Modul Vi-Penentuan Harga Transfer
Modul Vi-Penentuan Harga Transfer
masing unit usaha utk menentukan penyesuaian yg optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan Menghasilkan keputusan yg bertujuan sama, sistem harus dirancang agar keputusan yg meningkatkan laba unit usaha jg akan meningkatkan laba perusahaan Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari tiap unit usaha Sistem harus mudah dimengerti dan dikelola
jasa yang ditransfer antar pusat pertanggungjawaban dalam satu organisasi tanpa memandang bentuk pusat pertanggungjawabannya. Sedangkan dalam arti yang sempit, harga transfer adalah harga barang atau jasa yang ditransfer antar pusat laba atau setidak-tidaknya salah satu dari pusat pertanggungjawaban yang terlibat merupakan pusat laba. Bagi divisi penjual, harga transfer merupakan pendapatan, sedangkan bagi pembeli harga transfer merupakan biaya. Permasalahannya adalah berapa harga yang wajar yang dibebankan terhadap produk atau jasa yang ditransfer.
Syarat Terpenuhinya Harga Transfer: Sistem harus dapat memberikan informasi yang relevan yang dibutuhkan oleh suatu pusat laba untuk dapat menentukan trade off yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan Laba yang dihasilkan harus dapat menggambarkan dengan baik pengaturan trade off antara biaya pendapatan yang telah ditetapkan . Tingkat laba yang diperlihatkan oleh masing masing pusat laba harus dapat mencerminkan besarnya kontribusi laba
Prinsip Dasar
Prinsip dasarnya adalah bahwa harga transfer
sebaiknya serupa dengan harga yang akan dikenakan seandainya produk tersebut dijual ke konsumen luar atau dibeli dari pemasok luar.
Ketika suatu pusat laba di suatu perusahaan membeli produk dari, dan menjual ke, satu sama
lain, maka dua keputusan yang harus diambil untuk setiap produk adalah:
Apakah perusahaan harus memproduksi sendiri produk
tersebut atau membelinya dari pemasok luar? * Sourcing Decision Jika diproduksi sendiri, pd tingkat harga berapakan produk tsb ditransfer di antara pusat-pusat laba? * transfer price decision
Situasi Ideal
Orang-orang yg Kompeten: kinerja jk panjang, dan kemampuan negosiasi Atmosfer yg Baik : bertujuan ke arah profitabilitas yg tinggi Suatu Harga Pasar : harga pasar yg mencerminkan kondisi yg sama (kuantitas, waktu kirim, dan kualitas) Sumberdaya : kebebasan dan ketersediaan
Informasi penuh
Negosiasi : mekanisme kerja yg lancar
Jika kapasitas internal tidak tersedia, maka perusahaan akan membeli dari luar pada tingkat harga kompetitif. Selisih antara harga kompetitif dan biaya perusahaan (inside cost) sama dengan jumlah penghematan dari memproduksi sendiri dan bukan membeli. Bagaimana suatu perusahaan dapat mengetahui tingkat harga kompetitif jika perusahaan tersebut tidak membeli atau menjual produknya ke pasar bebas?
Jika harga pasar yang diterbitkan, maka harga tersebut dapat
digunakan untuk menentukan harga transfer. Harga pasar mungkin ditentukan berdasarkan penawaran (bid). Jika pusat laba produksi menjual produk yang serupa di pasar bebas, maka pusat laba tersebut sering kali meniru harga kompetitif berdasarkan harga di luar. Jika pusat laba pembelian membeli produk yang seruap dari pasar luar/bebas, maka pusat laba tersebut dapat meniru harga kompetitif untuk produk-produk eksklusifnya
Kelebihan kapasitas industri akan terjadi ketika pusat laba penjual tidak dapat menjual seluruh produknya ke pasar ekstern, dan pusat laba pembeli tidak menggunakan kapasitas yang tersedia di pusat laba penjual. Dalam kondisi ini perusahaan tidak dapat memaksimumkan laba. Sebaliknya , jika pusat laba pembeli tidak dapat memperoleh bahan baku dari pasar ekstern, dan pusat laba penjual tidak mau menjual kelebihan kapasitas industrinya. Dalam kondisi ini masalah harga transfer diserahkan sepenuhnya kepada pihakpihak yang terkait untuk menentukan harga transfer, tanpa campur tangan dari kantor pusat.
Penyelesaian 1
Perhitungan Markup : Biaya administrasi & umum Biaya pemasaran Laba yang diharapkan : 20% x Rp. 1.000.000.000
Rp. 50.000.000 Rp. 20.000.000 Rp. 200.000.000 -------------------- + Rp. 270.000.000 Rp. 190.000.000 --------------------142%
Rp. 190.000.000 Rp. 269.800.000 -------------------- + Rp. 459.800.000 1.000 unit Rp. 459.800,-
Penyelesaian 2
Perhitungan Markup : Biaya administrasi & umum Biaya pemasaran Laba yang diharapkan : 20% x Rp. 1.000.000.000
Rp. 50.000.000 Rp. 20.000.000 Rp. 200.000.000 -------------------- + Rp. 270.000.000 Rp. 200.000.000 --------------------135%
Rp. 200.000.000 Rp. 270.000.000 -------------------- + Rp. 470.000.000 1.000 unit Rp. 470.000,-
maka harga transfer akan lebih besar, begitu juga sebaliknya jika suatu persentase Mark-up menandakan lebih besar, maka harga transfer akan lebih kecil .
sebagai unit usaha yang independen (pusat laba) Berdasar taksiran return atas investasi yang dilakukan Jika Divisi penjual, selain mentransfer produknya ke divisi pembeli, juga menjual ke pihak luar, maka laba dapat ditentukan dari persentase profit margin. Dengan menggunakan profit margin perusahaan lain, jika produknya sama
25.000 45.000
30.000
25.000 100.000
50.000
200.000 350.000
0
250.000 495.000
80.000
Beberapa Cara Untuk Mengatasi Masalah Harga Transfer : 1. Kesepakatan Antar Pusat Laba Disini, pihak-pihak yang terlibat dalam transfer barang atau jasa melakukan negosiasi untuk memutuskan harga jual kepada pihak luar dan menentukan laba untuk produk yang mengandung upstream fixed cost and profit.
Contoh
Divisi X (Rp) Divisi Y (Rp) Divisi Z (Rp) Perusahaan (Rp)
Harga Jual
Variable Cost Bahan Baku By. Lainnya Jumlah Kontribusi Laba
75.000
20.000 25.000 45.000 30.000
130.000
75.000 25.000 100.000 30.000
350.000
130.000 200.000 350.000 20.000
555.000
225.000 250.000 270.000 80.000
Beberapa Cara Untuk Mengatasi Masalah Harga Transfer : 2. Penentuan Harga Transfer Dua Langkah ( Two Step Pricing )
Harga transfer pusat laba penjual yang akan dibebankan kepada pusat laba pembeli dihitung dengan cara membebankan sebesar biaya variabel standar dan secara periodik (biaya secara bulanan) pusat laba penjual membebankan biaya tetap untuk produk yang dijual da persentase keuntungan secara proporsional kepada pusat laba pembeli.
Contoh
Jumlah Produk
5000 unit Biaya Variable / Unit Rp 5,00 By Tetap / Bulan Rp 20.000 Investasi Rp 1.200.000 Laba yang diharapkan 10%
Berapa Harga Transfer ke divisi Pembeli ?
Penyelesaian
Revenues Variable Cost Fix Cost / Month Profit / (Loss) 5000 unit x Rp ?? 5000 unit x Rp 5,00 Rp Rp Rp Rp Rp xx.xxx 25.000 xx.xxx 20.000 10.000 Margin Contribution
Laba Yang diharapkan / Tahun Rp 1.200.000 x 10 % = Rp 120.000 Maka Laba yang diharapkan / Bulan = Rp 10.000
Penyelesaian
Revenues Variable Cost Fix Cost / Month Profit / (Loss) 5000 unit x Rp ?? 5000 unit x Rp 5,00 Rp Rp Rp Rp Rp xx.xxx 25.000 30.000 20.000 10.000 Margin Contribution
Laba Yang diharapkan / Tahun Rp 1.200.000 x 10 % = Rp 120.000 Maka Laba yang diharapkan / Bulan = Rp 10.000
Penyelesaian
Revenues Variable Cost Fix Cost / Month Profit / (Loss) Laba Yang diharapkan / Tahun Rp 1.200.000 x 10 % = Rp 120.000 Maka Laba yang diharapkan / Bulan = Rp 10.000 Total Harga Transfer = Total Revenues/Qty = Rp 55.000 / 5000 units = Rp 11,00 5000 unit x Rp ?? 5000 unit x Rp 5,00 Rp Rp Rp Rp Rp 55.000 25.000 30.000 20.000 10.000 Margin Contribution
Sesuai Buku
By. Tetap / Bulan Laba Yg diharapkan Jumlah Harga Transfer
Laba Yang diharapkan / Tahun Rp 1.200.000 x 10 % = Rp 120.000 Maka Laba yang diharapkan / Bulan = Rp 10.000
Contoh
Divisi A
Biaya variable perunit Biaya variable perunit yang ditambah di Divisi B Biaya variable kumulatif perunit
Divisi B
Rp 5.000
KUMULATIF
Rp 8.000
Rp 13.000
Jumlah Produk 1000 unit Harga Jual / Unit Rp 20.000 Total By. Variable Kumulatif Rp. 13.000 Pertanyaan : Berapa Laba untuk Divisi A & Divisi B ?
Penyelesaian
Harga Penjualan 1000 x Rp 20.000 By. Variable Kumulatif 1000 x Rp 13.000 Laba Kontribusi Rp 20.000.000 Rp 13.000.000 Rp 7.000.000
Divisi A = (Rp 8.000 / Rp 13.000) x Rp 7.000.000 = Rp 4.307.692 Divisi B = (Rp 5.000 / Rp 13.000) x Rp 7.000.000 = Rp 2.692.308
transfer antar pusat laba yang terlibat, tanpa campur tangan dari kantor pusat. Kebaikan Pusat laba penjual mempunyai kapasitas menganggur, sedang pasar dari produk tersebut sempit, maka akan menguntungkan perusahaan secara keseluruhan. Kelemahan Jika barang tersebut dibutuhkan oleh pusat laba pembeli sedang di pasar bebas tidak ada, maka pusat laba penjual menjadi pihak yang menang dalam kompromi penentuan harga. Disamping itu harga transfer atas dasar negosiasi ini lebih menunjukkan kemampuan dalam hal kontribusi menurut perhitungan ekonomis.
dari perbedaan harga yang terjadi di antara dua pasar keuangan. Arbitrase ini merupakan suatu kombinasi penyesuaian transaksi atas dua pasar keuangan di mana keuntungan yang diperoleh adalah berasal dari selisih antara harga pasar yang satu dengan yang lainnya. Arbitrasi dapat dilakukan secara formal maupun informal. Tugas lembaga arbitrasi adalah : 1. Menyelesaikan perselisihan tentang harga transfer. 2. Mengkaji ulang perubahan sumber daya. 3. Mengubah aturan harga transfer jika diperlukan.
Klasifikasi Produk
Tingkat kesulitan, pengaturan sumber daya dan aturan harga transfer tergantung pada besarnya
jumlah transfer dalam perusahaan dan ketersediaan pasar dan harga pasar. Beberapa perusahaan membagi produk ke dua kelas : 1. Kelas satu, memasukkan semua produk dimana manajer puncak ingin mengawasi sumber daya. 2. Kelas dua, adalah semua produk dimana umumnya adalah produk yang bisa diproduksi oleh pihak luar.