Anda di halaman 1dari 4

1.

Otonomi daerah A Reinventing Government adalah berbagai usaha yang dilakukan oleh pihak birokrasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi suatu kegiatan B. Reformasi Keuangan Daerah : Perubahan Sistem Anggaran

Perubahan system anggaran traisional menjadi system anggaran berbasis prestasi kerja.

Perubahan Kelembagaan Pengeloalaan Keuangan Daerah

Perubahan kelembagaan pengelolaan keuangan daerah dari system sentralisiasi pada bagian keuangan secretariat daerah menjadi system desentralisasi ke masingmasing satuan kerja

Perubahan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

Perubahan system akuntansi dari system tata buku tunggal (single entry bookkeeping) menjadi sistem tata buku berpasangan (double entry bookkeeping).

Perubahan dari Basis Kas Menuju Akrual (Cash Towards Accrual)

Perubahan basis akuntansi dari basis kas (cash basis) menjadi basis akrual (accrual basis). Basis akuntansi merupakan dasar akuntansi yang menetapkan kapan transaksitransaksi yang berpengaruh terhadap keuangan organisasi harus diakui/ dibukukan untuk tujuan pelaporan keuangan. Ada beberapa basis pencatatan akuntansi yang bias dipilih oleh pemerintah daerah, diantaranya :

A. B.

Akuntansi basis kas (cash basis) Akuntansi basis kas modifikasian (modified cash basis)

C. D.

Akuntansi basis akrual modifikasian (modified accrual basis) Akuntansi basis akrual (accrual basis)

2. A. Ruang Lingkup Pengelolaan Keuangan daerah Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, ruang lingkup keuangan daerah meliputi: hak daerah untuk memungut pajak daerah dan retribusi daerah serta melakukan pinjaman; kewajiban daerah untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah dan membayar tagihan pihak ketiga; penerimaan daerah; pengeluaran daerah; kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasukkekayaan yang dipisahkan pada perusahaan daerah; kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah dan/atau kepentingan umum. B. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah adalah kepala badan/dinas/biro keuangan/bagian keuangan yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah.[1] Pejabat Pengelola Keuangan Daerah atau PPKD adalah Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBDdan bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah (BUD).[2]

3. A. Satuan kerjaperangkat daerah (SKPD) adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dan anggotanya ialah orang2 yg mendapatkan/ ditunjuk B. 4. Isi Kebijakan Umum Anggaran dibagi menjadi 4 bagian yaitu pendahuluan, gambaran umum RKPD Kerangka ekonomi makro dan implikainya terhadap sumber pendanaan dan penutup. Pendahuluan berisi 1. Uraian kondisi/prestasi yang telah dicapai pada tahun sebelumnya tahun berjalan dan prakiraan pencapaian pada tahun yang kan datang. 2. Uraian ringkas identifikasi permasalahan/hambatan dan tantangan utama yang dihadapi pada tahun sebelumnya. 5. Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode satu (1) tahun, yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat Tahap penyusunan renja SKPD Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode satu (1) tahun, yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat Perumusan Renja SKPD Pengolahan data dan informasi; Analisis gambaran pelayanan SKPD; Mereview hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu berdasarkan Renstra SKPD; Isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD; Telaahan terhadap rancangan awal RKPD; Perumusan tujuan dan sasaran; Penelaahan usulan program dan kegiatan dari masyarakat;

Perumusan kegiatan prioritas; Penyajian awal dokumen rancangan Renja SKPD; Penyempurnaan rancangan Renja SKPD; Pembahasan forum SKPD; dan Penyesuaian dokumen rancangan Renja SKPD sesuai dengan prioritas dan sasaran pembangunan tahun rencana dengan mempertimbangkan arah dan kebijakan umum pembangunan daerah, arahan menteri terkait dan SPM

6. Catatan atas Laporan Keuangan merupakan salah satu dari komponen Laporan Keuangan di samping Laporan Arus Kas, Neraca, dan Laporan Arus Kas. Secara awam, Catatan ini merupakan bentuk Laporan yang paling tidak terstruktur, sehingga cara pembacaannya pun sangat akrab dengan cara pembacaan yang dikuasai oleh kaum awam. Oleh karena itu, jika Catatan atas laporan Keuangan ini dapat memuat aspek-aspek yang memadai dan lengkap, bisa jadi ia akan menjadi suatu sumber informasi yang sangat relevan bagi pengambilan keputusan bagi pengguna umum.

Mengingat sistem akuntansi pemerintah berkaitan dengan transaksi keuangan pemerintah, maka cakupan isi Catatan ini sudah pasti akan sangat berkaitan dengan seputar penganggaran dan realisasi anggaran. Pada intinya, isi Catatan ini adalah menguraikan berbagai hal yang dianggap penting yang telah memengaruhi penyajian Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas yang apabila tidak dijelaskan akan dapat menyensatkan pembaca laporan keuangan pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai