscaya akan melahirkan pola saling keterpengaruhan antar pengguna. Dengan demikian, etika seseorang, kelompok, atau golongan masyarakat tertentu dapat dipengaruhi oleh etika orang, kelompok, atau golongan masyarakat lain yang menjadi teman dan rekannya di facebook.

Yang dimaksud kualitas adalah kedekatan dan intensitas hubungan pertemanan yang dilakukan antar teman.

Saling berpengaruhnya pola pikir dan standar etika antar pengguna facebook kemungkinan terjadi dalam semua lapisan dan komunitas masyarakat. Tak terkecuali di dunia mahasiswa yang selama ini dikenal sebagai komunitas terpelajar. Bahkan sebagai mahasiswa yang dekat dan akrab dengan teknologi dan gadget canggih, mereka memiliki tingkat intensitas akses facebook yang tinggi. Dalam rangka membuktikan asumsi di atas, peneliti bermaksud mengadakan penelitian dengan meneliti komunitas yang dianggap memiliki tingkat kecerdasan dan pemahaman agama yang baik. Pemilihan ini dilatari oleh alasan bahwa standar dan nilai etika yang digunakan oleh mahasiswa yang bergelut dengan pendidikan keagamaan diklaim sangat baik. Oleh karena itu, peneliti memilih satu komunitas mahasiswa dalam lingkup almamater yang sekarang, yaitu Fakultas Ushuluddin, Filsafat, dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Komunitas yang dimaksud adalah komunitas mahasiswa Program Khusus Prodi Ilmu al-Quran. Mereka dianggap representatif dalam kaitannya dengan disiplin keilmuan, mereka juga adalah mahasiswa pilihan yang diprogramkan khusus untuk menjadi pakar alQuran dan ilmu agama lainnya. Selain itu, mereka ditempatkan khusus di sebuah asrama kampus yang memiliki akses internet yang terhitung baik dibandingkan tempat-tempat mahasiswa lainnya. Jaringan internet yang disediakan pihak kampus secara gratis ditengarai menjadi suatu alasan mahasiswa-mahasiswa tersebut memiliki akses facebook yang terhitung tinggi. B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penelitian ini bermaksud untuk membahas permasalahan sekitar pengaruh facebook terhadap etika

mahasiswa Program Khusus Prodi Ilmu al-Quran Fakultas Ushuluddin, Filsafat, dan Ilmu Politik UIN Alauddin Makassar. Permasalahan utama tersebut, akan dibahas secara sistematis berdasarkan beberapa sub masalah yang dijabarkan sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat intensitas akses facebook oleh Mahasiswa Program Khusus Prodi Ilmu al-Quran? 2. Bagaimana kualitas dan kuantitas pertemanan facebook Mahasiswa Program Khusus Prodi Ilmu al-Quran? 3. Bagaimana pengaruh facebook terhadap etika Mahasiswa Program Khusus Prodi Ilmu al-Quran?

Anda mungkin juga menyukai