Anda di halaman 1dari 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang banyak ditumbuhi beranekaragam tanaman yang berpotensi sebagai tanaman obat tradisional. Sejak dahulu masyarakat Indonesia telah memanfaatkan tanaman obat tersebut sebagai salah satu upaya untuk mengobati penyakit. Pemanfaatan tanaman obat merupakan warisan budaya nenek moyang yang diwariskan secara turun temurun hingga ke generasi sekarang berdasarkan pengetahuan dan pengalaman. Diantara keanekaragaman tanaman, salah satu yang dapat berguna sebagai obat adalah tanaman teh (Camellia sinensis L.). Bagian tanaman teh yang digunakan sebagai obat adalah daunnya. Daun teh mengandung beberapa zat-zat antara lain polifenol 30-40%, flavonoid, kafein, minyak atsiri dan tanin. Polifenol daun teh yang terkenal adalah katekin (Trubus vol. 10). Katekin memiliki khasiat sebagai antimikroba dan antidiare (The Merck Index, 2006). Teh memiliki aktivitas bakterisid terhadap Staphylococcus, Escherichia coli, Pseudomonas fluorescens dan Salmonella sp (Jambang, 2004). Selain itu, daun teh juga berguna untuk mengatasi sakit kepala, penyubur dan menghitamkan rambut, diabetes mellitus, mengurangi terbentuknya karang gigi, infeksi saluran cerna dan diare (Dalimartha, 1999). Pada masyarakat pedesaan, seduhan teh yang kental biasa digunakan dalam usaha pertolongan awal pada penderita diare (Department of Food Science and Technology, 2010). Di daerah Jawa orang yang menderita diare juga biasanya diberikan air teh panas (Werner, et al., 2010). Di Cina, teh juga digunakan untuk mengobati penyakit disentri dan diare (Heinrich, et.al, 2009). Salah satu penyebab penyakit diare dikarenakan infeksi bakteri Escherichia coli. Bakteri Escherichia coli merupakan salah satu bakteri gram negatif. Bakteri ini umumnya ditemukan dalam usus besar manusia dan dapat juga menyebabkan penyakit lain seperti pneumonia, meningitis dan infeksi saluran kemih. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti Uji Efek Antibakteri Rebusan Daun Teh (Camellia sinensis L.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli. 1

1.2 Perumusan Masalah a. Apakah rebusan daun teh mempunyai efek antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli ? b. Pada konsentrasi berapa rebusan daun teh dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli ? 1.3 Pembatasan Masalah a. Pada penelitian ini penulis hanya menguji efek antibakteri rebusan daun teh (Camellia sinensis L.) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli b. Daun teh yang digunakan adalah daun teh muda dan segar yang tumbuh di Perkebunan Sidamanik Kabupaten Simalungun. 1.4 Tujuan Penelitian

a. Untuk menguji efek rebusan daun teh sebagai antibakteri terhadap


pertumbuhan bakteri Escherichia coli

b. Untuk mengetahui pada konsentrasi berapa rebusan daun teh ( Camellia


sinensis L) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli

c. Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan


pendidikan Diploma III Poltekkes Kemenkes Medan Jurusan Farmasi. 1.5 Manfaat Penelitian a. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa tanaman teh dapat digunakan sebagai obat diare b. Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam melakukan penelitian ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai