Anda di halaman 1dari 83

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Alokasi waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

: : : : : : SMP N 1 Sungai Raya VII (tujuh)/Semester 1 IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) 4 X 40 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari bendabenda alam dengan menggunakan peralatan. 1.1 Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuan-nya.

Indikator: Menjelaskan pengertian besaran. Menjelaskan pengertian satuan Mengelompokkan besaran pokok Mengelompokkan besaran turunan Menggunakan satuan Internasional sesuai dengan besaran yang diukur dalam pengukuran dengan ketelitian Mengkonversi satuan panjang, massa dan waktu terhadap hasil pengukuran. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan besaran pokok dalam kehidupan sehari-hari. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan besaran turunan dalam kehidupan sehari-hari. I. Tujuan Pembelajaran : A. Tujuan Setelah melakukan demonstrasi, pengamatan dan tanya jawab dengan menggunakan media neraca, penggaris, buku, bolpoin dan kapas, siswa dapat menjelaskan pengertian besaran. Setelah menyimak penjelasan guru dan tanya jawab dengan bantuan media neraca, penggaris dan jangka sorong siswa dapat menjelaskan pengertian satuan. Setelah melakukan diskusi dengan bantuan lembar kerja siswa (LKS) siswa dapat mengelompokkan besaran pokok. Setelah melakukan diskusi dengan bantuan lembar kerja siswa (LKS) siswa dapat mengelompokkan besaran turunan. Dengan melakukan tanya jawab dan demonstrasi dengan berbagai media yang telah disediakan, siswa dapat menggunakan satuan Internasional sesuai dengan besaran yang diukur dalam pengukuran dengan teliti. Setelah menyimak penjelasan guru, tanya jawab dan diskusi siswa dapat mengkonversikan satuan panjang, massa dan waktu terhadap hasil pengukuran dengan mengisi lembar kerja siswa (LKS) yang telah disediakan.

Dengan pemberian penugasan berbantuan lembar kerja siswa (LKS) dapat memecahkan masalah yang berkaitan dengan besaran pokok kehidupan sehari-hari. Dengan pemberian penugasan berbantuan lembar kerja siswa (LKS) dapat memecahkan masalah yang berkaitan dengan besaran turunan kehidupan sehari-hari.

siswa dalam siswa dalam

A. Karakter siswa yang diharapkan


Berani (audacious) Tanggung jawab ( responsibility ) Disiplin ( Discipline ) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence ) Ketelitian ( carefulness)

I. Materi Pembelajaran : A. Pengertian Besaran

Besaran dan Satuan

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, dinyatakan dengan angka dan mempunyai satuan. Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagai besaran harus mempunyai 3 syarat yaitu 1. dapat diukur atau dihitung 2. dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai 3. mempunyai satuan Bila ada satu saja dari syarat tersebut diatas tidak dipenuhi maka sesuatu itu tidak dapat dikatakan sebagai besaran. Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu : 1. Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh dari pengukuran maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa. Massa merupakan besaran fisika karena massa dapat diukur dengan menggunakan neraca. 2. Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan. Dalam hal ini tidak diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai misal kalkulator. Contoh besaran non fisika adalah jumlah. Besaran Fisika sendiri dibagi menjadi 2 1. Besaran Pokok adalah besaran yang ditentukan lebih dulu berdasarkan kesepatan para ahli fisika. Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam yaitu Panjang (m), Massa (kg), Waktu (s), Suhu (K), Kuat Arus Listrik (A), Intensitas Cahaya (cd), dan Jumlah Zat (mol). Besaran pokok mempunyai ciri khusus antara lain diperoleh dari

pengukuran langsung, mempunyai satu satuan (tidak satuan ganda), dan ditetapkan terlebih dahulu. 2. Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada banyak macamnya sebagai contoh gaya (N) diturunkan dari besaran pokok massa, panjang dan waktu. Volume (meter kubik) diturunkan dari besaran pokok panjang, dan lain-lain. Besaran turunan mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok. B. Pengertian Satuan

Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan sama maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama. Sebagai contoh Gaya (F) mempunyai satuan Newton dan Berat (w) mempunyai satuan Newton. Besaran ini kelihatannya berbeda tetapi sesungguhnya besaran ini sama yaitu besaran turunan gaya. Besaran berdasarkan arah dapat dibedakan menjadi 2 macam 1. Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah sebagai contoh besaran kecepatan, percepatan dan lain-lain. 2. Besaran sekalar adalah besaranyang mempunyai nilai saja sebagai contoh kelajuan, perlajuan dan lain-lain. Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan satuan yang dijadikan sebagai patokan. Dalam fisika pengukuran merupakan sesuatu yang sangat vital. Suatu pengamatan terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuran-pengukuran yang sangat teliti diperlukan dalam fisika, agar gejala-gejala peristiwa yang akan terjadi dapat diprediksi dengan kuat. Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara: 1. Secara Langsung Yaitu ketika hasil pembacaan skala pada alat ukur, langsung menyatakan nilai besaran yang diukur, tanpa menggunakan rumus untuk menghitung nilai yang diinginkan. 2. Secara tidak langsung Yaitu dalam pengukuran memerlukan penghitungan tambahan untuk mendapatkan nilai besaran yang diukur. Untuk mendaptkan hasil pengukuran yang akurat, faktor yang harus diperhatikan antara lain : - alat ukur yang dipakai - aturan angka penting - posisi mata pengukuran (paralax)

Ketidakpastian pada Pengukuran Ketika mengukur suatu besaran fisis dengan menggunakan instrumen, tidaklah mungkin akan mendapatkan nilai benar X0, melainkan selalu terdapat ketidakpastian. Ketidakpastian ini disebabkan oleh beberapa hal misalnya batas ketelitian dari masing-masing alat dan kemampuan dalam membawa hasil yang ditunjukkan alat ukur. Beberapa istilah dalam pengukuran: Ketelitian (accuracy) adalah suatu ukuran yang menyatakan tingkat pendekatan dari nilai yang diukur terhadap nilai benar X0 Kepekaan adalah ukuran minimal yang masih dapat dideteksi (dikenal) oleh instrumen, misal galvanometer memiliki kepekaan yang lebih besar daripada Amperemeter / Voltmeter Ketepatan (precision) adalah suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang sama. Presisi berkaitan dengan perlakuan dalam proses pengukuran, penyimpangan hasil ukuran dan jumlah angka desimal yang dicantumkan dalam hasil pengukuran. Akurasi yaitu seberapa dekat hasil suatu pengukuran dengan nilai yang sesungguhnya. Ketelitian alat ukur panjang Mistar : 1 mm Mistar berskala terkecil memiliki memiliki ketelitian sampai 0,5 mm atau 0,05 cm. Ketelitian alat untuk satu kali adalah setengah skala terkecil.

Panjang benda melebihi 8,7 cm Panjang kelebihan ditaksir 0,05 cm Hasil pengukuran panjang 8,75 cm Batas ketelitian x 1 mm = 0,5 mm

2. Jangka Sorong : 0,1 mm Jangka sorong memiliki ketelitian sampai 0,1 mm atau 0,1 cm. Jangka sorong terdiri dari rahang tetap yang berskala cm dan mm, dan rahang sorong (geser) yang dilengkapi dengan skala nonius yang panjangnya 9 mm dan dibagi dalam 10 m skala. Panjang 1 skala nonius adalah 0,9 mm. Benda skala antara rahang utamadengan rahang sorong adalah 0,1mm sehingga ketidakpastian dari jangka sorong adalah x 0,1 mm = 0,005 mm

Contoh:

Sebuah benda diukur dengan jangka sorong dengan kedudukan skala seperti pada gambar, maka panjang benda: Skala Utama = 26 mm Skala nonius 0,5 mm Batas ketelitiannya skala terkecil = x 0,1 mm = 0,05 mm Cara meningkatkan ketelitian antara lain: 1. Waktu membaca alat ukur posisi mata harus benar 2. Alat yang dipakai mempunyai ketelitian tinggi 3. Melakukan pengukuran berkali-kali Pengukuran dengan jangka sorong

Cara menentukan / membaca jangka sorong: 1. Angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada nonius adalah 2,1 cm dan 2,2 cm. 2. Garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis skala utama adalah garis ke-5, jadi x = 2,1 cm + 5 x 0,01 cm = 2,15 cm (dua desimal) Karena ketidakpastian jangka sorong = x 0,01 cm = 0,005 cm (tiga desimal), maka hasilpengukuran jangka sorong :

III. Metode Pembelajaran : A. Model - Direct Instruction (DI) - Cooperative Learning B. Metode - Komunikasi - Tanya jawab - Demonstrasi - Diskusi kelompok - Eksperimen IV. Langkah-langkah Kegiatan PERTEMUAN PERTAMA a. Kegiatan Pendahuluan . Motivasi dan apersepsi - Apakah semua gejala alam termasuk ke dalam besaran? - Apakah manfaat satuan dalam pengukuran yang kita lakukan? . Prasyarat pengetahuan - Apakah yang dimaksud dengan besaran dan satuan?

- Apakah Satuan Internasional? Pra eksperimen - Berhati-hatilah dalam membaca skala mistar.

b. Kegiatan Inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: 0. Siswa mendengarkan instruksi yang diberikan oleh guru. 1. Siswa dibentuk dalam kelompok belajar, setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang siswa. 2. Siswa bersama guru menyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pembelajaran 3. Siswa melakukan demonstrasi dan pengamatan dari berbagai media yang telah disediakan guna menelaah definisi besaran dan satuan. 4. Setiap kelompok diberi tugas untuk mengukur panjang dan lebar meja guru dengan jengkalnya masing-masing dan mistar plastik serta menimbang buku dan kapas dengan neraca. 5. Setiap kelompok juga diajak untuk mengukur dengan menggunakan jangka sorong guna melatih ketelitian mereka. 6. Peserta didik secara berkelompok melakukan pengukuran panjang dan lebar meja guru dengan jengkalnya masing-masing dan mistar plastik serta menimbang buku dan kapas dengan neraca. 7. Memfasilitasi peserta didik melakukan demonstrasi dan percobaan guna melatih sekaligus mengembangkan keberanian siswa, kedisiplin ( Discipline ) dan bertanggung jawab ( responsibility) serta memiliki ketelitian ( carefulness). Elaborasi 2. Siswa melakukan diskusi dari kegiatan demonstrasi dan pengamatan yang telah dilakukan, sehingga dapat menjelaskan pengertian besaran kemudian membuat kesimpulan sementara dari hasil diskusi. 3. Siswa dengan perwakilan kelompoknya mempersentasikan hasil diskusi dan kelompok yang lain ditugaskan untuk memperhatikan sekaligus memberikan komentar. 4. Guru menanggapi jawaban peserta didik sambil memberikan arahan-arahan yang positif sehingga keberanian siswa dalam mengeluarkan pendapat dapat terarah dengan baik. 5. Siswa kemudian kembali melakukan diskusi dengan mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) yang sudah disediakan guna mengelompokkan besaran pokok dan turunan. 6. Setelah semua kelompok selesai kemudian perwakilan kelompok mempersentasikan hasil kerjanya dan kelompok yang lain diminta untuk mendengarkan dan memberikan komentar. 7. Semua hasil diskusi siswa kemudian dikumpulkan guna mendapatkan pengklarifikasian dari guru. Konfirmasi 8. Setelah semua kelompok selesai mempersentasikan hasil diskusi guru membahas hasil diskusi secara rinci sehingga kelompok siswa yang keliru dalam menjawab dapat mengetahui letak kekeliruannya.

9. Kelompok siswa yang dianggap memiliki kemampuan yang lebih baik dalam proses maupun hasil diskusi mendapatkan penghargaan baik berupa hadiah maupun penguatan lisan. 10. Kelompok siswa yang masih keliru mendapatkan penguatan positif dari guru atas usaha yang telah dilakukan bersama kelompoknya sehingga kelompok ini tidak akan merasa minder. 11. Siswa diberikan kesempatan bertanya untuk materi yang belum dipahami. c. Kegiatan Penutup 1. Siswa sendiri atau bersama guru membuat rangkuman atau simpulan atas apa yang sudah dipelajari. 2. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; 3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; 4. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; PERTEMUAN KEDUA a. Kegiatan Pendahuluan . Motivasi dan apersepsi Guru menanyakan mengenai pembelajaran yang lalu. . Prasyarat pengetahuan Peserta didik diminta untuk menyebutkan satuan untuk besaran panjang, waktu dan massa. b. Kegiatan Inti Eksplorasi 0. Siswa Siswa mendengarkan instruksi yang diberikan oleh guru. 1. Siswa dibentuk dalam kelompok belajar, setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang siswa. 2. Siswa diberikan informasi sekaligus mendengarkan tentang Satuan Internasional dari besaran pokok dan besaran turunan. 3. Siswa ditugaskan untuk menyebutkan beberapa hasil pengukuran yang biasa mereka temui dalam kehidupan sehari-hari, kemudian mengkonversikannya ke dalam Satuan Internasional. 4. Siswa diberikan informasi sekaligus mengamati cara mengkonversikan satuan dengan memakai tangga konversi dimana setiap kali turun 1 anak tangga dikali 10, sedangkan jika naik dibagi 10. Elaborasi 5. Siswa bersama guru melakukan diskusi kelas guna memberikan informasi tentang Satuan Internasional dari besaran pokok dan besaran turunan. 6. Siswa bersama kelompoknya diberi tugas untuk menuliskan beberapa contoh penyajian hasil pengukuran, kemudian mengkonversikannya ke dalam Satuan Internasional.

7. Setelah semua siswa selesai kemudian satu diantara kelompok membahas hasil diskusinya dan kelompok yang lain diminta untuk memperhatikan sekaligus menyocokkan jawaban kelompoknya. 8. Guru menanggapi jawaban peserta didik sambil memberikan arahan-arahan yang positif sehingga keberanian siswa dalam mengeluarkan pendapat dapat terarah dengan baik. 9. Siswa secara berkelompok diberi penugasan dengan lembar kerja siswa (LKS) untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan besaran pokok dalam kehidupan seharihari. 10. Siswa secara berkelompok diberi penugasan dengan lembar kerja siswa (LKS) untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan besaran turunan dalam kehidupan sehari-hari. 11. Setelah semua siswa selesai kemudian satu diantara kelompok membahas hasil diskusinya dan kelompok yang lain diminta untuk memperhatikan sekaligus menyocokkan jawaban kelompoknya. Konfirmasi 12. Setelah semua kelompok selesai mempersentasikan hasil diskusi guru membahas hasil diskusi secara rinci sehingga kelompok siswa yang keliru dalam menjawab dapat mengetahui letak kekeliruannya. 13. Kelompok siswa yang dianggap memiliki kemampuan yang lebih baik dalam proses maupun hasil diskusi mendapatkan penghargaan baik berupa hadiah maupun penguatan lisan. 14. Kelompok siswa yang masih keliru mendapatkan penguatan positif dari guru atas usaha yang telah dilakukan bersama kelompoknya sehingga kelompok ini tidak akan merasa minder. 15. Siswa diberikan kesempatan bertanya untuk materi yang belum dipahami.

c. Kegiatan Penutup 1. Siswa sendiri atau bersama guru membuat rangkuman atas apa yang sudah dipelajari. 2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; 3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; 4. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi. 5. Salam penutup. V. Sumber Belajar a. Buku IPA Terpadu b. Buku kerja c. Lingkungan sekitar d. Alat ukur VI. Penilaian : Penilaian a. Prosedur tes . Penilaian Proses . Keaktifan siswa selama pelajaran

. Keberanian siswa selama pelajaran . kecermatan siswa selama pelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Mengidenti-fikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan seharihari lalu mengelompokkannya dalam besaran pokok dan besaran turunan. Menggunakan Satuan Internasional dalam pengukuran. Mengkonversi satuan panjang, massa dan waktu secara sederhana. Menggunakan besaran pokok dan besaran turunan dalam kehidupan sehari-hari. Teknik Penilaian Tes tertulis Bentuk Instrumen/ Soal Instrumen Tes uraian a. Berikan contoh Besaran Fisika dalam kehidupan sehari-hari. b. Jelaskan dengan singkat Apa yang dimaksud Satuan Internasional

c. Konversikan macam macam satuan secara sederhana

Mengetahui, Kepala SMP N 1 Sungai Raya

2 NOVEMBER 2011 Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Alam

Drs. KARTIMAN, MM NIP. 19660704 199412 1 004

YULINDA, A. Md NIP.19800727 200604 2 016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Alokasi waktu Standar Kompetensi

: : : : :

SMP N 1 Sungai Raya VII (tujuh)/Semester 1 IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) 4 X 40 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari bendabenda alam dengan menggunakan peralatan. 1.2 Mendeskripsikan pengertian suhu dan pengukurannya.

Kompetensi Dasar : Indikator : 1. Menjelaskan pengertian suhu. 2. menunjukkan bagian-bagian dari termometer. 3. Menyebutkan jenis-jenis termometer. 4. Menggunakan termometer untuk mengukur suhu suatu benda. 5. Membaca skala pada termometer. 6. Membandingkan skala pada termometer Celsius dengan termometer skala Kelvin, Reamur, dan Fahrenheit.

I. Tujuan : A. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah menyimak penjelasan guru dan tanya jawab dengan menggunakan media minuman yang berisi es dan termometer siswa dapat menjelaskan pengertian suhu. 2. Setelah melakukan demonstrasi dan pengamatan dengan bantuan termometer siswa dapat menunjukkan bagian-bagian termometer. 3. Setelah melakukan demosntasi dan tanya jawab siswa dapat menyebutkan jenis-jenis termometer. 4. Dengan melakukan diskusi dan percobaan dengan menggunakan tubuh, air panas, dan air es siswa dapat menggunakan termometer untuk mengukur suhu suatu benda. 5. Setelah melakukan percobaan dengan bantuan media termometer siswa dapat membaca skala pada termometer. 6. Setelah menyimak penjelasan guru dan diskusi siswa dapat membandingkan skala termometer Celcius dengan termometer skala Kelvin, Reamur, dan Fahrenheit. B. Karakter siswa yang diharapkan : 1. Disiplin ( Discipline ) 2. Rasa hormat dan perhatian ( respect ) 3. Tekun ( diligence ) 4. Tanggung jawab ( responsibility ) 5. Ketelitian ( carefulness)

II. Materi Pembelajaran :

Suhu

C. Suhu dan Pengukurannya


1. Pengertian Suhu Kalian tentunya pernah mandi menggunakan air hangat, bukan? Untuk mendapatkan air hangat tersebut kita mencampur air dingin dengan air panas. Ketika tangan kita menyentuh air yang dingin, maka kitamengatakan suhu air tersebut dingin. Ketika tangan kita menyentuh air yang panas maka kita katakan suhu air tersebut pana s. Ukuran derajat panas dan dingin suatu benda tersebut dinyatakan dengan besaran suhu. Jadi, suhu adalah suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. 2. Termometer sebagai Alat Ukur Suhu Suhu termasuk besaran pokok. Alat untuk untuk mengukur besarnya suhu suatu benda adalah termometer. Termometer yang umum digunakan adalah termometer zat cair dengan pengisi pipa kapilernya adalah raksa atau alkohol. Pertimbangan dipilihnya raksa sebagai pengisi pipa kapiler termometer adalah sebagai berikut: a. raksa tidak membasahi dinding kaca, b. raksa merupakan penghantar panas yang baik, c. kalor jenis raksa rendah akibatnya dengan perubahan panas yang kecil cukup dapat mengubah suhunya, d. jangkauan ukur raksa lebar karena titik bekunya -39 C dan titik didihnya 357C.

Pengukuran suhu yang sangat rendah biasanya menggunakan termometer alkohol. Alkohol memiliki titik beku yang sangat rendah, yaitu -114C. Namun demikian, termometer alkohol tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu benda yang tinggi sebab titik didihnya hanya 78C Pada pembuatan termometer terlebih dahulu ditetapkan titik tetap atas dan titik tetap bawah. Titik tetap termometer tersebut diukur pada tekanan 1 atmosfer. Di antara kedua titik tetap tersebut dibuat skala suhu. Penetapan titik tetap bawah adalah suhu ketika es melebur dan penetapan titik tetap atas adalah suhu saat air mendidih. Berikut ini adalah penetapan titik tetap pada skala termometer. a. Termometer Celcius Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 100. Diantara titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi 100 skala. b. Termometer Reaumur Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 80. Di antara titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi menjadi 80 skala. c. Termometer Fahrenheit Titik tetap bawah diberi angka 32 dan titik tetap atas diberi angka 212. Suhu es yang dicampur dengan garam ditetapkan sebagai 0F. Di antara titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi 180 skala. dan suhu saat air mendidih pada tekanan 1 atmosfer. d. Termometer Kelvin

Pada termometer Kelvin, titik terbawah diberi angka nol. Titik ini disebut suhu mutlak, yaitu suhu terkecil yang dimiliki benda ketika energi total partikel benda tersebut nol. Kelvin menetapkan suhu es melebur dengan angka 273 dan suhu air mendidih dengan angka 373. Rentang titik tetap bawah dan titik tetap atas termometer Kelvin dibagi 100 skala. III. Metode Pembelajaran : A. Model 1. Direct Instruction (DI) 2. Cooperative Learning 3. Contextual B. Metode 1. Komunikasi 2. Tanya jawab 3. Diskusi 4. Eksperimen IV. Langkah-langkah Pembelajaran PERTEMUAN PERTAMA a. Kegiatan Pendahuluan . Motivasi dan apersepsi - Apakah hubungan suhu dengan panas atau dingin? - Alat apakah yang dipakai untuk mengukur bila suhu tubuhmu terasa panas? . Prasyarat pengetahuan - Apakah yang dimaksud dengan suhu? - Apakah Satuan Internasional dari besaran suhu? . Pra eksperimen - Berhati-hatilah menggunakan peralatan yang terbuat dari kaca. b. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Siswa dibagi dalam kelompok belajar setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang. 2. Siswa bersama guru menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 3. Siswa melakukan kegiatan demostrasi berdasarkan alat dan bahan yang disediakan guna mengarahkan pengertian suhu. 4. Siswa diberikan informasi sekaligus mengamati cara menggunakan termometer dan pengukuran suhu suatu objek. 5. Guru memfasilitasi siswa melakukan percobaan guna melatih sekaligus mengembangkan keberanian siswa, kedisiplinan siswa ( Discipline ) dan bertanggung jawab ( responsibility) serta memiliki ketelitian ( carefulness). Elaborasi 6. Siswa berdasarkan dari kegiatan demonstrasi dan tanya jawab yang dilakukan dapat menjelaskan pengertian suhu.

7. Siswa berdiskusi guna menunjukkan bagian-bagian termometer sekaligus mengelompokkan jenis-jenis termometer. 8. Siswa kemudian mempersentasikan hasil diskusinya sedangkan kelompok yang belum persentasi ditugaskan untuk memperhatikan dan memberikan komentar. 9. Siswa dengan kelompoknya kemudian diberikan lembar kerja siswa (LKS) guna melakukan percobaan menggunakan tubuh, air panas, dan air es untuk mengukur suhu suatu benda dengan menggunakan termometer 10. Siswa secara perwakilan kelompok mempersentasikan hasil diskusinya dan kelompok yang lain diminta untuk meperhatikan dan memberikan komentar. 11. Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan guna mendapatkan klarifikasi dari guru. Konfirmasi 12. Setelah semua kelompok selesai mempersentasikan hasil diskusi guru membahas hasil diskusi secara rinci sehingga kelompok siswa yang keliru dalam menjawab dapat mengetahui letak kekeliruannya. 13. Kelompok siswa yang dianggap memiliki kemampuan yang lebih baik dalam proses maupun hasil diskusi mendapatkan penghargaan baik berupa hadiah maupun penguatan lisan. 14. Kelompok siswa yang masih keliru mendapatkan penguatan positif dari guru atas usaha yang telah dilakukan bersama kelompoknya sehingga kelompok ini tidak akan merasa minder. 15. Siswa diberikan kesempatan bertanya untuk materi yang belum dipahami. c. Kegiatan Penutup 1. Siswa bersama guru atau siswa sendiri menyimpulkan dari materi yang telah dipelajari. 2. Melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; 3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; 4. Salam penutup PERTEMUAN KEDUA a Kegiatan Pendahuluan . Motivasi dan apersepsi - Hasil pengukuran suhu harus dinyatakan dengan satuan; satuan apakah yang digunakan? - Apakah satuan suhu dalam Standar Internasional (SI)? . Prasyarat pengetahuan - Guru menunjukkan sebuah termometer, peserta didik diminta untuk membaca skala. b. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Siswa diorganisasikan dalam kelompok-kelompok belajar setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang. 2. Menggunakan termometer untuk mengukur suhu suatu benda. 3. Siswa bersama guru melakukan demonstrasi guna memberikan informasi cara membaca skala pada termometer.

4.

Siswa diberikan informasi oleh guru cara menentukan skala termometer Celsius dengan termometer Kelvin, Reamur, dan Fahrenheit dengan perbandingan Tc : Tk :Tr : (Tf - 32) = 5 : (Tc + 273) : 4 : 9.

Elaborasi 5. Siswa bersama kelompoknya secara bergiliran membaca skala pada termometer dari berbagai suhu suatu objek. 6. Siswa bersama kelompoknya diberi tugas membandingkan skala pada termometer Celsius dengan termometer Kelvin, Reamur, dan Fahrenheit. 7. Siswa kemudian dengan kelompoknya diberikan tugas mengenai cara menghitung skala termometer Celsius, Kelvin, Reamur, dan Fahrenheit. 8. Siswa mempersentasikan hasil diskusinya secara bergiliran dan kelompok yang lain ditugaskan untuk meperhatikan dan memberikan komentar. Konfirmasi 9. Siswa bersama guru melakukan tanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman yang mungkin terjadi pada hasil pekerjaan siswa. 10. Siswa yang berhasil mendapatkan penguatan verbal maupun non verbal (bintang penghargaan) sedangkan kelompok yang masih keliru tetap mendapatkan penguatan positif guna meningkatkan motivasi belajarnya. 11. Siswa diberikan kesempatan bertanya untuk materi yang belum dipahami. c. Kegiatan Penutup 12. Siswa bersama guru/siswa sendiri menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari. 13. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; 14. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; 15. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; Sumber Belajar a. Buku IPA Terpadu b. Buku kerja c. Termometer Penilaian a. Prosedur tes . Penilaian Proses . Keaktifan siswa selama pelajaran . Keberanian siswa selama pelajaran . kecermatan siswa selama pelajaran

Penilaian Hasil Belajar Indikator Pencapaian Menggunakan termometer untuk mengukur suhu zat. Membandingkan skala termometer Celsius dengan termometer yang lain. Teknik Penilaian Tes tertulis Bentuk Instrumen Tes uraian Instrumen/ Soal Mengapa tangan manusia tidak dapat dijadikan alat ukur suhu, padahal tangan dapat membedakan panas dan dingin? Bila termometer Celsius menunjukkan skala 800, maka skala Reamur akan menunjukkan.... a.640 c.1000 b.960 d.1500

Mengetahui, Kepala SMP N 1 Sungai Raya

2 NOVEMBER 2011 Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Alam

Drs. KARTIMAN, MM NIP. 19660704 199412 1 004

YULINDA, A. Md NIP.19800727 200604 2 016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Alokasi waktu Standar Kompetensi

: : : : :

SMP N 1 Sungai Raya VII (tujuh)/Semester 1 IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) 2 X 40 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari bendabenda alam dengan menggunakan peralatan.

Kompetensi Dasar

1.3 Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator 1. Menunjukkan cara menentukan besaran panjang suatu benda. 2. Menunjukkan cara menentukan besaran massa suatu benda. 3. Menunjukkan cara menentukan besaran waktu. 4. Menunjukkan cara menentukan volume benda padat yang bentuknya teratur dan tidak teratur. I. Tujuan Pembelajaran : A. Tujuan 1. Setelah melakukan demontrasi dan tanya jawab dengan menggunakan mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup siswa dapat Menunjukkan cara menentukan besaran panjang suatu benda 2. Setelah melakukan demontrasi dan tanya jawab dengan menggunakan neraca Ohaus dan neraca elektronik.siswa dapat Menunjukkan cara menentukan besaran massa suatu benda. 3. Setelah melakukan demontrasi dan tanya jawab dengan menggunakan stopwatch, siswa dapat menunjukkan cara menentukan besaran waktu 4. Setelah menyimak penjelasan guru dan tanya jawab, siswa dapat Menunjukkan cara menentukan besaran massa suatu benda. B. Karakter siswa yang diharapkan : 1. Tekun ( diligence ) 2. Tanggung jawab ( responsibility) 3. Disiplin ( Discipline ) 4. Rasa hormat dan perhatian ( respect ) 5. Ketelitian ( carefulness)

II. Materi Pembelajaran

: Pengukuran

III. Metode Pembelajaran : A. Model: - Direct Instruction (DI)

- Cooperative Learning - Contextual Leraning B. Metode: - Komunikasi - Tanya jawab - Diskusi kelompok - Eksperimen IV. Langkah-langkah Kegiatan a. Kegiatan Pendahuluan Motivasi dan apersepsi - Bagaimana cara menggunakan alat ukur sederhana? - Bagaimana mendapatkan hasil pengukuran yang tepat? Prasyarat pengetahuan - Apakah Satuan Internasional (SI) dari besaran panjang, massa dan waktu? - Bagaimana mengkonversi satuan dari hasil pengukuran ke dalam Satuan Internasional (SI) ? Pra eksperimen - Berhati-hatilah menggunakan peralatan yang digunakan dalam pengukuran. b. Kegiatan Inti. Eksplorasi 1. Siswa diorganisasikan dalam kelompok-kelompok belajar satu kelompok terdiri atas 4-5 orang siswa. 2. Siswa bersama guru menyiapkan alat-alat labolatorium yang akan digunakan dalam pembelajaran. 3. Siswa melakukan tanya jawab dan mengamati cara menentukan besaran panjang suatu benda dengan menggunakan mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup. 4. Siswa melakukan demonstrasi dan mengamati cara menentukan besaran massa suatu benda dengan menggunakan neraca Ohaus dan neraca elektronik. 5. Siswa melakukan pengamatan cara menentukan besaran waktu dengan menggunakan stopwatch. 6. Siswa diberikan informasi oleh guru cara menentukan volume benda padat yang bentuknya teratur dan tidak teratur. Elaborasi 7. Siswa bersama kelompoknya melakukan pengukuran untuk menentukan besaran panjang suatu benda dengan menggunakan mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup. 8. Kemudian siswa bersama kelompoknya melakukan pengukuran untuk menentukan besaran massa suatu benda dengan menggunakan neraca Ohaus dan neraca elektronik. 9. setelah itu siswa bersama kelompoknya melakukan pengukuran untuk menentukan besaran waktu dengan menggunakan stopwatch

Siswa bersama kelompoknya kembali ditugaskan untuk menentukan volume benda pada yang bentuknya teratur dan tidak teratur. 11. Hasil pengukuran dimasukkan pada lembar kerja siswa (LKS) yang sudah disediakan. 12. Siswa secara bergiliran mempersentasikan hasil diskusinya dan kelompok yang tidak persentasi diminta untuk meperhatikan dan memberikan komentar. 13. Selama proses persentasi guru berperan sebagai fasilitaor guna menumbuhkan keberanian, rasa percaya diri, tanggung jawab anggota kelompok terhadap tugas yang diberikan sehingga semua siswa berpartisipasi secara aktif. Konfirmasi 14. Siswa diberikan arahan terhadap hasil diskusi sehingga kelompok yang masih keliru dalam pembelajaran dapat mengetahui letak kekeliruannya. 15. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik, 16. Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi secara aktif. 17. Siswa diberikan kesempatan bertanya untuk materi yang belum dipahami. c. Kegiatan Penutup 1. Siswa bersama-sama dengan guru atau siswa sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran. 2. Siswa bersama guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram. 3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. 4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik. Sumber Belajar a. Buku IPA Terpadu b. Buku kerja c. Alat-alat ukur Penilaian a. Prosedur tes . Penilaian Proses . Keaktifan siswa selama pelajaran . Keberanian siswa selama pelajaran . kecermatan siswa selama pelajaran Penilaian Hasil Belajar Indikator Pencapaian Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Instrumen/ Soal

10.

Mengukur besaran Tes tertulis fisika secara baik dan benar dengan meng-gunakan alat ukur Memperhatikan dan menerapkan keselamatan kerja dalam pengu-kuran.

Tes uraian

Sebutkan lima macam alat laboratorium beserta fungsinya

Contoh Instrumen: - Instrumen eksperimen Menentukan volume benda padat yang bentuknya tidak teratur dengan menggunakan gelas ukur. Benda Benda 1 Benda 2 Benda 3 Volume air Volume benda + air Volume benda

Mengetahui, Kepala SMP N 1 Sungai Raya

2 NOVEMBER 2011 Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Alam

Drs. KARTIMAN, MM NIP. 19660704 199412 1 004

YULINDA, A. Md NIP.19800727 200604 2 016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Alokasi waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

: : : : : :

SMP N 1 Sungai Raya VII (tujuh)/Semester 1 IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) 4 X 40 2. Memahami klasifikasi zat.

2.1 Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat.

Indikator : 1. Membedakan pengertian asam, basa, dan garam. 2. Menentukan ciri-ciri zat yang bersifat asam, basa, dan garam. 3. Mengelompokkan zat-zat yang bersifat asam, basa, dan garam. 4. Menggunakan alat penentu atau petunjuk asam dan basa.

I. Tujuan Pembelajaran : A. Tujuan 1. Setelah melakukan percobaan dan demonstrasi dengan menggunakan larutan asam, basa dan garam siswa dapat membedakan pengertian asam, basa dan garam. 2. Setelah melakukan tanya jawab dan demonstrasi dengan menggunakan larutan asam, basa dan garam siswa dapar menentukan ciri-ciri zat yang bersifat asam, basa dan garam. 3. Seelah melakukan demostrasi dan percobaan dengan menggunakan air jeruk, sabun cair, dan garam siswa dapat mengelompokkan zat-zat yang bersifat asam, basa dan garam. 4. Setelah melakukan percobaan dengan menggunakan kertas lakmus, siswa dapat menggunakan alat penentu atau petunjuk asam dan basa.

B. Karakter siswa yang diharapkan : 1. Tanggung jawab ( responsibility ) 2. Disiplin ( Discipline ) 3. Rasa hormat dan perhatian ( respect ) 4. Tekun ( diligence ) 5. Ketelitian ( carefulness) II. Materi Pembelajaran : Asam, Basa dan Garam

1. Asam Kamu sudah mengetahui jika asam merupakan salah satu penyusun dari berbagai bahan makanan dan minuman, misalnya cuka, keju,dan buah-buahan. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air akan melepaskan ion H+. Jadi, pembawa sifat asam adalah ion H+

(ion hidrogen), sehingga rumus kimia asam selalu mengandung atom hidrogen. Tahukah kamu perbedaan antara ion, kation, dan anion? Ion adalah atom atau sekelompok atom yang bermuatan listrik. Kation adalah ion yang bermuatan listrik positif. Adapun anion adalah ion yang bermuatan listrik negatif. Sifat khas lain dari asam adalah dapat bereaksi dengan berbagai bahan seperti logam, marmer, dan keramik.

2. Basa (Hidroksida) Jika kamu mencuci tangan dengan sabun, apa yang kamu rasakan pada tanganmu? Dalam keadaan murni, basa umumnya berupa kristal padat dan bersifat kaustik. Beberapa produk rumah tangga seperti deodoran, obat maag (antacid) dan sabun serta deterjen mengandung basa. Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan ion hidroksida (OH-). Oleh karena itu, semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus OH. Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa, cukup dengan menyebut nama logam dan diikuti kata hidroksida 3. Garam Jika mendengar kata garam, pastilah yang terbayang pada benakmu adalah garam dapur. Garam dapur memang merupakan salah satu contoh garam. Dalam kehidupan sehari-hari pernahkah kamu melihat orang yang sakit perut (maag dan sejenisnya)? Tahukah kamu mengapa orang yang sakit maag minum obat sakit maag atau antacid? Apakah antacid itu? Orang mengalami sakit perut disebabkan asam lambung yang meningkat. Untuk menetralkan asam lambung (HCl) digunakan antacid. Antacid mengandung basa yang dapat menetralkan kelebihan asam lambung (HCl). Umumnya zat-zat dengan sifat yang berlawanan, seperti asam dan basa cenderung bereaksi membentuk zat baru. Bila larutan asam direaksikan dengan larutan basa, maka ion H+ dari asam akan bereaksi dengan ion OH- dari basa membentuk molekul air.

III. Metode Pembelajaran : A. Model:

- Direct Instruction (DI) - Cooperative Learning - Contextual Learning B. Metode: - Tanya jawab - Diskusi kelompok - Eksperimen.

IV. Langkah-langkah Kegiatan PERTEMUAN PERTAMA a. Kegiatan Pendahuluan . Motivasi dan apersepsi - Mengapa air jeruk rasanya asam? - Mengapa obat maag bersifat basa? . Prasyarat pengetahuan - Apakah ciri-ciri zat yang bersifat asam? - Zat apa sajakah yang termasuk dalam asam, basa, dan garam? . Pra eksperimen - Berhati-hatilah dalam mencampurkan dua larutan yang berbeda. b. Kegiatan Inti. Eksplorasi 1. Siswa diorganisasikan dalam kelompok-kelompok belajar satu kelompok terdiri atas 4-5 orang siswa. 2. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil bahan-bahan larutan asam, larutan basa, dan larutan garam. 3. Siswa pertama-tama ditugaskan ke depan kelas guna mendemostrasikan larutan asam, basa dan garam. 4. Siswa secara berkelompok dibagikan LKS yang sudah disediakan untuk melakukan percobaan. 5. Guru memfasilitasi siswa melakukan Percobaan guna melatih sekaligus mengembangkan keberanian siswa, kedisiplinan siswa ( Discipline ) dan bertanggung jawab ( responsibility) serta memiliki ketelitian ( carefulness). Elaborasi Siswa bersama kelompoknya melakukan diskusi untuk mendefinisikan asam, basa dan garam berdasarkan dari kegiatan demostrasi yang telah dilakukan menggunakan larutan asam, basa dan garam. Guru memeriksa kegiatan observasi dan klasifikasi mengenai bahan yang bersifat asam, basa dan garam yang dilakukan siswa apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan. Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya untuk membuat kesimpulan dari hasil percobaan. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.

6. 7.

8. 9.

10. Siswa dibimbing oleh guru mendiskusikan ciri-ciri bahan yang bersifat asam, basa dan garam. Konfirmasi 11. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik. 12. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber. 13. Siswa diberikan kesempatan bertanya untuk materi yang belum dipahami. c. Kegiatan Penutup 1. Siswa bersama-sama dengan guru atau siswa sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran. 2. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram. 3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. 4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik. PERTEMUAN KEDUA a. Kegiatan Pendahuluan . Motivasi dan apersepsi - Bagaimana sifat zat yang tergolong asam atau basa? - Adakah bahan yang dapat digunakan untuk menentukan asam atau basa? . Prasyarat pengetahuan - Apakah sifat asam, basa dan garam? - Bahan apa sajakah yang dapat digunakan untuk menentukan asam atau basa? . Pra eksperimen - Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium. b. Kegiatan Inti. Eksplorasi 1. Siswa diorganisasikan dalam kelompok-kelompok belajar setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang siswa. 2. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil kertas lakmus, tabung reaksi, pipet tetes yang sudah disediakan 3. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengeluarkan bahan-bahan yang sudah ditugaskan. 4. Siswa secara berkelompok dibagikan LKS yang sudah disediakan untuk melakukan percobaan. 5. Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen menentukan sifat asam dan basa. 6. Guru memfasilitasi siswa melakukan Percobaan guna melatih sekaligus mengembangkan keberanian siswa, kedisiplinan siswa ( Discipline ) dan bertanggung jawab ( responsibility) serta memiliki ketelitian ( carefulness).

Elaborasi 5. Siswa bersama kelompoknya melakukan percobaan terhadap larutan yang sudah ditugaskan seperti air jeruk, larutan sabun dan garam guna mengelompokkan zatzat yang bersifat asam, basa dan garam. 6. Kemudian siswa dengan kelompoknya melakukan percobaan kembali dengan menggunakan kertas lakmus, tabung reaksi, pipet tetes dan larutan air jeruk, sabun, air teh dan garam. 7. Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada siswa atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan. 8. Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya untuk membuat kesimpulan dari hasil percobaan. 9. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal. 10. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya. Konfirmasi 11. Siswa bersama guru melakukan bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan positif terhadap kelompok yang berhasil maupun yang belum berhasil. 12. Siswa diberikan kesempatan bertanya untuk materi yang belum dipahami. c. Kegiatan Penutup 1. Guru bersama siswa maupun siswa sendiri membuat kesimpulan atau rangkuman terhadap materi yang telah dipelajari. 2. Guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. 3. Salam penutup. V. Sumber Belajar a. Buku IPA Terpadu. b. Buku kerja c. Lingkungan sekitar sekolah atau rumah d. Bahan-bahan kimia Penilaian a. Prosedur tes . Penilaian Proses . Keaktifan siswa selama pelajaran . Keberanian siswa selama pelajaran . kecermatan siswa selama pelajaran

Penilaian Hasil Belajar Teknik Penilaian Mengidentifikasi sifat Tes tertulis asam, basa dan garam dengan menggunakan indikator yang sesuai. Indikator Pencapaian Mengelompokkan bahan-bahan di lingkungan sekitar berdasarkan konsep asam, basa, dan garam. Menggunakan sederhana menentukan keasaman kebasaan. alat untuk skala dan Bentuk Instrumen Tes uraian Instrumen/ Soal Tentukan bahan-bahan yang bersifat asam, basa dan garam dari bahan-bahan yang tersedia (larutan cuka, larutan sabun, larutan garam, larutan gula, NaCl, HCl).

Berikut adalah sifat-sifat umum asam, kecuali.... a) memerahkan kertas lakmus biru b) mempunyai PH kurang dari 7 c) rasanya asam d) rasanya pahit

Mengetahui, Kepala SMP N 1 Sungai Raya

2 NOVEMBER 2011 Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Alam

Drs. KARTIMAN, MM NIP. 19660704 199412 1 004

YULINDA, A. Md NIP.19800727 200604 2 016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Alokasi waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

: : : : : :

SMP N 1 Sungai Raya VII (tujuh)/Semester 1 IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) 2 X 40 2. Memahami klasifikasi zat.

2.2 Melakukan percobaan sederhana dengan bahan-bahan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator : 1. Membedakan larutan asam dan basa. 2. Membuat indikator alami asam dan basa. 3. Menggunakan indikator universal untuk menentukan nilai pH suatu zat. I. Tujuan Pembelajaran : A. Tujuan 1. Setelah melakukan percobaan dan demonstrasi dengan bantuan media kertas lakmus dan cairan (sabun, cuka, garam dan teh siswa dapat membedakan larutan asam dan basa. 2. Setelah melakukan percobaan dan diskusi dengan menggunakan media mengambil cawan porselen, penumbuk, kertas saring, gelas beker, corong gelas, tabung reaksi, etanol, larutan asam klorida, larutan natrium hidroksida dan beberapa macam bunga, buah serta sayur siswa dapat membuat indikator alami asam dan basa. 3. Setelah melakukan percobaan dan diskusi dengan menggunakan media mengambil cawan porselen, penumbuk, kertas saring, gelas beker, corong gelas, tabung reaksi, etanol, larutan asam klorida, larutan natrium hidroksida dan beberapa macam buah serta sayur siswa dapat membuat indikator universal untuk menentukan nilai pH suatu zat.

B. Karakter siswa yang diharapkan : 1. Ketelitian ( carefulness) 2. Disiplin ( Discipline ) 3. Rasa hormat dan perhatian ( respect ) 4. Tekun ( diligence ) 5. Tanggung jawab ( responsibility ) II. Materi Pembelajaran :Sifat Asam dan Basa pada Bahan Makanan

III. Metode Pembelajaran : A. Model: - Direct Instruction (DI) - Cooperative Learning - Contextual Leraning B. Metode: - Tanya jawab - Diskusi kelompok - Eksperimen - Penugasan IV. Langkah-langkah Kegiatan a. Kegiatan Pendahuluan . Motivasi dan apersepsi - Pernahkah kamu meremas-remas bunga kembang sepatu berwarna, kemudian menetes-kannya dengan asam cuka? Apa yang terjadi? - Bagaimana cara mengetahui nilai pH suatu zat dengan menggunakan kertas warna standar indikator universal? . Prasyarat pengetahuan - Bahan apa sajakah yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa? - Apakah yang dimaksud dengan nilai pH? . Pra eksperimen - Berhati-hatilah dalam menggunakan larutan kimia. b. Kegiatan Inti. Eksplorasi 1. Siswa diorganisasikan dalam kelompok-kelompok belajar setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang siswa. 2. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil cawan porselen, penumbuk, kertas saring, gelas beker, corong gelas, tabung reaksi, etanol, larutan asam klorida, larutan natrium hidroksida dan beberapa macam buah serta sayur. 3. Guru memberi instruksi kepada peserta didik untuk melakukan eksperimen mengenai penen-tuan nilai pH suatu zat dengan menggunakan indikator universal. 4. Siswa secara berkelompok dibagikan LKS yang sudah disediakan untuk melakukan percobaan. 5. Guru memfasilitasi siswa melakukan percobaan guna melatih sekaligus mengembangkan keberanian siswa, kedisiplinan siswa ( Discipline ) dan bertanggung jawab ( responsibility) serta memiliki ketelitian ( carefulness). Elaborasi 1. Siswa bersama kelompoknya melakukan diskusi untuk membedakan larutan asam dan basa berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dengan bantuan media kertas lakmus dan cairan (sabun, cuka, garam dan teh. 2. Siswa dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.

3. Siswa bersama kelompoknya melakukan eksperimen dengan menggunakan tabung reaksi, pipet tetes, kertas warna standar indikator universal, larutan indikator universal, aquades dan macam-macam contoh zat. 4. Peserta didik diperiksa oleh guru untuk melakukan kegiatan eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan. 5. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya untuk membuat kesimpulan dari hasil percobaan. 6. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal. 7. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan nilai pH yang menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan suatu senyawa. Konfirmasi 8. Siswa diberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik, 9. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber, 10. Siswa diberikan kesempatan bertanya untuk materi yang belum dipahami. c. Kegiatan Penutup 1. Guru bersama-sama dengan siswa atau siswa sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran; 2. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; 3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; 4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; Sumber Belajar a. Buku IPA Terpadu. b. Buku kerja c. Lingkungan sekitar sekolah atau rumah d. Bahan-bahan kimia Penilaian a. Prosedur tes . Penilaian Proses . Keaktifan siswa selama pelajaran . Keberanian siswa selama pelajaran . kecermatan siswa selama pelajaran Penilaian Hasil Belajar Indikator Pencapaian Teknik Kompetensi Penilaian Melakukan percobaan Tes unjuk untuk mengetahui sifat kerja asam, basa di laboratorium dan alam

Bentuk Instrumen/ Soal Instrumen Uji petik Lakukan uji asam, basa kerja pada bahan makanan prosedur dengan menggunakan bunga kembang sepatu

misalnya menggunakan sepatu Asep : No 1 Aspek

dengan kembang

Skor

Ketepatan menggunakan kertas warna standar indikator universal dengan 2 benar 2 Melakukan kegiatan dengan prosedur yang benar 3 3 Memperoleh data dari kegiatan 3 4 Membuat kesimpulan 2 Jumlah skor 10 Mengetahui, Kepala SMP N 1 Sungai Raya 2 NOVEMBER 2011 Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Alam

Drs. KARTIMAN, MM NIP. 19660704 199412 1 004

YULINDA, A. Md NIP.19800727 200604 2 016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Alokasi waktu Standar Kompetensi

: : : : :

SMP N 1 Sungai Raya VII (tujuh)/Semester 1 IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) 3 X 40 2. Memahami klasifikasi zat.

Kompetensi Dasar : 2.3 Menjelaskan nama unsur dan rumus kimia sederhana. Indikator : 1. Menjelaskan pengertian unsur. 2. Menunjukkan nama dan lambang unsur. 3. Menerapkan aturan tata nama unsur. 4. Menjelaskan maksud pengelompokan unsur ke dalam tabel periodik. 5. Menjelaskan sifat dan kegunaan unsur. 6. Menjelaskan pengertian senyawa. 7. Menuliskan unsur-unsur penyusun senyawa. 8. Menjelaskan jenis-jenis pembentukan senyawa. 9. Menuliskan rumus kimia dan penamaan senyawa. I. Tujuan Pembelajaran : A. Tujuan 1. Setelah menyimak penjelasan guru dan tanya jawab dengan menggunakan tabel periodik sehingga siswa dapat menjelaskan pengertian unsur. 2. Setelah melakukan pengamatan dan tanya jawab dengan rabel periodik siswa dapat menunjukkan nama dan lambang unsur. 3. Dengan melakukan diskusi dan tanya jawab, siswa dapat menerapkan aturan tata nama unsur. 4. Setelah melakukan tanya jawab dan diskusi, siswa dapat mengelompokkan unsur ke dalam tabel periodik (titik lebur, titik didih, wujud; logam, semi logam, non logam, daya hantar listrik dan daya hantar panas) 5. Setelah melakukan diskusi dan tanya jawab mengenai unsur, siswa dapat menjelaskan sifat dan kegunaan unsur. 6. Setelah menyimak penjelasan guru dan tanya jawab mengenai senyawa, siswa dapat menjelaskan pengertian senyawa. 7. Setelah melakukan tanya jawab mengenai unsur-unsur penyusun senyawa, siswa dapat menuliskan unsur-unsur penyusun senyawa. 8. Setelah melakukan diskusi dan tanya jawab mengenai jenis-jenis pembentukan senyawa, siswa dapat menjelaskan jenis-jenis pembentukan senyawa berdasarkan penguraian, pembakaran dan reaksi kimia. 9. Setelah melakukan demostrasi dan tanya jawab mengenai rumus kimia, siswa dapat menuliskan rumus kimia dan penamaan senyawa.

B. Karakter siswa yang diharapkan : 1. Disiplin ( Discipline ) 2. Rasa hormat dan perhatian ( respect ) 3. Tekun ( diligence ) 4. Tanggung jawab ( responsibility ) 5. Ketelitian ( carefulness) II. Materi Pembelajaran : Unsur Kimia Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain dengan reaksi kimia biasa. Materi tersusun dari beberapa partikel penyusun. Para ilmuwan mengklasifikasikan zat atau materi menjadi dua kelompok, yaitu: zat tunggal dan campuran. Unsur dan senyawa termasuk dalam golongan zat tunggal. Nah, apa yang dimaksud dengan unsur? Unsur terdiri dari logam dan non logam. Zat murni memiliki sifat yang membedakan dengan zat lainnya. Misal, unsur hidrogen hanya tersusun dari atom-atom hidrogen saja. Unsur oksigen hanya tersusun dari atom-atom oksigen saja. Sifat oksigen dan hidrogen tidak tampak pada zat yang dibentuk dari keduanya, misal air (H2O). Di alam terdapat 92 jenis unsur alami, sedangkan selebihnya adalah unsur buatan. Jumlah keseluruhan unsur di alam kira-kira 106 jenis unsur. Senyawa adalah gabungan dari beberapa unsur yang terbentuk melalui reaksi kimia. Senyawa memiliki sifat yang berbeda dengan unsur-unsur penyusunnya. Misal, dua atom hidrogen dengan satu atom oksigen dapat bergabung membentuk molekul air (H2O). Hidrogen adalah gas yang sangat ringan dan mudah terbakar, sedangkan oksigen adalah gas yang terdapat di udara yang sangat diperlukan tubuh kita untuk pembakaran. Tampak jelas bahwa sifat air berbeda dengan sifat hidrogen dan oksigen. Contoh lain senyawa adalah garam dapur (NaCl). Garam dapur disusun oleh unsur natrium dan unsur klor. Natrium memiliki sifat logam yang ringan, sedangkan klor adalah suatu gas beracun. Dua unsur tersebut digabung membentuk garam dapur berupa mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Senyawa termasuk zat tunggal yang tersusun dari beberapa unsur dengan perbandingan massa tetap. Di alam ini terdapat kurang lebih 10 juta senyawa. Air (H2O) merupakan senyawa paling banyak terdapat di alam. Campuran adalah gabungan beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap tanpa melalui reaksi kimia. Saat kamu membuat minuman teh, zat apa sajakah yang dicampur? Saat kamu melarutkan garam atau gula pasir ke dalam gelas yang berisi air, apa yang dapat kamu amati? Nah, simak penjelasan berikut! Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai campuran. Misal, air sungai, tanah, udara, makanan, minuman, larutan garam, larutan gula, dll. Sifat asli zat pembentuk campuran ada yang masih dapat dibedakan satu sama lain, ada pula yang tidak dapat dibedakan. Di dalam udara tercampur beberapa unsur yang berupa gas, antara lain: nitrogen, oksigen, karbon dioksida dan gas-gas lain. Udara segar yang kita hirup mengandung oksigen yang lebih banyak daripada udara yang tercemar. Dalam udara juga tersusun dari beberapa senyawa, antara lain : asap dandebu. III. Metode Pembelajaran : A. Model: - Direct Instruction (DI)

- Cooperative Learning B. Metode: - Diskusi kelompok - Tanya jawab - Ceramah IV. Langkah-langkah Kegiatan PERTEMUAN PERTAMA a. Kegiatan Pendahuluan . Motivasi dan apersepsi - Empat unsur utama apa sajakah yang menyusun tubuh manusia? - Mengapa logam natrium mudah bereaksi dengan air di udara? . Prasyarat pengetahuan - Apakah yang dimaksud dengan unsur? - Bagaimana sifat dan kegunaan setiap unsur? b. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Siswa diorganisasikan dalam kelompok-kelompok belajar satu kelompok terdiri atas 4-5 orang siswa. 2. Siswa mencari di buku definisi mengenai unsur baru kemudian dicocokkan dengan pembelajaran yang akan disampaikan. Elaborasi 3. Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian unsur. 4. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan beberapa unsur yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari. 5. Siswa dalam setiap kelompok memperhatikan penjelasan dari guru mengenai aturan tata nama unsur dan maksud pengelompokan unsur ke dalam tabel periodik. 6. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengelompokan unsur dalam tabel periodik berdasarkan kemiripan sifat dari setiap unsur (titik lebur, titik didih, wujud; logam, semi logam, non logam, daya hantar listrik dan daya hantar panas) 7. Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai sifat dan kegunaan dari beberapa unsur. 8. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal. 9. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya. Konfirmasi 10. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik. 11. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber sehingga kekeliruan yang mungkin timbul dari siswa dapat teratasi. 12. Siswa diberikan kesempatan bertanya untuk materi yang belum dipahami.

c. Kegiatan Penutup 1. Guru bersama-sama dengan siswa atau siswa sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran; 2. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; 3. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; 4. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;

PERTEMUAN KEDUA a. Kegiatan Pendahuluan . Motivasi dan apersepsi - Tersusun dari unsur apa sajakah garam dapur? - Senyawa apakah yang terbentuk, jika unsur natrium bercampur secara kimia dengan air? . Prasyarat pengetahuan - Apakah yang dimaksud dengan senyawa? - Bagaimana senyawa dapat terbentuk? b. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Siswa diorganisasikan dalam kelompok-kelompok belajar satu kelompok terdiri atas 4-5 orang siswa. 2. Siswa mencari di buku definisi mengenai unsur baru kemudian dicocokkan dengan pembelajaran yang akan disampaikan. Elaborasi 3. Siswa dibimbing oleh guru mendiskusikan pengertian senyawa. 4. Perwakilan dari tiap kelompok ditugaskan untuk menyebutkan beberapa senyawa yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari. 5. Siswa (dibimbing oleh guru) menuliskan unsur-unsur penyusun senyawa yang telah disebutkan oleh perwakilan dari tiap kelompok. 6. Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan jenis-jenis pembentukan senyawa (pembakaran, peruraian dan pencampuran zat secara kimia). 7. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya untuk menyimpulkan hasil diskusi. 8. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal. 9. Guru menanggapi hasil diskusi peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya. 10. Peserta didik dalam setiap kelompok memperhatikan penjelasan dari guru mengenai penulisan rumus kimia dan penamaan senyawa. 11. Siswa diberikan contoh oleh guru penulisan reaksi kimia dan penamaan senyawa.

Konfirmasi 12. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa 13. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan baik verbal (luar biasa, seratus, pintar, cerdas dan lain-lain) maupun non verbal (hadiah, bintang penghargaan dan lain-lain). c. Kegiatan Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 2. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal. V. Sumber Belajar a. Buku IPA Terpadu. b. Buku referensi yang relevan. VI. Penilaian Hasil Belajar Penilaian a. Prosedur tes . Penilaian Proses . Keaktifan siswa selama pelajaran . Keberanian siswa selama pelajaran . kecermatan siswa selama pelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi Menjelaskan aturan penulisan lambang unsur Menuliskan nama dan lambang unsur Menuliskan nama dan rumus kimia sederhana Menentukan nama senyawa dan rumus kimia sederhana

Teknik Penilaian Tes tulis Tes tulis

Tes tulis

Tes tulis

Bentuk Instrumen/ Soal Instrumen PG Lambang K merupakan nama unsur .... Tes isian a. Kalium c. Karbon b. Kalor d. Kalsium Tuliskan satu nama dan Tes uraian lambang sebuah unsur Tuliskan satu nama dan rumus kimianya PG Rumus kimia asam sulfat adalah .... a. H2SO4 c. H4SO2 b. HS2O4 d. H4S2O

Mengetahui, Kepala SMP N 1 Sungai Raya

2 NOVEMBER 2011 Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Alam

Drs. KARTIMAN, MM

NIP. 19660704 199412 1 004

YULINDA, A. Md NIP.19800727 200604 2 016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Alokasi waktu Standar Kompetensi

: : : : :

SMP N 1 Sungai Raya VII (tujuh)/Semester 1 IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) 3 X 40 2. Memahami klasifikasi zat.

Kompetensi Dasar : 2.4. Membandingkan sifat unsur, senyawa, dan campuran. Indikator : 1. Menjelaskan pengertian campuran. 2. Mengidentifikasi sifat unsur, senyawa, dan campuran 3. Membedakan antara unsur, senyawa, dan campuran. 4. Menjelaskan pengertian campuran homogen dan campuran heterogen. 5. Mengidentifikasi campuran homogen dan campuran heterogen. 6. Membedakan campuran homogen dan campuran heterogen. 7. Menuliskan contoh campuran homogen dan campuran heterogen yang ada di sekitarnya. 8. Membedakan antara koloid dan suspensi. I. Tujuan Pembelajaran : A. Tujuan 1. Setelah menyimak penjelasan guru dan tanya jawab mengenai senyawa, siswa dapat menjelaskan pengertian campuran. 2. Dengan melakukan diskusi dan tanya jawab mengenai unsur, senyawa dan campuran, siswa dapat mengidentifikasi sifat unsur, senyawa, dan campuran. 3. Dengan melakukan demonstrasi dan diskusi antara unsur, senyawa dan campuran siswa dapat membedakan antara unsur, senyawa, dan campuran. 4. Setelah menyimak penjelasan guru dan tanya jawab mengenai campuran, siswa dapat menjelaskan pengertian campuran homogen dan campuran heterogen. 5. Dengan melakukan diskusi dan pengamatan mengenai campuran, siswa dapat mengidentifikasi campuran homogen dan campuran heterogen. 6. Setelah melakukan tanya jawab dan pengamatan mengenai campuran, siswa dapat membedakan campuran homogen dan campuran heterogen. 7. Setelah menyimak penjelasan guru dan tanya jawab mengenai campuran, siswa dapat menuliskan contoh campuran homogen dan campuran heterogen yang ada di sekitarnya. 8. Setelah melakukan tanya jawab mengenai koloid dan suspensi, siswa dapat membedakan antara koloid dan suspensi. B. Karakter siswa yang diharapkan : 1. Disiplin ( Discipline ) 2. Rasa hormat dan perhatian ( respect ) 3. Tekun ( diligence ) 4. Tanggung jawab ( responsibility )

5. Ketelitian ( carefulness) II. Materi Pembelajaran : Unsur, Senyawa dan Campuran

III. Metode Pembelajaran : A. Model: - Direct Instruction (DI) - Cooperative Learning B. Metode: - Tanya jawab - Observasi - Diskusi kelompok - Ceramah IV. Langkah-langkah Kegiatan PERTEMUAN PERTAMA a. Kegiatan Pendahuluan . Motivasi dan apersepsi - Apakah awan tergolong campuran? - Apakah sifat campuran sama dengan zat penyusunnya? . Prasyarat pengetahuan - Apakah yang dimaksud dengan campuran? - Apakah ciri-ciri campuran?

b. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Siswa diorganisasikan dalam kelompok-kelompok belajar satu kelompok terdiri atas 4-5 orang siswa. 2. Siswa mencari di buku atau internet definisi mengenai campuran baru kemudian dicocokkan dengan pembelajaran yang akan disampaikan. 3. Guru memfasilitasi siswa melakukan Percobaan guna melatih sekaligus mengembangkan keberanian siswa, kedisiplinan siswa ( Discipline ) dan bertanggung jawab ( responsibility) serta memiliki ketelitian ( carefulness). Elaborasi 4. Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian campuran. 5. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan beberapa campuran yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari. 6. Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan sifat dari unsur, senyawa dan campuran. 7. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai perbedaan antara senyawa dan campuran dengan mengisi tabel sebagai berikut.

Dasar perbedaan Senyawa Proses pembentukan Proses pemisahan Sifat dengan zat penyusun Perbandingan zat penyusun

Campuran

8. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal. 9. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya. Konfirmasi 10. Siswa diberikan kesempatan bertnya tentang hal-hal yang belum diktahui siswa. 11. Siswa bersama guru melakukan tanya jawab untuk meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan hasil diskusi. c. Kegiatan Penutup 1. Guru bersama-sama dengan siswa atau siswa sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran; 2. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; 3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; 4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; PERTEMUAN KEDUA a. Kegiatan Pendahuluan . Motivasi dan apersepsi - Tergolong campuran apakah larutan gula? - Apakah susu tergolong suspensi atau koloid? . Prasyarat pengetahuan - Apakah yang dimaksud dengan campuran homogen dan campuran heterogen? - Apakah yang dimaksud dengan suspensi dan koloid? b. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Siswa diorganisasikan dalam kelompok-kelompok belajar satu kelompok terdiri atas 4-5 orang siswa. 2. Siswa mencari di buku atau internet definisi mengenai campuran baru kemudian dicocokkan dengan pembelajaran yang akan disampaikan. 3. Guru memfasilitasi siswa melakukan Percobaan guna melatih sekaligus mengembangkan keberanian siswa, kedisiplinan siswa ( Discipline ) dan bertanggung jawab ( responsibility) serta memiliki ketelitian ( carefulness).

Elaborasi 4. Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian campuran homogen dan campuran heterogen. 5. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan beberapa campuran homogen dan campuran heterogen yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari. 6. Siswa (dibimbing oleh guru) menuliskan penyusun campuran homogen dan campuran heterogen yang telah disebutkan oleh perwakilan dari tiap kelompok. 7. Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan jenis-jenis campuran heterogen (suspensi dan koloid) berikut contohnya. 8. Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya untuk membuat kesimpulan dari hasil diskusi. 9. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal. 10. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya. Konfirmasi 11. Siswa diberikan penguatan maupun penghargaan berupa hadiah terhadap keberhasilan peserta didik sedangkan kelompok siswa yang kurang berhasil mendapatkan penguatan agar lebih termotivasi dalam belajar. 12. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber sehingga dapat meluruskan segala kekeliruan yang terjadi pada siswa. 13. Siswa diberikan kesempatan bertanya untuk materi yang belum dipahami. c. Kegiatan Penutup 1. Guru bersama siswa maupun siswa sendiri menyimpulkam materi yang telah dipelajari. 2. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal. 3. Salam penutup. V. Sumber Belajar a. Buku IPA Terpadu. b. Buku referensi yang relevan. VI. Penilai Hasil belajar Penilaian a. Prosedur tes . Penilaian Proses . Keaktifan siswa selama pelajaran . Keberanian siswa selama pelajaran . kecermatan siswa selama pelajaran Indikator Kompetensi Pencapaian Teknik Penilaian Bentuk Instrumen/ Soal Instrumen

Membandingkan sifat unsur, senyawa dan campuran berdasarkan pengamatan Membuat bagan klasifikasi materi secara sederhana Mengelompokkan zatzat kedalam campuran homogen dan heterogen dalam kehidupan sehari-hari

Tes unjuk Tes kerja identifikasi Tes tulis Tes uraian

Tes unjuk Tes kerja identifikasi

Tentukan zat yang bersifat unsur , senyawa, dan campuran dari bahan yang disediakan Buatlah bagan materi secara sederhan Disediakan macammacam zat, kelompokkan zat-zat tersebut ke dalam campuran homogen dan campuran heterogen

Mengetahui, Kepala SMP N 1 Sungai Raya

2 NOVEMBER 2011 Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Alam

Drs. KARTIMAN, MM NIP. 19660704 199412 1 004

YULINDA, A. Md NIP.19800727 200604 2 016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Alokasi waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

: : : : : :

SMP N 1 Sungai Raya VII (tujuh)/Semester 1 IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) 4 X 40 3. Memahami wujud zat dan perubahannya. 3.1 Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator : 1. Mengamati perubahan wujud zat. 2. Membuktikan pengaruh suhu terhadap kecepatan gerak partikel. 3. Mengamati meniskus pada permukaan zat cair. 4. Mengamati peristiwa kapilaritas pada pipa kapiler yang diameternya berbeda. 5. Menyebutkan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang bekerja berdasarkan efek kapilaritas.

I. Tujuan Pembelajaran : A. Tujuan 1. Dengan melakukan demostrasi dan diskusi kelompok mengenai wujud zat dengan bantuan media pemanas spiritus, gelas kimia, lilin, kapur barus, spiritus, air dingin, air panas, gula pasir dan es batu, siswa dapat mengamati perubahan wujud zat. 2. Dengan melakukan percobaan dan diskusi mengenai partikel berbantuan gula pasir, air panas dan air dingin siswa dapat mengamati pengaruh suhu terhadap kecepatan gerak partikel. 3. Setelah melakukan pengamatan dan demonstrasi mengenai zat cair, siswa dapat mengamati meniskus pada permukaan zat cair. 4. Dengan melakukan percobaan dan diskusi kelompok berbantuan pipa kapiler siswa dapat Mengamati peristiwa kapilaritas pada pipa kapiler yang diameternya berbeda. 5. Setelah melakukan tanya jawab mengenai efek kapilaritas, siswa dapat menyebutkan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang bekerja berdasarkan efek kapilaritas. B. Karakter siswa yang diharapkan : 1. Disiplin ( Discipline ) 2. Rasa hormat dan perhatian ( respect ) 3. Tekun ( diligence ) 4. Tanggung jawab ( responsibility ) 5. Ketelitian ( carefulness) II. Materi Pembelajaran : Wujud zat Zat adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa.

Apakah benda-benda memerlukan tempat? Misal tersedia air yang berada di dalam gelas. Tuanglah air tersebut ke dalam kaleng. Apakah air menempati kaleng? Ternyata air memerlukan tempat atau wadah. Selanjutnya jika air dalam wadah itu ditimbang ternyata memiliki massa. Demikian halnya dengan udara ternyata juga menempati ruang dan memiliki massa. a. Membeku Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas. b. Mencair Peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas. c. Menguap Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas. d. Mengembun Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas. e. Menyublim Peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas. F.Mengkristal Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas. III. Metode Pembelajaran : A. Model: - Direct Instruction (DI) - Cooperative Learning B. Metode: - Komunikasi - Pengamatan - Tanya jawab - Diskusi kelompok - Eksperimen

IV. Langkah-langkah Kegiatan PERTEMUAN PERTAMA a. Kegiatan Pendahuluan . Motivasi dan apersepsi - Bagaimana air laut bisa berubah wujud menjadi kristal-kristal garam? - Bagaimana es bisa mencair? . Prasyarat pengetahuan - Apakah wujud suatu zat dapat berubah? - Faktor apakah yang mempengaruhi perubahan wujud? . Pra eksperimen

Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium.

b. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Siswa diorganisasikan dalam kelompok belajar setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang siswa. 2. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil pemanas spiritus, gelas kimia, lilin, kapur barus, spiritus, air dingin, air panas, gula pasir dan es batu secukupnya. 3. Siswa memperhatikan guru pada saat mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen perubahan wujud zat. 4. Guru memfasilitasi siswa selama melakukan percobaan baik secara kelompok maupun individu untuk menumbuhkan kepercayaan diri siswa, bekerjasama, bertanggung jawab terhadap tugasnya, keberanian, ketelitian dan menghargai pendapat temannya. Elaborasi 5. Peserta didik (dibimbing oleh guru) melakukan percobaan yang dilakukan dengan menggunakan pemanas spiritus, gelas kimia, lilin, kapur barus, spiritus, air dingin, air panas, gula pasir dan es batu secukupnya. 6. Siswa mendiskusikan beberapa perubahan wujud zat padat, cair dan gas dan memberikan simpulan sementara dari hasil percobaan. 7. Siswa berkelompok mempersentasikan hasil diskusinya secara klasikal. 8. Dari hasil diskusi guru memberikan tanggapan dan memberikan informasi yang sebenarnya. 9. Kemudian siswa melakukan eksperimen dengan menggunakan gula pasir yang dicampur dengan air dingin, kemudian gula pasir dengan air panas untuk mengamati pengaruh suhu terhadap kecepatan partikel. 10. Siswa dibimbing oleh guru dalam kegiatan eksperimen yang dilakukan oleh siswa apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukan dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan. 11. Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya untuk membuat kesimpulan dari hasil percobaan. 12. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal. 13. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya. Konfirmasi 1. Siswa diberikan pengklarifikasian (meluruskan kesalahpahaman) dari kekeliruan yang muncul. 2. Kelompok siswa yang dianggap berprestasi mendapatkan penghargaan dari guru sedangkan kelompok yang masih keliru mendapatkan penguatan positif agar lebih termotivasi dalam belajar.

3. Siswa diberikan kesempatan bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui ataupun belum dipahami siswa

c. Kegiatan Penutup 1. Guru bersama-sama dengan siswa atau siswa sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran. 2. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram. 3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. 4. Memberikan tindak lanjut berupa PR. 5. Salam Penutup.

PERTEMUAN KEDUA a. Kegiatan Pendahuluan . Motivasi dan apersepsi - Mengapa air membasahi dinding kaca, sedangkan raksa tidak? - Mengapa serangga dapat berjalan di atas air? - Mengapa minyak tanah dapat merambat naik di sepanjang sumbu kompor? . Prasyarat pengetahuan - Apakah yang dimaksud dengan kohesi dan adhesi? - Apakah yang dimaksud dengan tegangan permukaan? - Apakah yang dimaksud dengan kapilaritas? . Pra eksperimen - Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium. b. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Siswa diorganisasikan dalam kelompok belajar setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang siswa. 2. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil dua buah tabung reaksi, air, minyak goreng, tiga pipa kapiler (diameternya berbeda) dan gelas kimia. 3. Siswa memperhatikan guru pada saat mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen meniskus pada permukaan zat cair. 4. Siswa difasilitasi oleh guru selama melakukan percobaan baik secara kelompok maupun individu untuk menumbuhkan kepercayaan diri siswa, bekerjasama, bertanggung jawab terhadap tugasnya, keberanian, ketelitian dan menghargai pendapat temannya. Elaborasi 6. Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian kohesi dan adhesi serta beberapa contoh peristiwanya. 5. Siswa dalam setiap kelompok melakukan eksperimen dengan menggunakan dua buah tabung reaksi, air, minyak goreng, tiga pipa kapiler (diameternya berbeda) dan gelas kimia sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.

6.

Siswa mendiskusikan hasil penemuannya dan memberikan

simpulan sementara. 7. Siswa kembali melakukan eksperimen dengan menggunakan gelas kimia yang terisi penuh dengan air, kemudian mencelupkan ketiga pipa kapiler ke dalam air dengan posisi tegak dan mengamati apa yang terjadi. 8. Siswa bersama kelompoknya mendiskusikan hasil temuannya dan memberikan simpulan sementara. 9. Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang bekerja berdasarkan efek kapilaritas 10. Siswa mempersentasikan hasil diskusinya secara klasikal 11. Siswa mendapatkan tanggapan dari guru mengenai hasil diskusi kelompok dan memberikan informasi yang sebenarnya. Konfirmasi 12. Siswa diberikan pengklarifikasian (meluruskan kesalahpahaman) dari kekeliruan yang muncul. 13. Kelompok siswa yang dianggap berprestasi mendapatkan penghargaan dari guru sedangkan kelompok yang masih keliru mendapatkan penguatan positif agar lebih termotivasi dalam belajar. 14. Siswa diberikan kesempatan bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui ataupun belum dipahami siswa c. Kegiatan Penutup 1. Guru bersama-sama dengan siswa atau siswa sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran. 2. Siswa bersama guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. 3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. 4. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal. V. Sumber Belajar a. Buku IPA Terpadu. b. Buku kerja c. Alat-alat praktikum VI. Penilaian Hasil Belajar penilaian a. Prosedur tes . Penilaian Proses . Keaktifan siswa selama pelajaran . Keberanian siswa selama pelajaran . kecermatan siswa selama pelajaran Indikator Pencapaian Teknik Kompetensi Penilaian Menyelidiki perubahan Tes Bentuk Instrumen/ Soal Instrumen PG Hujan merupakan

wujud suatu zat Menafsirkan susunan gerak partikel pada berbagai wujud zat melalui penalaran Membedakan kohesi dan adhesi berdasarkan pengamatan Mengkaitkan peristiwa kapilaritas dalam peristiwa kehidupan sehari-hari

tertulis

peristiwa .... a. menguap, mengembun Tes PG b. menguap, melebur tertulis c. melebur, mengembun d. mengembun, melebur Tes Unjuk Uji petik Gaya tarik antar partikel kerja kerja pada zat padat adalah .... produk a. sangat kuat Tes tulis b. kurang kuat Tes uraian c. tidak tentu d. selalu berubah Lakukan percobaan adhesi dan kohesi dengan menggunakan alat dan bahan yang disediakan JelaskanMengapa pada musim hujan tembok menjadi lembab ?

Mengetahui, Kepala SMP N 1 Sungai Raya

2 NOVEMBER 2011 Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Alam

Drs. KARTIMAN, MM NIP. 19660704 199412 1 004

YULINDA, A. Md NIP.19800727 200604 2 016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Alokasi waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

: : : : : :

SMP N 1 Sungai Raya VII (tujuh)/Semester 1 IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) 4 X 40 3. Memahami wujud zat dan perubahannya

3.2 Mendeskripsikan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator : 1. Menyimpulkan bahwa massa jenis merupakan ciri khas suatu zat. 2. Menyimpulkan pengaruh massa dan volume terhadap massa jenis suatu zat. 3. Menghitung massa jenis suatu zat. 4. Mengaplikasikan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari.

II

Tujuan Pembelajaran : A. Tujuan 1. Dengan melakukan percobaan dan diskusi kelompok mengenai massa jenis zat berbantuan media neraca dua lengan, mistar, kayu, besi, alumunium, busa dan karet, siswa dapat menyimpulkan bahwa massa jenis merupakan ciri khas suatu zat. 2. Dengan melakukan percobaan mengenai massa dan volume terhadap massa jenis zat, siswa dapat menyimpulkan pengaruh massa dan volume terhadap massa jenis suatu zat. 3. Setelah menyimak penjelasan guru dan tanya jawab mengenai massa jenis suatu zat, siswa dapat menghitung massa jenis suatu zat. 4. Setelah melakukan tanya jawab mengenai massa jenis dalam kehidupan sehari-hari, siswa dapat mengaplikasikan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari. B. Karakter siswa yang diharapkan : 1. Disiplin ( Discipline ) 2. Rasa hormat dan perhatian ( respect ) 3. Tekun ( diligence ) 4. Tanggung jawab ( responsibility ) 5. Ketelitian ( carefulness)

III

Materi Pembelajaran :

Massa Jenis

III. Metode Pembelajaran : A. Model: - Direct Instruction (DI) - Cooperative Learning

- Contextual Learning B. Metode: - Diskusi kelompok - Eksperimen - Tanya jawab - Komunikasi - Penugasan IV. Langkah-langkah Kegiatan PERTEMUAN PERTAMA a. Kegiatan Pendahuluan . Motivasi dan apersepsi - Apakah wujud zat dapat dibedakan berdasarkan massa jenisnya? - Apakah massa dan volume mempengaruhi massa jenis suatu zat? . Prasyarat pengetahuan - Apakah massa jenis merupakan ciri khas suatu zat? - Faktor apakah yang mempengaruhi massa jenis suatu zat? . Pra eksperimen - Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium. b. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Siswa diorganisasikan dalam kelompok belajar setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang siswa. 2. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil neraca dua lengan, mistar, kayu, besi, alumunium, busa dan karet. 3. Siswa memperhatikan guru pada saat mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen pengaruh massa dan volume benda terhadap massa jenisnya. 4. Siswa difasilitasi oleh guru selama melakukan percobaan baik secara kelompok maupun individu untuk menumbuhkan kepercayaan diri siswa, bekerjasama, bertanggung jawab terhadap tugasnya, keberanian, ketelitian dan menghargai pendapat temannya. Elaborasi 5. Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan massa jenis sebagai ciri khas suatu zat dengan kelomponya berbantuan neraca dua lengan, mistar, kayu, besi, alumunium, busa dan karet. 6. Siswa kemudian melakukan eksperimen untuk mengamati pengaruh massa dan volume benda terhadap massa jenisnya. 7. Siswa selama melakukan kegiatan eksperimen selalu mendapatkan pengawasan oleh guru apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada siswa atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan. 8. Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya untuk membuat kesimpulan dari data percobaan.

9. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal. 10. Siswa mendapatkan tanggapan dari guru mengenai hasil diskusi kelompok dan memberikan informasi yang sebenarnya. Konfirmasi 11. Siswa diberikan pengklarifikasian (meluruskan kesalahpahaman) dari kekeliruan yang muncul. 12. Kelompok siswa yang dianggap berprestasi mendapatkan penghargaan dari guru sedangkan kelompok yang masih keliru mendapatkan penguatan positif agar lebih termotivasi dalam belajar. 13. Siswa diberikan kesempatan bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui ataupun belum dipahami siswa.

c. Kegiatan Penutup 1. Guru bersama-sama dengan siswa atau siswa sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran. 2. Siswa bersama guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. 3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. 4. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal. 5. Salam Penutup.

PERTEMUAN KEDUA a. Kegiatan Pendahuluan . Motivasi dan apersepsi - Bagaimana menghitung massa jenis suatu zat? - Mengapa air laut di muara sungai tidak dapat segera bercampur dengan air sungai? . Prasyarat pengetahuan - Apakah rumus massa jenis suatu zat? - Bagaimana aplikasi konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari? a. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Siswa memperhatikan guru pada saat memberikan instruksi. 2. Siswa mencari informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi massa jenis suatu zat baik diinternet maupun di buku baru kemudian disesuaikan dengan pembelajaran yang akan disampaikan. Elaborasi 3. Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan faktor-faktor yang mempengaruhi massa jenis suatu zat. 4. Siswa diberikan suatu contoh soal oleh guru mengenai cara menghitung massa jenis suatu zat. 5. Siswa mendapatkan penugasan dari guru secara kelompok untuk mengerjakan beberapa soal untuk dikerjakan oleh siswa.

6. 7. 8. 9. 10.

Selama siswa mengerjakan soal guru mengoreksi jawaban siswa apakah sudah benar atau belum. Jika masih ada siswa yang belum dapat menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan. Satu diantara siswa ditunjuk oleh guru untuk mengerjakan soal mengenai massa jenis suatu zat di depan kelas, sedangkan siswa yang lain memperhatikannya. Siswa mendapatkan pengoreksian jawaban oleh guru pada saat mendiskusikan aplikasi konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal. Siswa mendapatkan tanggapan dari guru mengenai hasil diskusi kelompok sekaligus memberikan informasi yang sebenarnya.

Konfirmasi 11. Siswa diberikan pengklarifikasian kesalahpahaman) dari kekeliruan yang muncul. 12. Kelompok siswa yang dianggap berprestasi penghargaan dari guru sedangkan kelompok yang masih keliru penguatan positif agar lebih termotivasi dalam belajar. 13. Siswa diberikan kesempatan bertanya tentang belum diketahui ataupun belum dipahami siswa.

(meluruskan mendapatkan mendapatkan hal-hal yang

c. Kegiatan Penutup 1. Guru bersama-sama dengan siswa atau siswa sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran. 2. Siswa bersama guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. 3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. 4. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal. 5. Salam Penutup.

V. Sumber Belajar a. Buku IPA Terpadu. b. Buku kerja c. Alat-alat praktikum VI. Penilaian Hasil Belajar penilaian a. Prosedur tes . Penilaian Proses . Keaktifan siswa selama pelajaran . Keberanian siswa selama pelajaran . kecermatan siswa selama pelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi Menyelidiki proses pemuain pada zat padat, cair dan gas Merencanakan percobaan sederhana untuk menunjukkan pemuaian zat cair dan zat padat Menunjukkan prinsip pemuian dalam teknologi misalnya Bimetal

Teknik Penilaian Observasi

Bentuk Instrumen/ Soal Instrumen Lembar Menggunakan alat observas Muschenbroek untuk mengamati pemuaian zat Tes Unjuk Uji petik Buatlah rancangan percobaan kerja kerja tentang pemuaian zat prosedur Jelaskan cara kerja setrika dan listrik otomatis.... produk Jika sebatang besi dibagi Tes menjadi dua bagian, massa uraian tertulis jenisnya.... a. tetap b. menjadi setengah massa jenis mula-mula c.menjadi dua kali massa jenis mula-mula d. menjadi seperempat massa jenis mula-mula Di muara sungai, air laut tidak dapat segera bercampur dengan air sungai. Mengapa demikian? 2 NOVEMBER 2011 Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Alam

Mengetahui, Kepala SMP N 1 Sungai Raya

Drs. KARTIMAN, MM NIP. 19660704 199412 1 004

YULINDA, A. Md NIP.19800727 200604 2 016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Alokasi waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar : : : : : : SMP N 1 Sungai Raya VII (tujuh)/Semester 1 IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) 4 X 40 3. Memahami wujud zat dan perubahannya.

3.3 Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehi-dupan sehari-hari.

Indikator : 1. Menyelidiki muai panjang dan volume pada zat padat. 2. Menyelidiki besar pemuaian berbagai macam zat cair. 3. Membandingkan pemuaian zat padat dan cair. 4. Menyelidiki jenis pemuaian yang dapat dilakukan oleh zat gas. 5. Mengaplikasikan konsep pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.

II

Tujuan Pembelajaran : A. Tujuan 1. Setelah melakukan percobaan dan diskusi kelompok mengenai muai panjang dan volume zat padat dengan menggunakan media alat musschenbroek, beberapa batang logam, sebuah bola logam dan bingkainya, serta pembakar bunsen, siswa dapat menyelidiki muai panjang dan volume pada zat padat. 2. Setelah melakukan percobaan dan diskusi kelompok mengenai macam zat cair dengan menggunakan media empat buah labu yang dilengkapi pipa kapiler; yang masing-masing diisi dengan air, eter, bensin dan alkohol, siswa dapat menyelidiki besar pemuaian berbagai macam zat cair. 3. Setelah melakukan pengamatan dan diskusi kelompok mengenai pemuaian zat padat dan cair, siswa dapat membandingkan pemuaian zat padat dan cair. 4. Dengan melakukan percobaan dan diskusi kelompok mengenai zat gas berbantuan sebuah labu berpipa kapiler, air hangat, air es, dua lembar kain lap, zat pewarna dan sebuah bejana berisi air dingin, siswa dapat menyelidiki jenis pemuaian yang dapat dilakukan oleh zat gas. 5. Dengan melakukan tanya jawab mengenai pemuaian zat, siswa dapat mengaplikasikan konsep pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.

B. Karakter siswa yang diharapkan : 1. 2. 3. 4. 5.

Disiplin ( Discipline ) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility ) Ketelitian ( carefulness)

III

Materi Pembelajaran : Pemuaian Zat A. Pemuaian Zat Padat Coba kamu amati bingkai kaca jendela di ruang kelasmu! Adakah bingkai jendela yang melengkung? Tahukah kamu apa sebabnya? Bingkai jendela tersebut melengkung tidak lain karena mengalami pemuaian. Pemuaian yang terjadi pada benda, sebenarnya terjadi pada seluruh bagian benda tersebut. Namun demikian, untuk mempermudah pemahaman maka pemuaian dibedakan tiga macam, yaitu pemuaian panjang, pemuaian luas, dan pemuaian volume. 1. Pemuaian Panjang Pernahkah kamu mengamati kabel jaringan listrik pada pagi hari dan siang hari? Kabel jaringan akan tampak kencang pada pagi hari dan tampak kendor pada siang hari. Kabel tersebut mengalami pemuaian panjang akibat terkena panas sinar matahari. Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian panjang berbagai jenis zat padat adalah musschenbroek. Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh panjang mula-mula benda, besar kenaikan suhu, dan tergantung dari jenis benda. Besarnya panjang zat padat untuk setiap kenaikan 1C pada zat sepanjang 1 m disebut koefisien muai panjang (). Hubungan antara panjang benda, suhu, dan koefisien muai panjang dinyatakan dengan persamaan L = L0 .I.t L = L0 (1+ t) 2. Pemuaian Luas Jika yang dipanaskan adalah suatu lempeng atau plat tipis maka plat tersebut akan mengalami pemuaian pada panjang dan lebarnya. Dengan demikian lempeng akan mengalami pemuaian luas atau pemuaian bidang.

III. Metode Pembelajaran : A. Model: - Direct Instruction (DI) - Cooperative Learning B. Metode: - Diskusi - Eksperimen - Tanya jawab - Komunikasi - Pengamatan

IV. Langkah-langkah Kegiatan PERTEMUAN PERTAMA a. Kegiatan Pendahuluan . Motivasi dan apersepsi - Mengapa panas dapat menyebabkan pemuaian? - Samakah muai panjang berbagai zat padat? - Manakah yang lebih besar: pemuaian zat padat atau cair? . Prasyarat pengetahuan - Faktor apakah yang mempengaruhi pemuaian? - Alat apakah yang dapat digunakan untuk menyelidiki muai panjang zat padat? - Mengapa pemuaian zat cair lebih besar daripada pemuaian zat padat? . Pra eksperimen - Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium.

b. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Siswa diorganisasikan dalam kelompok belajar setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang siswa. 2. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil alat musschenbroek, beberapa batang logam, sebuah bola logam dan bingkainya, serta pembakar bunsen. 3. Siswa ditunjukkan langkah kerja untuk melakukan eksperimen pemuaian panjang dan volume pada zat padat. 4. Siswa difasilitasi oleh guru selama melakukan percobaan baik secara kelompok maupun individu untuk menumbuhkan kepercayaan diri siswa, bekerjasama, bertanggung jawab terhadap tugasnya, keberanian, ketelitian dan menghargai pendapat temannya.

Elaborasi 5. Siswa secara kelompok dibimbing oleh guru melakukan eksperimen mengenai faktor yang mempengaruhi pemuaian .panjang dan volume zat padat dengan menggunakan alat musschenbroek, beberapa batang logam, sebuah bola logam dan bingkainya, serta pembakar bunsen. 6. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk membuat kesimpulan dari dat percobaan. 7. Kemudian siswa kembali melakukan eksperimen dengan menggunakan empat buah labu yang dilengkapi pipa kapiler; yang masing-masing diisi dengan air, eter, bensin dan alkohol kemudian dipanaskan dan amati apa yang terjadi. 8. Guru memeriksa kegiatan eksperimen yang dilakukan siswa apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada siswa atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.

9. Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya untuk membuat kesimpulan dari data percobaan. 10. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal. 11. Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan perbandingan pemuaian zat padat dan cair. 12. Siswa mendapatkan tanggapan dari guru mengenai hasil diskusi kelompok sekaligus memberikan informasi yang sebenarnya. Konfirmasi 13. Siswa diberikan pengklarifikasian (meluruskan kesalahpahaman) dari kekeliruan yang muncul. 14. Kelompok siswa yang dianggap berprestasi mendapatkan penghargaan dari guru sedangkan kelompok yang masih keliru mendapatkan penguatan positif agar lebih termotivasi dalam belajar. 15. Siswa diberikan kesempatan bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui ataupun belum dipahami siswa. c. Kegiatan Penutup 1. Guru bersama-sama dengan peserta didik atau siswa sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran. 2. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram. 3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. 4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.

PERTEMUAN KEDUA a. Kegiatan Pendahuluan . Motivasi dan apersepsi - Apakah gas juga memuai jika dipanaskan? - Mengapa sambungan rel kereta api selalu dibuat bercelah pada saat dipasang? . Prasyarat pengetahuan - Faktor apakah yang menyebabkan gas dapat memuai dan menyusut? - Bagaimana aplikasi konsep pemuaian dalam kehidupan sehari-hari? . Pra eksperimen - Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium. b. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Siswa diorganisasikan dalam kelompok belajar setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang siswa. 2. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil sebuah labu berpipa kapiler, air hangat, air es, dua lembar kain lap, zat pewarna dan sebuah bejana berisi air dingin.

3. Siswa ditunjukkan langkah kerja untuk melakukan eksperimen pemuaian gas. 4. Siswa difasilitasi oleh guru selama melakukan percobaan baik secara kelompok maupun individu untuk menumbuhkan kepercayaan diri siswa, bekerjasama, bertanggung jawab terhadap tugasnya, keberanian, ketelitian dan menghargai pendapat temannya. Elaborasi 5. Siswa secara kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah ditunjukkan untuk menyelidiki pemuaian zat gas menggunakan media sebuah labu berpipa kapiler, air hangat, air es, dua lembar kain lap, zat pewarna dan sebuah bejana berisi air dingin. 6. Selama siswa melakukan eksperimen pemuaian gas yang dilakukan siswa dipantau oleh guru apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan. 7. Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya untuk membuat kesimpulan dari data percobaan. 8. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal. 9. Siswa mendapatkan tanggapan dari guru mengenai hasil diskusi kelompok sekaligus memberikan informasi yang sebenarnya. 10. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan aplikasi konsep pemuaian dalam kehidu-pan sehari-hari. Konfirmasi 11. Siswa diberikan pengklarifikasian (meluruskan kesalahpahaman) dari kekeliruan yang muncul. 12. Kelompok siswa yang dianggap berprestasi mendapatkan penghargaan dari guru sedangkan kelompok yang masih keliru mendapatkan penguatan positif agar lebih termotivasi dalam belajar. 13. Siswa diberikan kesempatan bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui ataupun belum dipahami siswa. c. Kegiatan Penutup 1. Guru bersama-sama dengan peserta didik atau siswa sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran. 2. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram. 3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. 4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik. V. Sumber Belajar a. Buku IPA Terpadu b. Buku kerja c. Alat-alat praktikum VI. Penilaian Hasil Belajar

penilaian a. Prosedur tes . Penilaian Proses . Keaktifan siswa selama pelajaran . Keberanian siswa selama pelajaran . kecermatan siswa selama pelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi Menyelidiki proses pemuain pada zat padat, cair dan gas Merencanakan percobaan sederhana untuk menunjukkan pemuaian zat cair dan zat padat Menunjukkan prinsip pemuian dalam teknologi misalnya Bimetal

Teknik Penilaian Observasi

Bentuk Instrumen/ Soal Instrumen Lembar Menggunakan alat observas Muschenbroek untuk mengamati pemuaian zat Tes Unjuk Uji petik Buatlah rancangan percobaan kerja kerja tentang pemuaian zat prosedur dan Tes produk uraian tertulis Jelaskan cara kerja setrika listrik otomatis....

Mengetahui, Kepala SMP N 1 Sungai Raya

2 NOVEMBER 2011 Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Alam

Drs. KARTIMAN, MM NIP. 19660704 199412 1 004

YULINDA, A. Md NIP.19800727 200604 2 016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Alokasi waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

: : : : : :

SMP N 1 Sungai Raya VII (tujuh)/Semester 1 IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) 6 X 40 3. Memahami wujud dan perubahannya.

3.4 Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator : 1. Mengamati perpindahan energi akibat adanya perbedaan suhu. 2. Menyelidiki benda yang dapat menerima dan melepas kalor. 3. Menyelidiki hubungan antara kalor dan wujud zat. 4. Menjelaskan hubungan antara kalor dan penguapan. 5. Menyelidiki pengaruh tekanan dan ketidakmurnian zat terhadap titik didih. 6. Mengamati peristiwa peleburan dan pembekuan. 7. Mengamati hubungan antara kalor dengan kenaikan suhu, massa zat dan jenis zat 8. Menerapkan hubungan antara kalor dengan kenaikan suhu, massa dan jenis zat dalam soal. 9. Mengamati hubungan antara kalor lebur dengan massa zat dan jenis zat. 10. Menerapkan hubungan antara kalor lebur dengan massa dan jenis zat dalam soal. 11. Membedakan macam-macam perpindahan kalor. 12. Mengamati daya hantar kalor air. 13. Mengamati perpindahan kalor secara konveksi pada air. 14. Mengamati daya serap radiasi kalor. 15. Mengaplikasikan penerapan sifat-sifat perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari.
II

Tujuan Pembelajaran : I I Tujuan 1. Setelah melakukan demostrasi dan tanya jawab mengenai perbedaan suhu, siswa dapat mengamati perpindahan energi akibat adanya perbedaan suhu. 2. Dengan melakukan percobaan dan diskusi kelompok kalor berbantuan media gelas beker, bejana plastik, bejana logam, pembakar bunsen, termometer, air dingin, air panas dan es batu. Siswa dapat menyelidiki benda yang dapat menerima dan melepas kalor. 3. Setelah melakukan percobaan dan diskusi kelompok mengenai hubungan antara kalor dan wujud zat, siswa dapat menyelidiki hubungan antara kalor dan wujud zat. 4. Setelah melakukan pengamatan dan tanya jawab mengenai hubungan antara kalor dan penguapan, siswa dapat menjelaskan hubungan antara kalor dan penguapan.

Setelah melakukan percobaan mengenai tekanan dan ketidakmurnian zat terhadap titik didih, siswa dapat menyelidiki pengaruh tekanan dan ketidakmurnian zat terhadap titik didih. 6. Setelah melakukan percobaan mengenai peleburan dan pembekuan, siswa dapat mengamati peristiwa peleburan dan pembekuan. 7. Setelah melakukan percobaan dan tanya jawab, siswa dapat mengamati hubungan antara kalor dengan kenaikan suhu, massa zat dan jenis zat. 8. Dengan pemberian penugasan berdasarkan LKS yang diberikan, siswa dapat menerapkan hubungan antara kalor dengan kenaikan suhu, massa dan jenis zat dalam soal. 9. Setelah melakukan percobaan dan tanya jawab, siswa dapat mengamati hubungan antara kalor lebur dengan massa zat dan jenis zat. 10. Dengan pemberian penugasan berdasarkan LKS yang diberikan, siswa dapat Menerapkan hubungan antara kalor lebur dengan massa dan jenis zat dalam soal. 11. Setelah melakukan pengamatan dan diskusi kelompok mengenai perpindahan kalor, siswa dapat membedakan macam-macam perpindahan kalor. 12. Dengan melakukan demostrasi dan tanya jawab, siswa dapat mengamati daya hantar kalor air. 13. Setelah melakukan percobaan dengan memanaskan air, siswa dapat mengamati perpindahan kalor secara konveksi pada air. 14. Setelah melakukan demostrasi dan tanya jawab mengenai radiasi kalor, siswa dapat mengamati daya serap radiasi kalor. 15. Setelah melakukan tanya jawab dan diskusi kelompok mengenai sifat-sifat perpindahan kalor, siswa dapat mengaplikasikan penerapan sifat-sifat perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari.

5.

II

Karakter siswa yang diharapkan : 1. 2. respect ) 3. 4. 5. Ketelitian ( carefulness)

Disiplin ( Discipline ) Rasa hormat dan perhatian ( Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility )

III

Materi Pembelajaran : Kalor A. Pengertian Kalor Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada waktu memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama kelamaan menjadi panas. Mengapa air menjadi panas? Air menjadi panas karena mendapat kalor, kalor yang diberikan pada air mengakibatkan suhu air naik. Dari manakah kalor itu? Kalor berasal dari bahan bakar, dalam hal ini terjadi perubahan energi kimia yang terkandung dalam gas menjadi energi panas atau kalor yang dapat memanaskan air.

III. Metode Pembelajaran : A. Model: - Direct Instruction (DI). - Cooperative Learning. B. Metode: - Diskusi kelompok - Pengamatan - Tanya Jawab - Komunikasi. - Eksperimen. IV. Langkah-langkah Kegiatan PERTEMUAN PERTAMA a. Kegiatan Pendahuluan . Motivasi dan apersepsi - Mengapa es yang dibiarkan di tempat terbuka lama-kelamaan akan mencair? - Mengapa logam dapat menjadi panas jika dijemur di bawah terik matahari? - Mengapa kupu-kupu cepat kehilangan panas tubuh, sehingga mudah kedinginan? . Prasyarat pengetahuan - Apakah kalor merupakan salah satu bentuk energi? - Apakah semua benda dapat menerima dan melepas kalor? - Faktor apa sajakah yang mempercepat penguapan? . Pra eksperimen - Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium.

c. Kegiatan Penutup 1. Guru bersama-sama dengan peserta didik atau siswa sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran. 2. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram. 3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. 4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.

PERTEMUAN KEDUA

a. Kegiatan Pendahuluan . Motivasi dan apersepsi - Mengapa pemain ice skating dapat dengan mudah meluncur di atas lapisan es? - Samakah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat kalau massanya berbeda? . Prasyarat pengetahuan - Bagaimana pengaruh tekanan terhadap titik lebur zat? - Hal apa sajakah yang mempengaruhi besarnya kalor dalam mengubah suhu suatu zat? . Pra eksperimen - Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium.

b. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Siswa diorganisasikan dalam kelompok belajar setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang siswa. 2. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil parafin murni, bejana logam, pembakar bunsen, stopwatch, termometer, sebongkah es batu, seutas kawat, dua beban; masing-masing bermassa 1 kg dan dua penumpu. 3. Siswa ditunjukkan langkah kerja untuk melakukan eksperimen. 4. Siswa difasilitasi oleh guru selama melakukan percobaan baik secara kelompok maupun individu untuk menumbuhkan kepercayaan diri siswa, bekerjasama, bertanggung jawab terhadap tugasnya, keberanian, ketelitian dan menghargai pendapat temannya.

Elaborasi 5. Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan perbedaan antara melebur dan membeku dengan melakukan percobaan dari berbagai media yang sudah di persiapkan seperti parafin murni, bejana logam, pembakar bunsen, stopwatch, termometer, sebongkah es batu, seutas kawat, dua beban; masing-masing bermassa 1 kg dan dua penumpu. 6. Siswa berdiskusi untuk memberikan kesimpulan sementara terhadap hasil percobaan. 7. Siswa kembali melakukan eksperimen dengan pemanas listrik (heater), kalorimeter, termometer, stopwatch, joulemeter, gelas kimia, air dan minyak goreng untuk menyelidiki hubungan antara kalor dengan kenaikan suhu, massa zat dan jenis zat. 8. Selama siswa melakukan eksperimen guru memantau apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan. 9. Siswa berdiskusi kelompok untuk membuat kesimpulan dari hasil percobaan.

10. hasil diskusi kelompok secara klasikal. 11.

Siswa mempresentasikan

Siswa mendapatkan tanggapan oleh guru dari hasil diskusi kelompok dan memberikan informasi yang sebenarnya. 12. Siswa diberi contoh soal oleh guru mengenai hubungan antara kalor dengan kenaikan suhu, massa zat dan jenis zat. 6. Satu diantara siswa ditunjuk untuk menyelesaikan soal (dibimbing oleh guru) dihadapan siswa lainnya. Konfirmasi 14. Siswa diberikan pengklarifikasian (meluruskan kesalahpahaman) dari kekeliruan yang muncul. 15. Kelompok siswa yang dianggap berprestasi mendapatkan penghargaan dari guru sedangkan kelompok yang masih keliru mendapatkan penguatan positif agar lebih termotivasi dalam belajar. 16. Siswa diberikan kesempatan bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui ataupun belum dipahami siswa.

c. Kegiatan Penutup 1. Guru bersama-sama dengan peserta didik atau siswa sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran. 2. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram. 3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. 4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.

PERTEMUAN KETIGA a. Kegiatan Pendahuluan . Motivasi dan apersepsi - Samakah prinsip kerja antara pendingin ruangan dengan lemari es? - Mengapa benda yang berwarna hitam lebih menyerap panas daripada benda berwarna putih? . Prasyarat pengetahuan - Bagaimana aplikasi konsep pemanfaatan sifat kalor dalam kehidupan sehari-hari? - Apakah perbedaan antara konduksi, konveksi dan radiasi? . Pra eksperimen - Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium. b. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Siswa diorganisasikan dalam kelompok belajar setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang siswa.

2.

Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil mentega, kapur barus, lilin, gelas kimia dan stopwatch. 3. Siswa ditunjukkan langkah kerja untuk melakukan eksperimen hubungan antara kalor lebur dengan massa zat dan jenis zat. 4. Siswa difasilitasi oleh guru selama melakukan percobaan baik secara kelompok maupun individu untuk menumbuhkan kepercayaan diri siswa, bekerjasama, bertanggung jawab terhadap tugasnya, keberanian, ketelitian dan menghargai pendapat temannya. Elaborasi 5. Siswa bersama kelompoknya melakukan eksperimen dengan menggunakan mentega, kapur barus, lilin, gelas kimia dan stopwatch untuk menyelidiki hubungan antara kalor lebur dengan massa zat dan jenis zat. 6. Siswa berdasarkan dari hasil eksperimennya memberikan simpulan sementara. 7. Siswa diberikan contoh soal oleh guru mengenai hubungan kalor lebur dengan massa zat dan jenis zat. 8. Satu diantara siswa ditunjuk untuk menyelesaikan soal dengan bimbingan guru di hadapan siswa lainnya. 9. Siswa melakukan eksperimen dengan menggunakan tabung reaksi, es batu, potongan kecil plat besi, pemanas serta dudukannya, labu didih, penyangga kaki tiga, air, zat pewarna, bohlam yang dicat hitam, bohlam yang dicat hitam dan pipa U untuk menunjukkan perpindahan kalor (konduksi, konveksi dan radiasi). 10. Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya untuk membuat kesimpulan dari hasil percobaan. 11. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal. 12. Siswa mendapatkan tanggapan oleh guru mengenai hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya. 13. Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan penerapan sifat-sifat perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari. Konfirmasi 14. Siswa diberikan pengklarifikasian (meluruskan kesalahpahaman) dari kekeliruan yang muncul. 15. Kelompok siswa yang dianggap berprestasi mendapatkan penghargaan dari guru sedangkan kelompok yang masih keliru mendapatkan penguatan positif agar lebih termotivasi dalam belajar. 16. Siswa diberikan kesempatan bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui ataupun belum dipahami siswa.

c. Kegiatan Penutup

1. Guru bersama-sama dengan siswa atau siswa sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran. 2. Guru bersama siswa refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram. 3. Guru memberikan tindak lanjut berupa pesan-pesan atau PR.

V. Sumber Belajar a. Buku IPA Terpadu. b. Buku kerja. c. Alat-alat praktikum.

VI. Penilaian Hasil Belajar penilaian a. Prosedur tes . Penilaian Proses . Keaktifan siswa selama pelajaran . Keberanian siswa selama pelajaran . kecermatan siswa selama pelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi Menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda, perubahan wujud zat Menyelidiki faktorfaktor yang dapat mempercepat penguapan Menyelidiki banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat Menyelidiki kalor yang dibutuhkan pada saat mendididh dan

Teknik Penilaian Tes observasi

Tes tertulis

Observasi

observasi Tes tertulis

Bentuk Instrumen/ Soal Instrumen Lembar Pengamatan perubahan suhu observasi dan perubahan wujud zat Salah satu cara mempercepat penguapan yaitu dengan ......... isian Pengamatan kenaikan suhu, diperlukan kalor lembar Pengamatan pada saat observasi mendidih dan melebur diperlukan kalor! Hitung kalor yang diperlukan Lembar bila massa zat, kalor jenis dan observasi kenaikan suhu diketahui Jika memasak air, seluruh Uraian bagian air akan menjadi

melebur Menerapkan hubungan Q = m.C. t Q = m.U dan Q = m.L untuk meyelesaikan masalah sederhana

panas. Hal ini disebabkan kalor dipindahkan dalam air secara.... a. konduksi c. radiasi b. konveksi d infeksi Sebuah pemanas listrik memiliki daya 350 watt digunakan selama 45 menit untuk memanaskan air dari suhu 300C menjadi 900C. Jika kalor jenis air 4200 J/kg0C, tentukan massa air tersebut. ditegangkan?

Mengetahui, Kepala SMP N 1 Sungai Raya

2 NOVEMBER 2011 Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Alam

Drs. KARTIMAN, MM NIP. 19660704 199412 1 004

YULINDA, A. Md NIP.19800727 200604 2 016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Alokasi waktu Standar Kompetensi

: : : : :

SMP N 1 Sungai Raya VII (tujuh)/Semester 1 IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) 2 X 40 4. Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia.

Kompetensi Dasar

4.1 Membandingkan sifat fisika dan sifat kimia zat.

Indikator : 1. Menjelaskan pengertian sifat intensif dan sifat ekstensif zat. 2. Membedakan sifat intensif dan sifat ekstensif. 3. Menjelaskan pengertian sifat fisika dan sifat kimia zat. 4. Menyebutkan tiga sifat fisika zat. 5. Menyebutkan tiga sifat kimia. 6. Membedakan sifat fisika dan sifat kimia zat. I. Tujuan Pembelajaran : A. Tujuan 1. Setelah menyimak penjelasan guru dan tanya jawab, siswa dapat Menjelaskan pengertian sifat intensif dan sifat ekstensif zat. 2. Setelah melakukan diskusi dan tanya jawab, siswa dapat Membedakan sifat intensif dan sifat ekstensif. 3. Setelah menyimak penjelasan guru dan tanya jawab, siswa dapat menjelaskan pengertian sifat fisika dan sifat kimia zat. 4. Setelah melakukan pengamatan dan tanya jawab mengenai sifat fisika, siswa dapat menyebutkan tiga sifat fisika zat. 5. Setelah melakukan tanya jawab dan pengamatan sifat kimia, siswa dapat menyebutkan tiga sifat kimia. 6. Setelah melakukan diskusi kelompok, siswa dapat membedakan sifat fisika dan kimia. B. Karakter siswa yang diharapkan : 1. Disiplin ( Discipline ) 2. Rasa hormat dan perhatian ( respect ) 3. Tekun ( diligence ) 4. Tanggung jawab ( responsibility ) 5. Ketelitian ( carefulness) II. Materi Pembelajaran : Sifat Fisika dan Sifat Kimia 1. Sifat Fisika Amati bangunan di rumahmu. Terbuat dari zat apa sajakah bangunan itu? Apakah zat-zat tersebut berbeda sifat satu dengan yang lainnya? Di dalam rumahmu tentu terdapat kayu, besi, batu, kaca, pasir, dan bahan-bahan lain yang berbeda sifatnya. Agar dapat

memanfaatkan bahan-bahan tersebut secara maksimal kita harus tahu sifat masing-masing zat. Besi misalnya, bahan ini sangat kuat dan tahan terhadap panas, namun bila sering kena air akan cepat berkarat atau mengalami korosi sehingga mudah rusak. Kamu tentu mudah mengenali suatu zat berdasarkan sifat-sifat fisiknya. Dapatkah kamu menyebutkan sifat-sifat fisis yang sudah kamu kenal? Menurutmu, apakah warna, bentuk, ukuran, kepadatan, titik lebur, dan titik didih tergolong sifat fisika? Beberapa contoh sifat-sifat fisik yang lainnya meliputi sifat mekanik, sifat termik, dan sifat listrik. Dengan mengenal sifat fisis suatu zat, maka akan membantu kita dalam memanfaatkan zat itu. 2. Sifat Kimia Coba bandingkanlah antara minyak tanah dengan bensin! Manakah di antara keduanya yang mudah terbakar? Hal inilah yang disebut dengan sifat kimia, yaitu sifat mudah atau sukar terbakarnya suatu zat. Coba kamu berikan contoh sifat kimia lain selain mudah terbakar. Jadi, sifat kimia adalah sifat zat yang berkaitan dengan perubahan kimia yang dialami oleh suatu zat. Contoh lain dari sifat kimia misalnya, suatu zat mudah atau sukar berkarat. Besi mudah sekali berkarat apabila terkena udara lembab, air hujan sehingga penggunaan besi dapat digantikan dengan baja anti karat untuk membangun jembatan. Perhatikan pula pipa air minum yang terpendam dalam tanah! Sekarang sudah banyak digunakan pipa PVC sebagai pengganti pipa besi karena sifat berkarat besi sangat cepat dan mudah bereaksi zat dengan zat lain. III. Metode Pembelajaran : A. Model: - Direct Instruction (DI) - Cooperative Learning - Contextual Learning B. Metode: - Diskusi kelompok - Komunikasi - Tanya Jawab - Pengamatan

IV. Langkah-langkah Kegiatan a. Kegiatan Pendahuluan . Motivasi dan apersepsi - Apakah warna tergolong sifat intensif atau sifat ekstensif dari suatu zat? - Bagaimana cara menentukan tingkat kekerasan suatu zat? . Prasyarat pengetahuan - Apakah yang dimaksud dengan sifat intensif zat? - Apakah yang dimaksud dengan tingkat kekerasan? b. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Siswa diorganisasikan dalam kelompok belajar setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang siswa. 2. Siswa dibagikan lembar kerja siswa (LKS)

3.

Siswa mencari informasi baik di internet maupun di buku mengenai sifat fisika dan sifat kimia baru kemudian disesuaikan dengan pembelajaran. 4. Siswa difasilitasi oleh guru selama melakukan percobaan baik secara kelompok maupun individu untuk menumbuhkan kepercayaan diri siswa, bekerjasama, bertanggung jawab terhadap tugasnya, keberanian, ketelitian dan menghargai pendapat temannya. Elaborasi 5. Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian sifat intensif dan ekstensif zat. 6. Siswa menyimpulkan hasil diskusi untuk sementara. 7. Siswa kembali berdiskusi dengan kelompoknya mengenai beberapa sifat intensif dan ekstensif zat. 8. Siswa kemudian berdiskusi untuk memberikan kesimpulan sementara dari hasil diskusi. 9. Siswa setelah itu mendiskusikan kembali dengan kelompoknya mengenai beberapa sifat fisika zat (titik lebur, titik didih, daya hantar panas, daya hantar listrik, kerapatan dan tingkat kekerasan). 10. Siswa kemudian di bimbing oleh guru berdiskusi mengenai sifat-sifat kimia. 11. Siswa dari hasil kegiatan diskusi yang telah dilakukan dapat membedakan antara sifat fisika dan sifat kimia. 12. Siswa kemudian berdiskusi untuk memberikan kesimpulan sementara dari hasil diskusi. 13. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal. 14. Setelah semua siswa mempersentasikan hasil diskusinya, kemudian guru menanggapi hasil diskusi kelompok Siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya. Konfirmasi 15. Siswa diberikan pengklarifikasian (meluruskan kesalahpahaman) dari kekeliruan yang muncul. 16. Kelompok siswa yang dianggap berprestasi mendapatkan penghargaan dari guru sedangkan kelompok yang masih keliru mendapatkan penguatan positif agar lebih termotivasi dalam belajar. 17. Siswa diberikan kesempatan bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui ataupun belum dipahami siswa.

c. Kegiatan Penutup 1. Guru bersama-sama dengan siswa atau siswa sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran. 2. Guru bersama siswa refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram. 3. Guru memberikan tindak lanjut berupa pesan-pesan atau PR. 4. Salam Penutup.

V. Sumber Belajar a. Buku IPA Terpadu. b. Buku referensi yang relevan VI. Penilaian Hasil Belajar penilaian a. Prosedur tes . Penilaian Proses . Keaktifan siswa selama pelajaran . Keberanian siswa selama pelajaran . kecermatan siswa selama pelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi - Membandingkan hasil pengamatan perubahan fisika dan perubahan kimia Teknik Penilaian Tes unjuk kerja Bentuk Instrumen/ Soal Instrumen Tes Buatlah data dari hasil identifikasi pengamatanmu tentang bendabenda yang mengalami perubahan fisika dan kimia PG Perubahan fisika terjadi pada peristiwa .... a. air menjadi es b. kertas dibakar c. nasi menjadi bubur d. besi berkarat Manakah yang merupakan sifat fisika dan sifat kimia zat dari beberapa sifat zat di bawah ini? - kerapatan - bensin mudah terbakar - titik lebur - titik didih - besi mudah terkorosi Contoh tes PG:

Mengklasifikasi Tes perubahan fisika dan tertulis perubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari dan mengkomunikasikan nya

Berikut ini yang termasuk sifat intensif adalah.... a panjang b. titik beku c. volum d berat

Mengetahui, Kepala SMP N 1 Sungai Raya

2 NOVEMBER 2011 Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Alam

Drs. KARTIMAN, MM NIP. 19660704 199412 1 004

YULINDA, A. Md NIP.19800727 200604 2 016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Alokasi waktu Standar Kompetensi

: : : : :

SMP N 1 Sungai Raya VII (tujuh)/Semester 1 IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) 2 X 40 4. Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia.

Kompetensi Dasar

4.2 Melakukan pemisahan campuran dengan berbagai cara berdasarkan sifat fisika dan sifat kimia.

Indikator : 1. Menjelaskan manfaat proses pemisahan campuran. 2. Menjelaskan beberapa cara memisahkan zat-zat penyusun suatu campuran. 3. Memberikan contoh prinsip distilasi untuk pemisahan campuran. 4. Menghitung kadar zat dalam campuran. I. Tujuan Pembelajaran : A. Tujuan 1. Setelah melakukan tanya jawab dan diskusi mengenai pemisahan campuran, siswa dapat menjelaskan manfaat proses pemisahan campuran. 2. Setelah melakukan percobaan dan pengamatan, siswa dapat menjelaskan beberapa cara memisahkan zat-zat penyusun suatu campuran. 3. Setelah melakukan demostrasi mengenai prinsip distilasi, siswa dapat memberikan contoh prinsip distilasi untuk pemisahan campuran. 4. Setelah menyimak penjelasan guru dan tanya jawab mengenai cara menghitung kadar zat dalam campuran, siswa dapat menghitung kadar zat dalam campuran dari beberapa soal yang diberikan. B. Karakter siswa yang diharapkan : 1. Disiplin ( Discipline ) 2. Rasa hormat dan perhatian ( respect ) 3. Tekun ( diligence ) 4. Tanggung jawab ( responsibility ) 5. Ketelitian ( carefulness) II. Materi Pembelajaran : Pemisahan Campuran

B. Pemisahan Campuran Campuran tersusun dari dua zat atau lebih. Sebagai contoh, air laut tersusun dari air, garam, dan zat padat terlarut lainnya. Susu tersusun dari, lemak dan zat padat lain yang terlarut. Pada bab sebelumnya kamu telah mempelajari bahwa campuran terbentuk dari gabungan beberapa macam unsur dan senyawa. Oleh karena itu, untuk memisahkan komponen-komponen penyusun campuran dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai karakteristik sifat zat-zat

penyusunnya. Pemisahan komponen-komponen penyusun campuran dapat dipisahkan dengan beberapa cara, yakni penyaringan, destilasi, sublimasi, kristalisasi, dan kromatografi. III. Metode Pembelajaran : A. Model: - Direct Instruction (DI) - Cooperative Learning B. Metode: - Diskusi kelompok - Tanya jawab - Pengamatan - Ceramah - Eksperimen

IV. Langkah-langkah Kegiatan a. Kegiatan Pendahuluan . Motivasi dan apersepsi - Mengapa pasir yang akan digunakan untuk campuran semen perlu diayak? - Bagaimana cara memisahkan garam dari air laut? . Prasyarat pengetahuan - Apakah manfaat proses pemisahan campuran? - Bagaimana prinsip pemisahan campuran secara evaporasi? b. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Siswa diorganisasikan dalam kelompok belajar setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang siswa. 2. Siswa mencari informasi baik di internet maupun di buku mengenai sifat fisika dan sifat kimia baru kemudian disesuaikan dengan pembelajaran. 3. Siswa difasilitasi oleh guru selama melakukan percobaan baik secara kelompok maupun individu untuk menumbuhkan kepercayaan diri siswa, bekerjasama, bertanggung jawab terhadap tugasnya, keberanian, ketelitian dan menghargai pendapat temannya. Elaborasi 4. Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan manfaat proses pemisahan campuran. 5. Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai prinsip yang digunakan dalam proses pemisahan campuran (perbedaan titik didih, kelarutan atau ukuran partikel). 6. Siswa (dibimbing oleh guru) dengan kelompoknya mendiskusikan beberapa proses pemisahan campuran (pengayakan, dekantir, penyaringan, sentrifugasi, evaporasi, pelarutan, pemisahan dengan menggunakan magnet dan sublimasi). 7. Perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara bergantian, dimana masing-masing kelompok diminta untuk menjelaskan salah satu proses pemisahan campuran.

8.

Siswa kemudian ditunjukkan cara menghitung kadar suatu zat yang terkandung dalam campuran. 9. Siswa kemudian bersama kelompoknya diberikan penugasan untuk menghitung kadar suatu zat yang terkandung dalam campuran. 10. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.

Konfirmasi 11. Siswa diberikan pengklarifikasian (meluruskan kesalahpahaman) dari kekeliruan yang muncul. 12. Kelompok siswa yang dianggap berprestasi mendapatkan penghargaan dari guru sedangkan kelompok yang masih keliru mendapatkan penguatan positif agar lebih termotivasi dalam belajar. 13. Siswa diberikan kesempatan bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui ataupun belum dipahami siswa.

c. Kegiatan Penutup 1. Guru bersama-sama dengan siswa atau siswa sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran. 2. Guru bersama siswa refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram. 3. Guru memberikan tindak lanjut berupa pesan-pesan atau PR. 4. Salam penutup.

V. Sumber Belajar a. Buku IPA Terpadu b. Buku kerja. c. Alat praktikum VI. Penilaian Hasil Belajar penilaian a. Prosedur tes . Penilaian Proses . Keaktifan siswa selama pelajaran . Keberanian siswa selama pelajaran . kecermatan siswa selama pelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi - Menjelaskan dasar pemisahan campuran berdasarkan ukuran partikel dan titik didih Teknik Penilaian Tes tertulis Bentuk Instrumen/ Soal Instrumen Isian Disediakan bahan-bahan, kemudian pisahkan berdasarkan ukuran partikelnya .... Tugas Lakukan tugas untuk

Penugasan proyek Melakukan percobaan penjernihan air dengan teknik sederhana Observasi Lembar Melakukan observasi percobaan untuk memisahkan campuran yang sesuai dengan metode yang dipilih ( penyaringan, destilasi, penguapan dan sublimasi )

penjernihan sederhana

air

secara

Rancanglah alat sederhana untuk menjernihkan air

Mengetahui, Kepala SMP N 1 Sungai Raya

2 NOVEMBER 2011 Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Alam

Drs. KARTIMAN, MM NIP. 19660704 199412 1 004

YULINDA, A. Md NIP.19800727 200604 2 016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Alokasi waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator 1. 2. 3. 4. 5. 6.

: : : : : : :

SMP N 1 Sungai Raya VII (tujuh)/Semester 1 IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) 2 X 40 4. Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia. 4.3 Menyimpulkan perubahan fisika dan kimia berdasarkan hasil percobaan sederhana.

Menjelaskan sebab-sebab terjadinya perubahan fisika. Memberikan contoh ciri-ciri perubahan fisika. Mengamati beberapa peristiwa yang menunjukkan perubahan fisika. Menjelaskan sebab-sebab terjadinya perubahan kimia. Memberikan contoh ciri-ciri perubahan kimia. Mengamati beberapa peristiwa yang menunjukkan perubahan kimia.

I. Tujuan Pembelajaran : II Tujuan 1. Setelah melakukan diskusi kelompok mengenai perubahan fisika, siswa dapat menjelaskan sebab-sebab terjadinya perubahan fisika. 2. Setelah melakukan diskusi dan pengamatan, siswa dapat memberikan contoh ciri-ciri perubahan fisika. 3. Setelah melakukan percobaan dan diskusi, siswa dapat mengamati beberapa peristiwa yang menunjukkan perubahan fisika. 4. Setelah melakukan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan sebab-sebab terjadinya perubahan kimia. 5. Setelah melakukan diskusi dan pengamatan, siswa dapat memberikan contoh ciri-ciri perubahan kimia. 6. Setelah melakukan percobaan dan diskusi, siswa dapat mengamati beberapa peristiwa yang menunjukkan perubahan kimia.
II

Karakter siswa yang diharapkan 1. Disiplin ( Discipline ) 2. Rasa hormat dan perhatian ( respect ) 3. Tekun ( diligence ) 4. Tanggung jawab ( responsibility ) 5. Ketelitian ( carefulness) : Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia

II. Materi Pembelajaran

III. Metode Pembelajaran : A. Model: - Direct Instruction (DI) - Cooperative Learning B. Metode: - Diskusi kelompok - Ceramah - Eksperimen - Pengamatan IV. Langkah-langkah Kegiatan a. Kegiatan Pendahuluan . Motivasi dan apersepsi - Apakah merebus air tergolong perubahan fisika atau perubahan kimia? - Apakah gula pasir yang telah dicampur dengan air dapat dipisahkan kembali? . Prasyarat pengetahuan - Apakah ciri-ciri perubahan fisika? - Bagaimana sebab-sebab terjadinya perubahan fisika? . Pra eksperimen - Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium. b. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Siswa diorganisasikan dalam kelompok belajar setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang siswa. 2. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil es batu, air, gelas kimia, gula, teh dan pengaduk. 3. Siswa difasilitasi oleh guru selama melakukan percobaan baik secara kelompok maupun individu untuk menumbuhkan kepercayaan diri siswa, bekerjasama, bertanggung jawab terhadap tugasnya, keberanian, ketelitian dan menghargai pendapat temannya. Elaborasi 4. Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian perubahan fisika dan menyebutkan beberapa contohnya. 5. Siswa melakukan percobaan dengan menggunakan es batu, air, gelas kimia, gula, teh dan pengaduk kemudian mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai sebabsebab terjadinya perubahan fisika (pelepasan dan pengambilan panas, pencampuran zat; selama zat-zat yang bercampur tidak membentuk zat baru dan di potong atau dibelah). 6. Siswa secara kelompok memberikan simpuan sementara berdasarkan dari hasil percobaan. 7. Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian perubahan kimia dan menyebutkan beberapa contohnya. 8. Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai sebab-sebab terjadinya perubahan kimia ( pembakaran, pencampuran zat, dan aliran listrik). 9. Siswa diberikan instruksi oleh guru untuk melakukan eksperimen mengenai perubahan kimia.

10. Siswa secara berkelompok melakukan eksperimen dengan menggunakan kertas putih, korek api, tabung reaksi, larutan natrium hidroksida dan larutan asam klorida. 11. Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan siswa apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada siswa atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan. 12. Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya untuk membuat kesimpulan dari hasil percobaan untuk membandingkan karakteristik perubahan fisika dan kimia. 13. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal. 14. Siswa mendapatkan tanggapan dari guru mengenai hasil diskusi kelompok dan memberikan informasi yang sebenarnya. Konfirmasi 15. Siswa diberikan pengklarifikasian (meluruskan kesalahpahaman) dari kekeliruan yang muncul. 16. Kelompok siswa yang dianggap berprestasi mendapatkan penghargaan dari guru sedangkan kelompok yang masih keliru mendapatkan penguatan positif agar lebih termotivasi dalam belajar. 17. Siswa diberikan kesempatan bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui ataupun belum dipahami siswa.

c. Kegiatan Penutup 1. Guru bersama-sama dengan siswa atau siswa sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran. 2. Guru bersama siswa refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram. 3. Guru memberikan tindak lanjut berupa pesan-pesan atau PR. 4. Salam penutup.

V. Sumber Belajar a. Buku IPA Terpadu b. Buku kerja. c. Alat praktikum

VI. Penilaian Hasil Belajar penilaian a. Prosedur tes . Penilaian Proses . Keaktifan siswa selama pelajaran . Keberanian siswa selama pelajaran . kecermatan siswa selama pelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi - Membuat kesimpulan dari hasil pecobaan perubahan fisika dan kimia - Membandingkan karakteristik perubahan kimia dan fisika berdasarkan percobaan Teknik Penilaian Tes tertulis Bentuk Instrumen/ Soal Instrumen PG Gula larut dalam air merupakan perubahan fisika karena .... a. terjadi zat baru b. tidak terjadi zat baru Tes unjuk Uji petik c. gula mencair kerja kerja d.gula bereaksi Tunjukkan melalui percobaan perbedaan antara perubahan kimia dan perubahan fisika!

Mengetahui, Kepala SMP N 1 Sungai Raya

2 NOVEMBER 2011 Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Alam

Drs. KARTIMAN, MM NIP. 19660704 199412 1 004

YULINDA, A. Md NIP.19800727 200604 2 016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Alokasi waktu Standar Kompetensi

: : : : :

SMP N 1 Sungai Raya VII (tujuh)/Semester 1 IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) 2 X 40 4. Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia. reaksi kimia melalui

Kompetensi Dasar

4.4 Mengidentifikasi terjadinya percobaan sederhana.

Indikator : 1. Menuliskan persamaan reaksi kimia. 2. Menyebutkan ciri-ciri reaksi kimia. 3. Mengamati salah satu ciri reaksi kimia, yaitu pembentukan gas. 4. Menjelaskan jenis-jenis reaksi kimia. I. Tujuan Pembelajaran : 1. Tujuan 1. Setelah menyimak penjelasan guru dan tanya jawab mengenai reaksi kimia, siswa dapat menuliskan persamaan reaksi kimia. 2. Setelah melakukan diskusi dan tanya jawab mengenai reaksi kimia, siswa dapat menyebutkan ciri-ciri reaksi kimia. 3. Setelah melakukan percobaan dan pengamatan mengenai ciri reaksi kimia, siswa dapat mengamati salah satu ciri reaksi kimia, yaitu pembentukan gas. 4. Setelah melakukan diskusi dan tanya jawab, siswa dapat menjelaskan jenis-jenis reaksi kimia. B. Karakter siswa yang diharapkan : 1. Disiplin ( Discipline ) 2. Rasa hormat dan perhatian ( respect ) 3. Tekun ( diligence ) 4. Tanggung jawab ( responsibility ) 5. Ketelitian ( carefulness) II. Materi Pembelajaran : Reaksi Kimia

III. Metode Pembelajaran : A. Model: - Direct Instruction (DI) - Cooperative Learning - Contextual Learning B. Metode:

Diskusi kelompok Tanya jawab Ceramah Eksperimen

IV. Langkah-langkah Kegiatan a. Kegiatan Pendahuluan . Motivasi dan apersepsi - Apakah pembentukan gas tergolong ciri reaksi kimia? - Mengapa makanan bisa menjadi tengik? . Prasyarat pengetahuan - Apakah ciri-ciri reaksi kimia? - Apakah yang dimaksud dengan oksidasi? . Pra eksperimen - Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium. b. Kegiatan Inti Eksplorasi 6. Siswa diorganisasikan dalam kelompok belajar setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang siswa. 7. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil tabung reaksi, tutup tabung, pipa gelas, pipet tetes, potongan kalsium, larutan asam klorida 1 M dan air kapur. 8. Siswa difasilitasi oleh guru selama melakukan percobaan baik secara kelompok maupun individu untuk menumbuhkan kepercayaan diri siswa, bekerjasama, bertanggung jawab terhadap tugasnya, keberanian, ketelitian dan menghargai pendapat temannya. Elaborasi 9. Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan cara penulisan persamaan reaksi kimia. 10. Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai ciri-ciri reaksi kimia (pembentukan gas, pembentukan endapan, perubahan warna, dan perubahan suhu). 11. Siswa melakukan ekperimen untuk mengamati pembentukan gas sebagai salah satu ciri dari reaksi kimia dengan menggunakan tabung reaksi, tutup tabung, pipa gelas, pipet tetes, potongan kalsium, larutan asam klorida 1 M dan air kapur. 12. Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat melaku-kannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan. 13. Siswa mendiskusikan dengan kelompoknya untuk membuat kesimpulan dari hasil percobaan. 7. Siswa (dibimbing oleh guru) mendiskusikan jenis-jenis reaksi kimia (dekomposisi, oksidasi, reduksi, reduksi, netralisasi, pengendapan, pertukaran, dan fermentasi).

8. klasikal. 11.

Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara Guru menanggapi hasil diskusi kelompok siswa dan memberikan informasi yang sebenarnya.

Konfirmasi 12. Siswa diberikan pengklarifikasian (meluruskan kesalahpahaman) dari kekeliruan yang muncul. 13. Kelompok siswa yang dianggap berprestasi mendapatkan penghargaan dari guru sedangkan kelompok yang masih keliru mendapatkan penguatan positif agar lebih termotivasi dalam belajar. 14. Siswa diberikan kesempatan bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui ataupun belum dipahami siswa. c. Kegiatan Penutup 1. Guru bersama-sama dengan siswa atau siswa sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran. 2. Guru bersama siswa refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram. 3. Guru memberikan tindak lanjut berupa pesan-pesan atau PR. 4. Salam penutup. V. Sumber Belajar a. Buku IPA Terpadu. b. Buku kerja. c. Alat praktikum VI. Penilaian Hasil Belajar penilaian a. Prosedur tes . Penilaian Proses . Keaktifan siswa selama pelajaran . Keberanian siswa selama pelajaran . kecermatan siswa selama pelajaran Indikator Pencapaian Teknik Bentuk Instrumen/ Soal Kompetensi Penilaian Instrumen Isian Bila Asam sulfat dicampur - Mereaksi dua zat Tes dengan Natrium Hidroksida untuk menunjukkan tertulis akan berubah warna menjadi .... perubahan warna dan atau suhu - Menyimpulkan ciri- Tes Buatlah kesimpulan tentang Uaian ciri terjadinya reaksi tertulis reaksi kimia berdasarkan kimia berdasarkan perubahan warna perubahan warna dan atau suhu

Mengetahui, Kepala SMP N 1 Sungai Raya

2 NOVEMBER 2011 Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Alam

Drs. KARTIMAN, MM NIP. 19660704 199412 1 004

YULINDA, A. Md NIP.19800727 200604 2 016

Anda mungkin juga menyukai