Anda di halaman 1dari 51

IDENTITAS NASIONAL

SOSIOLOGIS ANTROPOLOGIS

KONSEP BANGSA

BANGSA DALAM PENGERTIAN POLITIK

Sosiologis Antropologis
Persekutuan hidup masy. Yang berdiri sendiri yg masing-masing anggotanya merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama dan adat istiadat. (Persekutuan hidup primordial, dapat berbentuk persekutuan hidup yg mayoritas dan dapat pula minoritas). Bangsa dalam arti sosiologis antropologis lebih dikenal dengan istilah ethnic atau suku/suku bangsa.

Misalnya : - Bangsa Moro, bangsa Yahudi, bangsa kurdi, bangsa tamil, dll. - Batak, Bugis, Makassar, Toraja, Jawa Asmat, Minangkabau, dll.

Bangsa dalam arti Politik


Suatu masy. Dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk pada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam. Jadi mereka diikat oleh kekuasaan politik yaitu NEGARA. Bangsa dalam arti politik adalah bangsa yang sudah bernegara dan mengakui serta tunduk pada kekuasaan dari negara yang bersangkutan

Cultural Unity dan Political Unity


Cultural Unity : bangsa dalam pengertian kebudayaan (bangsa dalam pengertian antropologi-sosiologi. Menyebar ke berbagai negara karena adanya migrasi, akulturasi dan naturalisasi.

Political Unity : Mungkin berbeda corak dan latar belakang kebudayaannya, tetapi mereka menjadi satu bangsa dalam pengertian politik. Mereka berdiam dalam satu wilayah yg sama, satu pemerintahan serta tunduk pada kekuasaan tertinggi. Bersatunya mereka bukan lagi karena unsur etnik tetapi berdasarkan unsur etik. Misalnya: Indonesia, India dan Malaysia.

Proses Pembentukan Bangsa- Negara


Ada dua proses pembentukan bangsa-negara (Ramlan Surbakti, 1999): 1. Model Ortodoks Adanya suatu bangsa terlebih dahulu kemudian bangsa itu membentuk satu negara tersendiri. Misal bangsa Yahudi 2. Model Mutakhir negara ada terlebih dahulu, sedangkan penduduk negara merupakan sekumpulan suku bangsa dan ras. Misal AS.

IDENTITAS NASIONAL
Pengertian
ERA GLOBALISASI

EKSISTENSI BANGSA

TANTANGAN YANG SANGAT KUAT

BERGER (The Capitalis Revolution, 1988)

ideologi capitalis akan menguasai dunia. Mengubah masyarakat Menjadi sistem internasional yang menentukan nasib ekonomi sebagian besar bangsa-bangsa di dunia, yang secara tidak langsung juga mempengaruhi nasib sosial, politik dan kebudayaan.

FUKUYAMA
Perubahan global membawa perubahan suatu ideologi, yaitu dari ideologi partikular ke arah ideologi universal dan dalam kondisi ini kapitalismelah yang akan menguasainya. Negara Nasional akan dikuasai oleh negara transnasional yang lasim didasari oleh negara dgn prinsip kapitalisme.

Konsekuensinya : Negara-negara kebangsaan lambat laun akan Semakin terdesak. Namun demikian juga sangat tergantung kpd Kemampuan bangsa itu sendiri.
TOYENBEE : ciri khas suatu bangsa dalam menghadapi pengaruh budaya asing akan menghadapi challance dan response.

Jika challance cukup besar sementara response Kecil, maka bangsa tersebut akan punah. - Bangsa Aborigin di Australia - Indian di Amerika Jika challance kecil dan response besar, maka bangsa tersebut tidak akan berkembang menjadi bangsa yang kreatif . Agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam era Globalisasi, maka harus meletakkan jati diri dan Identitas nasional sebagai dasar pengembangan kreativitas budaya globalisasi.

Identitas Nasional
Secara terminologi adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Setiap bangsa di dunia akan memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter

Pengertian Kepribadian sebagai suatu identitas adalah keseluruhan atau totalitas dari faktor-faktor biologis, psikologis dan sosiologis yang mendasari tingkah laku individu. Tingkah laku terdiri atas kebiasaan, sikap, sifatsifat serta karakter yang berada pada seseorang sehingga seseorang berbeda dengan orang lain. Oleh karena itu kepribadian adalah cerminan pada keseluruhan tingkah laku seseorang

Jika Kepribadian sebagai suatu identitas suatu Bangsa, maka persoalannya APA BANGSA ITU ? Bangsa : sekelompok besar manusia yang mempunyai persamaan nasib dalam proses sejarahnya, sehingga mempunyai persamaan watak atau karakter yang kuat untuk bersatu dan hidup bersama serta mendiami suatu wilayah tertentu sebagai suatu kesatuan nasional.

Faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional

1. Faktor Objektif (faktor geografis-ekologis dan demografis) 2. Faktor Subjektif (faktor historis, sosial, politik dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia).

Geografis ekologis
Membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang beriklim tropis dan terletak dipersimpangan jalan komunikasi antar wilayah dunia akan mempengaruhi perkembangan kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan kultural bangsa Indonesia.

Historis ikut mempengaruhi proses pembentukan


masyarakat dan bangsa Indonesia beserta identitasnya melalui interaksi berbagai faktor yang ada di dalamnya. Melahirkan proses pembentukan masyarakat, bangsa dan identitas.

Robert de Ventos, sebagaimana dikutip Manuel Castells dalam bukunya The Power of Identity (Suryo, 2002), mengemukakan teori tentang munculnya identitas nasional suatu bangsa sebagai hasil interaksi historis antara 4 faktor penting : Faktor primer Faktor pendorong Faktor penarik Faktor reaktif

Faktor Primer : etnisitas, teritorial, bahasa, agama dll. Menyatukan dalam persekutuan hidup bersama yaitu bangsa Indonesia (Bhinneka Tunggal Ika). Faktor Pendorong : pembangunan komunikasi dan teknologi. Kemajuan IPTEK dan pembangunan bangsa dan negara merupakan identitas nasional yang bersifat dinamis. Sangat ditentukan tingkat kemampuan dan prestasi dalam membangun bangsa dan negara.

Faktor penarik : kodifikasi bahasa dalam gramatika yang resmi, tumbuhnya birokrasi dan pemantapan sistem pendidikan nasional. Bahasa telah merupakan bahasa resmi negara dan bangsa Indonesia. Demikian pula birokrasi serta pendidikan nasional telah dikembangkan dan senantiasa dikembangkan. Faktor Reaktif : meliputi penindasan, dominasi, dan pencarian identitas alternatif melalui memori kolektif rakyat.

Faktor Pembentukan Identitas Bersama 1. Primordia Meliputi ikatan kekerabatan (darah dan keluarga), kesamaan suku bangsa, daerah asal, bahasa dan adat istiadat. Misalnya Bangsa Yahudi membentuk negara Israel. 2. Sakral Kesamaan agama atau ideologi yang diakui oleh suatu masy. yg bersangkutan. Faktor sakral dapat membentuk nasionalitas baru

misalnya katolik, ideologi komunis 3. Tokoh Kepeminpinan dari tokoh yg disegani dan dihormati dapat mempersatukan bangsanegara. Pemimpin dianggap sebagai penyambung lidah rakyat, pemersatu serta simbol pemersatu, misalnya Mahatma Ghandi, Nelson mandella.

4. Bhinneka Tunggal Ika Prinsip bhinneka tunggal ika adalah kesediaan warga bangsa untuk bersatu dalam perbedaan (unity in diversity). Disebut bersatu dalam perbedaan adalah kesediaan warga bangsa untuk setia pada lembaga yg disebut negara dan pemerintahnya tanpa menghilangkn keterkaitannya pada suku bangsa, adat, ras dan agamanya.

5. Sejarah Persepsi yang sama diantara WN tentang sejarah dapat menyatukan diri dalam satu bangsa. Persepsi yg sama tentang pengalaman masa lalu seperti penderitaan karena penjajahan akan melahirkan solidaritas, tekad dan tujuan yang sama antar anggota masyarakat.

6. Perkembangan Ekonomi Industrialisasi melahirkan spesialisasi pekerjaan dan profesi sesuai kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi mutu dan variasi kebutuhan masy. Semakin saling bergantung diantara jenis pekerjaan. Semakin kuat saling ketergantungan anggota masyarakat karena ekonomi, akan semakin besar solidaritas dan persatuan dalam masyarakat. (solidaritas organis oleh Emile Dirkheim)

7. Kelembagaan Lembaga-lembaga pemerintah dan politik. Seperti birokrasi, angkatan bersenjata, pengadilan dan partai politik. Mempersatukan warga tanpa membeda-bedakan asal-usul dan golongannya dalam masyarakat.

Bangsa, Negara, Hak dan Kewajiban


WARGA NEGARA Orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara (Pasal 26 : 1).

Penjelasan : WNI ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain seperti Belanda, Tionghoa, peranaka Arab, dll, yang mengaku Indonesia sebagai tanah airnya dan bersikap setia kepda Negara Kesatuan RI dan yang disahkan dengan UU

Mengakui : bangga sebagai WNI serta berkebudayaan dan berkepribadian Indonesia. Setia : mempunyai kesadaran untuk mematuhi konstitusi Indonesia, yaitu UUD45 dan peraturan perundang-undangan lainnya serta membela kepentingan bangsa dan negara Indonesia.

PENDUDUK Warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia (Pasal 26 : 2)

Identitas Cultural Unity atau Identitas Kesukubangsaan


Cultural Unity bangsa dalam pengertian kebudayaan atau bangsa dalam arti sosiologis antropologis. Cultural Unity : disatukan oleh adanya kesamaan dalam hal ras, suku, agama, adat dan budaya, keturunan (darah) dan daerah asal (homeland)

Identitas Political Unity atau Identitas Kebangsaan


Political Unity merujuk pada bangsa dalam pengertian politik.

Negara yang terbentuk adalah heterogen, terdiri dari banyak bangsa didalamnya sehingga negara baru perlu menciptakan identitas yang baru pula untuk bangsanya. Identitas inilah yang disebut identitas kebangsaan atau identitas nasional.

Identitas-identitas kebangsaan merupakan kesepakatan dari banyak bangsa di dalamnya.

Identitas Nasional dapat saja berasal dari identitas sebuah bangsa yang ada di dalamnya yang selanjutnya disepakati sebagai identitas nasionalnya

Oleh karena itu kesediaan dan kesetiaan warga bangsa untuk mendukung identitas nasional perlu ditanamkan, dipupuk dan dikembangkan secara terus menerus.
Hal tersebut disebabkan karena warga juga memiliki kesetiaan pada kelompoknya yang justru lebih dahulu dari pada kesetiaan pada identitas nasional. (identitas nasional penting karena dapat mempersatukan warga bangsa sebagai satu bangsa dlm satu negara).

IDENTITAS NASIONAL INDONESIA


Identitas Nasional Indonesia menunjuk pada identitas-identitas yang sifatnya nasional. Identitas Nasional bersifat buatan dan sekunder Buatan : IN itu dibuat, dibentuk dan disepakati oleh warga bangsa sebagai identitasnya setelah mereka bernegara.

Sekunder : karena IN lahir belakangan bila dibandingkan dengan identitas kesukubangsaan yang memang telah dimiliki warga bangsa itu secara askriptif. Jauh sebelum memiliki IN,wanga bangsa telah memiliki identitas primer (identitas kesukubangsaan)

BENTUK IDENTITAS NASIONAL INDONESIA

1. Bahasa Nasional atau bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia (28 Oktober 1928) 2. Dasar Falsafah Negara yaitu Pancasila yang berisi lima nilai dasar yg dijadikan sebagai dasar filsafat dan ideologi negara Indonesia. 3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya, yang pada tanggal 28 Oktober 1928 dinyanyikan untuk pertama kali sebagai lagu kebangsaan negara.

4. Lambang Negara yaitu Garuda Pancasila 5. Semboyan negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi tetap satu jua) menunjukkan kenyataan bahwa bangsa kita heterogen, namun tetap berkeinginan untuk menjadi satu bangsa yaitu bangsa Indonesia. 6. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih 7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945

8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Bentuk negara adalah kesatuan, bentuk pemerintahan adalah republik dan sistem politik yang digunakan adalah sistem demokrasi (kedaulatan rakyat) 9. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional.

10 Konsepsi Wawasan Nusantara Cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yg serba beragam dan memiliki nilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

Dengan demikian : Identitas nasional tumbuh dan disepakati diawali dengan adanya kesadaran politik bangsa Indonesia (model mutakhir). Kesadaran politik adalah tumbuhnya semangat nasionalisme (semangat kebangsaan) untuk menentang penjajahan dengan mewujudkan negara indonesia Nasionalisme mempermudah terbentuknya identitas nasional Indonesia

Proses Bangsa Yang Menegara


Kelompok Manusia merasa sbg bagian dari bangsa organisasi yang mewadahi bangsa

Negara

Bangsa merasa penting keberadaan negara Maka tumbuhlah kesadaran untuk mempertahankan keutuhan negara melalui upaya bela negara

Upaya bela negara ini dapat terlaksana apabila tercipta: Pola pikir bangsa yg berbudaya Sikap yang memotivasi Tindakan/perilaku keinginan bela negara Oleh karena itu sebagai bangsa yang berbudaya mempunyai ciri-ciri :

1. Bangsa yang mau melaksanakan hubungan dengan penciptanya/Tuhan Agama 2. Bangsa yang mau berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ekonomi 3. Bangsa yang mau berhubungan dengan lingkungan, sesama dan alam sekitarnya Sosial 4. Bangsa yang mempunyai cita-cita ideologi

5. Bangsa yang menginginkan kekuatan/ kekuasaan Politik 6. Bangsa yang membutuhkan akan keindahan Seni/Budaya 7. Bangsa yang selalu memanfaatkan alam dalam kehidupannya Iptek 8. Bangsa yang mau hidup aman, tentram dan sejahtera dalam negara Pertahanan dan Keamanan.

Negara lazimnya dibenarkan oleh karena adanyaa anggapan atau pandangan KEMANUSIAAN Alinea Pertama pembukaan UUD 1945 merumuskan adanya NKRI karena kemerdekaan adalah hak segala bangsa sehingga penjajahan yang bertentangan dengan perikemanusiaan dan perikeadilan harus dihapuskan,

oleh karena itu hidup berkelompok dlm bermasyarakat, berbangsa dan bernegara seharusnya tidak mencerminkan eksploitasi sesama manusia (penjajahan), melainkan harus berperikemanusiaan dan berperikeadilan. Kemerdekaan merupakan hak segala bangsa, tetapi dalam penerapannya sering timbul berbagai ragam konsep bernegara yang saling bertentangan. Oleh karena itu perlu pemahaman ttg filosofi ketatanegaraan.

Bangsa Indonesia menerjemahkan secara terperinci perkembangan teori kenegaraan tentang terjadinya NKRI sbb: Pertama NKRI merupakan suatu proses yg tidak sekedar dimulai dari proklamasi. Perjuangan kemerdekaan pun mempunyai peran khusus dalam pembentukan ide dasar yang dicitacitakan.

Kedua: Proklamasi baru mengantar bangsa Indonesia sampai ke pintu gerbang kemerdekaan. Adanya proklamasi tidak berarti bahwa kita telah selesai bernegara. Ketiga: Keadaan bernegara yang kita cita-citakan belum tercapai hanya dengan adanya pemerintahan, wilayah dan bangsa, tetapi harus diisi untuk menuju keadaan merdeka, berdaulat, bersatu, adil dan makmur.

Keempat: Terjadinya negara adalah kehendak seluruh bangsa, bukan sekedar keinginan golongan yang kaya dan yang pandai atau golongan ekonomi lemah yang menentang golongan ekonomi kuat seperti dalam teori kelas. Kelima Religiositas yang tampak pada terjadinya negara menunjukkan kepercayaan bangsa Indonesia terhadap TYME yang akhirnya menjadi pokok pikiran keempat dlm pembukaan UUD 1945.

Anda mungkin juga menyukai