Anda di halaman 1dari 5

STAPHYLOCOCCUS AUREUS

Staphylococcus aureus merupakan bakteri berbentuk bulat yang terdapat dalam bentuk tunggal, berpasangan, tetrad atau berkelompok seperti buah anggur, jenis tidak bergerak, tidak berspora, dengan diameter 0.7 0.9 um, famili micrococcaceae dan termasuk gram positif. Pembentukan kelompok pada staphylococcus karena pembelahan sel terjadi dalam tiga bidang dan sel - sel anaknya cenderung untuk tetap berada di dekat sel induknya. Nama bakteri ini berasal dari bahasa latin Staphele yang artinya anggur. Beberapa spesies memproduksi pigmen berwarna kuning sampai staphylococcus aureus. 50 % penduduk membawa staphylococcus aureus dalam saluran pernafasan yaitu hidung dan kerongkongan. Daerah penyebarannya meliputi udara, debu, bahan - bahan pakaian ( pakaian jadi, tempat tidur dan kerajinan tangan ), lantai, air, sampah dan serangga. Staphylococcus aureus biasanya masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan yang dikonsumsinya, tangan, kontaminasi dan keracunan pangan oleh staphylococcus aureus dapat juga disebabkan kontaminasi silang. Organisme dengan mudah berpindah ke kulit terutama tangan dan rambut. Staphylococcus juga biasa menginfeksi luka, bisul dan luka terbuka. Organisme tersebut juga dijumpai pada hewan lembu dan kambing serta dalam susu segar. Staphylococcus aureus disebarkan oleh pengelola pangan, selama pemasakan dan penyimpanannya. Penanganan pangan dengan tangan yang tidak menggunakan peralatan memadai merupakan cara penyebaran yang paling umum, terutama jika orang yang menangani pangan mengalami infeksi atau luka pada tangannya. Batuk dan bersin dekat dengan pangan dapat menyebabkan kontaminasi. Rambut yang jatuh pada makanan atau menggantung ( terurai ) dekat dengan makanan juga dapat menimbulkan bahaya. Sebagian besar pencemar staphylococcus aureus berasal dari susu murni. Staphylococcus aureus dapat mencemari makanan dalam penyimpanan bersuhu 4 0 C sampai 600 Cdalam jangka waktu yang lama, proses pasteurisasi, pemanasan ultra tinggi dan pemasakan normal tidak mampu merusak enterotoksin staphylococcus aureus, dikarenakan relatif stabil dengan panas dan mampu bertahan pada pemanasan suhu air mendidih 100 menit.
0

oranye, misalnya

C selama 10

Sifat sifat staphylococcus aureus

Bakteri staphylococcus aureus mempunyai beberapa sifat yaitu : 1. Pathogen adalah menyebabkan penyakit tipe toksin. 2. Memproduksi enterotoksin Enterotoksin adalah toksin yang spesifik terhadap sel di dalam sel usus halus dan Menimbulkan gejala keracunan makanan. Toksinnya dapat bertahan pada suhu air mendidih 100 selama 10 menit. 3. Memproduksi koagulase yaitu bersifat menggumpalkan plasma. 4. Proteolitik, Lipolitik dan betahemolitik Proteolitik : bersifat menguraikan protein menjadi asam amino ( senyawa Nitrogen ) Lipolitik : bersifat menghidrolisis lemak menjadi asam lemak ( penguraian molekul dengan penambahan air ). Betahemolitik : proses lisis yang sempurna menyebabkan perubahan nyata pada media ( jernih ). 5. Aerob fakultatif yaitu mampu tumbuh dalam lingkungan dengan atau tanpa oksigen ( O2 ).
0

C selama 10 menit.

Bakter staphylococcus aureus mudah mati karena panas , pemanasan pada suhu 66 0 c

Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri staphylococcus aureus

Pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan mikroba : panas, konsentrasi ion hydrogen ( pH ), adanya air, oksigen dan cahaya mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. Enzim dapat mempercepat reaksi kimiawi. PH ( Derajat keasaman ) Bakteri pathogen toleransi terhadap asam lebih kecil Minimum Optimum : 4.0 : 6.0 7.0

Maksimum : 9.8 - 10 Yaitu banyaknya air dalam pangan yang tersedia untuk digunakan oleh m.o

aW ( Water activity ) / kelembaban Minimum : 0.86

Maksimum : 0.98

Suhu Suhu / temperature merupakan faktor fisis yang sangat penting dan mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan mikroorganisme. Sehingga perubahan temperatur akan berpengaruh langsung terhadap sistim enzim bakteri. Pada suhu optimum pertumbuhan bakteri berlangsung dengan cepat. Diluar kisaran suhu optimum, pertumbuhan bakteri menjadi lambat atau tidak ada pertumbuhan. Suhu juga dapat mempengaruhi pembentukan pigmen, ini berarti bahwa pigmen hanya dihasilkan bila diinkubasikan pada suhu tertentu. Bakteri staphylococcus aureus termasuk mesofil, yaitu mikroorganisme yang tumbuh cepat pada kisaran suhu 200C - 500C. Kisaran suhu yang sesuai untuk pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus adalah : Minimum Optimum Maksimum : 7 11 0 C, suhu terendah dimana mikroorganisme masih dapat tumbuh. : 37
0

C, suhu dimana enzim berfungsi dengan sempurna / mikroorganisme


0

tumbuh sempurna. : 48 C, suhu tertinggi dimana mikroorganisme masih dapat tumbuh.

Nutrisi ( Makanan ) Semua mikroorganisme memerlukan nutrient yang akan menyediakan : Energi, biasanya diperoleh dari substansi mengandung karbon Nitrogen untuk sintesis protein Vitamin dan yang berkaitan dengan faktor pertumbuhan Mineral Ada 2 jenis nutrisi dasar , organisme dapat bersifat heterotrofik dan autotrofik. Organisme heterotrofik mirip dengan hewan, karena mereka memerlukan substansi organik komplek separti protein dan karbohidrat untuk makanannya. Beberapa diantaranya dapat mempergunakan substansi dalam upaya untuk memperoleh makanan yang diperlukan, sedangkan yang lainnya menuntut lebih spesifik dan hanya tumbuh pada jenis makanan tertentu. Ada yang mensintesis vitamin seperti bakteri yang terdapat dalam usus dan yang lainnya harus memiliki vitamin yang mencukupi dari substrat. Keperluan vitamin pada bakteri dan mikroorganisme tidak sama dengan manusia. TANDA TANDA DAN GEJALA KERACUNAN Staphylococcus aureus

Keracunan makanan dari Staphylococcus aureus disebabkan oleh racun yang diproduksi selama pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme tersebut dalam makanan. Racun yang telah ada di dalam makanan apabila tertelan dapat mengiritasi permukaan lambung dengan sangat cepat, antara lain dengan tanda tanda :

1. Periode inkubasi : 2 6 jam , yaitu waktu antara saat makanan tercemar dimakan dengan munculnya gejala pertama. 2. Dosis toxic : 1 mg toksin menyebabkan keracunan. 3. Lama sakit : 24 jam , biasanya pasien dapat sembuh dari gejala gejala keracunan dalam jangka pendek sekitar 1 2 hari. 4. Gejala _gejala : muntah muntah berat, kram perut, diare terkadang sampai pingsan. ( 1 ng / g makanan ), yaitu jumlah racun yang dapat

PENCEGAHAN ATAU UPAYA UNTUK MENGURANGI RESIKO KERACUNAN OLEH Staphylococcus aureus

Tindakan yang harus dilakukan oleh pengelola pangan adalah : 1. Harus dipelihara standar hygiene yang tinggi bagi setiap orang 2. Pangan yang mudah menyebabkan keracunan oleh Staphylococcus harus disimpan dalam pendingin.

Analisis Staphylococccus aureus

Untuk deteksi awal, ditujukan guna mengetahui adanya Staphylococcus aureus pada bahan baku dan finished good . Staphylococccus aureus tahan garam dan tumbuh baik pada medium yang mengandung 75 % NaCl serta dapat memfermentasi mannitol.Untuk melakukan ahli analisa mikrobiologi yang bertujuan untuk mengetahui adanya bakteri yang Stsphylococcus aureus dalam suatu contoh dipergunakan suatu media. Media diramu oleh mikrobiologi untuk menjaring dan membedakan mikroorganisme. Media digunakan media selektif , adalah media biakan yang mengandung paling sedikit satu bahan yang menghambat perkembangbiakan mikroorganisme yang tidak diinginkan dan membolehkan perkembangbiakan mikroorganisme tertentu yang ingin diisolasi. Bahan yang digunakan untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme adalah antibiotic.

Pengujian bakteri Stphylococcus aureus dilakukan dalam 2 tahap, yaitu uji kualitatif dan uji kuantitatif. Uji kualitatif dimulai dengan tahap enrichment pada medium cair selektif giolitti cantoni kemudian dilanjutkan dengan tahap seleksi dan isolasi pada medium padat BPA ( Baird parker agar ) . Setelah tahap seleksi dan isolasi dilanjutkan dengan identifikasi dan typing koagulase. Tahap enrichment pada medium cair selektif Giolitti cantoni bertujuan untuk memperbanyak sel atau enrichment . Pada tahap ini pada setiap contoh ditambahkan kalium tellurite yang bertujuan untuk menghambat pertumbuhan mikroba selain Staphylococcus aureus. Uji seleksi dan isolasi pada medium padat selektif BPA yang diberi Egg yolk ( EY ) tellurite enrichment digunakan untuk mendeteksi staphylococcus aureus yang bersifat koagulase positif di dalam contoh. Medium juga ini mengandung piruvat dan glisin untuk merangsang pertumbuhan staphylococcus .

Anda mungkin juga menyukai