Risalah ini diterbitkan pertama kali pada 11 Mei 1934 M/26 Muharram 1353 H. Risalah ini berbicara tentang pemikiran dan pemahaman yang terkait dengannya. Selain ditujukan buat pada aktivis dakwah Ikhwan, risalah ini juga ditujukan buat kaum muslimin dalam rangka menerangkan pemikiran Ikhwan kepada mereka agar mereka siap memikul beban dakwah ini.
Tolak Ukur
Tolak ukur itu adalah Kitabullah; dialah lautan dari mana kita meraup mutiara kecemerlangan, dan referensi ke mana kita menentukan hukum. Al-Quran adalah kitab yang sempurna yang berisi dasar-dasar kepercayaan, kaidah-kaidah perbaikan sosial, prinsip-prinsip umum hukum keduniaan, serta sederet perintah dan larangan
Pertanyaan : 1. Adakah kaum muslimin telah melaksanakan ajaran Al-Quran itu? 2. Adakah mereka telah meyakini ajaran aqidah di dalamnya? 3. Benarkah mereka telah memahami betul tujuan-tujuannya 4. Apakah mereka telah menerapkan sistem-sistem lain yang vital dalam kehidupan mereka?
Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu, dan perbuatlah kebajikan supaya kamu mendapat kemenangan. Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenarbenarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Al-Hajj:77-78)
SUNDUQUNA JUYUBUNA
DANA DAKWAH KITA ADALAH DARI KANTUNG KITA SENDIRI
Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan atau pun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (At-Taubah:41) Misi sosial yang dibebankan kepada kaum muslimin yaitu hendaklah mereka menjadi satu barisan, satu kekuatan, dan menjadi pasukan pembebas yang akan menyelamatkan kemanusiaan dan menunjukkan mereka ke jalan yang lurus
Kewajiban Dakwah menuntut adanya jiwa yang dipenuhi oleh iman dan hati yang luhur. Berusahalah untuk senantiasa meneguhkan komitmen dan memurnikan hati. Kewajiban ini menuntut kalian untuk terus berkorban dengan harta dan kesungguhan. Bersiaplah dan singsingkan lengan baju kalian. Sesungguhnya apa yang ada pada kalian akan pupus habis, dan apa yang ada di sisi Allah akan kekal. Sesungguhnya Allah telah membeli jiwa dan harta benda kaum muslimin, dengan memberikan balasan surga, yang luasnya seluas langit dan bumi.
Membangun Peradaban
Jalan untuk membangun peradaban yang besar sudah sangat jelas dituntunkan Rasulullah. Untuk membangun dan membela agama haruslah memiliki kekuatan jiwa yang dasyat. Kekuatan jiwa itu terekspresikan dalam beberapa hal berikut ; tekad membaja yang tak pernah padam, kesetiaan yang teguh dan tidak tersusupi penghianatan, pengorbanan yang tidak terbatas dengan keserakahan dan kekikiran, pengetahuan dan keyakinan serta pengormatan yang tinggi terhadap ideologi yang diperjuangkan.
Membangun Optimisme
Pakar ilmu sosial menyatakan bahwa : kenyataan hari ini adalah mimpi kemarin, dan mimpi hari ini akan menjadi kenyataan hari esok Kebangkitan semua bangsa di dunia selalu berawal dari kelemahan; kesabaran, keteguhan, kearifan, dan ketenangan dalam melangkah, telah mengantarkan bangsa-bangsa lemah itu merangkak dari ketidakberdayaan menuju kejayaan.
Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata, Mengapa kamu menasihati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras? Mereka menjawab, Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan agar mereka bertaqwa? Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zhalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik. (Al-Araf:164-165)