Anda di halaman 1dari 30

Oleh: Janne pattiasina Novita Tandi Reza Adisatria

PENDAHULUAN
haid abnormal >> t.u. perimenarche & perimenopause
20% 50%

DEFINISI
Perdarahan abnormal uterus tanpa kelainan organik, hematologik.
hanya merupakan gangguan fungsional mekanisme kerja: axis hipotalamus hipofise ovarium endometrium

HAID NORMAL
Siklus 21-35 hari. Lama 4-6 hari (2-7 hari) Volume 10-80 ml, rata2 35 ml. > 80 ml anemia Enzim litik memecah bekuan darah Bekuan darah haid >>

4 FASE SIKLUS HAID


Fase proliferasi (Follicular phase) Fase sekresi (Luteal phase)

Fase haid (Menstrual phase)


Fase post menstruum (Regeneration)

Fase proliferasi (Follicular phase)


Pd akhir siklus haid

endometrium jaringan nekrotik, serpih stroma, dan bekuan darah. Estrogen akan menyebabkan jaringan pulih,&kelenjar2 dr bntk tubulus bubah mjd berkelok pd saat menjelang ovulasi. Sel-sel epitel tumbuh kembali, stroma memadat & sebagian menunjukkan aktivitas mitosis. Selama fase ini endometrium menebal dari 1 mm jd 5 mm, & berlangsung antara 10-20 hr.

Fase sekresi (Luteal phase)


blsg sekitar 9-16 hr sjk terjadinya ovulasi, krn kadar

progesterone . Penebalan tidak terjadi lagi, bentuk kelenjar berubah menjadi panjang, berkelok & mengeluarkan getah yg berisi glikogen, glikoprotein, glikolipid & mukopolisakarida sbg cadangan makanan unt ovum yg dibuahi. Pembuluh darah jg berkelok. Kadar estrogen & progesterone yg tinggi menimbulkan umpan balik thdp gonadotropin, sehingga progesterone turun dgn cepat.

Fase haid (Menstrual phase)


Kadar progesterone secara cepat pada akhir fase

sekresi endometrium tidak terpelihara lagi. Pembuluh2 darah mengalami konstriksi, stasis, & jaringan endometrium menjadi ischemic & nekrotik, pembuluh2 darah mudah pecah & tjd ekstravasasi darah yg ditimbun di ruang interstitial. Selanjutnya jar. endometrium malami fragmentasi & lepas dari permukaan hingga lapisan dalam. Kead. ini mengakibatkan perdarahan.

Fase post menstruum (Regeneration)


Luka yg terjadi akbt endometrium yg dilepaskan

berangsur-angsur tertutup kembali oleh selaput lendir baru yang terjadi dari sel-sel epitel kelenjar2 endometrium. Pada fase ini tebalnya endometrium 0,5 mm. Fase ini sudah mulai sewaktu fase haid, & berlangsung 4 hari.

LATAR BELAKANG & BENTUK KLINIS PUD


Ovulasi Siklus Jumlah darah ovulatorik & anovulatorik metroragia, polimenorea, oligomenorea, amenorea menoragia, perdarahan bercak prahaid, perdarahan bercak pascahaid ringan, sedang, berat

Anemia

Pengertian :
PUD ovulatorik
Oligomenorea f. proliferasi memendek Polimenorea f. proliferasi memendek Insufisiensi korpus luteum Aktivitas korpus luteum memanjang
Gangguan fungsi sentral Gangguan fungsi umpan balik Gangguan fungsi ovarium

PUD anovulatorik

PUD ringan : Hb 12 g/dL PUD sedang : Hb 10-12 g/dL PUD berat : Hb < 10 g/dL ( < 8 g/dL ) PUD akut Darah > 80 ml/x (pertama / berulang) PUD kronik Darah < 30 ml, terus menerus / tidak hilang 2 siklus berurut / 3 siklus tak berurut, darah > 8 hr/siklus.

Metroragia Perdarahan panjang, interval tdk teratur Polimenorea Perdarahan interval teratur, < 21 hr Perdarahan antar haid Perdarahan, jumlah beragam antara haid yang teratur Oligomenorea Haid dg siklus memanjang, > 35 hr Amenorea Haid (-) 3 bulan berurutan

Menoragia (hipermenorea) Perdarahan >> & memanjang, interval teratur Bercak prahaid Perdarahan ringan bbrp hr - 1 mgg sebelum haid Bercak pascahaid Perdarahan ringan bbrp hr 1 mgg sesudah haid

PATOGENESIS
1. Faktor hormon steroid seks
Estrogen breaktrough bleeding Ovulasi (-) C.L (-) progesteron Estrogen hiperplasia endometrium estrogen ggn vaskular endometrium

nekrosis & perdarahan

Estrogen withdrawal bleeding

Estrogen tidak adekuat lonjakan LH (-) ovulasi (-) FSH estrogen mendadak terkelupasnya endometrium Progesterone breaktrough bleeding Ggn keseimbangan progesterone & estrogen perdarahan

Progesterone withdrawal bleeding progesterone mendadak iskemia endometrium f. proliferasi nekrosis deskuamasi endometrium

2. Prostaglandin endometrium Yg berperan dlm mek. perdarahan: PGE2 & PGF2. 3. Lisosom endometrium (teori enzim) hancurnya lisosom enzim hidrolase menghancurkan jaringan. 4. Regenerasi & epitelisasi endometrium Bila lambat perdarahan >> & lama

DIAGNOSIS
ANAMNESIS
Usia menarche, siklus pasca menarche. Lama & jumlah darah, keteraturan interval, keadaan emosi, kontrasepsi Singkirkan kel. organik, patologi kehamilan (KE), trauma, radang, kel. sistemik, kel. hematologis

PEMERIKSAAN FISIK
Umum

KU tanda hipo/hipertiroid kelainan hematologis


Ginekologis

Cari kel. genitalia interna (erosi, radang, tumor, keganasan, & infeksi) Virgin : RT /vaginoskopi

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorik, a.l: - Pmx darah rutin - HCG kuantitatif - Test fungsi tiroid - Prolaktin - Faktor pembekuan darah - Pmx fungsi hati & ginjal Biopsy endometrium t.u perimenopause Penentuan ovulasi PUD anovulatorik / ovulatorik USG, HSG, hysteroscopy kel. uterus

PENATALAKSANAAN
Perlu diperhatikan: Umur, status pernikahan & fertilitas Berat, jenis & lama perdarahan menentukan mendesak / tdk Kelainan dasar & prognosis

1. Perbaiki KU
mis: tab Fe, transfusi darah

2. Penghentian perdarahan
Pemakaian hormon seks estrogen, progestin, androgen, danazol Pemakaian penghambat sintesa PG Pemakaian antifibrinolitik Operatif dilatasi & kuretase, ablasi endometrium, histerektomi

3. Pengembalian keseimbangan hormon reproduksi

Prognosis
D/ & th/ hormonal >> membaik Angka penyembuhan PUD anovulatorik dg terapi hormonal: 90%. Prognosa patofisiologi yang mendasari. Pada wanita muda >> berhasil dg pengobatan biasa, tidak memerlukan tindakan operatif.

Edukasi
Teruskan th/ meski tdp perdarahan pada awal th/ th/ kombinasi estrogen (25 hr) & progesterone (10 hr) siklus haid Usia muda + perdarahan ireguler yg sdkt observasi sblm th/ Cari cara mengatasi stress & kelabilan emosi Cara terbaik memantau keberhasilan th/ kalender

Obat untuk th/ PUD


Estrogen (Premarin)

Perdarahan akut: 2.5 mg PO q6h / 25 mg IV q4h selama 48 jam diikuti progestin stlh perdarahan akut Perdarahan anovulatorik kronik perimenopause: 0.625-1.250 mg/hr PO selama 1 mgg tambahkan progestin 10-12 hr/mgg.

Progestin (Provera)

DOC: PUD anovulatorik 10 mg/hr PO selama 10-12 hr/mgg


Pil Oral Kombinasi

1 tab PO qd untuk 3 mgg; dilanjutkan pil inaktif 1 mgg


Androgen (Danazol)
200-400 mg/hr PO diberi dalam beberapa dosis

OAINS (Naproxen)

Mulai dengan 550 mg PO; diikuti 275 mg q6h selama 6 hari


GnRH antagonis (Lupron)

3.5-7.5 mg IM qmo; max 6 bln tanpa tambahan estrogen dosis rendah dan terapi progestin.
Arginine Vasopresin (Desmopressin) Derivates

Intranasal spray atau 0.3 mcg/kg dilarutkan dalam 50 mL saline IV selama 15-30 min

Anda mungkin juga menyukai