Radiologi Lanjut I
Sifat Sinar-X
Efek Lumenisensi :
Sinar-X bila mengenai bahan kristal tertentu dapat menyebabkan terjadinya perubahan energi menjadi cahaya tampak, seperti pada bahan fosfor, bahan fluorensen. Menghitamkan kertas film, dimana perak bromida akan terbakar dan setelah dilakukan proses pencucian akan berwarna hitam menempel pada dasar film
Aplikasi Radiologi
Diagnostik Radiografi : time pendek
Penggunaan pesawat pembangkit sinar-X dengan menghasilkan gambaran radiogram pada film rontgen atau Imaging Plate Diagnostik Fluoroscopy : time panjang Penggunaan pesawat pembangkit sinar-X dengan menghasilkan gambar secara real time pada sebuah monitor Therapy : Penggunaan sinar-X untuk pengobatan atau penyembuhan kanker atau tumor
Computer Radiografi
Keuntungan : - Noise kecil, sehingga informasi diagnostik bertambah - Dosis radiasi berkurang / kecil - CPU dapat mengolah data citra yang diinginkan - Citra dapat disimpan pada optical disc, dan dapat ditransmisikan menggunakan interface PACS (picture archiving and
- Granularity
14 x 14 cm(200 x 200 m) 18 x 24 cm(100 x 100 m) High speed (low dose) tergantung energi X-ray Low speed (high dose) tergantung struktur imaging plate
- Karakteristic spectral -
Phosfor BaFX spektrum puncak pada panjang gelombang 400 nm X-ray spectral absorber Antara 33 kev 37 kev
Langkah Penggunaan CR
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tulis ID card dan masukan data pasien Lakukan penyinaran sinar-X menggunakan sistem Konvensional dan IP cassete Masukan ID card pada tempatnya dan seleksi target penyinaran pada menu penyinaran Baca IP bar code menggunakan bar code reader Masukan IP cassete kedalam Imaging reader, Imaging reader bekerja automatik membaca energi Hasil film akan di proses pada laser printer atau dry printer IP yang telah dibaca, dapat dihapus dengan sinar UV yang ada pada alat Reader, dan IP dapat digunakan untuk pemeriksaan selanjutnya
Pesawat Fluorophotography
Jarak FOD tetap Menggunakan Film 10 cm
x 10 cm Sinar-X di rubah menjadi sinar tampak Digunakan sebagai mass chess survey Film dikumpulkan dahulu, baru di proses secara bersamaan Diameter Film 10 cm X 10 cm Film di baca menggunakan proyektor film
Fluorecent Screen
Image Intensifier
Fluoroskopi
Sistem CCTV
Sinar-X setelah
menembus bahan diterima oleh kamera. Penguat gambar akan meneruskan gambaran sinar-X yang telah diubah menjadi cahaya tampak ke monitor TV Sinkronisasi, menyamakan frekuensi proses kamera dan monitor dalam memperbaiki gambar
Sistem Kamera
Kamera Analog :
Plumbicon, Vidicon Kamera digital : Imaging Plate, CCD Raster : frekuensi sinkronisasi depleksi akan mempengaruhi resolusi spasial dan resolusi kecerahan
Digital Radiografi
Media Film
digantikan Imaging plate. CPU, digunakan untuk melakukan proses pengolahan gambar
Digital Fluoroscopy
Menggunakan kamera
digital CCD (Charge Couple display) Dapat merekam gambaran expouse terakhir Dosis radiasi lebih rendah lagi Dapat dilakukan aplikasi DSA pada (angiography) Dapat dilakukan Maping image (subtraction) Gambar atau Image
Angiography
Pemeriksaan
khateterisasi jantung Proyeksi : RAO dan LAO Fluoroscopy menggunakan media kontras Sistem Cine Perangkat tambahan : Monitoring Haemodinamic ECG dan Pressure, Oximetry
X-ray Fluoroscopy Cine system : 25 f/s, 50 f/s, 75 f/s. Pemeriksaan jantung angiography Pemeriksaan Haemodonamic : Tekanan darah, oximetri ( O2 ) Penggunaan injector untuk memasukan kontras (syncronisasi dan unsyncron) Intervensi : PTCA, dll Sistem Colimator : IRIS Colimator