Anda di halaman 1dari 3

mikroskop menjadi alat yang sangat dibutuhkan, terutama untuk pengamatan dan penelitian.

Marilah kita pelajari dengan saksama penjelasan tentang mikroskop berikut ini. 1. Mikroskop Mikroskop adalah alat optik yang terdiri dari susunan beberapa lensa pembesar yang digunakan untuk melihat benda, jasad renik, mikroorganisme, atau bagian tubuh makhluk hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Jadi, jika kalian ingin mengamati tumbuhan atau hewan bersel satu (bakteri atau virus), kalian dapat mengamatinya dengan mikroskop. Mikroskop terdiri dari bagian-bagian yang masing-masing mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Untuk lebih jelasnya, marilah kita pelajari lebih jauh tentang bagian-bagian mikroskop dan cara menggunakannya. 2. Bagian-Bagian Mikroskop 1) Lensa objektif adalah lensa yang menghadap ke arah preparat yang berfungsi memperbesar bayangan preparat. Perbesaran yang tersedia adalah 10 kali, 40 kali, dan 60 kali. 2) Revolver atau pemutar lensa adalah alat yang digunakan untuk memasang lensa objektif. Alat ini dapat diputarputar agar lensa objektif berada pada kedudukan yang sesuai. 3) Lensa okuler adalah lensa yang menghadap ke arah mata kita yang berfungsi untuk memperbesar bayangan dari lensa objektif. Perbesaran yang tersedia adalah 5 kali, 10 kali, dan 12,5 kali. 4) Tubus okuler adalah bagian yang menghubungkan lensa okuler, revolver, dan lensa objektif. 5) Kaca atau cermin merupakan bagian alat penerang yang berfungsi untuk menangkap cahaya, kemudian memantulkannya ke arah kondensor. 6) Diafragma merupakan bagian yang dapat mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk. Bagian ini dapat menutup dan membuka. 7) Kondensor merupakan bagian yang berfungsi memusatkan cahaya pada preparat yang kita amati. 8) Dasar atau kaki yang bentuknya menyerupai tapal kuda. 9) Tiang atau penyangga yang menghubungkan dasar dan pegangan mikroskop.

10) Lengan mikroskop yang merupakan tempat memegang mikroskop. 11) Meja benda yang berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan preparat yang akan diamati dengan mikroskop. Bagian tengah meja ini berlubang sebagai lubang untuk masuknya cahaya dari kondensor. 12) Penjepit berfungsi sebagai penjepit kaca yang berisi preparat agar tidak bergeser-geser. 13) Makrometer atau tombol pengatur kasar berfungsi menggerakkan lensa naik-turun dengan cepat. 14) Mikrometer atau tombol pengatur halus berfungsi menggerakkan lensa naik-turun secara perlahan-lahan. 3. Cara Menggunakan Mikroskop Cahaya untuk Mengamati Mikroorganisme 1. Peganglah lengan mikroskop dengan salah satu tangan dan tangan lain menyangga kaki mikroskop. Letakkan mikroskop di atas meja pengamatan dengan bagian lengan tepat berada di hadapanmu. Lalu, bersihkan lensa dan cermin dengan menggunakan kertas tisu. Setelah dibersihkan, pasangkan lensa okuler dengan perbesaran lemah. 2. Agar didapat medan penglihatan yang baik, putarlah revolver sehingga diperoleh perbesaran terkecil pada lensa objektif yang searah dengan lensa okuler dan tubus okuler. 3. Putarlah cermin mikroskop ke arah sumber cahaya sambil melihat melalui lensa okuler sehingga diperoleh medan yang terang tanpa bayangan benda lain. 4. Letakkan preparat yang akan kalian amati di atas meja benda, lalu jepitlah dengan penjepitnya sehingga cahaya yang terkumpul dalam kondensor menembus kaca benda. 5. Untuk mencari fokus, lakukanlah dengan dua cara berikut ini. a. Perbesaran lemah. Lensa okuler dengan perbesaran 5 kali dan lensa objektif dengan perbesaran 10 kali dapat diartikan bahwa preparat diamati dengan perbesaran 50 kali. Dengan cara menurunkan lensa okuler serendah mungkin, lensa objektif juga diturunkan sampai berjarak kira-kira 8 mm dari kaca preparat. Setelah itu, arahkan salah satu mata kalian ke lubang lensa okuler sambil memutar-mutar makrometer sampai diperoleh gambaran preparat yang jelas. b. Perbesaran kuat. Lensa okuler dengan perbesaran 12,5 dan

lensa objektif dengan perbesaran 60 kali sehingga preparat dapat diamati dengan perbesaran 750 kali. Mulailah dengan menutup preparat dengan kaca penutup, lalu naikkan kondensor sampai mau menyentuh kaca preparat (objek), kemudian bukalah diafragma selebar-lebarnya dan turunkan lensa objektif sampai hampir menyentuh kaca penutup preparat. Setelah itu, dengan makrometer, naikkan lensa objektif sampai diperoleh gambaran preparat yang jelas. 6. Setelah mikroskop selesai digunakan, bersihkanlah lensa objektif dengan menggunakan xylol.

melindungi vakuola. 4. Sel bawang merah termasuk Sel hidup atau Sel mati ? Mengapa demikian! Jelaskan ! Jawab : Sel bawang merah termasuk sel hidup, karena sel bawang merah mempunyai inti sel,memiliki cairan didalamnya,dan ada aktifitas yang terjadi didalamnya seperti pertukaran zat dalam sel. 5. Pada saat ditetesi metilen biru,adakah bagian sel yang paling kuat menyerap warna biru ?Apa nama bagian tersebut ? Jawab : Ada,yaitu bagian inti sel sel tersebut. Sebelum ditetesi Metilen Biru -10 x 10 -10 x 40 Setelah ditetesi Metilen Biru -10 x 10 -10 x 40 KESIMPULAN

Bagian-Bagian Mikroskop Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar penampakan benda yang dibentuk oleh lensa okuler. Tabung okuler berfungsi untuk mengatur fokus. Pengatur fokus kasar berfungsi memfokuskan bayangan objek. Pengatur fokus kasar memfokuskan bayangan secara lambat. Revolver untuk memilih lensa objektif yang akan digunakan. Lensa objektif untuk memilih lensa objektif dan memperbesar benda. Lengan mikrosko sebagai pegangan saat mikroskop diangkat. Meja mikroskop tempat untuk meletakkan objek yang diamati. Penjepit objek utuk menjepit preparat diatas meja preparat. Kondensor mengatur intensitas cahaya yang masuk dalam mikroskop. Diafragma mengatur banyak sedikitnya cahaya yang dikehendaki. Cermin mengarahkan cahaya agar tetap masuk ke dalam mikroskop. Kaki mikroskop menjaga mikroskop agar dapat berdiridengan mantap diatas mej PENGAMATAN SEL KEGIATAN II : 1. Bagaimanakah bentuk sel epidermis bawang merah ? Jawab : Bentuknya seperti balok yang disusun miring. 2. Adakah cairan dalam sel bawang merah ? Jawab : Ada. 3. Apa nama dan fungsi cairan di dalam sel bawang merah ? Jawab : Cairan pada bawang merah disebut cairan inti (nukleoplasma) berupa gel dan transparan dan cairan ini disebut karyotin yang mengandung senyawa kimia yang kompleks.Fungsinya untuk

Setelah kami lakukan pengamatan kami dapat menyimpulakan bahwa Sel Tumbuhan memiliki Nukleus,Mitokondria,Retikulum Endoplasma,Lisosom,Ribosom,dan Badan Golgi.Sedangkan Sel Mati (Sel Gabus) tidak melakukan aktifitas dan tidak memiliki bagianbagian seperti pada sel tumbuhan karena sel gabus adalah bagian dari Sel tumbuhan.Sel gabus adalah jaringan pada tumbuhan agar jaringan dibawah Sel gabus ini tidak kehilangan kebanyakan air. Sel tumbuhan dan Sel hewan mempunyai bagian seperti Dinding Sel,Plastida,Kloroplas,Sentriol,dan Vakuola.Bagian-bagian tersebut saling mendukung agar terjadi kesinambungan antara satu dengan yang lain. Walaupun Sel mati,gabus juga mempunyai bentuk Sel yang khas berbeda dengan Sel tumbuhan.Oleh karena itu masing-masing mempunyai bentuk khas dari Sel tumbuhan,Hewan,dan Sel mati. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan Sel Hewan 1. tidak memiliki dinding sel 2. tidak memiliki plastida 3. memiliki lisosom 4. memiliki sentrosom 5. timbunan zat berupa lemak dan glikogen 6. bentuk tidak tetap 7. pada hewan tertentu memiliki vakuola, ukuran kecil, sedikit Sel Tumbuhan 1. memiliki dinding sel dan membran sel 2. umumnya memiliki plastida 3. tidak memiliki lisosom

4. tidak memiliki sentrosom 5. timbunan zat berupa pati 6. bentuk tetap 7. memiliki vakuola ukuran besar, banyak Transpor lewat membran Transpor lewat membran dibedakan atas: 1. Transpor pasif, tanpa bantuan energi dari sel (difusi dan osmosis) 2. Transpor aktif, dengan menggunakan energi dari sel (endositosis, eksositosis dan pompa natrium kalium).

Sel Sklerenkim Pada Tumbuhan a. Ciri-ciri umum Sel sklerenkim membentuk kumpulan sel yang berkesinambungan atau berupa berkas yang ramping. Selain itu, sklerenkim juga terdapat tersendiri di antara sel-sel lain. Sklerenkim dapat berkembang dalam tubuh tumbuhan primer ataupun sekunder. Dindingnya tebal, sekunder dan sering berlignin, dan pada saat dewasa protoplasnya bisa hilang. Jaringan sklerenkim juga termasuk tipe jaringan permanen sederhana. Ada dua tipe sel pada jaringan ini, yaitu, serabut dan sklereida. Kedua macam sel tersebut berdinding sangat tebal yang mengandung selulosa dan lignin yang disekresikan oleh protoplas sel-sel itu. Protoplas mati apabila dinding mencapai tebal maksimumnya. Serabut adalah sel-sel yang sangat panjang dengan ujung sel lancip. Serabut memiliki kekuatan dan fleksibilitas yang besar. Karena kekuatan serta kelenturannya maka sel-sel ini digunakan orang dalam pembuatan lilitan, tali, tikar dan berbagai tekstil. Sklereida seperti serabut berdinding tebal dan keras, namun sel sklereida pendek dan tidak sepanjang serabut. Sklerida dapat ditemukan misalnya pada buah apel, sklereida membangun bagian penting pepagan pohon. b. Fungsi Sklerenkim berfungsi sebagai penyokong bagian tumbuhan yang telah dewasa

Anda mungkin juga menyukai